BUPATI LAMPUNG BARAT KEPUTUSAN BUPATI LAMPUNG BARAT NOMOR : B/ 168/ KPTS/ 06/ 2001 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI KEPADA PT.PEDUAKA LAMPUNG UNTUK KEPERLUAN KEBUN PERCONTOHAN KOPI TANAH SELUAS 10 HEKTAR TERLETAK DI PEKON HANAKAU KECAMATAN SUKAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT BUPATI LAMPUNG BARAT Membaca : Surat permohonan Nomor : S/ 01/ P2K-L/ II/ 2001 tanggal 22 Maret 2001 dari PT. Peduaka Lampung beralamat di Jalan Patimura Nomor 19 Bandar Lampung yang berisi permohonan izin lokasi untuk kebun percontohan kopi tanah seluas 10 Hektar terletak di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, yang berkas lengkapnya diterima tanggal 9 Juli 2001 Memperhatikan : 1. Surat Bupati Lampung Barat Nomor 460-3129 tanggal 11 Juli 2001 kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Barat, perihal permohonan izin lokasi untuk kebun percontohan kopi di Kecamatan Sukau 2. Berita Acara Rapat Koordinasi Pembinan izin lokasi Nomor: 01/ 460/ IL-VII/ 2001 tanggal 16 Juli 2001 yang dihadiri oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Barat, Ketua Bappeda Kabupaten Lampung Barat, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, Kepala Bagian Tata Praja Sekdakab. Lampung Barat, Kepala Bagian Hukum Sekdakab. Lampung Barat, Unsur-unsur dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Barat, Camat Sukau dan Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Barat, dengan kesimpulan mendukung rencana pembangunan kebun percontohan kopi tersebut, serta setuju memberikan izin lokasi tanah seluas 10 Hektar terletak di
Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat kepada PT. Peduaka lampung. Menimbang : a. bahwa adanya rencana pembangunan kebun percontohan kopi yang akan dilaksanakan oleh PT. Peduaka Lampung tersebut berarti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendorong peningkatan hasil produksi di sektor perkebunan, meningkatkan pendapatan daerah/ devisa negara serta akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah di Kabupaten Lampung Barat. b. bahwa rencana pembangunan kebun percontohan kopi dari pemohon telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah/ Arahan Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Lampung Barat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria (lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3696); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah.
7. Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2000 tentang Badan Pertanahan Nasional; 8. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi; 9. Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor : B/ 591/ KPTS/ 01/ 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Izin Lokasi. 10. Surat Edaran Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 462-2083 tanggal 30 Juni 1998, perihal perlindungan terhadap hak keperdataan dan kepentingan pemilik tanah dalam areal izin lokasi. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Izin Lokasi kepada PT. Peduaka Lampung beralamat di Jalan Patimura Nomor 19 Bandar Lampung untuk keperluan kebun percontohan kopi tanah seluas 10 (sepuluh) Hektar terletak di Pekon Hanakau Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, sebagaimana tercantum dalam peta lokasi tanah pada lampiran Keputusan ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: 1. Perolehan tanah dilakukan secara langsung antara pihak-pihak yang berkepentingan melalui jual beli atau acara pelepasan hak yang dilaksanakan dengan pembuatan akta pelepasan hak di hadapan PPAT setempat dengan pemberian ganti kerugian yang bentuk dan besarnya ditentukan secara musyawarah. 2. Pembayaran ganti kerugian/ kompensasi atas tanah, tidak dibenarkan dilaksanakan melalui perantara dalam bentuk dan nama atau apapun juga, melainkan harus dilakukan langsung kepada yang berhak
3. Membuat laporan perkembangan kegiatan izin lokasi ini kepada Bupati Lampung Barat melalui Kepala kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Barat dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sekali. 4. Mengajukan permohonan pengukuran kadasteral dan inventarisasi tanah atas areal yang diberikan tersebut kepada instansi yang berwenang untuk mengetahui luas dan pemilikan/ penguasaan tanah yang sebenarnya. 5. Perusahaan wajib melindungi kepentingan umum serta masyarakat disekitarnya dan dilarang menutup assesibilitas masyarakat di sekitar lokasi. 6. Penerima izin lokasi tidak diperbolehkan memperjualbelikan, memindahkan atau mengalihkan izin lokasi ini kepada pihak lain dalam bentuk maupun alasan apapun, juga termasuk dengan caracara terselubung. 7. Mengurus dan melengkapi semua ketentuan perizinan yang berlaku kepada instansi yang berwenang, sehubungan dengan pelaksanan kegiatan pembangunan tersebut. 8. Atas tanah yang sudah diperoleh, penerima izin lokasi diwajibkan mengajukan Hak Atas Tanah kepada instansi yang berwenang. 9. Membuat rencana penggunaan/ tapak tanah areal yang dimohon disertai rencana pemeliharaan tanah sesuai maksud Undang- Undang Nomor 24 Tahun 1992 dan ketentuan peraturan perundangan lainnya. 10. Membuat rencana dan aktif melaksanakan pemeliharaan tanah dan kelestarian lingkungan sekitar dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 dan ketentuan peraturan lainnya, yang dalam pelaksanaannya harus berkonsultasi dengan instansi terkait.
11. Mendukung kegiatan proyek pemerintah/ swasta lainnya yang terdapat di sekitar lokasi yang dimohon, termasuk proyek pengembangan perkebunan binaan Dinas Perkebunan dan membina kemitraan usaha dengan masyarakt sekitarnya. 12. Perubahan rencana proyek yang akan dibangun/ proposal proyek serta master plan yang sudah diajukan sebelumnya, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang. KEDUA : Pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan pada diktum Pertama Keputusan ini dilakukan sepenuhnya oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Barat dan hasilnya dilaporkan kepada Bupati Lampung Barat dan Kepala Kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung. KETIGA : Segala akibat yang timbul dan untung rugi atas ditetapkannya Keputusan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT. Peduaka Lampung. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal ditetapkannya, dan atas permohonan yang diajukan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum izin lokasi berakhir dengan disertai alasan oleh yang bersangkutan, dapat diperpanjang satu kali dengan ketentuan apabila sampai habis masa berlakunya Keputusan ini tidak mengajukan permohonan perpanjangannya, maka Keputusan ini dapat batal karena hukum. KELIMA : Apabila di kemudian hari ternyata kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan serta perubahan seperlunya. Ditetapkan di Liwa Pada tanggal 6 Agustus 2001 BUPATI LAMPUNG BARAT I WAYAN DIRPHA
TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth 1. Gubernur Lampung. 2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung 3. Ketua DPRD Kabupaten Lampung Barat 4. Ketua Bappeda Kabupaten Lampung Barat 5. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat 6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Barat 7. Camat Sukau Kabupaten Lampung Barat 8. Himpunan Keputusan Bupati.