PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

dokumen-dokumen yang mirip
e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume I Tahun 2016)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

JPOS (Journal Power Of Sports), 1 (1) 2018, (1-11) Available at:

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN 30 SECOND BOX DRILL DAN 60 SECOND BOX DRILLTERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Pengaruh Pelatihan Alternate Leg Bound dan Knee Tuck Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai

Pengaruh Side Hop dan Box Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

Pengaruh Repetition Sprint dan Skipping Rope terhadap Power Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

Winang Abudi mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Suriyadi Datau, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan Edy

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

PENGARUH PELATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail: ekapertama@hotmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan alternate leg bound dan skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pre-test post-tes control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 78 orang dan sampel penelitian sebanyak 45 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data kelincahan diukur dengan tes shuttle run dan daya ledak otot tungkai diukur dengan tes vertical jump, selanjutnya data dianalisis dengan uji anava satu jalur dan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05, dengan bantuan program SPSS 6,0. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel kelincahan. Kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound sebesar 2,42, pada kelompok perlakuan pelatihan skipping sebesar,09, dan pada kelompok kontrol sebesar 0,2. Pada variabel daya ledak otot tungkai juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound sebesar 6,26, pada kelompok perlakuan pelatihan skipping sebesar 9,3, dan pada kelompok kontrol sebesar,53. Dapat disimpulkan bahwa, pelatihan alternate leg bound dan skipping berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai dan terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan alternate leg bound dan skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai. ABSTRACT This research aimed to determine the affects of alternate leg bound and skipping training to improvement agility and power of leg muscle. This research was a real experiment by the randomized pre-test post-tes control group design. The research population to 78 and sample are 45 people. Data of agility measured by shuttle run test and power of leg muscle measured by vertical jump test, further data were analyzed with anava one way test and least significant difference (LSD) test at a significance level (α) 0.05, by SPSS 6.0. The results showed that an improvement in the average value of the variable agility. Group treatment training alternate leg bound of 2.42, skipping training treatment groups of.09 and 0.2 in the control group. On the variable power of leg muscle also improvement the average value. Group treatment alternate leg bound training was 6.26, in the group treated by skipping training 9.3, and.53 in the control group. The conclusions training alternate leg bound and skipping is affected to improvement agility and power of leg muscle and there is a difference affected of training alternate leg bound and skipping to improvement agility and power of leg muscle. Key words: Training, agility, power, leg muscle.

Fisik yang sehat merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap individu. Dengan fisik yang sehat, seseorang dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal. Dalam kehidupan manusia juga tidak terlepas dari aktivitas sehari-hari, salah satunya adalah aktivitas fisik yang disebut dengan olahraga. Daya ledak (power) dan kelincahan (agility) merupakan salah dua dari sepuluh komponen kondisi fisik. Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan dengan kontraksi yang sangat cepat (Yoda, 2006: 27). Sedangkan Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagianbagiannya secara cepat dan tepat (Ismaryati, 2008: 4). Daya ledak dan kelincahan merupakan komponen-komponen kondisi fisik yang berperan penting dalam pencapaian prestasi olahraga. Dalam aktivitas olahraga, daya ledak otot tungkai merupakan penopang utama dalam gerakan dinamis dan eksplosif baik dalam kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. Sedangkan kelincahan memiliki peranan penting dalam melakukan gerakan berpindah yang dikerjakan dengan cepat dan tepat serta menekankan pada perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagianbagian tubuh. Dari hasil observasi langsung peneliti di SMP N Mengwi, pembinaan komponen-komponen kondisi fisik salah satunya adalah daya ledak otot tungkai belum sepenuhnya dilakukan khususnya pada cabang olahraga bola voli putra sehingga prestasi yang didapat belum memuaskan dan jauh dari target yang ingin dicapai oleh sekolah. Terkait dengan hal di atas, maka akan ditawarkan suatu bentuk pelatihan dengan gerakan pelatihan yang lebih variatif untuk melatih komponenkomponen kondisi fisik terutama kelincahan dan daya ledak otot tungkai dengan pelatihan alternate leg bound dan skipping. Pelatihan alternate leg bound dan skipping merupakan gerakan plyometrics yang dirancang untuk menggerakkan otot pinggul, tungkai dan otot-otot khusus. Pelatihan alternate leg bound adalah pelatihan yang dilakukan dengan memulai tolakan tungkai belakang, dilanjutkan dengan menggerakan lutut ke dada dan usahakan loncatan setinggi dan sejauh 2

mungkin sebelum mendarat dengan memebentangkan kaki ke depan dengan cepat. Ulangi rangkaian dengan kaki yang lain saat mendarat. Pelatihan alternate leg bound ini melibatkan otot-otot seperti sartorius, illiacus, gracilis, biceps femoris, semitendinous, semimembranosus, gluteus maximus dan gluteus minimus (Furqon dan Doewes, 2002). Sedangkan, pelatihan skipping adalah pelatihan yang dilakukan dengan langkah pendek, kemudian dengan tungkai yang berlawanan menolak atau mendorong lutut ke atas setinggi dada dan diulangi dengan gerakan yang sama oleh tungkai selanjutnya dengan pola langkah kanan-kanan, langkah kiri-kiri. Pelatihan ini menekankan kontraksi otot saat melayang diudara dan mempersingkat kontak dengan tanah. Pelatihan skipping ini juga melibatkan otot-otot gluteus, hamstrings, quadriceps, gastrocnemius, fleksor pinggul, abductor paha, stabilizer lutut, dan ankle, serta melatih beberapa persendian (Furqon dan Doewes, 2002). Bertitik tolak dari uraian di atas, peneliti mencoba mengembangkan suatu solusi sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah melalui sebuah penelitian yang dikaji secara ilmiah mengenai pengaruh metode pelatihan terhadap daya ledak otot tungkai dalam penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan Alternate Leg dan Skipping terhadap Kelincahan dan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Siswa Putra Kelas VII SMP N Mengwi Tahun Pelajaran 202/203. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen sungguhan (true experimental) dengan rancangan the randomized pretest-posttest control group design (Kanca, 2006:73). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VII di SMP N Mengwi tahun pelajaran 202/203 sebanyak 78 orang yang terbagi dalam 0 kelas. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 orang. Akan tetapi, dalam teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling, maka kemungkinan akan muncul rentangan antara 3 sampai 4 kelas untuk memenuhi jumlah sampel yang akan diperlukan. Tempat 3

pelatihan dilakukan di GOR Mengwi dan waktu penelitian dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dan dilakukan pada pagi hari pukul 06.30 WITA. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah shuttle run untuk mengukur kelincahan dengan validitas 0,82 dan reabilitas 0,93 dan vertical jump test untuk mengukur daya ledak otot tungkai dengan validitas 0,78 dan reliabilitas 0,93 (Nurhasan, 2000:30). Untuk uji hipotesis terdapat pengaruh pelatihan alternate leg bound dan skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai menggunakan uji inferensial dengan uji anava satu jalur. Hipotesis ini diuji dengan menggunakan bantuan SPSS 6,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sebelum melakukan analisis data beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data. Uji normalitas Data Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji lilliefors dengan bantuan SPSS 6.0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi yang diperoleh >, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi yang diperoleh <, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Candiasa, 2004: 8). Tabel 4.3 Hasil Uji itas Data Sumber Data Pelatihan Kelincahan 2 Daya ledak otot tungkai Pelatihan Skipping. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai Kelompok Kontrol Kelincahan 2 Daya ledak otot tungkai Kolmogorov-smirnov Statistik df Sig Keterangan 0,53 0,22 0,63 0,63 0,2 0,34 5 5 5 5 5 5 4

Uji itas Data Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji levene dengan bantuan SPSS 6.0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi levene >, maka sampel berasal dari populasi yang sama (homogen), sedangkan jika signifikansi levene <, maka sampel berasal dari populasi yang tidak sama (tidak homogen) (Candiasa, 2004: 7). Tabel 4.4 Hasil Uji itas Data Sumber Data Nilai Uji df df 2 Sig Ket Pelatihan. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai Pelatihan Skipping. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai Pelatihan dengan Skipping. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai 0,95,040 0,09 0,056 0,05 0,60 0,347 0,36 0,890 0,85 0,903 0,692 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil statistik, hasil uji normalitas data dan homogenitas data, akan dilanjutkan dengan uji anava untuk mengetahui hipotesis pelatihan alternate leg bound dan skipping berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji anava memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak (Candiasa, 200: 5). Hasil yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari perlakuan yang diberikan, hasil pengujian tercantum pada tabel 4.5, 4.6, 4.7, 4.8, 4.9. 5

Tabel 4.5 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan Pada Kelompok Pelatihan Kelincahan Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 36.830 36.830 83.762 0.000 Within Groups 2.3 28 0.440 Total 49.4 29 Tabel 4.6 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan Pada Kelompok Pelatihan Skipping. Kelincahan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 5.790 5.790 3.074 0.00 Within Groups 2.40 28 0.443 Total 8.92 29 Tabel 4.7 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Daya Ledak Otot Tungkai Pada Kelompok Pelatihan. Daya ledak Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 68.033 68.033 49.700 0.000 Within Groups 94.667 28 3.38 Total 262.700 29 Tabel 4.8 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Daya Ledak Pada Kelompok Pelatihan Skipping. Daya ledak Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 433.200 433.200 38.677 0.000 Within Groups 87.7 28 3.24 Total 520.667 29 6

Tabel 4.9 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan dan Daya Ledak Pada Pelatihan dan Pelatihan Skipping. Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kelincahan Between Groups 37.356 2 8.678.483 0.000 Power Otot tungkai Within Groups 6.877 42 0.402 Total 54.232 44 Between Groups 44.9 2 220.956 69.049 0.000 Within Groups 34.400 42 3.200 Total 576.3 44 Karena terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan alternate leg bound dan pelatihan skipping terhadap kelincahan dan daya ledak otot tungkai, maka dilakukan uji lanjut atau uji pembanding Least Significant Difference (LSD) dengan bantuan SPSS 6,0 untuk mengetahui pelatihan mana yang terbaik. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan nilai terbesar pada Mean Difference serta ada tidaknya tanda ast ( * ) pada kolom Mean Difference. Hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan alternate leg bound dan pelatihan skipping peningkatan keliincahan dan daya ledak otot tungkai yang signifikan dari perlakuan yang diberikan, hasil pengujian tercantum pada tabel 4.0. 7

Tabel 4.0 Hasil Uji LSD Data Kelincahan dan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Pelatihan dan Skipping. Dependent Variable Kelincahan Power Otot tungkai (I) kelompok (J) kelompok Skipping Kontrol Skipping Kontrol Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Upper Skipping.33733 * 0.2347 0.000.8702.8045 Kontrol 2.2600 * 0.2347 0.000.7489 2.683 -.33733 * 0.2347 0.000 -.8045 -.8702 Kontrol.87867 * 0.2347 0.000.45.3458-2.2600 * 0.2347 0.000-2.683 -.7489 Skipping -.87867 * 0.2347 0.000 -.3458 -.45 Skipping -2.86667 * 0.65320 0.000-4.849 -.5485 Kontrol 4.73333 * 0.65320 0.000 3.45 6.055 2.86667 * 0.65320 0.000.5485 4.849 Kontrol 7.60000 * 0.65320 0.000 6.288 8.982-4.73333 * 0.65320 0.000-6.055-3.45 Skipping -7.60000 * 0.65320 0.000-8.982-6.288 Untuk pelatihan alternate leg bound yang menekankan jarak horizontal dengan mengubah kedua tungkai khususnya kerja fleksor dan extensor paha dan pinggul dengan memebentangkan kaki ke depan dengan cepat tampa kehilangan keseimbangan maka pelatihan ini sangat cocok untuk peningkatan kelincahan dengan nilai statistika sebesar.33733 *. Sedangkan untuk pelatihan skipping yang menekankan pada ketinggian maksimum dan kontraksi otot saat melayang di udara dan mempersingkat kontak dengan tanah maka pelatihan ini sangat cocok untuk peningkatan daya ledak otot tungkai dengan nilai statistika sebesar 2.86667 *. PEMBAHASAN Peningkatan nilai variabel kelincahan dan daya ledak otot tungkai baik pada kelompok kontrol maupun dari kedua kelompok perlakuan, dengan peningkatan kedua nilai rata-rata kelompok perlakuan yang lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Bentuk pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan alternate 8

leg bound dan pelatihan skipping yang dilaksanakan selama 2 kali pelatihan dengan frekuensi 3 kali pelatihan dalam intensitas pelatihan 70% sampai dengan 80% dari denyut nadi optimal dengan kombinasi tingkat intensitas antara medium dan submaksimal. Mekanisme gerakan pelatihan alternate leg bound yaitu menolakkan tungkai belakang kearah depan, menggerakan lutut ke dada dengan loncatan setinggi mungkin dan sejauh mungkin sebelum mendarat (Furqon Dkk, 2002: 29). Sedangkan, Skipping adalah latihan yang sangat baik untuk aktivitas langkah lebar dan power otot tungkai dimana melibatkan otot gluteals, gastrocnemius, quadriceps, hamstrings, dan fleksor pinggul. Gerakan melompat yang dilakukan secara berulang-ulang ini akan memberikan kontraksi pada otot tungkai. Kontraksi terjadi karena serabut otot menangkap suatu aksi dari pelatihan sehingga menimbulkan arus listrik yang selanjutnya menyebar ke dalam serabut otot, sehingga menyebabkan ion-ion kalsium terlepas dari sarkoplasma retikulum dan mempengaruhi myofibril dari aliran listik tersebut. Pernyataan ini juga diperkuat oleh hasil penelitian dari Aristia Dinata (2007) yang menyatakan bahwa kontraksi pada otot terjadi perubahan massa dan panjang otot serta gerak pada persendian atau beberapa sendi. Pada latihan tersebut terjadi pendekatan otot dan pemanjangan otot. Dari perbedaan mekanisme gerakan alterante leg bound dan skipping yaitu gerakan melompat yang dilakukan secara berulang-ulang akan memberikan suatu pebedaan peningkatan yang berbeda pula. Maka dari itu, pelatihan alternate leg bound lebih baik untuk meningkatkan kelincahan dan pelatihan skipping lebih baik untuk meningkatkan daya ledak otot tungka. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu pelatihan alternate leg bound dan pelatihan skipping berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai serta terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan alternate leg bound dan pelatihan 9

skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai pada siswa putra kelas VII SMP N Mengwi tahun pelajaran 202/203. DAFTAR RUJUKAN Candiasa, I Made. 200. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha. Dinata, Dwi Aristia. 2007. Pengaruh Latihan Single Multiple Jump Dan Double Multiple Jump Terhadap Hasil Tendangan Jauh Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola Sma Negeri 8 Semarang. Tersedia pada http://ramabie.com/wpcontent/uploads/skripsi/s kripsiolahraga34.pdf. (diakses tanggal 2 April 203). Furqon. 2002. Plaiometrik Untuk Meningkatkan Power. Surakarta: Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta:LPP UNS dan UNS Kanca, I Nyoman. 2006. Buku Ajar Metodologi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga. Yoda, I Ketut. 2006. Buku Ajar Peningkatan Kondisi Fisik. (Tidak diterbitkan). Singaraja: IKIP Negeri Singaraja 0