2. EKOSISTEM. Universitas Gadjah Mada

dokumen-dokumen yang mirip
Ekologi ilmu tentang rumah atau tempat tinggal organisme atau rumah tangga mahluk hidup.

EKOSISTEM KOLAM. Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( )

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN. Ina Rosdiana Lesmanawati Jurusan Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan

Daftar Isi. Halaman Sampul... Daftar Isi... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Bab II Dasar Teori...


BAB IV EKOLOGI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI. Spektrum Biologi. Komponen Biotik. Gene Sel Jaringan Organ Organisme Populasi Komunitas

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

BUKU AJAR DASAR-DASAR EKOLOGI

EKOLOGI MANUSIA PENDAHULUAN

EKOLOGI TERESTRIAL. Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

EKOSISTEM. Yuni wibowo

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Siklus energi, siklus materi, siklus biogeokimia, daur biogeokimia,dan nitrifikasi. (Pertemuan 4)

Faktor biotik dalam lingkungan. Tim dosen biologi

TOPIK I PENGANTAR EKOLOGI

1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

Komponen Ekosistem, Peran dan Interaksinya

Berdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, organisme penyusun ekosistem dibedakan menjadi organisme autotrof dan heterotrof.

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

EKOSISTEM SEBAGAI UNIT EKOLOGI EKOLOGI TOPIK II DOSEN: DR. TIEN AMINATUN

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

Rantai Makanan. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen dan decomposer.

Pengertian Siklus Sulfur

MODUL XIV ORGANISME DAN LINGKUNGANNYA

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

SIKLUS CARBON DI PERAIRAN DANAU

KISI - KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.

PENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang

Modul 1 : Ruang Lingkup dan Perkembangan Ekologi Laut Modul 2 : Lautan sebagai Habitat Organisme Laut Modul 3 : Faktor Fisika dan Kimia Lautan

BAB 50. Pengantar Ekologi dan Biosfer. Suhu Suhu lingkungan. dalam pesebaran. membeku pada suhu dibawah 0 0 C,dan protein.

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Ekosistem

B I O T I K Interaksi Antar Komponen Ekosistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKOSISTEM 1. Pengertian Ekosistem

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN

KONSEP DASAR EKOSISTEM

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

EKOLOGI DAN EKOSISTEM BIOLOGI LINGKUNGAN TOPIK II DOSEN: DR. TIEN AMINATUN

RUANG LINGKUP EKOLOGI

MODUL ONLINE 22.1 ARTI PENTING LINGKUNGAN HIDUP BAGI MANUSIA PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

EKOLOGI & AZAS-AZAS LINGKUNGAN. Oleh : Amalia, S.T., M.T.

EKOSISTEM PERTANIAN SEBAGAI OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #2 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Preview, Question, Read, Reflecty, Recite, dan Review) yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 12. Ekosistem Dan Pencemaran LingkunganLatihan Soal pengurai memegang peranan penting dalam proses fotosintesis

EKOLOGI (EKOSISTEM) SMA REGINA PACIS JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar 21% persediaan air Asia Pasifik (Walhi, 2005). Perairan air tawar, salah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. setelah Brazil, Kolombia, dan Vietnam (Anonim, 2007). Namun akhir-akhir ini

1. Menipisnya lapisan ozon. 2. Pemanasan global. Permasalahan Bumi, Sebagai Rumah bagi Manusia

Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makluk hidup dan lingkungannya. Kata ekologi pertama diusulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

2) Komponen Penyusun Ekosistem

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

Interaksi antarkomponen ekologi dapatmerupakan interaksi antarorganisme,antarpopulasi, dan antarkomunitas.

BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

DESKRIPSI PEMBELAJARAN

Aliran energi dalam ekosistem

I. PENDAHULUAN. Dampak penambangan yang paling serius dan luas adalah degradasi, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

Laporan Praktikum IPA Modul 2

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM

PEMETAAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

5 Kimia dalam Ekosistem. Dr. Yuni. Krisnandi

ASAS- ASAS DAN KONSEP KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 12. Ekosistem Dan Pencemaran LingkunganLatihan Soal 12.1

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP EKOSISTEM Living in the Environment BI2001 Pengetahuan Lingkungan SITH ITB 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Faktor-Faktor Abiotik Utama dalam Persebaran Organisme. Assalamualaikum Wr. Wb. Ina Septi Wijaya BIOLOGI III-A

Transkripsi:

2. EKOSISTEM 2.1 ARTI EKOSISTEM Istilah ekosistem pertama kali dipakai oleh Tansley pada tahun 1935. Penulis lain Desmukh,I (1992) menggunakan istilah yang berbeda untuk maksud yang sama, misalnya : Forbs (1887) menggunakan istilah Mikrokosmos. Friederich (1930) memakai istilah Holocoen. Thienemann (1939) mengguanakan istilah Biosistem. Vemadsky (1944) memakai istilah untuk bumi Bioinert. Ekosistem ialah hubungan timbal balk yang kompleks antara organisme dengan lingkungannya baik yang hidup maupun yang tidak hidup yang bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi. Suatu organisme tidak akan dapat hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan organisme lain atau lingkungan hidupnya. Dengan demikian untuk kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung pada kehadiran organisme lain dan sumber Jaya alam yang ada di sekitamya untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangbiakan, dan sebagainya. Hubungan antara suatu organisme dengan lingkungannya tersebut sangat rumit dan sifatnya timbal balik. Menurut Otto Soemarwoto (1977) suatu sistem terdiri dari komponenkomponen yang bekerja secara teratur sebagai suata kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tern-pat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.keraturan itu terjadi oleh arus energi yang dikendalikan oleh arcs informasi antara komponen dalam ekosistem itu, dimana masing-masing adanya daur materi dan komponen mempunyai fungsi. Selama masing-masing komponen dapat melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, maka keteraturan ekosistem akan terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu dan keseimbangan ini sifatnya dinamis, artinya selalu berubah-ubah. Kadang-kadang perubahan itu besar, tetapi kadang-kadang juga kecil, dan perubahan itu dapat terjadi baik secara alamiah maupun akibat perbuatan manusia. Sebagai contoh dapat dikemukakan disini yaitu pada tahun 1883 meletus Gunung Krakatau yang amat dahsyat, sehingga kehidupan di pulau itu dapat dikatakan terhapus. lni disebut adanya perubahan yang besar, yang terjadi secara alamiah, yang dapat merubah secara keseluruhan sistem kehidupan yang sudah ada. Dari penelitian yang dilakukan secara berulang dalam jangka panjang, dapatlah diketahui kembali

kehidupan yang ada disana. Kehidupan dimulai dari tumbuhan tingkat rendah yaitu lumut dan paku-pakuan, baru kemudian tumbuhan tingkat tinggi. Proses ini disebut suksesi. Adanya letusan Gunung Krakatau itu keseimbangan telah berubah sama sekali. Di dunia yang fana ini tidak ada yang lestari. Hutan tumbuh dan hancur, gunung dan pulau terbentuk dan lenyap, iklim berubah dan permukaan taut naik dan turun ( Soemarwoto,O. 1979). Keteraturan ekosistem sangat erat kaitannya dengan entropy, artinya bahwa ekosistem dikatakan teratur bila entropynya rendah, dan sebaliknya ekosistem dikatakan tidak teratur bila entropynya tinggi. Keteraturan ekosistem di suatu tempat dapat dinaikkan, tetapi hal ini akan diikuti dengan menurunnya keteraturan di tempat yang lain. Dalam mempelajari ekosistem satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah batas ekosistem karena adanya batas ekosistem inilah yang akan membedakan antara ekosistem yang satu dengan yang lain. Batas ekosistem dapat digolongkan yaitu batas yang kecil (contohnya ekosistem akuarium dengan komponen penyusunnya) dan batas yang besar (contohnya ekosistem hutan yang beribu-ribu hektar luasnya ataupun bumi dengan segala isinya dapat dianggap sebagai satu ekosistem). Gambar :

2.2. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM DAN KONSEP EKOSISTEM Dalam mempelajari ekosistem dapat melalui 2 proses penting yaitu struktur dan fungsi ekosistem. Dari segi struktur trofiknya, maka suatu ekosistem terdiri terdiri atas dua komponen : 1. Komponen autotrofik Yaitu komponen yang terdiri dari organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahanbahan organic yang berasal dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan klorofil. Oleh karena itu organisme yanng mempunyai klorofil disebut organisme autotrofik. 2. Komponen heterotrofik Yaitu komponen yang terdiri dari organisme yang mampu memanfaatkan bahan-bahan makannya dan bahan makanan tersebut disintesis dan disediakan oleh organisme lain. Termasuk dalam kelompok ini adalah hewan, manusia, jamur, jasad renik. Dilihat dari segi penyusunnya (fungsinya) maka suatu ekosistem terdiri dari 4 ( empat) komponen penyusun, yaitu : 1. Bahan tak hidup (abiotik/non hayati): Yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, cahaya matahari, dan sebagainya yang merupakan medium atau substrat untuk berlangsungnya suatu kehidupan. 2. Produsen : Yaitu organisme autotrofik yang umumnya adalah tumbuhan berklorofil, yang mensintesis makanan dari bahan anorganik sederhana. 3. Konsumen : Yaitu organisme heterotrofik, misalnya manusia, hewan, yang memakan organisme lain. 4. Pengurai, perombak atau dekomposer : Yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organisme matio (bahan organic kompleks, menyerap sebagian basil penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan sederhana yang dapat dipakai produsen). Bakteria dan jamur termasuk dalam kelompok ini.

Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik, dimana sate terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran yang beraneka, tergantung pada tingkat organisasinya. Menurut Samingan,T. (1993) bahwa konsep ekosistem merupakan konsep yang luas, fungsi utamanya di dalam pemikiran atau pandangan ekologi merupakan penekanan hubungan wajib ketergantungan, dan hubungan sebab musabab, yakni perangkaian komponen-komponen untuk membentuk satuan fungsional. Akibatnya bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan, sehingga ekosistem merupakan tingkat organisasi biologi yang paling bails untuk teknik analisis sistem. Satu dari sifat universal dari semua ekosistem, apakah itu daratan, air tawar, atau laut, atau itu merupakan rekayasa manusia atau alamiah, adalah interaksi dari komponen autotrofik dan heterotrofik. Mikro ekosistem Menurut Samingan, T. (1993) karena ekosistem di luar sangat kompleks, sukar digambarkan dan sukar dipelajari dengan cara ilmiah dari "percobaan dan pengendalian", maka banyak ahli ekologi berpaling ke laboratoriurn dan mikroekosistem lapang (field microecosystem) yang dapat dimanipulasi dan di ulang ulang. Dari segi komponen biologi, dapat dibedakan dua tipe dasar : Mikro ekosistem yang dibuat langsung dari alam (sesuai dengan alam) dengan penyemaian ganda kultur media dengan contoh contoh lingkungan. Yang pertama ini sering disebut derived micro ecosystem. Sistem sistem yang dibangun dengan menambah jenis dari biakan aksenik (bebas dari organisme hidup yang lain = steril) sampai diperoleh gabungan-gabungan yang dikehendaki. Tipe ini sering disebut defined micro ecosystem. Sistem yang pertama menggambarkan alam yang disederhanakan sehingga organisme mampu hidup bersama di dalam batas batas bejana, medium dan lingkungan sedemikian rupa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, seperti di alam terbuka, sehingga memudahkan peneliti untuk mengamati komponen biotik utama, tetapi sulit dalam menentukan komposisi yang pasti terutama mengenai bakteri. Bentuk derived Iebih mendekati keadaan alam yang sesungguhnya karena di alam tidak akan pernah terjadi kondisi steril (seperti pada bentuk yang defined).

Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lain pada tingkat organisasinya akan tergantung pada beberapa hal (Odum,1983) : 1. Banyaknya jenis organisme produsen 2. Banyaknya jenis organisme konsumen 3. Keanekaragaman organisme pengurai 4. Macam komponen abiotik 5. Interaksi anatr komponen 6. Proses yang berjalan dalam ekosistem Dua hal penting menyangkut sifat universal ekosistem ialah : 1. Bahwa fungsi dan organisme yang menjalankan proses interaksi, terpisahkan secara fisik, yaitu organisme tersebut tersusun dalam stratifikasi. 2. Pada umumnya fungsi dasar terpisah oleh waktu, sehingga terdapat tenggang waktu lama antara terbentuknya bahan yang diproduksi oleh organisme autotrofik dengan pemanfaatan produk tersebut oleh organisme heterotrofik. Sebagai gambaran misalnya pada ekosistem hutan, basil fotosintesis hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, hewan hebivora dan oleh organisme heterotrof yang lain. Sebagian besar produk fotosintesis memerlukan waktu lama sampai menjadi seresah yang jatuh ke tanah, yang kemudian menjadi substrat dan bahan dasar untuk kehidupan organisme heterotrofik. Komponen dalam ekosistem saling berinteraksi, ada yang bersifat netral, bertentangan, bekerja sama, menyesuaikan diri, melindungi diri, atau ada yang menguasai, tetapi pada akhirnya antara kekuatan kekuatan tersebut akan dicapai suatu keseimbangan, dan kenampakannya seolah-olah keadaan tidak akan berubah lagi. Dalam keadaan demikian dikatakan bahwa ekosistem dalam keadaan homeostasis, yaitu kedaaan yang menunjukkan bahwa sistem tersebut mempunyai kecenderungan melawan perubahan dan memelihara keseimbangan. Pada dasarnya ekosistem seperti halnya organisme atau populasi akan mempunyai kemampuan untuk mengatur dan memulihkan diri apabila ada gangguan-gangguan yang mempengaruhinya, dan ini sangat penting untuk diketahui guna menjaga kelestarian lingkungan.

Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil, ada kalanya terjadi intervensi yang menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah, tetapi akhirnya akan bergeser kembali ke arah yang berlawanan. Pada umumnya suatu ekosistem tidak merupakan sistem yang tertutup, sehingga gangguan dari luar atau dari dalam dapat datang membawa perubahan dalam keseimbangan. Sebagai contoh, adanya imigrasi organisme atau species, terjadinya bencana. kebakaran, banjir, tanah longsor, kekeringan, hujan abu, dan gangguan-gangguan yang berasal dari manusia. Pengendalian Lingkungan Secara Biologi Organisme dalam hidupnya tidak hanya menyesuaikan diri terhadap lingkungan tetapi juga tindakan-tindakan yang diselenggarakan di dalam ekosistem mereka dan menyesuaikan lingkungan geokimia terhadap kebutuhan biologinya. Menurut Samingan,T. (1993) dikatakan bahwa setiap orang menyadari bahwa lingkungan abiotik mengendalikan kegiatan organisme tetapi tidak selalu disadari bahwa organisme itu mempengaruhi dan mengendalikan lingkungan abiotik dalam banyak cara. Perubahan perubahan di dalam alam fisik dan kimia dari bahan bahan tidak aktif secara tetap dipengaruhi oleh organisme dan mengembalikan senyawa senyawa bard dan sumber-sumber energi ke lingkungan. Sebagai contoh kadar kimia laut sangat ditentukan oleh organisme laut. Manusia berusaha mengubah lingkungan fisik untuk memperoleh keperluannya, tetapi didalam melakukannya manusia makin mengganggu bahkan merusak komponen biotic yang penting untuk kehadiran fisiologinya. Karena manusia itu heterotrof dan fagotrof yang tumbuh subur dekat penghujung rantai rantai makanan yang kompleks, ketergantungannya terhadap lingkungan alam semakin besar. Makin besar suatu kota maka semakin banyak meminta daerah pinggiran sekitarnya dan semakin besar pula bahaya perusakan lingkungan alamnya.

: Siklus Mineral : Aliran Energi Gambar Keterkaitan antara Suatu Organisme dengan Organisme lain. (Sumber: Soeriaatmadja, 1981)