PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI FUNGSI DAN FITUR MEDICVIEW GAMMA PF USB 2 UNTUK PENCITRAAN KAMERA GAMMA. Sigit Bachtiar, Istofa, Lcli Yuniarsari, PRPN - BATAN

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID

RENOGRAF DUAL PROBES Berbasis komputer personal Akurat Aman, dan Ekonomis

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

5. Diagnosis dengan Radioisotop

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH

UJI LINE SCAN CAMERA PADA RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 )

PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS DOSIS YANG DITERIMA PASIEN PADA PEMERIKSAAN RENOGRAF

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

NUKLIR DI BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PENENTUAN SISA RADIOFARMAKA DAN PAPARAN RADIASI

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PRIMA Volume 3, Nomor 6, November 2006 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MODUL PENGKONDISI SINYAL DENGAN PENGANALISA KANAL TUNGGAL PADA SISTEM SPEKTROSKOPI GAMMA

MDP) MENGGUNAKAN TEKNIK ROI PADA TULANG PANGGUL KIRI DARI PASIEN KANKER PROSTAT

Magnetic Resonance Image. By Arman

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui status kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI CONVEYOR PADA PROTOYPE MONITOR PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMA

UJI MODUL COUNTER DAN DAC PERANGKAT RENOGRAF IR8

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

pelajaran 1.2 Mengoperasikan penyalaan komputer sampai dapat digunakan 2. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. (target 20 Ne alami + 19 F alami untuk pengemban/carrier). 18 F kemudian disintesis menjadi

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR (STATIK) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI MEDIUM ENERGY RADIUM-226 (Ra 226 )

OPERASIONAL SISTEM PEMANTAUAN RADIASI SECARA REALTIME DI DAERAH KERJA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY BERBASIS LAYAR PENDAR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI PEMANTAUAN BATAS PERMUKAAN (LEVEL GAUGING) DINAMIS BERBASIS MIKROKONTROLER

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang dan Permasalahan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

RANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER BERBASIS USB PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8.

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT)

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

01 Komputer Grafis (KG)

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS UPTAKE TIROID MENGGUNAKAN TEKNIK ROI (REGION OF INTEREST) PADA PASIEN HIPERTIROID

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB 1 PENDAHULUAN. beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut merupakan gambar Blok Diagram pada sistem yang akan dibuat : Gambar 3.

Berkala Fisika ISSN : Vol. 7, No. 3, Juli 2004, hal

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI

APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

RANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8 BERBASIS USB.

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

Pendidikan dan Peran Fisikawan Medik dalam Pelayanan Kesehatan

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

SARANA DAN PRASARANA KEARSIPAN DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN KAMERA GAMMA ANALOG MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS KOMPUTER PC DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN CITRA

Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada

TINJAUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN DALAM PEMANFAATAN PERALATAN RENOGRAF TERPADU

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM CACAH MONITOR DEBU CEROBONG INDUSTRI BERBASIS PERSONAL COMPUTER

ANALISIS AKUMULASI RADIOFARMAKA Tc-99m MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki banyak bidang yang termasuk sub bidang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pertemuan 6 GAYA INTERAKSI DAN PERANGKAT INTERAKSI #1

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

BAB I. PERSYARATAN PRODUK

Transkripsi:

PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA SIGIT BACHTIAR Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN Kawasan Puspitek, Serpong Tangerang 15310, Banten Telp (021) 7560896 Abstrak PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA. Perangkat lunak pelatihan pencitraan adalah suatu media pelatihan untuk memahami cara akuisisi pencitraan pada peralatan Kamera Gamma. Perangkat ini diperuntukan bagi pengguna terutama operator pemula atau para professional dari spesialisasi yang berbeda di bidang kedokteran nuklir. Pengguna cukup menjalankan perangkat lunak pelatihan ini tanpa harus menghidupkan peralatan Kamera Gamma, tanpa pasien dan tanpa penggunaan radiasi. Pengguna dapat menjalankan simulasi akuisisi data dan melakukan pengolahan data serta pelaporan hasil analisis citra seperti pada saat akuisisi data sesungguhnya. Dengan metode ini, ketrampilan dan kemampuan pengguna akan dapat ditingkatkan dalam mengoperasikan peralatan Kamera Gamma. Abstract A IMAGE TRAINING SOFTWARE ON GAMMA CAMERA EQUIPMENT. A image training software is a training media to explore the processes involved in image acquisition on Gamma Camera equipment. This software is designed for beginner operators or professionals whose different specializations in Nuclear Medicine. Users can operate the training software without having to turn on the Gamma Camera, and without having a patient and radiation. Users can simulate data acquisition, data processing and reporting of image analyzes result, just like also real data acquisition. Through this software, user skills and capabilities in operating Gamma Camera will be improved. PENDAHULUAN Peralatan Kamera Gamma merupakan alat diagnostik medik yang dapat menghasilkan citra anatomi dan fungsi organ dengan cara mendeteksi berkas radiasi dari radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Peralatan Kamera Gamma terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian deteksi, bagian pencitraan dan bagian mekanik. Baik tidaknya hasil pemakaian peralatan ini sangat tergantung pada keahlian pengguna/operator dalam menangani peralatan ini, baik dari segi elektronik, mekanik, protokol pengoperasian, pengolahan hasil citra maupun protokol klinisnya. Pengguna yang telah ahli akan mampu menghasilkan data citra yang baik, mudah dibaca dan hasil analisis citra yang akurat. Pada umumnya keahlian pengguna akan meningkat dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh dalam mengoperasikan peralatan, semakin sering mengoperasikan akan semakin meningkat keterampilannya, terutama ketrampilan dalam melakukan akuisisi data dan menganalisi data citra. Sayangnya untuk menjalankan perangkat lunak akuisisi pencitraan selalu terkait dengan pemakaian radiasi, pasien dan peralatan Kamera Gamma itu sendiri. Untuk itu, guna membiasakan pengguna dalam pemakaian perangkat lunak akuisisi pencitraan, maka dikembangkan suatu media pelatihan pemakaian perangkat lunak pencitraan yang dapat dipelajari sendiri tanpa harus menggunakan radiasi, pasien ataupun menghidupkan peralatan Kamera Gamma. Perangkat lunak pelatihan ini dikembangkan oleh Institute of Oncologi Unversity Ljubljana Slovenia yang diberi nama 391

Medicview Teaching. Medicview Teaching dikembangkan dari perangkat lunak Medicview Acquisition yang telah digunakan dalam akuisisi data pada peralatan Kamera Gamma. Fasilitas menu dan cara pemakaian pada kedua perangkat ini adalah sama, hanya berbeda pada cara akuisisi data yaitu data bukan berasal dari pasien langsung tetapi memproses ulang data pasien yang telah disimpan dalam data base, data disimulasikan seolah-olah akuisisi data langsung dari pasien. Sedangkan untuk penganalisisan data dan pengolahan hasil citra, caranya sama seperti analisis data sesungguhnya. Maksud penulisan makalah ini adalah untuk memperkenalkan adanya media pelatihan perangkat lunak pencitraan sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang cara akuisisi pencitraan pada Kamera Gamma serta pengetahuan lain di bidang kedokteran nuklir. PRINSIP KERJA PERLATAN KAMERA GAMMA Secara garis besar peralatan Kamera Gamma terdiri dari 3 bagian yaitu bagian deteksi, bagian pencitraan dan bagian mekanik. Bagian deteksi terdiri dari detektor kristal sintilator NaI(Tl), penguat awal dan bagian pengolah sinyal, dari bagian ini dihasilkan sinyal berbobot posisi X, Y dan Z. Bagian pencitraan terdiri dari modul antar muka dan perangkat lunak akuisisi dalam komputer, bagian ini mengolah sinyal masukan menjadi suatu citra obyek. Sedang bagian mekanik terdiri dari beberapa sistem mekanik beserta kontrol penggerak mekanik. Blok diagram Kamera Gamma diperlihatkan dalam Gambar 1. Gambar 1. Blok diagram Kamera Gamma. Pemakaian alat untuk pemeriksaan pasien bagian pengolah sinyal pulsa tersebut secara ringkas dapat diterangkan sebagai dibobotkan kedalam bentuk sinyal posisi berikut. Mula-mula pasien dilakukan berdimensi X dan Y. Selain itu, pulsa keluaran penanganan klinis sesuai dengan kasus yang dideritanya, kemudian pasien ditempatkan pada meja pasien, detektor diarahkan kebagian organ detektor juga dicek kebenarannya sebagai bobot energi oleh penganalisis tinggi pulsa (Single Chanel Analyzer), sehingga pulsa yang sesuai yang diperiksa. Detektor akan mendeteksi dengan bobot energi isotop saja yang zarah radiasi yang dipancarkan oleh isotop yang terakumulasi dalam organ pasien. Pulsa-pulsa listrik yang dihasilkan oleh detektor akan dilewatkan, oleh teknik logika pulsa ini dibentuk menjadi sinyal Z. Sinyal X, Y dan Z yang dihasilkan, dikuatkan oleh rangkaian penguat awal, oleh diumpankan ke bagian masukan modul 392

antarmuka pencitraan untuk diubah menjadi sinyal digital agar dapat dipahami oleh perangkat lunak akuisisi pada komputer. Hasil perekaman data akan dicitrakan oleh perangkat lunak akuisisi Medicview menjadi citra organ pasien, selanjutnya citra organ ini dilakukan analisis menggunakan studi pasien, pengolahan data citra, penyimpanan file, pelaporan dan pengiriman file kepada dokter maupun bagian lain untuk penanganan lebih lanjut. METODA PELATIHAN Metoda pelatihan yang diterapkan adalah metoda belajar sendiri/mandiri, pengguna dapat leluasa melakukan pelatihan tanpa rasa takut melakukan kesalahan, karena tidak berkaitan langsung dengan pasien, radiasi maupun peralatan Kamera Gamma. Data base pasien telah tersedia cukup banyak bahkan dapat ditambahkan dengan data pasien baru sehingga dapat dipelajari variasi beberapa kasus pada pasien. Selain itu ditampilkan foto posisi pasien saat diperiksa dan disediakan beberapa teori dasar ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran nuklir. Beberapa fungsi yang tersedia seperti: a. Data base dari pasien yang telah diperiksa, terdiri dari form isian data pribadi pasien, data klinis, data akuisisi serta studi pasien seperti Bone, Heart, Lung. Cardiac, Kidney, Sentinel dan lain-lainnya. b. Akuisisi data berupa simulasi pengambilan data baik secara statis, dinamis maupun gate; Pengaturan tampilan dan posisi hasil citra serta ditampilkan foto posisi pasien. c. Analisis data menggunakan standar protokol klinis sesuai studi pasien untuk menghasilkan citra yang bermutu d. Pelaporan hasil citra berupa cara analisis hasil, penyimpanan, pencetakan dan pengiriman hasil kepada institusi lain. e. Materi teori pembelajaran di bidang kedokteran nuklir seperti bidang fisika, bidang pharmasi, instrumentasi nuklir dan penanganan klinis. f. Manual pengoperasian perangkat lunak akuisisi Medicview PEMBAHASAN Pengoperasian perangkat lunak pelatihan ini sama seperti pengoperasian perangkat lunak Medicview saat digunakan untuk akuisisi data pasien. Setelah program diaktifkan, akan tertampil Menu Utama yang berisi beberapa short cut fungsi operasi seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Fungsi dari setiap short cut diterangkan dalam manual Medicview Akuisisi. Dari short cut Patient akan ditampilkan menu pasien, yang berisi daftar semua nama pasien yang tercantum pada kotak daftar pasien dan nama studi pasien yang tercantum pada kotak studi pasien. Data pasien beserta studinya merupakan data yang sudah tetap dan nantinya akan diproses kembali pada saat akuisisi data. Tampilan menu pasien diperlihatkan dalam Gambar 3. Pilih nama pasien yang akan dilakukan pemeriksaan, maka akan tertampil form isian data pasien yang telah terisi, kemudian pilih akuisisi sehingga tertampil menu akuisisi seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 4. Gambar 2. Tampilan menu utama. Dalam menu akuisisi tertampil beberapa parameter pengaturan seperti arah posisi pasien, pembesaran citra, pengaturan warna citra, posisi pasien, citra organ yang diperiksa dan daftar materi teori pembelajaran. Jika pengaturan dirasakan telah cukup, selanjutnya dimulai pengambilan data dengan menekan Start Recording, lamanya akuisisi data sesuai dengan batas waktu atau jumlah cacah yang telah ditentukan, setelah selesai akuisisi data kemudian tampilan akan kembali ke menu pasien. 393

Gambar 3. Tampilan menu pasien. Gambar 4. Tampilan menu akuisisi. Hasil akuisisi data yang tersimpan dalam daftar studi pasien selanjutnya dilakukan analisis citra atau pengolahan hasil citra. Hasil analisis disimpan atau dapat dilaporkan kepada yang berkepentingan melalui pencetakan atau jaringan. Salah satu hasil analisis (contoh: analisis ginjal) diperlihatkan dalam gambar 5. 394

Gambar 5. Tampilan laporan hasil analisis. Salah satu slide materi pembelajaran dalam bidang instrumentasi nuklir diperlihatkan pada Gambar 6, sedangkan foto perangkat keras modul antarmuka beserta komputer pengolah citra diperlihatkan pada Gambar 7. Dari menu yang tersedia, pengguna dapat leluasa mencoba semua shortcut, melakukan pengaturan citra dan melakukan analisis hasil citra tanpa khawatir melakukan kesalahan maupun akibat lainnya. Dengan sering mencoba media pembelajaran ini dan dengan didasari pengetahuan penanganan klinis, diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pengguna, sehingga tidak gamang lagi nantinya dalam mengoperasikan peralatan Kamera Gamma. Gambar 6. Slide Materi Pembelajaran. 395

Gambar 7. Foto modul antarmuka pencitraan. KESIMPULAN Perangkat lunak pelatihan pencitraan Medicview teaching dapat membantu pengguna terutama operator pemula, para profesional dari spesialis yang berbeda di bidang kedokteran nuklir dalam memahami pemakaian Kamera Gamma. Pengoperasian perangkat lunak ini cukup mudah dan tanpa ada rasa khawatir melakukan kesalahan yang berakibat fatal, karena dioperasikan tanpa pasien, tanpa radiasi dan tanpa menghidupkan peralatan Kamera Gamma. Pengguna dapat berlatih sendiri dalam memahami cara akuisisi data pencitraan dan menganalisis hasil citra. Dengan diperkenalkan media pelatihan perangkat lunak pencitraan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang cara akuisisi pencitraan pada Kamera Gamma serta pengetahuan lain di bidang kedokteran nuklir. Walaupun sudah tersedia manual pengoperasian, tetapi dengan membiasakan pelatihan ini diharapkan pengguna tidak gamang lagi dalam penanganan akuisisi langsung terhadap pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM. 2005. User Manual Medicview Acquisition Gamma PF USB 2 (on CD) X- lab, Institute Oncologi of Ljubljana, Slovenia. 2. ANONIM. 2006. Software of Medicview Teaching (on CD). X-lab, Institute Oncologi of Ljubljana, Slovenia. 3. FIDLER, V., SKALIC K. 2006. Development of Training Software for Nuclear Medicine Imaging. X-lab, Institute Oncologi of Ljubljana, Slovenia. TANYA JAWAB Pertanyaan 1. Sejauh mana keakuratan pencitraan data yang diperoleh? (Jumari) 2. Apa gunanya perangkat lunak tersebut? (Toto Trikasjono) 3. Perangkat lunak yang sesungguhnya digunakan untuk apa? (Subari Santoso) 4. Perangkat apa saja yang digunakan dalam proses pelatihan ini? (Rachmad MM) 5. Disebut apakah proses masuknya radiasi dalam paru-paru, ginjal, dan organ dalam lainnya? (Rachmad MM) Jawaban 1. Hasil citra cukup halus dan dapat dimanipulasi dengan beberapa menu citra yang ada (seperti filtering, palette, imaging), sehingga dapat menggambarkan bagian organ lebih detail. Selain itu hasil citra juga dipengaruhi oleh pengaturan sistem deteksinya (seperti kalibrasi detektor, penguat dan pengolah sinyal) 2. Perangkat lunak ini digunakan sebagai sarana pelatihan sebelum mengoperasikan perangkat akuisisi pencitraan pada peralatan Kamera Gamma. Saat 396

mengoperasikan perangkat ini, tidak diperlukan pasien, radiasi, dan peralatan Kamera Gamma itu sendiri, (sebagai gambaran, fungsinya seperti simulator pilot sebelum pilot menerbangkan pesawat yang sesungguhnya). 3. Perangkat lunak yang sesungguhnya adalah perangkat akuisisi pencitraan pada peralatan Kamera Gamma dan dilengkapi dengan sebuah modul antar muka. Perangkat ini digunakan untuk mengganti sistem pencitraan (komputer) pada Kamera Gamma yang rusak. 4. Sebuah unit computer dengan diinstal perangkat lunak medic view teaching. 5. Radiofarmaka (radio isotop) umumnya disuntikan ke tubuh pasien, kemudian melalui aliran darah isotop mengalami proses penimbunan (perfusi) pada organ yang akan di deteksi, radiasi akan mengendap di dalam organ sampai batas tertentu (dosis maupun waktu). Paparan radiasi yang tertimbun inilah yang dideteksi dan dicitrakan. Untuk lebih detail tentang hal ini dapat ditanyakan kepada ahlinya dibidang fisika medik atau kedokteran nuklir. 397

398