BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

Oleh Saryana PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SITUASI. IPS. Pelajaran IPS bagi sebagian besar siswa adalah pelajaran yang membosankan,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni Trisiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun (Depdiknas, 2006 : 16)

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, dan hanya dapat dipahami oleh sedikit orang. Ini adalah pandangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17) Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi 4 aspek yaitu, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada kemampuan berbahasa aspek membaca difokuskan agar siswa dapat memahami isi dari wacana, teks panjang, dan berbagai karya sastra yang berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama. Karena dengan memahami teks bacaan akan banyak sekali informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh. Menurut Mudoyo (2001:1) Menyadari pentingnya membaca tersebut, dalam proses pendidikan formal pembelajaran membaca mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu dapat dilihat pada kurikulum Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, khususnya mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yang menempatkan keterampilan membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dilatihkan kepada siswa, meskipun pembelajaran membaca mendapatkan perhatian yang serius dalam proses pendidikan formal, namun kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa di Sekolah Dasar masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dapat terlihat dari tingkat prestasi belajar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 1

2 Menurut Novi (2011:3) Proses belajar mengajar adalah faktor utama keberhasilan dalam pembelajaran, guru harus menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi, dimana dalam pembelajarannya tersebut harus melibatkan siswa pada segala aktivitas proses pembelajaran, sehingga dengan begitu secara langsung dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena dalam proses pembelajaran guru tidak hanya ditugaskan untuk menyampaikan materi saja akan tetapi guru juga ditugaskan agar materi tersebut dapat diterima oleh siswa dengan mudah. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi di SDN Merjosari I pada kelas IV masih belum optimal. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa masih kesulitan dalam memahami isi bacaan. Menurut Farr (dalam S. Djiwandono, 2008:117) Dalam memahami isi bacaan siswa harus dapat (1) mengerti pikiran pokok pada teks bacaan, (2) mengerti detail penting yang terdapat dalam isi bacaan, (3) mengerti keseluruhan pengertian yang tercantum dalam bacaan, dan (4) mampu membuat kesimpulan dari bacaan yang telah dibaca. Dalam hal ini siswa masih kesulitan terutama dalam menemukan pikiran pokok, kesulitan dalam membuat kesimpulan dari teks bacaan dan siswa tidak teliti dalam menjawab pertanyaan dari isi bacaan. Dilihat dari hasil evaluasi siswa tahun pelajaran 2011/2012 menunjukkan angka yang kurang memuaskan. Dari 31 siswa hanya 4 siswa (14%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 66, sedangkan sisanya 27 siswa (86%) nilainya dibawah KKM. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, dalam pembelajaran guru masih menerapkan pembelajaran konvensional, sehingga siswa pasif dan hanya

3 menerima apa yang diberikan guru. Guru belum menerapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk pelajaran membaca teks. Guru menganggap mengajar adalah rutinitas yang sudah dihafal di luar kepala, sehingga tidak perlu membuat persiapan dan menentukan metode pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran. Kedua, guru beranggapan bahwa siswa kelas IV sudah dapat membaca dengan baik, sehingga tidak membimbing siswa dalam membaca pemahaman. Guru hanya memberikan tugas membaca teks secara bersama-sama kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan yang tersedia, sehingga aktivitas belajar siswa kurang. Ketiga, Siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam belajar sehingga siswa kesulitan untuk memahami isi bacaan. Hal tersebut mengakibatkan siswa cepat jenuh saat pembelajaran berlangsung dan ketika dihadapkan dengan soal, siswa menjawab soal tersebut dengan mengira-ngira sebagai jawaban yang benar. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu dilaksanakan perbaikan proses pembelajaran. Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru kelas IV, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut diperlukan teknik pembelajaran Guided Reading. Teknik pembelajaran Guided Reading perlu diterapkan karena dalam proses pembelajarannya guru memberikan bimbingan kepada siswa sehingga siswa akan terlibat secara aktif di dalam kegiatan pembelajaran, selain itu dengan adanya suatu bimbingan akan dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk giat belajar. Menurut Hisyam dkk. (2008:8) Teknik pembelajaran Ruided Reading atau disebut juga membaca terbimbing adalah teknik pembelajaran bahasa Indonesia yang memandu atau membimbing siswa dalam membaca. Dimana

4 semua siswa membaca dan mendiskusikan bahan bacaan, dan guru berperan sebagai fasilitator. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan teknik Guided Reading dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Novi Maulidyah (2011) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Melalui Penerapan Teknik Guided Reading Pada Siswa Kelas IV SDN Toyomarto 02 Kecamatan Singosari. Hasil penelitian dengan kesimpulan bahwa teknik Guided Reading terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan di dalam kelas siswa lebih aktif untuk mengikuti pelajaran. Dari ulasan latar belakang diatas peneliti menerapkan teknik pembelajaran Guided Reading melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Memahami Isi Bacaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Teknik Guided Reading Siswa Kelas IV Di SDN Merjosari I Kec. Lowokwaru Kota Malang. B. FOKUS MASALAH Berdasarkan permasalahan yang ada, terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada kemampuan memahami isi bacaan. Dengan demikian peneliti bermaksud menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan teknik pembelajaran Guided Reading untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun Kompetensi dasar yaitu menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas.

5 C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan teknik Guided Reading dalam pembelajaran memahami isi bacaan siswa kelas IV SDN Merjosari I kec. Lowokwaru Kota Malang? 2. Bagaimanakah penerapan teknik Guided Reading dalam meningkatkan aktivitas siswa memahami isi bacaan siswa kelas IV SDN Merjosari I Kec. Lowokwaru Kota Malang? 3. Bagaimanakah penerapan teknik Guided Reading dalam meningkatkan hasil belajar siswa memahami isi bacaan siswa kelas IV SDN Merjosari I Kec. Lowokwaru Kota Malang? D. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan penerapan teknik Guided Reading dalam pembelajaran kemampuan memahami isi bacaan siswa Kelas IV SDN Merjosari 1 Kec. Lowokwaru Kota Malang 2. Mendeskripsikan penerapan teknik Guided Reading dalam meningkatkan aktivitas pada kemampuan memahami isi bacaan siswa Kelas IV SDN Merjosari 1 Kec. Lowokwaru Kota Malang. 3. Mendeskripsikan penerapan teknik Guided Reading dalam meningkatkan hasil belajar pada kemampuan memahami isi bacaan siswa Kelas IV SDN Merjosari 1 Kec. Lowokwaru Kota Malang.

6 E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak, manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bagi Penulis atau peneliti a. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang berharga dan sejauh mana teori-teori yang selama ini diajarkan di universitas dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa yang menjadi objek penelitian. b. Mengetahui penggunaan teknik pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. 2. Bagi Sekolah a. Akan mendukung pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya peningkatan keterampilan siswa, meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. b. Meningkatkan profesionalisme guru sebagai pilar pembangunan bangsa. 3. Bagi Siswa a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. F. BATASAN ISTILAH Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut. 1. Aktivitas Belajar Aktivitas adalah melakukan kegiatan. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dalam kegiatan belajar mengajar dan kedua aktivitas itu harus selalu terkait (Sardiman, 2004:100).

7 Dalam penelitian ini aktivitas belajar yang diukur adalah aktivitas siswa selama pembelajaran, dan guru pada waktu mengajar. Indikator aktivitas belajar tersebut mencakup visual activities, mental activities, dan emotional activities. Aktivitas yang dinilai pada pada indikator visual activities yaitu a) membaca teks bacaan dengan sungguh-sungguh, b) memusatkan perhatian dalam pembelajaran, c) Terlibat dalam diskusi kelompok. Mental activities yaitu, a) melaksanakan tugas dengan cermat, b) memberikan tanggapan, c) menyelesaikan tugas tepat waktu. Emotional activitie yaitu: a) Menunjukkan antusias dan bersemangat, b) tidak mengganggu teman saat pembelajaran, c) tidak merasa bosan saat pembelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung lembar observasi ini diberikan kepada seorang observer yaitu guru kelas IV untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010: 22). Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diharapkan dari ranah kognitif yaitu siswa mampu memahami isi bacaan. Hasil belajar ranah kognitif ini diukur melalui tes evaluasi. 3. Teknik Pembelajaran Guided Reading Teknik pembelajaran guided reading atau disebut juga membaca terbimbing, adalah teknik pembelajaran yang memandu atau membimbing siswa dalam membaca. Semua siswa membaca dan mendiskusikan bahan bacaan, dan guru berperan sebagai fasilitator.

8 4. Kemampuan Memahami Isi Bacaan Kemampuan memahami bacaan merupakan kegiatan membaca yang bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami isi keseluruhan bahan bacaan yang telah dibaca. Dalam pemahaman bacaan, siswa dituntut untuk: (1) mengerti pokok pikiran dalam teks bacaan, (2) mengerti detail penting yang terdapat dalam teks bacaan, (3) mengerti keseluruhan pengertian yang tercantum dalam bacaan, dan (4) mampu membuat kesimpulan dari bacaan. 5. Penerapan Penerapan adalah penggunaan atau pelaksanaan yang telah dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Dalam penelitian ini penerapan yang dimaksud adalah pelaksanaan teknik Guided Reading dalam tahap-tahap siklus penelitian tindakan kelas.