PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DISMENORE (Pada Mahasiswi Tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan)

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK (OLAHRAGA) DENGAN TINGKAT NYERI DISMINORE PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK NU 1 KEDUNGPRING LAMONGAN TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Pengaruh Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Primer Pada Siswi di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA MAHASISWI D3 KEBIDANAN ANGKATAN 2014 DI WHN MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

PENGARUH HEALTH EDUCATION

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHOEA PADA MAHASISWI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

GAMBARAN PERUBAHAN DERAJAT DISMENORRHEA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indriani Irsyadi* Heny Ekawati ** WS Tarmi *** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya nyeri saat haid atau dysmenorrhea dan disebut juga menstrual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah Lamongan. Jl. Raya Plalangan Plosowahyu Lamongan Telp./Fax. (0322) 323457 Email. Lilin_T@yahoo.com ABSTRAK Dismenore merupakan masalah tersendiri yang banyak dialami kaum wanita ketika menstruasi tiba. Dismenore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat juga menyebar ke pinggang, punggung dan paha sehingga memaksa penderita untuk beristirahat. Berdasarkan survey awal didapatkan 50% mahasiswi D 3 Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan semester 6 mengalami dismenore, dimana 70%nya merasa aktivitasnya terganggu. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu penanganan agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Desain penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimen (One Group Pretest-Postest Design). Metode sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yaitu mahasiswi dismenore yang datang ke laboratorium STIKES Muhammadiyah lamongan pada bulan November sampai Desember 2008 yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan skala nyeri bourbanis dan lembar observasi. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberi tingkatan nyeri dismenore berkurang sebanyak 24 orang dan yang tingkatan nyerinya tetap sebanyak 4 orang. Sedangkan dari hasil pengujian statistik diperoleh hasil ada perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan dimana tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05). Melihat hasil penelitian ini maka kompres hangat dapat digunakan dalam meringankan nyeri dismenore yang dialami oleh para penderita dismenore. Kata kunci : Nyeri dismenore, Kompres hangat 1. Pendahuluan Menstruasi merupakan saat-saat yang di nanti kehadirannya oleh para wanita dewasa. Ada masalah lain yang dihadapi para wanita ketika menstruasi tersebut tiba yaitu menderita kram, nyeri dan ketidaknyamanan lain bahkan sampai tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga ada yang berharap akan lebih baik jika tidak menstruasi. Nyeri ketika menstruasi ini biasanya disebut dengan dismenore (Ninik Dwi A, 2005). Dismenore adalah nyeri hebat menjelang atau selama menstruasi sehingga memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam atau hari. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat juga dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare dan sebagainya (Hanifa Wiknjosastro, 2005:229). Dismenore menjadi satu masalah tersendiri yang banyak dialami kaum wanita sekitar 60-75% wanita muda mengalaminya. Tiga perempat wanita yang mengalaminya Lilin Turlina STIKES Muhammadiyah Lamongan. SURYA 32 Vol. 1, No,2, Maret 2009

intensitas kram ringan atau sedang, tetapi 25% nyerinya hebat dan membuat penderita tidak berdaya (Liewellyn-Jones Derek, 2002:216). Sehingga hal tersebut menjadi faktor penyebab terbanyak absennya para kaum wanita pada jam kerja atau sekolah (Ninik Dwi A, 2005). Berdasarkan survei awal yang dilakukan dari 50 mahasiswi D 3 Kebidanan semester 6, yang mengalami dismenore pada bulan April 2008 berjumlah 25 mahasiswi, 13 mahasiswi mengalami dismenore kadangkadang dan 12 mahasiswi mengalami dismenore tiap bulan. Pada survei yang dilakukan pada mahasiswi dengan dismenore 70% diantaranya merasa aktivitas sehari-hari terganggu dan 30% diantaranya merasa aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Seperti halnya dengan rasa nyeri yang lain, dismenore juga memerlukan penanganan sehingga aktivitas sehari-hari tetap dilanjutkan. Wanita yang pernah mengalami dismenore mungkin sudah pernah mencoba beberapa cara untuk menghilangkan rasa nyeri dengan mendapat obat-obat tertentu yang tidak terlalu membantu dan ada beberapa yang memberikan kesembuhan dramatis, dan yang lain bisa mengurangi nyeri sampai batas yang dapat ditanggung, tapi ada yang tidak memberikan efek sama sekali atau malah memberikan efek samping yang tidak disukai sehingga memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan sehingga diperlukan perawatan khusus untuk mengurangi rasa nyeri. Metode penanganan nyeri banyak berkembang, metode non farmakologi adalah salah satu metode yang digemari masyarakat karena tidak membutuhkan obat-obatan atau alat tertentu serta mudah didapat dan mampu dilakukan sendiri. Banyak cara untuk mengatasi sakit ini, tapi tindakan sederhana yang telah lama diketahui sebagai metode yang efektif adalah kompres hangat. Panas menyebabkan vasodilatasi dari pembuluh darah perifer sehingga meningkatkan aliran darah kebagian tubuh yang mengalami perubahan fungsi, selain itu juga panas dapat mengurangi ketegangan otot menjadi relaksasi (Potter Patricia A, 2006:1888). 2. Metodelogi Penelitian Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimen (One Group Pratest-Postest Design). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi yang mengalami dismenore di STIKES Muhammadiyah Lamongan sedangkan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel independen penelitian ini adalah kompres hangat dan variabel dependennya adalah tingkatan nyeri dismenore. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala nyeri bourbanis dan lembar observasi. Analisa penelitian menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test untuk menguji perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan perlakuan kompres hangat. 3. Hasil Penelitian a. Gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum diberi Data tentang gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum diberi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1 Distribusi frekuensi tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum diberi bulan November sampai Desember tahun 2008 No Tingkatan nyeri Jumlah Persentase (%) 1 Tidak nyeri 0 0 2 Nyeri ringan 18 60 3 Nyeri sedang 11 36,7 4 Nyeri berat 1 3,3 5 Nyeri sangat berat 0 0 Total 30 100 Berdasarkan data dari tabel 1 diatas, didapatkan sebagian besar responden sebelum diberi mengalami nyeri dismenore ringan yaitu sebanyak 18 orang (60%) dan hanya sebagian kecil yang mengalami nyeri dismenore berat yaitu sebanyak 1 orang (3,3%). b. Gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi setelah diberi perlakuan kompres hangat SURYA 33

Data tentang gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi setelah diberi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 Distribusi frekuensi tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi setelah diberi bulan November sampai Desember tahun 2008 No Tingkatan nyeri Jumlah Persentase (%) 1 Tidak nyeri 16 53,3 2 Nyeri ringan 12 40 3 Nyeri sedang 2 6,7 4 Nyeri berat 0 0 5 Nyeri sangat berat 0 0 Total 30 100 Berdasarkan data dari tabel 2 diatas, didapatkan sebagian besar responden setelah diberi tidak merasa nyeri lagi yaitu sebanyak 16 orang (53,3%) dan hanya sebagian kecil yang masih mengalami nyeri dismenore sedang yaitu sebanyak 2 orang (6,7%). c. Uji statistik perbedaan tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi dengan Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh data berupa tingkatan nyeri dismenore, data tersebut kemudian dianalisa untuk mengetahui adakah perbedaan tingkatan nyeri dismenore sebelum dan sesudah. Untuk menganalisa perbedaan tingkatan nyeri dismenore tersebut maka dilakukan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test tentang perbedaan tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum diberi dan sesudah diberi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 3 Perbedaan tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi dengan bulan November sampai Desember tahun 2008 No Perubahan Nyeri Jumlah Persentase 1 2 3 Tingkatan nyeri 26 berkurang Tingkatan nyeri 0 bertambah Tingkatan nyeri 4 tetap P (sign) 0,000 (%) 86,7 0 13,3 Berdasarkan data dari tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai signifikansi (p sign = 0,000) dimana hal ini berarti p sign < 0,05 sehingga H 1 diterima artinya ada perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan pada mahasiswi di STIKES Muhammadiyah Lamongan. 4. Pembahasan Pembahasan ini akan diuraikan tentang perbedaan tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum dan sesudah diberi a. Gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi sebelum diberi Dari tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebelum diberi perlakuan kompres hangat mengalami nyeri dismenore ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami nyeri dismenore berat. Tingkatan nyeri dikatakan ringan apabila responden secara subyektif mengatakan bahwa mengalami nyeri ringan dan secara obyektif responden dapat diajak berkomunikasi dengan baik tanpa ada respon seperti mendesis atau yang lainnya. Dan dikatakan nyeri berat apabila secara subyektif responden mengatakan nyeri berat dan secara obyektif klien tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi. Nyeri adalah suatu sensorik subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter Patricia, 2006:1502). Rasa nyeri ini biasanya timbul menjelang atau selama menstruasi dan akan meningkat pada hari pertama atau kedua. Biasanya nyeri terbatas pada perut bagian bawah tetapi dapat SURYA 34

menyebar ke pinggang, punggung dan paha. Dismenore juga sering disertai oleh diare, nause, muntah dan flusing sehingga memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam atau bahkan beberapa hari (Hanifa Wiknjosastro, 2005:230). Gejala pada dismenore bisa mencakup satu atau lebih gejala, mulai dari ringan sampai yang berat Pada saat nyeri dirasakan, pada saat itu juga dimulai suatu siklus yang apabila tidak diobati atau tidak dilakukan upaya untuk menghilangkannya, dapat mengubah kualitas kehidupan individu secara bermakna baik kesejahteraan fisik dan fisiologis (Potter Patricia, 2006:1509). Maka klien yang sedang merasa nyeri, khususnya nyeri yang hebat, ingin nyeri yang dirasakannya segera hilang (Potter Patricia, 2006:1517). b. Gambaran tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi setelah diberi perlakuan kompres hangat Dari tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden setelah diberi perlakuan kompres hangat tidak merasa nyeri lagi dan hanya sebagian kecil yang masih mengalami nyeri dismenore sedang. Dikatakan tidak nyeri lagi apabila responden mengatakan bahwa nyerinya sudah menghilang. Dan dikatakan nyeri sedang apabila secara subyektif responden mengatakan nyeri sedang dan secara obyektif responden mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik Klien yang merasakan nyeri akan berusaha untuk menghilangkan rasa nyeri itu agar ketidaknyamanan yang dirasakan hilang dan aktivitas sehari-hari dapat tetap berjalan. Tujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesar-besarnya dengan kemungkinan efek samping paling kecil (Price Sylvia A,2006:1083). Terdapat 2 metode untuk terapi nyeri yaitu farmakologi dan non farmakologi (Price Sylvia A,2006:1083). Metode non farmakologi merupakan metode yang digemari masyarakat karena tidak membutuhkan obat atau alat tertentu serta mudah didapat dan mampu dilakukan sendiri. Banyak cara untuk mengatasi sakit ini, salah satu cara yang digunakan adalah menggunakan botol berisi air panas pada perut atau punggung bawah. Suhu panas dapat meringankan keluhan dismenore (Ninik Dwi A, 2005). Cara ini diharapkan mampu meringankan rasa nyeri sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar. Pada penelitian ini, mahasiswi tidak ada yang mendapatkan pengobatan, dimana dalam pemberian kompres hangat tidak dipengaruhi oleh pengobatan lain sehingga observasi tingkatan nyeri dismenore dapat dilakukan dengan mengurangi faktor perancu. c. Perbedaan tingkatan nyeri dismenore pada mahasiswi dengan perlakuan kompres hangat Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai p sign <0,05 sehingga terdapat perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan. Dismenore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi sehingga memaksa penderita untuk beristirahat. Penyebab masih belum diketahui pasti. Diduga terjadinya dismenore karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin (PGF 2 ) yang menyebabkan vasokontriksi dan kontraksi miometrium (Ninik Dwi A, 2005). Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita atau penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan 37 atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Hanifa Wiknjosastro, 2005:229). Dengan melihat keadaan tersebut, maka penderita sangat penting untuk dilakukan penanganan agar aktivitas seharihari dapat berjalan dengan lancar. Banyak cara untuk mengatasi sakit ini. Salah satu cara meringankan nyeri ini yaitu dengan menggunakan botol berisi air panas. Pengompresan ini diletakkan pada daerah yang terasa nyeri biasanya pada perut bagian bawah, pinggang dan punggung bawah dengan memakai botol yang diisi air SURYA 35

hangat dengan suhu 46 51,5 o C selama 20 menit (Musrifatul M dan Aziz Alimul, 2006:233). Pengompresan dilakukan selama 20 menit karena suhu air sudah turun sehingga air hangat harus diganti dan saat itulah kita melakukan observasi nyeri dismenore. Kompres hangat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat (Musrifatul M dan Aziz Alimul, 2006:233). Diharapkan dengan kompres hangat ini dapat mengurangi keluhan nyeri dismenore. Mekanisme terjadinya penurunan nyeri akibat dilakukan kompres hangat karena panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga membantu meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang cidera atau mengalami perubahan fungsi, panas mungkin meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk-produk implamasi seperti bradikinin, histamin dan prostaglandin yang menimbulkan rasa nyeri lokal. Panas juga mungkin merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi implus nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat. Panas juga meningkatkan pengiriman nutrisi dan kebutuhan oksigen kedaerah itu dan kongesti vena menurun. Disamping itu panas mengurangi ketegangan otot menjadi relaksasi, menghilangkan ketegangan otot dan kekakuan sendi. Panas menurunkan nyeri melalui vasodilatasi dan efek relaksasi (Potter Patricia, 2006:1888). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di STIKES Muhammadiyah Lamongan pada mahasiswi yang mengalami dismenore sebelum diberi perlakuan kompres hangat sebagian besar mengalami nyeri dismenore ringan tetapi setelah diberi ada penurunan nyeri yang sebagian besar mahasiswi sudah tidak merasa nyeri lagi. Hal ini disebabkan karena efek dari kompres hangat sendiri yang dapat meningkatkan aliran darah dan relaksasi akibat spasme dan kekakuan. Dengan efek inilah tingkatan nyeri dismenore dapat berkurang. 5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan 1) Tingkatan nyeri dismenore mahasiswi sebelum didapatkan sebagian besar responden mengalami nyeri dismenore ringan. 2) Tingkatan nyeri dismenore mahasiswi setelah didapatkan sebagian besar responden tidak merasa nyeri lagi. 3) Berdasarkan hasil uji statistic dengan Wilcoxon Sign Rank Test, didapatkan perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan pada mahasiswi di STIKES Muhammadiyah Lamongan. b. Saran 1) Bagi Responden Diharapkan dalam mengatasi nyeri dismenore lebih baik diberikan kompres hangat yang dalam pemberian kompres hangatpun perlu diperhatikan cara pengompresan yang benar dan untuk menghindari terjadinya luka bakar perlu diperhatikan dengan cermat pada tindakan kompres hangat suhu air tidak boleh lebih dari 51.5 0 C. 2) Bagi Institusi Pendidikan dan Lahan Penelitian Perlu dibangun suatu ruangan khusus seperti UKS (Upaya Kesehatan Sekolah) sehingga apabila ada mahasiswi yang sakit dapat beristirahat dan mendapat pengobatan diruangan itu. 3) Bagi Profesi Kebidanan Diharapkan dalam profesi kebidanan dapat mempertimbangkan untuk menerapkan kompres hangat untuk mengatasi nyeri dismenore. Karena hasil penelitian ini terdapat perbedaan tingkatan nyeri dismenore dengan. 4) Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat keterbatasan waktu dan jumlah sampel SURYA 36

Daftar Pustaka A.Aziz Alimul H.(2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika..(2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Ahmad Fauzi et.all.(2008). Nyeri Menstruasi (Dismenore). http/www: Minti@mweb.co.id. diakses tanggal 12 Mei 2008 Arif Mansjoer et.all.(2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi.(2001). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Hanifa Wiknjosastro.(2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. I.G.B.Manuaba.(2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Imcw.(2007). Dismenore (Nyeri Haid). http/www.blogdokter.net. diakses tanggal 12 Mei 2008. Liewellyn-Jones, Derek, Alih bahasa Hadyanto.(2002). Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates. Musrifatul U dan A.Aziz Alimul.(2006). Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Ninik Dwi A.(2005). Dismenore Alias Nyeri Haid. http/www: Niexklaten.blogspot.com. diakses tanggal 12 Mei 2008 Nursalam.(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Posted.(2008). Konsep Dasar Nyeri. http/www: qittun.com.net.id. diakses tanggal 10 November 2008. Potter, Patricia A., Alih bahasa Renata Komalasari.(2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC Price, Sylvia A., Alih bahasa Brahm U.(2006). Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Stevens, P.J.M.et.all., Alih bahasa J.A.Tomasowa.(2000). Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC. Sugiono.(2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsini Arikunto.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Wahid I Mubarak.(2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi.Jakarta : EGC SURYA 37