SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING. Dinda Dwi Ratnasari, Adnan Terry Suseno STIE AUB Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Program Bantu Diagnosa Gangguan Kesehatan Kehamilan dengan Metode Forward Chaining

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

Perancangan Metode Forward Chaining Untuk Mendeteksi Dini Gangguan Masa Kehamilan

BAB II TINJAUAN TEORI. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JENIS KEHAMILAN EKTOPIK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DALAM RANCANGAN SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN BERBASIS WEB PADA RSIA RP.

HUBUNGAN ANTARA POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KESEHATAN PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

BAB II TINJAUAN TEORI

ABORSI / ABORTUS KATA PENGANTAR. Fransisca S. K. S.Ked (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma Surabaya)

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN.

Kata Kunci: Diagnosis Kehamilan, Forward Chaining, Sistem Pakar.

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 99 persen kasus kematian ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini terungkap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT LUPUS TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING PADA RSIA RP SOEROSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENDARAHAN PADA MASA KEHAMILAN. Eka Wajar Wati 1, Tati Mardiana 2

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR

PERDARAHAN ANTEPARTUM

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

Oleh : Devi Setiyana P

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Plasenta Previa 2

GENITALIA EKSTERNA GENITALIA INTERNA

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI


SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI INFORMASI KESEHATAN SELAMA MASA KEHAMILAN BERBASIS ANDROID HEALTH INFORMATION APPLICATION DURING PREGNANCY BASED ON ANDROID

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK BERBASIS WEB. Oleh : Dwi Kristiana

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

JURNAL WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR FIRST AID USING FORWARD CHAINING METHOD AT INDONESIAN RED CROSS VOLUNTEER CORPS OF UN PGRI KEDIRI

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

Asuhan Keperawatan Abortus Imminens A.PENGERTIAN Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Abortus. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

LAPORAN TUGAS AKHIR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN RUNUT MAJU DENTAL AND ORAL DISEASE DIAGNOSIS USING FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE DEPTH FIRST SEARCH BERBASIS WEB

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

PLASENTA PREVIA (PLACENTA PREVIA)

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT KULIT PADA USIA ANAK-ANAK

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

Transkripsi:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING Dinda Dwi Ratnasari, Adnan Terry Suseno STIE AUB Surakarta ABSTRACT Pregnancy is something that very important for a mother. Information about interruption of pregnancy which occurs during pregnancy is indispensable especially for pregnant mother. But, that information is minimum information, so that maternal mortality is increase. From that issues then bring out idea for make a tool based on computer that can give information about interruption of pregnancy which help midwifes and obstetricians to handling. For make midwifes adn obstetricians perfomance increase then be made a Expert System Aplication. This aplication based on desktop and use Visual Studio Ultimate 2012 ( Visual Basic.NET) for programming language with database is MySQL. And Forward Chaining method to be used. Interruption of Pregnancy Diagnosis Expert System can produce fast information for midwifes/obstetricians and right handling for pregnant mother. This Expert System be one of effort that can diminish maternal mortality. Keywords : Interruption of pregnancy, Expert System, Visual Basic.Net, Forward Chaining I. PENDAHULUAN Susrama (2007:L-9) mengat bahwa banyak masalah yang menyebabkan angka kematian persalinan cukup tinggi. Pertama masih banyak yang mengatasi masalah kesehatan tersebut dengan jalan tradisional yang tidak jarang kontra-produktif dengan keadaan tubuh, sehingga bila sudah parah baru datang ke dokter. Kedua, para wanita masih malu tertutup untuk berkonsultasi secara langsung mengenai kesehatan pribadi, terlebih sebagian besar dokter obstetri ginekologi adalah kaum pria. Dan yang ketiga karena kurangnya informasi mengenai kesehatan obstetri ginekologi. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sebagian besar penyebab kematian tersebut dapat di cegah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh ibu hamil pada masa kehamilannya yaitu kurangnya informasi mengenai kesehatan pada ibu hamil. Dengan demikian dibutuhkan sebuah alat bantu berbasis komputer yang dapat membantu mereka untuk memperoleh informasi mengenai gangguan pada kehamilan agar mengurangi angka kematian ibu hamil. Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggun pengetahuan, fakta teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam big tersebut (Kusrini, 2006). Implementasi sistem pakar dipang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam big tertentu kedalam program komputer sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan melakukan penalaran secara cerdas. Dalam perkembangannya, sistem pakar banyak membantu manusia dalam berbagai big, antara lain dalam big kesehatan. Dengan demikian maka sistem pakar pun dapat digun untuk membantu dalam mendiagnosa awal gangguan pada kehamilan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai bagaimana membuat suatu sistem pakar yang dapat digun dalam memperoleh informasi mengenai gangguan-gangguan kehamilan yang terjadi pada ibu hamil. Untuk selanjutnya dalam penelitian ini penulis mengambil judul Sistem Pakar Diagnosa dengan Metode Forward Chaining II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Perancangan Aplikasi Untuk Mendignosa Awal Pada dengan Pendekatan Sistem Pakar (Hadi Supriadi,2011), sistem ini menggun Depth First Search. Sistem Pakar Diagnosa Rahim dengan Metode Certainty Factor Berbasis Halaman-35

WEB (Ahyar Supani,2014). Tampilan antar muka pemakai yang tidak terlalu mudah dalam pemakaiannya. Penelitian berjudul Perancangan Implementasi Sistem Pakar Deteksi Dini Masa (Utari Setya Hartini, 2013), sistem pakar ini berbasis web meggun metode Forward Chaining, Jenis Penyakit gejala masih sedikit. 2.2. adalah pertumbuhan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi dkk 2012 :59). Suatu terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu a. Ovum Ovum adalah suatu set dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari satu nucleus yang terapung-apung daam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat. c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma ovum di tuba faloppi d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium e. Plasentasi Plasentasi aalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu anaknya sebaliknya. 2.3. a. Abortus Imminens Abortus imminens adalah wanita yang mengandung bayi hidup dengan usia kehamilan kurang dari 24 minggu yang mengalami perdarahan vaginal dengan atau tanpa nyeri abdomen ketika kondisi serviks masih tertutup. b. Abortus Insipiens Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan aya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering kuat perdarahan bertambah. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksan dengan kuret vakum atau dengan cunam ovum, disusul dengan kerokan. c. Abortus Inkompletus Abortus inkomplit adalah kegururan tidak lengkap atau sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian ( biasanya jaringan plasenta) masih tertinggal didalam rahim (Pudiastuti,2012). Patofisiologi abortus inkomplit adalah Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jarigan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai hkorialis belum menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14 minggu villi khorialis sudah menembus terlalu dalam sehingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna menimbulkan banyak pendarahan dari pada plasenta. Pendarahan tidak banyak jika plasenta lengkap. Peristiwa ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. d. Abortus Komplitus Abortus komplitus merup abortus spontan yang tidak dapat dihindari. Abortus komplitus adalah abortus yang hasil konsepsi (dsidua fetus) keluar seluruhnya sebelum usis kehamilan 20 minggu. Ciri terjadinya abortus kompitus adalah : perdarahan pervaginam, kontraksi uterus, ostium serviks sudah menutup, ada keluar jaringan, tidak ada sisa dalam uterus, uterus telah mengecil. Diagnosis komplet ditegakkan bila jaringan yang keluar juga diperiksa kelengkapannya. e. Abortus Infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Aya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi kavum peritoneum dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau peritonitis. Organisme-organisme yang paling sering bertanggung jawab terhadap infeksi pasca abortus adalah E.coli, Streptococcus non hemolitikus, Streptococci anaerob, Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitikus, Clostridium perfringens. Bakteri lain yang kag Halaman-36

dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae, Pneumococcus Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial berbahaya oleh karena dapat membentuk gas. f. Ektopik ektopik juga dikenal dengan istilah kehamilan di luar kandungan. Alasannya cukup masuk akal yakni karena pada kasus kehamilan ektopik, sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak berkembang di dalam rahim melainkan tetap berada di saluran telur (tuba falopi). Jika sel telur yang sudah dibuahi tetap berada pada saluran tersebut, saluran telur tersebut dapat pecah seiring berkembangnya sel telur tersebut menjadi janin. ektopik dapat menimpa 1 dari 50 kehamilan. g. Ruptur Uteri Ruptur uteri atau robekan uterus merup peristiwa yang sangat berbahaya, yang umumnya terjadi pada persalinan, kagkag juga pada kehamilan tua. Robekan pada uterus dapat ditemukan untuk sebagian besar pada bagian bawah uterus. Pada robekan ini kag-kag vagina atas ikut serta pula. h. Placenta Previa Placenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir. i. Mola Hidatidosa Mola Hidatidosa merup bagian dari penyakit tropoblas dimasukan dalam Gestasional Trophoblastic Disease. Sel trofoblas hanya ditemukan pada wanita hamil, apabila ditemukan pada wanita tidak hamil pada teratoma ovarium disebut Non Gestasional Trophoblastic Disease. Pada umumnya kehamilan diharapkan berakhir dengan sempurna tetapi sering kali terjadi kegagalan, maka dapat kita simpulkan bahwa penyakit trofoblas dimana Mola Hidatidosa termasuk di dalamnya pada hakekatnya adalah kegagalan konsepsi kehamilan. j. Solutio Placenta Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari tempat implantasinya pada korpus uteri sebelum bayi lahir. dapat terjadi pada setiap saat dalam kehamilan. Terlepasnya plasenta dapat sebagian (parsialis), atau seluruhnya (totalis) atau hanya rupture pada tepinya (rupture sinus marginalis). b. Tahap Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem agar bisa menjadi sebuah aplikasi yang dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Beberapa tahap yang dikerj pada kegiatan ini adalah Tahap Pengumpulan Dan Pengolahan Data, Analisa Dan Perancangan Sistem, Implementasi Sistem. III. METODE PENELITIAN 3.1. Penyusunan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan yang diperlukan sistem terdiri dari data gejala gangguan data jenis gangguan. Adapun tabel yang memuat tentang basis pengetahuan dapat dilihat pada tabel 1: Tabel 1 Basis Pengetahuan Data Gejala Kode Gejala G001 < 28 Minggu G002 > 28 Minggu G003 Nyeri perut terus menerus(nyeri memilin) G004 Nyeri perut kag muncul kag tidak G005 tanpa/sedikit disertai nyeri perut G006 Air ketuban berwarna merah G007 tes kehamilan positif G008 warna darah merah segar (merah muda) G009 warna darah merah kehitaman (merah tua) G010 teraba jaringan plasenta pada pinggir G011 lingkaran teraba jaringan pembukaan plasenta menutupi G012 sebagian teraba jaringan lingkaran plaasenta pembukaan menutupi seluruh G013 lingkaran uterus lunak pembukaan G014 uterus keras G015 keluar fluor berbau busuk G016 warna darah kecoklatan G017 belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi G018 ekspulsi sebagian konsepsi G019 Riwayat Ekspulsi hasil konsepsi G020 Hipofibrinogenemia (50-250 mg/dl) G021 Hipofibrinogenemia (<150 mg/dl) G022 Nyeri Abdomen tiba-tiba G023 Abdomen berisi darah G024 Kram perut bawah G025 mual/muntah Tabel 2 Basis Pengetahuan Data Jenis Kode JG01 Jenis Abortus Imminens Halaman-37

JG02 JG03 JG04 JG05 JG06 JG07 JG08 JG09 JG10 JG11 JG12 JG13 JG14 JG15 Abortus insipiens Abortus Inkompletus Abortus Kompletus Abortus Mola Abortus Infeksiosus Ektopik Ruptura Uteri Plasenta Previa Marginalis Plasenta Previa Lateris Plasenta Previa Totalis Mola Hidatidosa Solutio Plasenta Ringan Solutio Plasenta Seg Soutio Plasenta Berat 3.2. Penyusunan Basis Aturan No Tabel 3 Basis Aturan Gejala Aturan Gejala Penyakit 1 IF G001 AND G031 AND G033 AND G005 ANDG042 AND G027 AND G030AND G038AND G013THENJG01 2 IF G001 AND G031 AND G034 AND G003 AND G042 AND G027AND G029AND G038AND G017THEN JG02 3 IF G001 AND G031 AND G034 AND G005 AND G040 AND G027AND G029AND G037AND G018THEN JG03 4 IF G001 AND G031 AND G035 AND G005 AND G040 AND G027AND G030AND G037AND G019THEN JG04 5 IF G001 AND G031 AND G034 AND G003 AND G042 AND G027AND G029AND G039AND G013 AND G025 AND G026THEN JG05 6 IF G001 AND G031 AND G033 AND G003 AND G042 AND G027AND G029AND G039AND G015THEN JG06 7 IF G001 AND G031 AND G033 AND G003 AND G042 AND G028AND G030AND G037AND G013THEN JG07 8 IF G002AND G031 ANDG033ANDG003 ANDG042AND G028AND G030AND G038AND G022AND G046THEN JG08 9 IF G002 AND G031 AND G036 AND G005 AND G042 AND G027AND G029AND G038AND G008 AND G045THENJG09 10 IF G002 AND G031 AND G036 AND G005 AND G042 AND G027AND G029AND G038AND G020 AND G045THEN JG10 3.3. Flowchart Sistem Pakar Gambar 1 3.4. Use Case Diagram Flowchart Sistem Pakar Gambar 2 Usecase Diagram Sistem Pakar 3.5. Class Diagram Class adalah deskripsi kelompok obyekobyek dengan property, perilaku (operasi) relasi yang sama. Dalam sistem yang dibangun dapat di jelaskan dalam gambar dibawah ini dimana terdapat 8 class yang di rancang saling berhubungan satu dengan yang lain. Halaman-38

Gambar 3 Class Diagram Sistem Pakar 3.6. Activity Diagram Activity diagram yang dirancang ini terdapat 2 aktor yang terlibat memiliki rangkaian aktifitas yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Hanya menginput Username, Password dikosongkan klik Ok Menginput Username Password klik Ok Data Masa Username : Password : - Username : Password : data dengan input : Kode : G001 Masa : < 28 Minggu Sistem Menolak akses Login tidak bisa masuk ke dalam sistem tampil pesan Username atau Password Belum Terdaftar Sistem menerima akses login masuk ke sistem. tampil pesan Hallo Selamat Datang di Menu Admin Data masa kehamilan bertambah, Data Masa Tersimpan Tampil pesan Username atau Password Belum Terdaftar Masuk ke halaman utama Data Masa bertambah Data Jenis data dengan input : Kode : JG01 Jenis : Abortus imminnens Data Jenis bertambah, Data Jenis Data Jenis bertambah Gambar 4 Activity Diagram Sistem Pakar Data Gejala data dengan input : Kode : G003 Gejala : Nyeri Perut terus menerus ( Nyeri Memilin) Data Gejala bertambah, Tampil pesan Data Gejala terimakasih Data Gejala bertambah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Skenario Pengujian Test Case Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Halaman-39

Relasi Masa dengan Jenis Relasi Jenis Gejala Relasi Gejala Pilih masa kehamilan jenis pada masingmasing combobox. Mengisi solusi lalu klik simpan Pilih Jenis Gejala pada masingmasing combobox lalu klik simpan. Pilih Gejala pada masingmasing combobox lalu klik simpan. 4.2. Uji Coba Kepakaran Relasi Masa dengan Jenis tersimpan Data Relasi Kode Masa, Kode Jenis Solusi Relasi Jenis Gejala tersimpan, Data Relasi Kode Jenis Kode Gejala Relasi Gejala tersimpan, Data Relasi Kode Gejala Kode Relasi Masa dengan Jenis tersimpan Relasi Jenis Gejala tersimpan. Relasi Gejala tersimpan mencentang gejala yang tersedia di dalam ListView. Kemudian klik Proses, maka sistem memproses muncul hasil diagnosanya meliputi jenis gangguan, prosentase, solusi penyebabnya. Untuk membuat laporan klik Cetak, kemudian muncul laporan berupa excel. V. KESIMPULAN a. Sistem Pakar yang dibuat dapat membantu para pakar yaitu bi/dokter kandungan dalam mendiagnosa gangguan yang terjadi pada masa kehamilan yang diakibatkan oleh gejala-gejala yang muncul sehingga mempermudah dalam memberikan penanganan yang cepat tepat. b. Sistem pakar ini dirancang beserta keluarannya berupa solusi untuk penanganan jenis gangguan memberikan penjelasan penyebab gangguan kehamilan. c. Dengan komputer sebagai sarana pendukung aplikasi untuk mendiagnosa gangguan pada kehamilan dengan pendekatan sistem pakar serta database pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan jenis gangguan kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Arhami, M. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset. Dewi dkk. 2012. Asuhan unuk Kebian. Jakarta: Salemba Medika. Hartini, Utari Setya. 2013. Perancangan Implementasi Sistem Pakar Deteksi Dini Masa dengan Metode Forward Chaining. Ponorogo : Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Gambar 5 Uji Coba Kepakaran Halaman ini user dapat melakukan proses diagnosa. User menginputkan data diri terlebih dahulu, kemudian memilih gejala yang sesuai dengan hasil pemeriksaan dengan Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan Inmplementasi Database Relasional, Edisi I. Yogyakarta: Andi. Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media. Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori Halaman-40

Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelegence (Teknik Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Manuaba dkk. 2010. Ilmu kandungan, penyakit kandungan KB. Jakarta: EGC. Munawar. 2005. Pemodelan Visual Menggun UML.Yogyakarta: Graha Ilmu. Nazir,Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Pudiastuti, Dewi Ratna. 2012. Asuhan Kebian pada Hamil Normal & Patologi. Jakarta : Nuha Medika Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Supani, Ahyar. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Rahim dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya. Supriadi, Hadi. 2011. Perancangan Aplikasi untuk Mendiagnosa Awal Pada dengan Pendekatan Sistem pakar. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Susrama, I Gede. 2007. Memanfaatkan Sistem Pakar Untuk Membantu Analisa Diagnosa Penyakit Obstetri Dan Ginekologi. ISSN : 1907-5022. Yogyakarta : Seminar Nasional. Halaman-41