Paramita Anggraini ( ) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi. Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan Pada abad 21, perekonomian ditandai dengan globalisasi ekonomi dimana negara-negara di dunia menjadi satu kekuatan pasar.

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya

Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan Dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja

Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis

PEMODELAN DINAMIKA PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS

M.Ikhlas Khasana ( ) Mengetahui berbagai dampak kebijakan persawitan nasional saat ini. Pendahuluan. ekspor. produksi.

Disusun Oleh Arini Ekaputri Junaedi ( ) Dosen Pembimbing Yudha Prasetyawan, S.T., M.Eng.

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Ruang Lingkup Penelitian Data yang Diperlukan...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

DAFTAR ISI PERUMUSAN KEBIJAKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MOBIL NASIONAL. LOGO Company Logo. Tugas Akhir

Model System Dinamics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian

MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KETERKAITAN PELAKU PERGULAAN NASIONAL: SUATU PENGHAMPIRAN MODEL DINAMIKA SISTEM

Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

Volume 5, No. 1, April 2012 ISSN:

Pengembangan Model Simulasi Sistem Dinamis Keseimbangan Jumlah Input - Output Mahasiswa

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Abstrak. Abstract. Keyword: Tulungagung s onix and marble industry, product life cycle, system dynamic

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PRODUKSI PAKAN DAN

4.3. PENGEMBANGAN MODEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. Akseptasi Pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan antara lain:

Model Dinamik Perkembangan Perumahan dan Apartemen di Kota Surabaya

Click to edit. Analisis Kinerja Klaster Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL LAUT ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM KOLABORASI SUPPLY CHAIN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. Rangkaian penguat merupakan sistem yang tidak dapat ditinggalkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi pembelajaran memasuki era globalisasi tahun 2015, Sekolah

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN

Tidak terjadi perubahan kebijakan pada saat penelitian dilakukan RUANG LINGKUP PENELITIAN

TUGAS AKHIR. MUTIA RATIH IZZATY Dosen Pembimbing Erma Suryani S.T, M.T, Ph.D NIP

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

PEMODELAN SISTEM PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH SEBAGAI DANA PRODUKTIF DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK USAHA MIKRO

PEMODELAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. kelulusan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat grade nilai yang dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Konsep Pengambilan Keputusan. Tujuan Instruksonal Khusus

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAMPAK KEBIJAKAN HARGA BBM TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA : Sebuah Pendekatan Model Dinamik

PENENTUAN ALOKASI JUMLAH PEKERJA MELALUI STUDI KERJA DAN SIMULASI PADA PROSES CANNERY (Studi Kasus : PT. Great Giant Pineapple, Lampung)

Pemodelan Dan Simulasi Sistem Industri Manufaktur Menggunakan Metode Simulasi Hybrid (Studi Kasus: PT. Kelola Mina Laut)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya adalah instansi pemerintah

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sesuai dengan kebutuhan ternak terutama unggas. industri peternakan (Rachman, 2003). Selama periode kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu bulan Agustus 2016

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

ANALISIS PERANAN DAN DAMPAK INVESTASI INFRASTRUKTUR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA: ANALISIS INPUT-OUTPUT OLEH CHANDRA DARMA PERMANA H

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem sesuai dengan

Analisis Pengaruh Tarif Cukai Terhadap Pendapatan Negara Dan Keberlangsungan Usaha Industri Rokok (Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik)

BAB V MODEL DINAMIKA KOTA TANGERANG

KONDISI EKSISTING INDUSTRI. POTENSI Tulungagung Penghasil marmer terbesar di Indonesia (wikipedia.org) (Disperindag,2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PENELITIAN

DENNY OTTO SITOMPUL NRP

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

3.3. PENGEMBANGAN MODEL

PENGANTAR SISTEM INDUSTRI PERTANIAN. Prof.Dr.Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc

BAB I PENDAHULUAN. informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK

III. METODE PENELITIAN

Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya Terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor. Lilis Ernawati

BAB III METODE PENELITIAN

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

UNIKOM. Pendesainan Model. Pemodelan Simulasi

APLIKASI TEKNIK SIMULASI UNTUK PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PEMESANAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAH PLASTIK

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PENYELARASAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 (SMKN 5) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2010 Paramita Anggraini (2506.100.008) Pembimbing : Dr.Ir. Sri Gunani Partiwi Co Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M.Eng

Ralat hal 48 &49 Tabel Jumlah Rombongan BelajarTiap Jurusan SetiapTahun NO BIDANG / KEAHLIAN JUMLAH ROMBONGAN BELAJAR KELAS / TINGKAT PROGRAM 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 1 Teknik Gambar Bangunan 9 10 10 11 2 Teknik Audio Video 5 6 6 7 3 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 9 10 10 11 4 Teknik Permesinan 9 10 10 11 5 Teknik Kendaraan Ringan 8 9 9 11 6 Kimia (Kimia Industri & Analisis) 13 14 14 15 J U M L A H 53 59 59 66 Persentase Jumlah SiswaTiap Jurusan Dari Jumlah Keseluruhan Siswa NO Bidang/ Program Keahlian Persentase siswa tiap jurusan dari keseluruhan 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 1 Teknik Gambar Bangunan 0.1648199 0.16391509 0.1624418 0.15926773 2 Teknik Audio Video 0.0886427 0.10023585 0.1065701 0.10938215 3 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 0.1668975 0.16509434 0.16347646 0.16567506 4 Teknik Permesinan 0.1703601 0.16981132 0.16864977 0.16201373 5 Teknik Kendaraan Ringan 0.151662 0.15330189 0.15416451 0.16659039 6 Kimia (Kimia Industri & Analisis) 0.2576177 0.24764151 0.24469736 0.2370709

Outline

Latar Belakang Abad 21, Globalisasi Ekonomi Dalam persaingan internasional, Indonesia urutan 42, dari 57 negara. (The World Competitiveness Scoreboard,2009) Rumusan Masalah Tujuan Daya Saing internasional Lingkup Manfaat P E N D A H U L U A N Indonesia anggota AFTA & AFLA Industri manufaktur memberikan kontribusi 26,4% (Berita Resmi Statistik No.12/02/Th. XIII) SDM berkualitas & handal (Syamsuddin, 2002) persaingan antar pencari kerja menjadi ketat

Latar Belakang Rumusan Masalah Tingginya pengangguran di Indonesia Tujuan Lingkup Manfaat konsep SMK: menghasilkan lulusan yang siap bekerja SMK di Indonesia berbasis kuantitas & kurang memperhatikan kompetensi dunia kerja (Setneg, 2010) P E N D A H U L U A N mismatch antara kebutuhan pasar tenaga kerja dan lulusan yang dihasilkan (Sumber : BPS, 2009) Analisis Efektivitas Kebijakan Pendidikan Dalam Penyelarasan Sistem Pendidikan dengan Kebutuhan industri

Latar belakang Rumusan Masalah Tujuan Lingkup Manfaat P E N D A H U L U A N terjadi permasalahan dalam penyerapan tenaga kerja terdidik di dunia industri perlunya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai kebijakan pendidikan

Latar belakang Rumusan Masalah Tujuan Lingkup Manfaat Mengidentifikasi kebijakan berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya penyelarasan P E N D A H U L U A N Membangun model konseptual sistem dinamik dari keterkaitan antar faktor dalam membangun keselarasan Memberikan alternatif kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan penyelarasan

Latar belakang Rumusan Masalah Batasan Tujuan Lingkup Manfaat Kebijakan pada Renstra Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014, yang ditujukan pada upaya peningkatan kompetensi siswa. Implementasi kebijakan dilakukan pada SMKN5 dinamika sistem hanya dilihat pada aspek dinamika jumlah siswa pembobotan kontribusi-kontribusi yang ada tidak berubah terhadap fungsi waktu P E N D A H U L U A N

Latar belakang Rumusan Masalah Tujuan Lingkup Manfaat Mendapatkan pemahaman mengenai kebijakan pendidikan nasional dan kaitannya dengan penyelarasan P E N D A H U L U A N Mampu membentuk suatu model yang dapat menjelaskan keterkaitan antar faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya penyelarasan Dengan menganalisis efektivitas kebijakan-kebijakan tersebut maka dapat mengetahui pengaruhnya terhadap penyelarasan sistem pendidikan dengan dunia industri.

Perumusan Masalah Melakukan kajian terhadap efektifitas kebijakan pendidikan dalam penyelarasan sistem pendidikan dengan dunia industri, khususnya lulusan SMK terhadap dunia industri Perumusan Tujuan M E T O D O L O G I Studi Literatur Pengumpulan Data Awal - Konsep Penyelarasan - Kondisi pendidikan nasional - Konsep Sistem Dinamis - Pemodelan Sistem Dinamis - Kebijakan Pendidikan nasional -Data Sekunder kondisi SMK (lulusan, program, dll) A Tahap Identifikasi Masalah

A Konseptualisasi Sistem : - Identifikasi variabel - Penyusunan Causal Loop - Pembuatan Model Stock and Flow Simulasi perubahan kondisi (sensitivity analysis) M E T O D O L O G I Formulasi Model Simulasi B Simulasi Model Sistem Dinamik Verifikasi & Validasi Model Tidak Valid Tahap Permodelan VALID

B Analisis Hasil dan Interpretasi Hasil Simulasi M E T O D O L O G I Kesimpulan dan Saran Tahap Analisis dan Kesimpulan

Pengumpulan & Pengolahan Data

Identifikasi Variabel Konseptualisasi Model Formulasi Model Verifikasi & Validasi Disain Skenario Kebijakan Pendidikan: 1. Reformasi Pendidik &Tenaga Kependidikan 2. Otonomisasi satuan pendidikan 3. Penyediaan Sarana Pendidikan 4. Pembangunan & Rehabilitasi Prasarana Pendidikan 5. Reformasi Pendanaan Pendidikan Brainstorming 1. KondisiTenaga Pendidik 2. Kondisi Sarana Prasarana 3. Struktur Kurikulum 4. Kondisi Dana Pemerintah 5. Kondisi Jumlah Siswa

Identifikasi Variabel Konseptualisasi Model Formulasi Model Verifikasi & Validasi Disain Skenario Model Boundary Chart Input Output Diagram Causal loop Diagram

Identifikasi Variabel Konseptualisasi Model Formulasi Model Verifikasi & Validasi Disain Skenario Model Boundary Chart Endogenus Exogenus Excluded Kontribusi Tenaga Pendidik Kontribusi Sarana Prasarana Kontribusi Struktur Kurikulum Jumlah Penerimaan Siswa Baru Lamanya masa Prakerin siswa Bobot Penilaian Industri Kebijakan Industri Kondisi lingkungan Siswa Kompetensi Dasar Siswa Pembatasan model untuk memperjelas batasan cakupan variabel di dalam model Variabel endogenoeus : sebagai variabel indikator terkendali Variabel exogeneus : sebagai variabel berupa inputan faktor eksternal / tak terkendali Variabel excluded : variabel yang tidak termasuk ke dalam model

Identifikasi Variabel Konseptualisasi Model Formulasi Model Verifikasi & Validasi Disain Skenario Input Output Diagram Input Tak Terkendali Lingkungan Output Dikehendaki Bobot penilaian industri Kebijakan Pendidikan Pemerintah Peningkatan kondisi tenaga pendidik terhadap kompetensi lulusan Peningkatan kondisi sarana prasarana terhadap kompetensi lulusan Peningkatan kondisi sistem pembelajaran terhadap kompetensi lulusan Peningkatan keselarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri Input Terkendali Pengadaan Pelatihan untuk tenaga pendidik kondisi sarana prasarana yang ada di sekolah Penyesuaian sistem pembelajaran agar menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan industri Alokasi Dana Pemerintah Jumlah Penerimaan Siswa Penyelarasan kompetensi lulusan SMK dengan industri Output Tak Dikehendaki Rendahnya kondisi tenaga pendidik Rendahnya kondisi sarana prasarana yang ada Kurang sesuainya sistem pembelajaran yang digunakan Rendahnya keselarasan kompetensi lulusan terhadap kebutuhan industri Pengelolaan

Identifikasi Variabel Konseptualisasi Model Formulasi Model Verifikasi & Validasi Disain Skenario Causal Loop Diagram siswa lulus + + siswa keluar penilaian industri - keselarasan kompetensi lulusan penerimaan siswa + jumlah siswa - + kompetensi lulusan + <kondisi tingkatan tenaga pendidik> kecukupan tenaga pendidik + kondisi tingkatan - tenaga pendidik + - jumlah tenaga pendidik <jumlah siswa> peningkatan SDM + + dana pemerintah + kondisi tingkatan sarana prasarana + jumlah sarana prasarana + + + + + kesesuaian jam pembelajaran investasi sarana prasarana prakerin

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Model Utama

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Sub model Tenaga Pendidik

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Sub model Sarana Prasarana

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Sub model Struktur Kurikulum

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Sub model Pendanaan Sekolah

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock Flow Diagram Verifikasi & Validasi Disain Skenario Sub model Kondisi Jumlah Siswa

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock & Flow Verifikasi & Validasi Disain Skenario Verifikasi pengujian untuk menguji kesesuaian atau ketepatan logika pada model dan memastikan tidak ada error yang terjadi pada model yang dibangun Validasi untuk melihat apakah model sudah mampu mewakili atau menggambarkan sistem nyata.

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock & Flow Verifikasi & Validasi Disain Skenario

Identifikasi Variabel Konseptualisasi model Stock & Flow Verifikasi & Validasi Disain Skenario

Analisa Hasil Simulasi Time (year) model awal model skenario struktur kurikulum model skenario peningkatan tenaga pendidik model skenario peningkatan sarpras model skenario gabungan 0 0 0 0 0 0 1 0.73 0.74 0.83 0.84 0.94 2 0.69 0.70 0.78 0.81 0.91 3 0.73 0.73 0.82 0.85 0.94 4 0.73 0.73 0.81 0.84 0.93 5 0.72 0.73 0.81 0.84 0.93 6 0.74 0.74 0.83 0.85 0.95 7 0.76 0.76 0.84 0.86 0.97 8 0.72 0.72 0.81 0.82 0.92 9 0.71 0.72 0.81 0.80 0.91 10 0.76 0.77 0.86 0.84 0.96 Time (year) model awal model skenario struktur kurikulum model skenario peningkatan tenaga pendidik model skenario peningkatan sarpras model skenario gabungan 0 0 0 0 0 0 1 0.70 0.64 0.73 0.74 0.83 2 0.66 0.61 0.68 0.72 0.80 3 0.70 0.64 0.72 0.75 0.84 4 0.69 0.64 0.71 0.75 0.83 5 0.68 0.62 0.70 0.73 0.81 6 0.69 0.64 0.71 0.74 0.83 7 0.71 0.66 0.73 0.76 0.85 8 0.66 0.61 0.69 0.71 0.80 9 0.66 0.60 0.69 0.70 0.79 10 0.72 0.66 0.74 0.74 0.84 Dari Hasil Simulasi diatas diketahui bahwa: 1. Rata-rata indeks keselarasan hardskill lulusan adalah 0.73 & keselarasan softskill 0.69. Kondisi softskill lebih rendah.hal ini sesuai dengan kondisi nyata dimana, menurut pihak sekolah, masih sering dikeluhkan mengenai kondisi softskill lulusan oleh industri.

2. Skenario gabungan meningkatkan indeks keselarasan hingga rata-rata 0.94 untuk keselarasan hardskill & 0.82 untuk keselarasan softskill. Hal yang harus dilakukan: Peningkatan biaya untuk peningkatan SDM. Investasi Sarana Prasarana. Kondisi yang ada saat ini adalah kekurangan alat praktek, ruang kelas, dan peralatan lab bahasa dan komputer. Selain itu kebanyakan kondisi sarpras sudah tua, dan tidak update teknologi. Peninjauan beban jam belajar pada struktur kurikulum. 3. Jika ingin memperbaiki kondisi salah satu variabel, maka diprioritaskan pada peningkatan sarpras karena mampu meningkatkan indeks keselarasan hingga rata-rata 0.84 untuk hardskill & 0.74 untuk softskill.

Kesimpulan & Saran Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Kebijakan yang yang bertujuan meningkatkan kompetensi siswa dan berhubungan langsung dengan berjalannya proses belajar mengajar diantaranya: Reformasi Tenaga pendidik, Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan, Penyediaan Sarana Pendidikan, Otonomisasi Satuan Pendidikan dan Reformasi Pendanaan Pendidikan. Model utama dari sistem dinamis pada penelitian ini adalah indeks keselarasan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan industri, dicapai dengan kondisi tenaga pendidik, kondisi sarana prasarana, kondisi struktur kurikulum, aliran dana pendidikan dan submodel jumlah siswa. Tenaga pendidik tiap tahunnya belum dioptimalkan untuk dapat mengikuti pelatihan untuk menambah kompetensi, selain itu, kondisi sarana prasarana yang masih kurang mencukupi dibandingkan dengan jumlah siswa yang terus bertambah. skenario yang memberikan dampak kenaikan indeks keselarasan tertinggi terletak pada skenario gabungan

Saran dari penelitian ini adalah: diharapkan adanya analisis efektivitas kebijakan pendidikan pada lingkup yang lebih luas yaitu memasukkan kebijakan terkait peningkatan kuantitas. diharapkan adanya kajian mengenai alignment antara kebijakan pendidikan dan industri sehingga penelitian akan lebih menyeluruh pada pihak-pihak yang terlibat pada penyelarasan pendidikan dengan dunia industri.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2010 Terimakasih