5. Turbine Meters. 4. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Prinsip Operasi. Spesifikasi Umum. Kelebihan & Kekurangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimana telah diciptakan suatu peralatan yang modern dalam hal mempercepat dan

Intstrumentasi Pengukuran Level dan Laju Aliran

Pengelompokan. Alat Ukur Laju Alir. Courtesy of Pertamina. 1. Differential Pressure. 2. Variable Area

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

Alat ukur aliran sangat diperlukan dalam industri oil, bahan kimia, bahan makanan, air, pengolahan limbah, dll.

TOPIK PRESENTASI: Liquid, Steam & Gas Measuring Instrumentation And Its Application. PT. Petrokimia Nusantara Interindo

BAB II PENGUKURAN ALIRAN. Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI i. BAB I. PENDAHULUAN Apakah instrumentasi dan Pengendalian Proses itu? Tujuan Penulisan 1

BAB II LANDASAN TEORI

JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT. ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Pengukuran Aliran Udara Dalam Pipa Menggunakan Gelombang Ultrasonik Dengan Metoda Korelasi Silang

BAB II LANDASAN TEORI

Session 10 Steam Turbine Instrumentation

BAB III SISTEM OPERATION DCS PLANTSCPE R400 DI FF & MPF

BAB III ULTRASONIK FLOWMETER TIPE CLAMP-ON

BAB II LANDASAN TEORI

MACAM RELAI PROTEKSI Klasifikasi relai proteksi bila ditinjau dari prinsip kerjanya dapat dibagi dalam 5 macam, yakni :

Sonar merupakan singkatan dari Sound, Navigation, and Ranging. Sonar digunakan untuk mengetahui penjalaran suara di dalam air.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FLOWMETER VORTEKS ULTRASONIK UNTUK MENGUKUR ALIRAN GAS

Sidang Tugas Akhir. Alfin Andrian Permana

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-198

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

BAB II SALURAN TRANSMISI

Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

Lampiran A: Gambar Bagian- bagian dari Alat Penukar Kalor Berdasarkan Standar TEMA

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II LANDASAN TEORI

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

INDUSTRI PENGOLAHAN BATUBARA

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP

BAB II DASAR TEORI. sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran yang standar. Pekerjaan

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Toggle Switch. 2. Saklar Manual. Saklar ini menggunakan aksi posisi untuk menghasilkan suatu hubungan

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI. 2.2 Komponen-Komponen Tabung Vortex dan Fungsinya. Inlet Udara. Chamber. Orifice (diafragma) Valve (Katup)

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

Robotika. Teknologi Sensor

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification)

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

BAB III SISTEM PENGUJIAN

Termodinamika. Energi dan Hukum 1 Termodinamika

learning, sharing, meaningful

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Pengukuran Aliran Gas menggunakan Ultrasonik Flowmeter 3- Lintasan Akustik Transduser-Ganda dengan Metoda Waktu- Tempuh Simultan

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Universitas Medan Area

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

PERANCANGAN HEAT EXCHANGER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

Pengukuran Besaran Listrik. Kuliah-2 Sistem Pengukuran

4. Output Signal: Sinyal yang dihasilkan oleh suatu Peralatan, element atau system

Umum Pengering.

Transkripsi:

4. Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday s Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai konduktor yang bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic dari transducer, sehingga timbul tengangan listrik induksi. Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai : e = B. l. v Dimana : e = tegangan listrik induksi B = rapat fluksi medan magnet l = panjang konduktor (diameter dalam pipa) V = kecepatan konduktor (laju aliran) Inline model ; menempatkan electric coil di sekeliling pipa dan disediakan sepasang electroda berseberangan pada dinding pipa. Insertion model ; menyisipkan electric coil ke dalam pipa yang akan diukur flow-nya dan disediakan sepasang electroda di ujung dari flowmeter. & Pressure drop minimum, oleh karena penghalang yang minimum pada lintasan flow. Biaya maintenance rendah sebab tidak ada moving parts. Linearitas yang tinggi. Dapat digunakan untuk mengukur fluida yang korosif dan slurry. Pengukuran tidak dipengaruhi oleh viscosity, density, temperature dan pressure. Dapat mengukur aliran fluida jenis turbulent atau laminar. Dalam banyak kasus, persyaratan electrical conductivity dari fluida yang ditetapkan pabrik (0.1 20 micromhos). Zero drifting pada kondisi tidak ada flow atau low flow problem ini pada disain baru ditingkatkan dengan memotong (cut-off) low flow. 5. Turbine Meters Teori dasar pada turbine meters adalah relatif sederhana, yaitu aliran fluida melalui meter berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar pada suatu poros sepanjang garis pusat dari turbin housing. Kecepatan sudut (angular velocity) dari turbine rotor adalah berbanding lurus dengan laju aliran (fluid velocity) yang melalui turbine. Keluaran dari meter diukur oleh electrical pickup yang dipasang pada meter body. Frekwensi keluaran dari electric pickup adalah sebanding dengan laju aliran (flow rate). Accuracy dan rangeability dari alat ukur turbine meter tersebut sangat baik. Rangeability bervariasi dari 100 : 1 s/d 200 : 1. Accuracy sekitar : ± ¼ s/d ±½ %. 1

Turbine Meters & Turbine Meters Biaya pengadaannya awal : sedang Akurasi baik, handal dan proven technology Repeatability yang sempurna Rangeability yang sempurna Pressure drop rendah Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih Pada nonlubrication fluids kadang-kadang menimbulkan masalah. Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada upstream turbine meter. Direkomendasikan menggunakan strainer. 6. Coriolis flowmeter (diambil dari nama ahli matematika France, Gustave- Gaspard Coriolis, 1835). Prinsip Coriolis menyatakan bahwa jika sebuah partikel di dalam suatu gerak berputar mendekati atau menjauhi pusat perputaran, maka partikel menghasilkan gaya internal yang bekerja pada partikel itu. Gaya internal yang dihasilkan adalah sebanding dengan mass flowrate Andaikan fluida sedang mengalir ke dalam U-Shaped tube pada kecepatan V dan tabung sedang bergetar pada kecepatan sudut W, maka dengan mempertimbangkan suatu bagian yang kecil dari fluida pada bagian inlet masuk dengan jarak r, maka suatu Gaya (dikenal sebagai coriolies force) dihasilkan ; dan Akurasi : tinggi. Dapat digunakan secara luas pada berbagai kondisi aliran fluida. Mampu mengukur aliran fluida panas (molten sulphur, liquid toffee) dan aliran fluida dingin (cryogenic helium, liquid nitrogen). Pressure drop : rendah. Sesuai untuk bi-directional flow Kemungkinan penyumbatan (clogging) terjadi dan sukar dibersihkan Ukuran secara keseluruhan besar (dibanding dengan flowmeter lain) Ukuran Line size yang tersedia : terbatas. 2

Target flowmeters (drag force flowmeters) menyisipkan suatu target (drag element ; flat disc atau sphere dengan tangkai) ke dalam bidang aliran (flow). Flowmeter kemudian mengukur gaya tarik (drag force) pada target yang disisipkan kemudian menkonversinya kedalam kecepatan aliran (flow velocity). Kunci utama dari target flowmeter ini adalah pengukuran dari drag force. Drag force (Fd ) yang diberikan oleh persamaan incompressible flow, adalah : Drag coefficient ditentukan secara eksperimen, didasarkan pada kondisi flow dan bentuk geometry dari drag element. Untuk flat plate dan sphere, drag coefficientnya adalah : dan Biaya pengadaannya awal : rendah Dapat digunakan pada aliran fluida yang abrasive, terkontaminasi atau korosif. Pressure drop tidak dapat diabaikan sehubungan dengan drag element dan tangkai. 7. Thermal Flowmeters Thermal Flowmeters Thermal mass flowmeter didasarkan pada pengukuran panas yang diserap dari sensor akibat dialiri fluida. Jumlah panas yang diserap menentukan laju aliran massa (mass flow rate). Flowmeter ini mempunyai dua buah sensor (sensing element), yaitu : 1. Sensor flow terbuat dari heated wire atau film (self heated) Platinum/tungsten RTD (Resistance Temperature Detector). 2. RTD yang digunakan untuk mengukur temperature aliran gas (temperature reference). Ketika aliran gas melewati hot wire (flow sensor) maka molekul gas menyerap atau membawa panas dari permukaan sensor tersebut, sehingga sensor menjadi dingin akibat kehilangan energi. Selanjutnya sensor mengaktifkan rangkaian elektronik untuk mengisi energi yang hilang dengan cara memanaskan flow sensor hingga perbedaan temperature yang tetap diatas reference sensor. Daya listrik yang diperlukan untuk mempertahankan perbedaan temperatur yang tetap adalah berbanding lurus dengan mass flowrate dan selanjutnya dikeluarkan sebagai output signal yang linear dari flowmeter. Biaya pengadaannya awal : sedang Pressure drop : rendah Biaya maintenance tinggi Hanya untuk gas bersih. 3

8. Pengukuran laju aliran (flow rate) dengan metoda ini melibatkan element : - Transmitter : transducer berfungsi mengubah tegangan listrik frekuensi tinggi menjadi getaran kristal (akustik). - Receiver : mengubah getaran kristal (akustik) menjadi sinyal listrik Daerah frekuensi Tx dan Rx > 20 KHz (misalkan 10 MHz) ULTRASONIC Waktu yang digunakan gelombang akustik untuk melintas dari transducer (upstream) ke transducer (downstream) adalah td lebih pendek dibanding waktu yang digunakan untuk melintas dari downstream ke upstream tu. Secara umum metoda ultrasonic dibedakan atas : Model Transit time : berdasarkan waktu lintas gelombang ultrasonic dari pengirim (transmitter) ke penerima (receiver). Model Doppler : berdarkan frekuensi pelayangan Doppler. & Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop. Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga maintenance cost rendah. Model multi-path mempunyai ketelitian lebih tinggi Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry. Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan. Model single path (one-beam) tidak sesuai untuk pengukuran kecepatan aliran (flow velocity) yang bervariasi di atas range Reynolds numbers. Doppler Doppler Flowmeter ini didasarkan pada efek Doppler yang menghubungkan frekuensi pelayangan gelombang akustik dengan kecepatan aliran. 4

Doppler & 9. Vortex Flowmeters vortex shedding flowmeters (oscillatory flowmeters) Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop. Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga maintenance cost rendah. Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry. Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan. Dimana : Q = Volum flowrate fv = frequency of vortex shedding D = diameter of the pipe S = strouhal number K = K factor Prinsip kerjanya didasarkan pada pengukuran getaran (vibration) pada downstream pusaran (vortex) yang disebabkan oleh penghalang yang ditempatkan pada aliran fluida. Frekwensi getaran dari vortex dapat dihubungkan dengan laju aliran fluida K factor pada umumnya diperkenalkan untuk mengganti kerugian untuk profil yang tidak seragam dari pipa. S strouhal number ditentukan secara eksperimen. Vortex Flowmeters Biaya pengadaan awal : rendah ~ sedang. Tidak dibutuhkan maintenance bila digunakan pada aliran fluida yang bersih. Pressure drop : rendah ~ sedang 5