Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN KALA I DI RUMAH BERSALIN KOTA UNGARAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB II TINJAUAN TEORI

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi

: Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

BAB II LANDASAN TEORI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2015

Transkripsi:

Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat Sintikhewati Yenly Sucipto Mahasiswa Akademi Kebidanan Panti Wilasa Dr. M. Sakundarno Adi, MSc Penyunting Ahli Jurnal Kebidanan Panti Wilasa Abstrak Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia ibu hamil dengan kesiapan mental menghadapi persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat. Metode : rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Sampel yang digunakan adalah semua ibu yang melahirkan anak pertama yang tercatat di PKD Kalisidi pada periode Januari-Juli 2009. Sampel ini sebanyak 30 orang.dalam penelitian ini analisis data dilakukan pada tiap variabel yang digunakan. Peneliti menggunakan analisa univariat untuk melihat distribusi setiap variabel yang diteliti dan menggunakan analisa bivariat untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Hasil : Jumlah ibu yang mempunyai tingkat kecemasan tinggi di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat periode Januari-Juli 2009 adalah sebanyak 20 responden (66,7 %). Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 responden (66,7 %). Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMP/sederajat yaitu sebanyak 13 responden (43,3 %). Sebagian besar responden mempunyai jumlah pendapatan keluarga rendah atau sebesar <Rp 500.000,- /bulan yaitu sebanyak 17 responden (56,7 %). Sebagian besar responden ditemani oleh suami dan atau keluarga pada saat proses persalinan yaitu sebanyak 25 responden (83,3 %). Sebagian besar responden melakukan kunjungan antenatal care lebih dari 4 kali yaitu sebanyak 25 responden (83,3 %) Kesimpulan : Ada hubungan antara usia ibu hamil maupun jumlah pendapatan keluarga dengan kesiapan mental dalam menghadapi persalinan yang ditinjau dari tingkat kecemasan ibu. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan maupun frekuensi ANC dengan kesiapan mental dalam menghadapi persalinan yang ditinjau dari kecemasan ibu. Kata kunci : kesiapan mental, kecemasan Kerangka Pemikiran bukan jasmani dari seseorang yang Kesiapan bukanlah kata yang baku, tetapi berada dalam kondisi siap atau yang kesiapan mempunyai makna yang sama sudah direncanakan sebelumnya. dengan kata siap. Arti kata siap adalah sudah sedia atau sudah disediakan. Bisa Kesehatan mental yang baik didasari juga dikatakan sesuatu yang perasaan aman (a feeling of security). direncanakan. (11) Kesiapan mental adalah Perasaan ini timbul dari kepercayaan diri segala sesuatu yang menyangkut batin yang menjadikan seseorang individu dan watak manusia atau bagian yang merasa bahwa ia menjadi bagian

(belonging), bahwa ia betah atau kerasan (at home) di mana ia berada, bahwa ia menginginkan dan mempunyai cukup kesempatan untuk belajar menyesuaikan diri terhadap banyak situasi. Mental yang sehat tidak berarti tidak ada atau tanpa kesukaran-kesukaran dan persoalanpersoalan, tetapi lebih ditandai oleh kemampuan untuk menghadapi persoalan secara efektif dan memuaskan. Seorang yang mempunyai mental yang sehat akan belajar bagaimana ia dapat menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekitarnya. Ibu hamil yang sudah masuk perkembangan yang lebih dewasa, akan mempunyai emosi yang lebih stabil. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kesiapan mental ibu dalam menghadapi persalinan merupakan respon ibu untuk melakukan penyesuaian diri melalui emosi yang stabil dalam menghadapi situasi yang akan terjadi dalam proses persalinan. Kebingungan yang kronis juga dapat menimbulkan ketegangan otot pada muka dan kulit kepala sehingga orang merasakan sakit kepala sehingga membuat ibu sulit berfikir. Perasaan marah, benci, rasa bersalah atau cemas akan membuat asam lambung meningkat sehingga menyebabkan rasa nyeri pada lambung. Bagian mana yang akan terpengaruh oleh situasi emosi tergantung pada kelemahan bawaan. Pada proses persalinan, kelemahan yang dialami itu dipacu oleh datangnya kontraksi atau keadaan fisik yang memang tidak sehat. b. Ibu tidak takut (15) Rasa takut dapat menimbulkan motif untuk menghindarkan situasi. Ketakutan yang berlebihan pada ibu hamil yang menghadapi persalinan akan membuat ibu tidak berani untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Takut juga dapat menyebabkan hilangnya rasa aman dan dapat pula menyebabkan hilangnya kepercayaan diri oleh karena adanya perasaan ketidakmampuan menghadapi sesuatu situasi tertentu. c. Ibu tidak cemas (15) Cemas adalah perasaan takut yang tidak mempunyai arah, sehingga orang yang mengalaminya tidak begitu yakin akan apa yang ditakutinya. Perasaan takut yang merupakan reaksi terhadap sesuatu hal atau situasi tertentu. Makin lama melalui proses belajar dan pengalaman menjadi suatu perasaan yang kabur (tidak terarah) yang dialami oleh seseorang dalam pelbagai situasi. Perasaan tidak tenang ini disebut cemas. Salah satu bentuk ketidaksiapan mental yang tampak saat ibu menghadapi persalinan adalah kecemasan ibu. Menurut Rathus (dalam Nawangsari, 2001, h.79), kecemasan adalah keadaan psikologi yang ditandai oleh adanya tekanan, ketakutan, kegalauan dan ancaman yang berasal dari lingkungan. (16) Kecemasan menurut Spielberger (dalam Purboningsih, 2004, h.24) adalah suatu reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya yang tidak nyata atau imaginer dimana reaksi ini muncul bersama pengalaman otonom dan subyektif yang dirasakan sebagai Kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang didasari pada emosi ibu, dapat tampak sebagai berikut : a. Ibu tidak marah (15) Rasa marah timbul karena ketegangan, ketakutan dan terhalangnya pemuasaan kebutuhan. kegelisahan. (17) Mengacu pendapat para Emosi ini dapat menimbulkan motif tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa menyerang terhadap sesuatu yang kecemasan terhadap berlangsungnya menyebabkan kemarahan. proses persalinan adalah suatu reaksi emosional yang tidak menyenangkan

terhadap sesuatu yang harus dihadapi yaitu proses persalinan, di mana hal ini dirasakan sebagai ketegangan, ketakutan dan kegelisahan. Meskipun kecemasan muncul sebagai gejala yang normal, tetapi kecemasan juga dapat muncul sebagai gejala yang menyertai gangguan jiwa (Salan, 1997). Keadaan cemas yang wajar merupakan respon terhadap ancaman atau bahaya luar yang nyata jelas dan tidak bersumber pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang sakit (anxietas) merupakan respon terhadap adanya bahaya yang lebih komplek, tidak jelas sumber. penyebabnya, dan lebih banyak melibatkan konflik jiwa yang ada dalam diri sendiri (Husodo, 1998). (18) Oleh karena itu, ibu yang mempunyai tingkat kecemasan tinggi akan semakin tidak siap dalam menghadapi persalinan. Faktor-faktor kesiapan mental menghadapi persalinan adalah Dukungan suami dan keluarga (10, 19) Tingkat pendapatan (20, 21, 22) Tingkat pendidikan (20) Frekuensi Antenatal Care (ANC) (10) Frekuensi kelas prenatal (4) Paritas (3) Intensitas nyeri (3, 10, 19) Usia (3) Gambar 1. Kerangka Konsep Paritas Usia Dukungan suami & keluarga Intensitas nyeri Kesiapan mental menghadapi persalinan Tingkat Pendidikan Frekuensi kelas prenatal Frekuensi ANC Jumlah pendapatan Metodologi Penelitian digunakan. Peneliti menggunakan analisa Penelitian ini menggunakan jenis univariat untuk melihat distribusi setiap penelitian analitik. Adapun metode variabel yang diteliti dan menggunakan penelitian yang digunakan adalah survei analisa bivariat untuk menyatakan ada dengan pendekatan Cross Sectional. tidaknya hubungan antar variabel yang Sampel yang digunakan adalah semua ibu diteliti. yang melahirkan anak pertama yang tercatat di PKD Kalisidi pada periode Januari-Juli 2009. Sampel ini sebanyak 30 orang.dalam penelitian ini analisis data dilakukan pada tiap variabel yang

Hasil Penelitian KESIAPAN MENTAL MENGHADAPI PERSALINAN Angka tingkat kecemasan tinggi pada ibu di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat periode Januari-Juli 2009 adalah 66,7% dari 30 persalinan. Angka ini terbilang tinggi karena prosentase angka melebihi 50% dari total persalinan ibu primigravida yang ada di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat periode Januari-Juli 2009. Meskipun pada penelitian ini peneliti tidak meneliti bagaimana dengan persalinan ibu yang mempunyai tingkat kecemasan tinggi, tetapi pada buku Penerapan Psikologi dalam Perawatan menuliskan bahwa tingkat kecemasan tinggi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan ibu tidak siap mental menghadapi persalinannya. Ibu yang tidak siap mental dalam menghadapi persalinan dapat mengalami hambatan dalam proses persalinan. (6) KECEMASAN DENGAN USIA Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan tinggi berumur < 20 tahun yaitu sebesar 100%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa ibu hamil dengan usia < 20 tahun mengalami ketidaksiapan mental dalam menghadapi persalinan. (24) Kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan dapat tampak dari kondisi ibu tidak cemas. (15) Setelah dilakukan uji statistik dengan uji Chisquare diperoleh x 2 hitung sebesar 2,071 dengan nilai p sebesar 0,006. Hal ini memperlihatkan bahwa terdapat mempengaruhi hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan ibu. KECEMASAN DENGAN PENDIDIKAN Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa prosentase sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan tinggi adalah ibu yang mempunyai tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 76,9%. Sedangkan 50% responden dengan tingkat kecemasan tinggi, mempunyai tingkat pendidikan SMA. Hasil uji statistik dengan uji Chi-square juga memperoleh x 2 hitung sebesar 1,411 dengan nilai p sebesar 0,494. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu. KECEMASAN DENGAN PENDAPATAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan tinggi adalah ibu yang memiliki pendapatan < Rp 500.000,- /bulan yaitu sebanyak 82,4%. Dalam teori dikatakan bahwa sedikitnya pendapatan keluarga membuat ibu tidak bisa mencapai akses untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Ketergantungan akan sosial ekonomi keluarga ini dapat menimbulkan stress (tekanan batin) pada ibu. Keadaan tidak menyenangkan yang dimulai dari kehamilan akan berpengaruh pada kesiapan mental ibu dalam menghadapi persalinannya. (13,20) Kesesuaian ini bisa disebabkan karena 56,7% dari 30 responden memiliki jumlah pendapatan keluarga dengan kategori rendah. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Chi-square juga didapatkan nilai x 2 hitung sebesar 8,532 dengan nilai ρ sebesar 0,014 yang membuktikan bahwa antara jumlah pendapatan dengan tingkat kecemasan hubungan yang bermakna antara usia responden dengan tingkat kecemasan. Setelah melihat tabel analisa, dari 10 ibu yang memiliki tingkat kecemasan tinggi yaitu ibu dengan usia < 20 tahun, 6 di antaranya mempunyai tingkat pendapatan rendah. Menurut peneliti, hal ini juga ibu terdapat hubungan. Hasil tersebut

dapat juga disebabkan karena 6 dari 17 responden dengan berpendapatan rendah, mempunyai usia < 20 tahun di mana usia juga berhubungan tingkat kecemasan. KECEMASAN DENGAN FREKUENSI ANC Kepercayaan dan kenyamanan yang mulai ibu dapat dari saat ANC akan mempengaruhi kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. (10) Teori ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan tinggi adalah ibu yang lebih sering melakukan kunjungan ANC yaitu dengan frekuensi ANC > 4 kali sebanyak 68%. Selain itu, berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Chi-square, diperoleh nilai x 2 hitung sebesar 0,120 dengan nilai ρ sebesar 0,729. Hasil tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi ANC dengan tingkat kecemasan ibu. 7. Dalam uji statistik dengan uji Chisquare didapatkan bahwa ada hubungan antara usia ibu hamil maupun jumlah pendapatan keluarga dengan kesiapan mental dalam menghadapi persalinan yang ditinjau dari tingkat kecemasan ibu. 8. Dalam uji statistik dengan uji Chisquare didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan maupun frekuensi ANC dengan kesiapan mental dalam menghadapi persalinan yang ditinjau dari kecemasan ibu. 9. Hasil penelitian belum bisa membuktikan kesiapan mental ibu dalam menghadapi persalinan karena peneliti hanya meninjau dari tingkat kecemasan ibu. Saran 1. Ibu dapat memperbanyak pengetahuan maupun informasi dari berbagai media agar ibu tahu akan sesuatu yang sedang dihadapi. 2. Ibu dapat menentukan tenaga kesehatan yang membuat ibu merasa nyaman. 3. Ibu dapat mencari kegiatan yang dapat membuat ibu senang dan tidak jenuh. 4. Ibu diharapkan dapat beinteraksi dan bekerja sama, menceritakan apa yang menjadi permasalahan tentang kehamilan ibu pada tenaga kesehatan di setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan. 5. Setiap kali kunjungan ANC, tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi ibu dan memberikan pendidikan kesehatan tentang kehamilan dan persalinan. 6. Tenaga kesehatan dapat melibatkan suami dan keluarga dalam melaksanakan asuhan kebidanan. 7. Tenaga kesehatan dapat memberikan perhatian lebih dan dukungan intensif kepada ibu hamil berusia < 20 tahun Kesimpulan 1. Jumlah ibu yang mempunyai tingkat kecemasan tinggi di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat periode Januari-Juli 2009 adalah sebanyak 20 responden (66,7 %) 2. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 responden (66,7 %) 3. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMP/sederajat yaitu sebanyak 13 responden (43,3 %) 4. Sebagian besar responden mempunyai jumlah pendapatan keluarga rendah atau sebesar <Rp 500.000,- /bulan yaitu sebanyak 17 responden (56,7 %) 5. Sebagian besar responden ditemani oleh suami dan atau keluarga pada saat proses persalinan yaitu sebanyak 25 responden (83,3 %) 6. Sebagian besar responden melakukan kunjungan antenatal care lebih dari 4 kali yaitu sebanyak 25 responden (83,3 %)

tanpa memberikan intervensi yang tidak perlu. Daftar Pustaka 1. Pusat pendidikan tenaga kesehatan. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusat pendidikan tenaga kesehatan WHO- JHPIEGO;2003.h3;37. 2. Varney, H. Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: EGC; 2007.h.492;501. 3. Walsh L, Petree B. Memelihara kenyamanan dan manajemen nyeri. Dalam: Walsh, L. Buku ajar kebidanan komunitas. Jakarta: EGC;2007.h.261. 4. Varney, H. Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC;2007.h.687-9. 5. Varney, H. Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC;2007.h.700. 6. McGhie, Andreu. Penerapan psikologi dalam perawatan. Yogyakarta:Andi; 1996.h.24. 7. Endjun, JJ. Mempersiapkan persalinan sehat. Jakarta: Puspa Swara;2002.h.30. 8. Anonymous. Kematian ibu petaka yang sulit surut. Juli 2007 [Diakses tanggal 10 September 2008]. Didapat dari: http://www.majalahfarmacia.com 9. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Buku I standar pelayanan kebidanan. Cetakan IV. Jakarta: IBI;2006.h.1-2. 10. Pusat pendidikan tenaga kesehatan. Asuhan Intrapartum. Jakarta: Pusat pendidikan tenaga kesehatan WHO- JHPIEGO;2003.h.3-6. 11. Purboningsih, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka; 1982. 12. Anonymous. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Februari 2009. Didapatdari: http://id.wikipedia.org/wiki/jiwa 13. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC;1998.h.157. 14. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- Kesehatan Reproduksi. Asuhan Persalinan Normal. Edisi ketiga (Revisi). Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik; 2007.h.22. 15. Maria, Chatarina. Perilaku. Jakarta: Akademi Keperawatan SintCarolus program D-III;1997.h.16. 16. Nawangsari, N.A.F. Pengaruh Self- Efficacy dan Expectancy-value terhadap kecemasan menghadapi pelajaran matematika. Jurnal Psikologi: Insan Media. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Erlangga. 2001. 17. Purboningsih, E.R. 2004. Hubungan antara orientasi locus of control dengan tingkat kecemasan. Journal Psikologi. 2004;Vol.14, Nomor 2, September 2004 (38-52). 18. Nitafitria. Kecemasan. Januari 2009 [Diakses tanggal 9 Februari 2009]. Didapat dari: http://nitaftria.wordpress.com 19. Bachman, JA.Penatalaksanaan rasa tidak nyaman. Dalam: Bobak IM, Maria A, Wijayarini, Anugerah P. Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2005.h.255 20. Manuaba IBG. Konsep obstetri dan ginekologi sosial Indonesia. Jakarta: EGC; 2001.h.80. 21. Johnson, PA.Seksualitas remaja, kehamilan, dan menjadi orangtua. Dalam: Bobak IM, Maria A, Wijayarini, Anugerah P. Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2005.h.826. 22. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung Seto; 2004. h.140.

23. Anonymous. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Februari 2009. Didapat dari: http://id.wikipedia.org/wiki/usia 24. Anonymous. Kehamilan. Tanggal 4 Agustus 2007. [Diakses tanggal 3 November 2008]. Didapat dari: http://www.balitaanda.indoglobal.com 25. Hurlock, E. Psikologi perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga; 2002.h.189.