Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017 di lingkungan Kemenristekdikti Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Efektifitas dan Efisien Pengawasan di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jakarta, 01 Februari 2017 1
Visi dan Misi Kemenristekdikti 2015-2019 VISI: TERWUJUDNYA PENDIDIKAN TINGGI YANG BERMUTU SERTA KEMAMPUAN IPTEK DAN INOVASI UNTUK MENDUKUNG DAYA SAING BANGSA MISI: 1. Meningkatkan relevansi, kuantitas dan kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas 2. Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi 2
Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Indikator 1. Meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi Indeks Pendidikan Tinggi 2. Meningkatnya kemampuan iptek dan inovasi Indeks Inovasi 3. Terlaksananya reformasi birokrasi Indeks Reformasi Birokrasi 3
Dari data lingkup audit tersebut, disusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan menggunakan pendekatan Audit Berbasis Risiko Hibah dan PHLN termasuk dalam data Program Nasional yang menjadi salah satu lingkup pengawasan Itjen Kemristekdikti
KEMRISTEKDIKTI PERPRES NOMOR 13 TAHUN 2015 KEMRISTEKDIKTI: Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara PERPRES NO. 13 TAHUN 2015 U U D 4 5 : s e b a g i a n f u n g s i pendidikan dengan - /+ 20% dari A P B N d a n m e n c e r d a s k a n kehidupan bangsa. 150 satker 120.000 orang pegawai Rp 39,73 T APBNP Rp 92,478 T Aset Penerimaan dan Penggabungan P3D Ristek dengan Dikti
Kebijakan Kemenristekdikti 2017 01 02 03 04 05 06 07 08 Menciptakan sistem Pendidikan Tinggi yang berkeadilan Memberikan akses bagi masyarakat tidak mampu ke Pendidikan Tinggi Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan Tinggi melalui alokasi BOPTN Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya iptek dan pendidikan tinggi (termasuk revitalisasi Pendidikan Vokasi) Melakukan penyelesaian dan peningkatan infrastruktur, khususnya pembangunan Rumah Sakit Pendidikan dan infrastruktur lain yang terhenti Meningkatkan produktifitas riset dan inovasi Mengembangkan teknologi untuk pembangunan Mengendalikan alokasi anggaran sehingga efisiensi dan keefektifan SDM professional Ristekdikti meningkat 6
Alokasi Anggaran 2017 Kemenristekdikti Rp 38,73Triliun Rp PENDIDIKAN (Dikti) 1,00 Beasiswa Bidikmisi, PPA, ADik 460.180 mhs (Rp. 4,24 T ) Beasiswa SM3T dan PPGT 7.000 mhs (Rp. 293,57 M) BOPTN 107 PTN dan BPPTN-BH untuk 11 PTN-BH (Rp. 4,65 T ) Beasiswa 10.843 dosen/tendik (Rp. 836,58 M) Beasiswa KNB 560 Mhs (Rp. 28 M ) Akademi Komunitas dan Pengembangan PT, 125 PT (Rp. 250 M ) Revitalisasi Pendidikan Vokasi untuk 12 Program Studi (Rp. 212 M) PHP PTS 100 PTS (Rp. 59 M) PNBP/BLU 107 PTN (Rp. 9,01 T ) Gaji dan Tunjangan Dosen/Guru Besar/Pegawai, untuk 139 Satker (Rp. 13,90 T) Operasional Pemeliharaan 139 Satker (Rp. 1,67 T) PHLN/RMP 9 Project (Rp. 1,76 T) PAGU ANGGARAN Rp39,73 Triliun Triliun LAYANAN UMUM (Ristek) 10 Taman Sains (Rp. 115 M) 7 Pilot Inkubator di Perguruan Tinggi (Rp. 35 M) 651 Karyasiswa S2/S3 DN dan LN (Rp. 23,41 M (APBN) & Rp. 89,7 M (PHLN) 235 Paket Insinas (Rp. 92 M) 15 Paket Litbang Iptek Bidang Kesehatan dan Obat (Rp. 17 M) 105 Tenant Pengembangan PPBT (Rp. 110 M) 1 Paket Sarpras untuk Pusat Genomik (Rp. 50 M) 1 Kawasan NSTP Pengembangan dan Pengelolaan Puspitek (Rp. 90 M) 45 Produk Inovasi (Rp. 75 M) 7
Efisiensi dan Pemanfaatan Tambahan Anggaran Fungsi Pendidikan 2017 Kemenristekdikti Rp 130 Milyar EFISIENSI ANGGARAN Penambahan BPPTNBH, Kontrak world class professor Rp 350Milyar TAMBAHAN ANGGARAN Rp200Milyar Revitalisasi Politeknik Rp150Milyar Beasiswa S2/S3 DN dan LN (termasuk on going) Masyarakat pendukung pendidikan, Detasering, Operasional RSP, Pendampingan publikasi dan paten, serta asistensi jurnal internasional, PUI PTN, Peningkatan kapasitas Sistem Informasi, Peningkatan kapasitas Manajemen Universitas, Pendampingan Prodi Kedokteran, dan Peningkatan kapasitas auditor. 8
Alokasi Anggaran 2017 9
PENGENDALIAN INTERN PP NOMOR 60 TAHUN 2008 SPIP memberikan keyakinan yang memadai bagi: 1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, 2. Keandalan laporan keuangan, 3. Pengamanan aset negara, dan 4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Menristekdikti wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada SPIP Dilakukan Pengawasan Intern Oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Definisi Pengawasan Intern: Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. 10
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENRISTEKDIKTI 11
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENRISTEKDIKTI Peringatan Dini Mendukung profesionalisme APIP melalui training, pendampingan, backup teknis dalam kesinergian, pemberian pedoman pengawasan, perumusan kode etik, standar audit & telaahan sejawat Katalisator Mendukung penyelenggaraan kegiatan Kemenristekdikti yang tertib, efektif, efisien, dan ekonomis, serta penegakan hukum yang berkeadilan Konsultan Memberikan pendapat dan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan tugas dilingkungan Kemenristekdikti 12
KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENRISTEKDIKTI Pengawalan TUGAS DAN FUNGSI KEMENRISTEK DAN DIKTI Mencegah dan Melindungi sesuatu Dari Ketidaknyamanan dan Kehancuran Mencegah Mengarahkan Menghentikan Mendorong 13
KEBIJAKAN PENGAWASAN 2017 Pengawasan Mandatori Pengawasan Program Nasional 1. Reviu Laporan Keuangan 2. Evaluasi Belanja Terhutang 3. Evaluasi PMP RB 4. Reviu RKAK 5. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan 6. Evaluasi SAKIP 7. Reviu Laporan Kinerja 8. Pemantauan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Evaluasi Program Beasiswa 2. Evaluasi PNBP BLU 3. Evaluasi Kawasan NSTP dan Pengembangan dan Pengelolaan Puspitek 4. PDTT Revitalisasi Pendidikan Vokasi 5. PDTT Taman Sains 6. PDTT Pilot Inkubator PT 7. PDTT Produk Inovasi 8. Evaluasi BOPTN dan BPPTN-BH 9. PDTT Karya Siswa S2 dan S3 dalam dan luar negeri 10. PDTT Tenant Pengembangan PPBT 14
KEBIJAKAN PENGAWASAN 2017 Pengawasan Perintah Menteri 1. PDTT Aset 2. PDTT Data Mahasiswa Guru dan Dosen 3. Pemantauan Kehadiran Awal Tahun dan setelah Hari raya 4. Evaluasi Pelayanan PiNTU 5. Evaluasi Program Inovasi Nasional 6. PDTT Penelitian Berbasis Output 7. PDTT Belanja Tunjangan Fungsional Dosen dan GB 8. Audit Kinerja Program Insinas Pengawasan Isu Nasional 1. Evaluasi SNMPTN dan SBMPTN 2. PDTT PT Penerima bantuan pemberdayaan kelembagaan (PTN dan PTS) 3. PDTT Pembukaan Prodi Baru 4. PDTT Akreditasi PT oleh BAN PT/LAM PT 5. Evaluasi kebijakan pengelolaan/pengembangan PTN Baru dan kademi Komunitas 6. Evaluasi kebijakan sertifikasi Dosen 15
KEBIJAKAN PENGAWASAN 2017: WILAYAH KERJA No Uraian Inspektur I Inspektur II Inspektur III 1 Koordinator kegiatan 11 12 10 2 Satker Pusat 5 4 3 3 Kopertis 5 5 4 4 PTN BH 4 4 3 5 PTN-PK BLU 7 7 8 6 PTN Satker 57 57 57 Jumlah 89 89 85 16
KEBIJAKAN PENGAWASAN 2017: Sumber Daya Manusia 1. Penambahan Tanaga Fungsional Auditor minimal 50 Orang 2. Penambahan Tenaga Fungsional Umum minimal 15 Orang 3. Pemanfaatan Tenaga SPI sebanyak minimal 75 Orang 4. Peningkatan Kapasitas SDM minimal 250 Orang Ruang Kerja 1. Penyiapan Ruang Kerja masing-masing Pejabat Eselon II 2. Penyiapan Ruang Kerja untuk auditor dan sub bag masing-masing Inspektorat 17
KEBIJAKAN TEKNIS PENGAWASAN 2017 1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemenristekdikti dari pimpinan sampai staf terbawah 2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPK, BPKP, Mitra Pengawasan Internal, dan KPK) 3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal: a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal sebagai pemberian peringatan dini, katalisator dan konsultasi. b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional. d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik. e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait. f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik. 4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN: a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN 18
JADWAL PEMERIKSAAN No Uraian Tanggal Keterangan 1 Sub Tim I 26 Januari 21 April 2017 Satker Kantor Pusat - Paralel 2 Sub Tim II 26 Januari 22 Februari 2017 Universitas Terbuka 23 Februari 21 April 2017 Satker Kantor Pusat - Paralel 3 4 Sub Tim III, IV, VI dan VII Sub Tim III, IV, VI dan VII 5 Sub Tim V 30 Januari 28 Februari 2017 1 Maret 30 Maret 2017 30 Januari 24 Februari 2017 25 Februari 20 Maret 2017 21 Maret 30 Maret 2017 Universitas Haluuleo, Univ. Syiah Kuala, Undip dan Unpad Univ. Manado, Univ. Jambi, UNS dan Univ. Siliwangi Univ. Brawijaya UPN Veteran Jatim Kopertis VII 19
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI TERIMA KASIH INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA 20