IV. METODE PENELITIAN. lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini

dokumen-dokumen yang mirip
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Pengelolaan Situ Rawa Badung. akibat pembangunan jalan dan pemukiman (lihat Gambar 3).

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

IV. METODE PENELITIAN

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN. meliputi konsep dasar dari metode perilaku pencegahan (averting behavior Metode Biaya Pencegahan dan Biaya Kesehatan

BAB III PENDEKATAN LAPANG

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. permukaan air laut (rob). Fenomena ini berdampak pada kehidupan masyarakat

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten

ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT KERUSAKAN SITU (Kasus Pemukiman Sekitar Situ Pladen, Kelurahan Beji, Kota Depok) NADIA WULANDARI

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 8 [15 Januari 2010]

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ESTIMASI NILAI KERUGIAN AKIBAT PENCEMARAN. 6.1 Dampak Adanya Industri Terhadap Kualitas Lingkungan di Kelurahan Nanggewer

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang akan dianalisis berhubungan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

PENGENALAN KONSEP ANALISIS BIAYA-MANFAAT DAN LINGKUNGAN PERTEMUAN 5 VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGUNGAN 2011/2012

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

Gambar 5 Peta administrasi kota Tangerang Selatan

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Moutong

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN

Survei Khusus Pendukung Model Produk Domestik Bruto, 2014

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT KERUSAKAN SITU RAWA BADUNG (Kasus Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur) RIRI ASMARTA DEWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.2 Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pemukiman sekitar Situ Rawa Badung, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta. Lokasi Situ Rawa Badung dapat dilihat pada Gambar 2. Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini mengalami dampak secara langsung dari kerusakan Situ Rawa Badung. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April hingga Juni 2011. Situ Rawa Badung Sumber: google.co.id Gambar 2. Peta Lokasi Situ Rawa Badung 30

4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari wawancara berupa kuesioner kepada responden dan observasi lapang. Data primer yang digunakan antara lain: data mengenai besarnya biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat akibat kerusakan situ tersebut serta biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pencegahan ataupun penanggulangan apabila air pemukaan situ meluap atau banjir. Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan antara lain data-data yang terkait dengan daerah penelitian serta data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian. Data sekunder berasal dari buku referensi, internet, informasi dan sumber dari kantor Kelurahan Jatinegara, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, Suku Dinas Perkerjaan Umum Propinsi DKI Jakarta, serta badan atau lembaga yang terkait dengan penelitian. 4.3 Penentuan Jumlah Responden Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu purposive sampling. Purposive sampling yaitu memilih secara sengaja responden dengan kriteria tertentu untuk dijadikan sampel. Pengambilan responden dilakukan dengan memilih rumah tangga yang lokasi tinggalnya berdekatan dengan Situ Rawa Badung dan mudah ditemui karena masyarakat tersebut yang merasakan dampak secara langsung berupa kerugian ekonomi akibat kerusakan situ. Jumlah Sampel yang diambil adalah sebanyak 96 Kepala Keluarga (KK). Jumlah responden ditentukan dengan rumus Slovin berikut ini: ( ) 31

Keterangan: n = ukuran sampel, N = ukuran populasi, e = batas maksimum kesalahan yang masih diterima, asumsi: 10% Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1954 KK yang berada di RT 001, RT 002, RT 013 (RW 008) dan RT 003 (RW 013) Kelurahan Jatinegara. Berikut adalah perhitungan penentuan jumlah sampel berdasarkan Persamaan (2). 4.4 Pengumpulan Data ( ) Pada penelitian ini metode prosedur penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Metode Analisis dan Sumber Data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1. Mendeskripsikan pengelolaan situ Data primer dan data sekunder Analisis deskriptif 2. Mengidentifikasi persepsi masyarakat mengenai kerusakan situ Data primer Analisis deskriptif kualitatif 3. Estimasi kerugian ekonomi masyarakat akibat kerusakan situ Data primer dan data sekunder Cost of Illness dan Averting Behaviour Methods Penelitian dilakukan melalui studi literatur, observasi, pencarian dengan internet, pengisian kuesioner, wawancara secara langsung dengan responden. Untuk pengisian kuesioner dan wawancara langsung dilakukan secara purposive sampling dalam penentuan respondennya. 32

4.5 Metode dan Analisis Data Penelitian ini menganalisis data yang diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel 2007. Kemudian data diolah dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk gambar, tabel, dan perhitungan matematis. 4.5.1 Keragaan Pengelolaan Situ Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui deskripsi pengelolaan Situ Rawa Badung. Pengelolaan situ/danau dideskripsikan secara lebih jelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui keragaan pengelolaan situ/danau secara umum di Indonesia. Analisis yang digunakan dalam tahap ini adalah analisis deskriptif. 4.5.2 Persepsi Masyarakat Mengenai Kerusakan Situ Menurut Effendy (1984) persepsi adalah penginderaan terhadap kesan yang timbul dari lingkungannya. Daya persepsi seseorang dapat diperkuat oleh adanya pengetahuan dan pengalaman. persepsi merupakan proses secara sadar dari stimulus. Lebih lanjut diungkapkan bahwa persepsi kita tergantung dari kemampuan psikologis serta kekuatan melihat, merasakan, mencium, mendengar dan meraba (Parteus, 1997). Persepsi responden terhadap kerusakan situ/danau diukur dengan skala likert dimulai dengan skala terendah, yaitu sangat buruk diberi nilai 1, buruk diberi nilai 2, cukup baik diberi nilai 3, baik diberi nilai 4, dan sangat baik diberi nilai 5. Analisis mengenai persepsi ini dilakukan dengan mentabulasi data dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 kemudian hasil yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. 33

4.5.3 Estimasi Kerugian Ekonomi 4.5.3.1 Cost of Illness Lingkungan yang tercemar menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu dengan menimbulkan berbagai macam penyakit. Ketika seseorang menderita sakit, akan menimbulkan biaya-biaya untuk mengobati penyakit tersebut. Menurut Dwight et al, (2004) pendekatan Cost of Illness atau biaya penyakit dapat digunakan untuk mengukur nilai dari kerugian kesehatan karena pencemaran, pendekatan ini didasarkan kepada keterkaitan fungsi kerusakan yang berhubungan dengan tingkat pencemaran dan pengaruhnya terhadap kesehatan fisik. Metode ini digunakan untuk memperkirakan biaya morbiditas akibat perubahan yang menyebabkan orang menderita sakit. Cost of Illness terdiri dari Direct Cost, Indirect Cost, Opportunity Cost, serta Intangible Cost. Dalam penelitian ini mengestimasi Cost of Illness melalui Direct Cost, Indirect Cost, dan Opportunity Cost. Direct Cost merupakan biaya langsung yang dikeluarkan penderita apabila terjangkit penyakit. Indirect Cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh seseorang yaitu kepala keluarga apabila anggota keluarganya menderita penyakit. Opportunity Cost merupakan biaya kesempatan produktivitas yang hilang akibat menderita penyakit. Direct Cost dan Indirect Cost dalam penelitian ini dianggap sebagai nilai dari biaya pengobatan untuk menyembuhkan penyakit baik diderita responden maupun anggota keluarganya. Opportunity Cost adalah hilangnya pendapatan responden karena tidak dapat bekerja akibat sakit yang diderita. Nilai Cost of Illness dapat dilihat pada persamaan (3) berikut ini. ( ) 34

Keterangan: C P MC = biaya penyakit = hilangnya pendapatan = biaya pengobatan a) Nilai Pendapatan yang Hilang Nilai pendapatan responden yang hilang karena sakit dihitung berdasarkan Cost of Time. Cost of Time adalah kerugian responden yang tidak masuk kerja pada saat terkena sakit. Perhitungan nilai Cost of Time dibedakan pada responden yang bekerja sebagai pegawai dan non-pegawai. Bagi responden yang bekerja sebagai pegawai, pendapatan tetap mereka saat ini tidak dipengaruhi oleh jumlah waktu tidak bekerja karena sakit. Namun, untuk mengetahui kehilangan pendapatan tersebut dapat diestimasi melalui pendekatan Value of Sick Leave sebagai proxy dari Cost of Time. Value of Sick Leave menjelaskan bagaimana mengestimasi nilai aktual dari cuti sakit yang dapat digunakan untuk mengurangi premi asuransi kesehatan pada masa pensiunan. Cost of Time pada responden non-pegawai sama dengan nilai hilangnya pendapatan per hari. Nilai ini diperoleh dari jumlah hari tidak bekerja responden non pegawai dikalikan dengan tingkat pendapatan responden per hari. Jadi, nilai pendapatan responden yang hilang dapat dihitung dengan persamaan (4) berikut ini: ( ) Keterangan: P = nilai kerugian reponden tidak masuk kerja (Rp) 35

JHTK = jumlah jam/hari tidak kerja responden ke-i TPR n = tingkat pendapatan responden ke-i per jam/hari (Rp) = jumlah responden i = responden ke-i (1, 2, 3,, n) b) Biaya Pengobatan Biaya pengobatan yang ditanggung oleh responden dihitung dari jumlah uang yang dikeluarkan untuk berobat, terdiri dari biaya kunjungan ke dokter atau puskesmas dan atau biaya pembelian obat. Biaya pengobatan responden merupakan biaya yang dikeluarkan responden untuk mengobati sakit pada saat responden tersebut atau anggota keluarga responden yang menderita sakit yang menjadi tanggungan responden, karena dalam penelitian ini responden adalah kepala keluarga, bukan hanya terdiri dari satu individu saja. Biaya pengobatan yang dikeluarkan responden dapat dilihat pada persamaan (5) berikut ini: [ ] ( ) Keterangan: MC = biaya pengobatan per responden (Rp) BKD = biaya kunjungan ke dokter (Rp) BO = biaya pembelian obat (Rp) n = jumlah responden i = responden ke-i (1, 2, 3,..., n) Nilai Cost of Illness dapat diestimasi melalui persamaan (4) dan (5), maka persamaan (3) dapat diubah menjadi berikut ini: 36

[ [ ]] ( ) 4.5.3.2 Averting Behavior Method Pendekatan Preventive Expenditure Biaya pencegahan dalam menghadapi banjir oleh responden dihitung dari jumlah uang yang dikeluarkan untuk melakukan tindakan pencegahan. Biaya ratarata dapat dicari dengan cara total jumlah uang yang dikeluarkan untuk melakukan pencegahan dibagi dengan jumlah responden yang mengeluarkan biaya untuk tindakan pencegahan. Nilai kerugian yang dicari adalah nilai pada tahun 2011 berdasarkan biaya yang dikeluarkan masyarakat dalam pencegahan luapan banjir dari Situ Rawa Badung dari tahun 2000 sampai 2011. Nilai rata-rata biaya pencegahan dapat dilihat pada Rumus (7) berikut ini: ( ) Keterangan: RBP = rata-rata biaya pencegahan BP i n = biaya pencegahan (Rp) = jumlah responden yang mengeluarkan biaya i = responden ke-i (1, 2, 3,..., n) Berkaitan dengan waktu yang berbeda antar responden dalam melakukan upaya pencegahan terhadap luapan Situ Rawa Badung, maka dalam perhitungan dikonversi ke nilai saat ini (present value). Perhitungan biaya pencegahan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan discounting, yaitu nilai pada tahun tertentu dikonversikan ke nilai saat ini dengan tingkat suku bunga tertentu. 37

Tingkat suku bunga yang menjadi acuan penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito atau tabungan Bank Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,75%. 38