Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI POSYANDU DI DESA KARE KABUPATEN MADIUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SAMBAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Balita, Sikap Ibu Balita, Status Pekerjaan Ibu Balita, Frekuensi Penimbangan Balita.

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN IBU DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA SIMO KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Balita Dalam KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010)

CORELATION BETWEEN FACTORS WITH MOTHER OF UNDER FIVE YEARS OLD CHILDREN VISIT TO POSYANDU AT JAMBANGAN VILLAGE, PUSKESMAS GEYER I, GROBOGAN 2013

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Triwik Sri Mulati, Wiwik Setyaningsih, Dodiet Aditya S Kementrian Kesehatan Politeknik Surakarta Jurusan Kebidanan

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEAKTIFAN IBU DAN BALITA DATANG KE POSYANDU GEMBLEKAN, KALIKOTES, KLATEN TAHUN 214 Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu Abstract: The Knowledge, Active, Healthy Behaviors. The low participation of the community to visit the IHC involves many things. Other causes of low participation of the community is the behavior of the community itself. Behavior greater role in determining the utilization of health facilities compared to the provision of health facilities. If someone knows a healthy behavior which includes on its activities will lead to the liveliness of the mother optimal in Posyandu the IHC coral is Posyandu the number of babies compared with Posyandu others in Posyandu Gemblekan, and the level of activity of mothers and children come to Posyandu is still low, about 75 of the 95 children enrolled in the IHC Gemblekan. Objective: Knowing the relationship of knowledge of healthy behavior with liveliness Mother and toddler in Posyandu Gemblekan, Kalikotes, Klaten, 21 This type of research is descriptive research with quantitative approach. Results enough knowledge of healthy behavior (52.%), and liveliness to Posyandu enough (58.%). Keywords: Knowledge, Active, Healthy Behaviors. Abstrak: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu menyangkut banyak hal. Penyebab lain rendahnya partisipasi masyarakat adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Perilaku lebih besar peranannya dalam menentukan pemanfaatan sarana kesehatan dibandingkan dengan penyediaan sarana kesehatan. Apabila seseorang mengetahui perilaku hidup sehat yang mencakup mengenai kegiatannya akan menimbulkan keaktifan ibu yang optimal di posyandu tersebut Posyandu karang merupakan posyandu yang jumlah balitanya banyak dibandingkan dengan posyandu yang lain yang ada di posyandu Gemblekan, dan tingkat keaktifan ibu serta balita datang ke posyandu masih rendah yaitu sekitar 75 dari 95 balita yang terdaftar di Posyandu Gemblekan. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan keaktifan Ibu serta balita di posyandu Gemblekan, Kalikotes, Klaten, tahun 21 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil pengetahuan perilaku hidup sehat cukup (52,%), dan keaktifan ke posyandu cukup (58,%). Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat. PENDAHULUAN Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu kesehatan, baik individu, kelompok maupun masyarakat, merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi, bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik secara individu, kelompok maupun masyarakat dimana saja dan kapan saja, mempunyai hak untuk sehat atau memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya setiap orang baik individu, kelompok maupun

masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri, dari segala ancaman penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoatmodjo, 27). Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satunya tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau (Kristiani dalam Indra, 29). Upaya mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, dibutuhkan partisipasi masyarakat melalui Pembangunan Kesehatan yang berupa Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya posyandu. Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di sustu wilayah kerja puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lainyang mudah didatangi masyarakat (Cahyo, 21). Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam kegiatan posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin A untuk kesehatan mata, ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita tiap bulan, ibu balita tidak mendapatkan pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Dengan aktif dalam kegiatan posyandu ibu balita dapat memantau tumbuh kembang balitanya (Depkes, 27 dalam Triwahyudianingsih). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulita Mukti Istiqomah (29) yang meneliti tentang Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kegiatan Posyandu Dengan Motivasi Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Kencana Sari 1 Di Desa Bendungan, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisa data didapatkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup dan motivasi sedang sebanyak 13 orang (39.4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pegetahuan ibu tentang kegiatan posyandu dengan motivasi kunjungan ibu balita ke posyandu Kencana Sari 1 yang ditunjukkan dengan nilai korelasi Kendall Tau sebesar.718, dengan nilai p <.5 (,) sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu balita di posyandu Kencana Sari 1 mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup tentang kegiatan posyandu diikuti pula motivasi kunjungan ibu balita ke posyandu juga sedang. Dari hasil studi pendahuluan di Posyandu Gemblekan, peneliti mendapatkan hasil bahwa di posyandu karang jumlah bayi dan balitanya banyak dan tingkat keaktifan ibu serta balita masih rendah. Dari jumlah balita yang terdaftar ada 95 balita hanya 74 balita yang datang ke posyandu. Apabila seseorang mengetahui perilaku hidup sehat yang mencakup mengenai kegiatannya akan menimbulkan keaktifan ibu yang optimal di posyandu tersebut, karena keaktifan/ partisipasi bagian dari perilaku hidup sehat KIA dan KB. Posyandu Gemblekan ini merupakan posyandu yang jumlah balitanya banyak dan tingkat keaktifan ibu serta balita datang ke posyandu masih rendah yaitu

sekitar 74 dari 95 balita yang terdaftar di posyandu Gemblekan. Dari data posyandu di dapatkan hasil kehadiran ibu serta balita datang ke posyandu bulan November dari balita yang terdaftar 91 hanya 77 balita yang hadir, bulan Desember 98 yang terdaftar 76 balita yang hadir dan bulan Januari 9 yang terdaftar 75 yang hadir. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain (Nasir, 211). Rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Penelitian cross selectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan sependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 28). Sampel pada penelitian ini adalah 5 responden. HASIL PENELITIAN Dari 5 responden yang diteliti, jumlah responden dengan umur 2-35 tahun merupakan kelompok umur yang terbanyak yaitu sebanyak 37 orang (74 %), dan yang terkecil adalah umur < 2 tahun sebanyak orang. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Menurut Umur Ibu No Umur Responden 1. < 2 Tahun 2. 2-35 Tahun 37 74 >35 Tahun 13 26 Dari 5 responden sebagian besar responden dengan pendidikan SMA sebanyak 21 orang (42%), sedangkan yang terkecil pada responden dengan tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 5 orang (1%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat No Tingkat 1. SD 5 1 2. SMP 14 28 SMA PT 21 1 42 2 Dari 5 responden diketahui bahwa responden terbanyak pada responden dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 3 orang (6%), sedangkan yang terkecil pada responden dengan tingkat pekerjaan Buruh yaitu sebanyak orang. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan No Tingkat 1. Ibu Rumah Tangga 3 6 2. Tani 3 6 5. Wiraswasta Buruh PNS 1 7 2 14 Dari 5 responeden diketahui bahwa responden terbanyak pada responden dengan 2 anak sebanyak 25 orang (5%), sedangkan yang terkecil pada responden dengan jumlah anak >4 anak yaitu sebanyak orang. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Menurut Jumlah Anak No Jumlah Anak 1. 1 anak 21 42 2. 2 anak 25 5 3 anak >4 anak 4 8

Dari 5 responden, terdapat balita umur 2-3 tahun yaitu sebanyak 15 balita (3%) lebih banyak daripada umur balita 5-6 tahun sebanyak 5 balita (1%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Menurut Umur Balita No Umur Balita 1. 4 12 bulan 8 16 2. 12 24 bulan 1 2 5. 2 3 tahun 3 5 tahun 5 6 tahun 15 12 5 3 24 1 Analisis univariat, pengetahuan perilaku hidup sehat dikelompokkan menjadi 3 kriteria yaitu kurang (x < 6,5), cukup (6,5 x 11,7), dan baik (x > 11,7). Sebagian besar pengetahuan perilaku hidup sehat di Posyandu Gemblekan termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 26 responden (52, %) dan baik sebanyak 11 responden (3, %), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan perilaku hidup sehat dalam kategori cukup. Keaktifan ibu serta balita di posyandu dikelompokkan menjadi 3 kriteria kurang (x < 4,2), cukup ( 4,2 x 1,8) dan baik (x > 1,8). Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat diketahui sebagian besar keaktifan ibu serta balita di posyandu termasuk dalam kategori cukup yaitu 29 responden (58, %) dan kurang sebanyak 8 responden (16, %), sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan ibu serta balita di posyandu dalam kategori cukup. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji statistik yaitu uji chi square. Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi square yang dilakukan menurut pengetahuan perilaku hidup sehat dengan Posyandu Gemblekan diperoleh nilai chi square sebesar 14,464 dan nilai ρ sebesar,1 <,5, sehingga dinyatakan Ha diterima bahwa ada hubungan menurut keaktifan ibu serta balita di posyandu. PEMBAHASAN Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai hubungan pengetahuan perilaku hidup sehat dengan keaktifan ibu dan balita datang ke posyandu menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perilaku hidup sehat dengan keaktifan ibu dan balita datang ke posyandu Gemblekan. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan perilaku hidup sehat cukup yaitu sebanyak 26 responden, sedangkan responden yang memiliki tingkat keaktifan ibu dan balita datang ke posyandu cukup sebanyak 29 responden. Hal itu disebabkan karena sebagian besar responden adalah berpendidikan SMA. Tingkat pendidikan yang hanya Sebatas SMA menyebabkan sebagian besar responden memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai keaktifan di posyandu seperti penggunaan KB, ASI eksklusif dll. Azwar (212) menyatakan bahwa pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu untuk mencari pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi square yang dilakukan antara pengetahuan perilaku hidup sehat dengan posyandu diperoleh nilai chi square sebesar 14,464 dan nilai ρ sebesar,1 <,5, sehingga dinyatakan Ha diterima bahwa ada hubungan menurut posyandu. Sesuai dengan pendapat Notoatdmojo (211) bahwa faktor yang

mempengaruhi perilaku antara lain pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi. Sesuai yang diungkapkan oleh Depkes (27) dalam Tri Wahyudianingsih Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam kegiatan posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin A untuk kesehatan mata, ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita tiap bulan, ibu balita tidak mendapatkan pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Dengan aktif dalam kegiatan posyandu ibu balita dapat memantau tumbuh kembang balitanya di dalam posyandu. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Cahyo, 21). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat dengan Posyandu Gemblekan, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan perilaku hidup sehat dalam Posyandu Gemblekan termasuk kategori cukup (52 %). 2. Keaktifan ibu dan balita datang ke Posyandu Gemblekan termasuk dalam kategori cukup (58 %). Ada hubungan antara Posyandu Gemblekan. Hal ini dibuktikan dengan nilai chi square < statistik tabel =Ha diterima (14,464 > 9,488). Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1, Bagi ibu balita di Posyandu Gemblekan harus lebih meningkatkan keaktifan dalam kegiatan poosyandu. 2. Bagi kader, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang posyandu. Bagi posyandu, meningkatkan kegiatan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif Bagi Puskesmas, meningkatkan peran Puskesmas dalam bekerja sama dengan posyandu, kader dan ibu balita. DAFTAR RUJUKAN Depkes RI, 27. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Surabaya: Bakti Husada Kristiani, 26. Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Di Kota Denpasar. http://lrckmpk..ugm.ac.id Nasir, Dkk (211). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Nursalam (28). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya : Salemba Medika Sugiyono, 29. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta