ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Mukhasanah**

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut data yang diperoleh dari WHO tahun 2010, sebanyak

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny P GII P 1001 PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Ida Susila* dan Puji Wandayanti** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB II TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi, karena seluruh komponen yang lain sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I P 1 POST PARTUM HARI KE-14 DENGAN SUB INVOLUSI UTERI. Siti Aisyah* Al-Masruroh** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. I. Febby Laela Pangestika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA Ny. A DI BPS. Ny. MAULINA HASNIDA, M.MKes SURABAYA

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB I PENDAHULUAN. komplikasi pada ibu dan janin (Manuaba, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RSUD dr. H SOEWONDO KENDAL

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF IUD PADA NY R P2002 DENGAN EROSI PORTIO DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Eka Junia Imawan**

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS. Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

Yunita Dyah Fitriani 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, S Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PONTIANAK TAHUN Telly Katharina*, Katarina Iit*

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Siti Aisyah* Ifa Fatmawati** *Dosen Program Studi Diploma III kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Ialam Lamongan RINGKASAN Kehamilan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Gemelli merupakan kehamilan dengan dua janin atau lebih (Rustam Mochtar : 2009). ). Di RSI Nashrul Ummah Lamongan masih terdapat angka kehamilan Gemelli sebesar 0,13%. Metode yang digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah deskriptip observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh melalui wawancara, pengkajian Data primer dan sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan dilakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan SOAP. Hasil Asuhan Kebidanan pada Ny T GII P 1001 trimester II dengan Gemelli tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Berdasarkan hasil Asuhan Kebidanan pada Ny T GII P 1001 terdapat persamaan pada Data Obyektif yaitu palpasi Leopold dan Auskultasi DJJ. Pada pemeriksaan palpasi leopold teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak, banyak bagian-bagian kecil teraba, teraba 2 bagian besar janin, teraba 2 ballotement sedangakan pada auskultasi terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau sama-sama dihitung dan berselisih10. Kata Kunci :Asuhan Kebidanan, Gravida, Gemelli. PENDAHULUAN Latar Belakang Kehamilan ganda atau kehamilan kembar merupakan kehamilan dengan dua janin atau lebih (Rustam Mochtar : 2008). Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi dari pada persalinan satu janin (Tunggal). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu. Wanita dengan kehamilan kembar akan mengalami gejala-gejala dari kehamilan seperti nyeri ulu hati, sakit pinggang, hemoroid, kesulitan berjalan dan kelelahan lebih berat dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Mereka akan lebih mudah menderita anemia, hipertensi, pre-eklamsia, persalinan premature dan persalinan dengan cara operasi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari register kunjungan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Poli Kandungan RSI Nashrul Ummah Lamongan pada tahun 2010 kunjungan ibu hamil sebanyak 436 orang di peroleh ibu hamil tunggal 401 orang (91,9%) kasus dan ibu hamil dengan gemelli 35 orang (8,02%) kasus. Sedangkan pada bulan Januari sampai Juni 2015 kunjungan ibu hamil sebanyak 184 orang diperoleh ibu hamil tunggal sebanyak 160 orang (86,9%) kasus dan ibu hamil dengan gemelli sebanyak 24 orang (13%) kasus. Berbagai faktor yang mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar seperti bangsa, hereditas, umur dan paritas ibu. Faktor umur, makin tua makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan menurun lagi setelah umur 40 tahun. Paritas pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multipara (oktipara) naik jadi 18,9 per 1000 persalinan. Keturunan, keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara maternal. Ibu yang melahirkan bayi kembar akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik itu secara lahiriah maupun jasmaniah. Kehamilan kembar memang beresiko terhadap persalinan yang lebih besar dibanding kehamilan tunggal. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu. Namun, dengan segala resiko tersebut yang penting, rajin berkonsultasi ke dokter dan ikuti semua saran kesehatan bagi kehamilan dan persalinan kembar untuk mencegah segala kemungkinan. Wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila di inginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin, dibutuhkan juga peran aktif bidan dalam pemberian Health Education tentang pentingnya pembatasan pola aktivitas, personal hygiene, serta membatasi stress. Tujuan Penelitian Dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny T GII P 1001 Trimester II Dengan Gemelli Di RSI Nashrul Ummah Lamongan, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan dan malaksanakan Asuhan Kebidanan dengan manajemen (SOAP) di antaranya adalah melakukan pengkajian data subyektif pada kasus Kehamilan dengan Gemelli, melakukan pengkajian data obyektif pada kasus Kehamilan dengan Gemelli, melakukan analisa data obyektif dan subyektif pada kasus Kehamilan dengan Gemelli, melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny T GII P 1001 Trimester II Dengan Gemelli di RSI Nashrul Ummah Lamongan. PEMBAHASAN Pembahasan berisi uraian secara mendalam tentang perbedaan / kesenjangan dan persamaan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang terjadi selama penulis melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny T GII P 1001 Trimester II Dengan Gemelli di RSI Nashrul Ummah Lamongan.

Data Subyektif Pada Data Subyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori untuk Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu. Pada teori dijelaskan bahwa Riwayat kehamilan gemelli mempengaruhi kehamilan gemelli sekarang. Sedangakan pada kasus kehamilan pada Ny T tidak mempunyai riwayat anak gemelli. Pada riwayat kehamilan gemelli mempengaruhi kehamilan ibu selanjutnya karena faktor yang mendukung terjadinya kehamilan gemelli yang paling menonjol adalah faktor keturunan. Riwayat kehamilan gemelli tidak selalu menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi kehamilan sekarang, karena faktor terjadinya kehamilan gemelli terdiri dari banyak hal yaitu faktor keturunan. Didukung dengan teori bahwa mekanisme terjadinya kehamilan gemelli adalah ketika sperma bertemu dengan ovum dituba fallopi, fertilisasi bergabungnya ovum dan sperma, ovum yang telah dibuahi bergerak turun dari tuba faalopi uterus, nidasi dan pertumbuhan fetus, selama proses ini kehamilan kembar dapat terbentuk. Data Obyektif Pada data obyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori untuk pemeriksaan auskultasi DJJ. Pada tinjauan teori disebutkan bahwa pada pemeriksaan auskultasi terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauahan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut/menit atau sama-sama dihitung dan selisih 10. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan hasil pemeriksaan DJJ terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat, puntum, maximum dibawah pusat sebelah kiri dan kanan, pada janin pertama DJJ terdengar 136x/menit disebelah kiri pada janin kedua DJJ 140x/menit disebelah kanan. Hasil pemeriksaan DJJ tidak selalu berselisih 10 denyut/menit, karena pemeriksaan DJJ dipengaruhi oleh kondisi psikis dan ketenangan hati ibu. Didukung dengan teori bahwa makanan, minuman, istirahat, aktivitas, ketenangan hati dapat mempengaruhi denyut jantung janin. Kondisi dan kesehatan janin dalam kandungan merupakan cerminan dari kondisi dan kesehatan si ibunya sendiri. Menjaga kehamilan dari awal sampai akhir itu merupakan kewajiban sang ibu. Faktor-faktor penting dalam kehamilan harus terus diperhatikan, seperti makanan harus cukup gizi dan mudah dicerna, supaya nutrisi yang penting untuk perkembangan bayi bisa tercukupi dengan benar, istirahat yang cukup sangat penting supaya aliran darah ke kandungan berjalan dengan normal dan lancar. Pertumbuhan bagian-bagian tubuh janin perlu banyak komponen nutrisi dalam darah yang terpompa bersama aliran darah ibu ke aliran darah janin. Keadaan psikis dan emisional ibu yang tertekan akan ikut menekan kondisi janin. Selain itu stress sama dengan ketidak terkontrolnya hormon dalam tubuh yang mana bisa membahayakan bayi. Aktivitas, akan lebih baik kalau disesuaikan keadaan kehamilan. Tapi bukan berarti kehamilan menjadikan si ibu tadi hanya berdiam diri. Karena banyak bergerak saat hamil, akan membantu kekuatan otot perut dan ketahanan tubuh si ibu saat kelahiran nanti. ( Schorge : 2009) Analisa

Masalah potensial terdapat persamaan, pada teori disebutkan dapat terjadinya partus prematurus, partus lama, perdarahan postpartum, hidramnion, pre-eklamsia, eklamsia dan solusio plasenta. Sedangkan pada tinjauan kasus masalah potensial yang terjadi partus prematurus, partus lama, perdarahan postpartum, hidramnion, pre-eklamsia, eklamsia dan solusio plasenta. Jadi pada masalah potensial ditemukan persamaan anatra tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada kasus kehamilan dengam Gemelli masalah potensial yang paling menonjol adalah terjadinya partus prematurus. Dikuatkan dengan teori yang menyebutkan bahwa kehamilan gemelli dapat terjadinya partus prematurus, partus lama, perdarahan postpartum, hidramnion, preeklamsia, eklamsia dan solusio plasenta (Mochtar : 2009) Penatalaksanaan Pada data penatalaksanaan tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena tinjauan pustaka asuhan yang diberikan pada ibu dengan kehamilan gemelli adalah melakukan pemeriksaan secara teratur kebidanan atau dokter, mengurangi aktifitas berat, menjelaskan komplikasi yang bisa dialami dari kehamilan kembar, memberikan dukungan emosional agar ibu tidak cemas dengan kondisi kehamilannya. Berdasarkan tinjauan kasus memberitahukan kepada ibu bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin saat ini baik, TD =103/66mmHg, Nadi = 79x/menit, DJJ kanan = 140x/menit, DJJ kiri = 136x/menit. Menjelaskan kepada Ibu bahwa meskipun saat ini kondisi Ibu baik namun kehamilan kembar lebih berisiko partus prematur yang bisa membahayakan kondisi Ibu sendiri maupun kondisi janin. Memberikan dukungan emosional kepada Ibu dan menjelaskan bahwa kondisi kehamilan gemelli. Berdasarkan dari penatalaksanaan diatas bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Kesimpulan Pada pengkajian Subyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus untuk riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu pada kehamilan dengan Gemelli. Pada pengkajian Obyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus untuk pemeriksaan auskultasi DJJ pada kehamilan dengan Gemelli. Analisa terdapat persamaan anatara tinjauan pustaka dan tinjauan teori untuk masalah potensial pada kehamilan dengan Gemelli. Penatalaksanaan terdapat persamaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada kehamilan dengan Gemelli. Saran Diharapkan dapat mengoptimalkan dalam melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada kasus kehamilan Gemelli dengan manajemen SOAP, diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat, khususnya pada ibu hamil tentang pentingnya memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada kasus kehamilan dengan Genelli. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Yusmiati. 2009. Manajemen Stres, Cemas : Pengantar Dari A sampai Z.Jakarta : Edsa Mahkota

JNPK-KR, 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Insiasi Menyusui Dini. Jakarta : JNPK-KR Kasdu, Dini. 2009. Operasi Caesarea Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara. Manuaba Ida Bagus Gde, 2010. Kesehatan Reproduksi Wamta. Jakarta : EGC Mufdiliah, 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta : Nuha Medika Mochtar Rustam, 2008. Sinopsis Obstetri Edisi 2, Mid 1. Jakarta; EGC. Nugroho, Taufan. 2012. Obstetri Dan Gynekologi Untuk Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta. Nuha Medika Sulistyawati, Ani dkk, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : CV Andi Opset Sumarah, dkk, 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. ilmu kebidanan. Jakarta : YBP-SP Wiknjosastro, hanifa. 2008. Ilmu Kandungan : Jakarta : YBP-SP