BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Perundingan Teknis Batas Negara

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Serah Terima Barang

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012

Standard Operating Procedures

DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL PUSAT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL

Standard Operating Procedures

Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Teknis

Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Konsensus

Standard Operating Procedures

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

Standard Operating Procedures Pengembangan Aplikasi Baru

BAB 3 IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI UU NOMOR 4 TAHUN 2011 MENGENAI INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK KELAUTAN

SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

Standard Operating Procedures Monitoring Aplikasi

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF (Rp) 1) Skala 1:10.000, 7 (tujuh) layer Per Nomor (NLP) ,00. Per Km² 20.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERAIRAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

SKEMA DAN MEKANISME PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CAGAR BUDAYA Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL INFRASTRUKTUR

ANALISIS UNDANG-UNDANG KELAUTAN DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG

BAB III REALISASI DELINEASI BATAS LAUT

Pengertian Sistem Informasi Geografis

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

ATURAN TOPOLOGI UNTUK UNSUR PERAIRAN DALAM SKEMA BASIS DATA SPASIAL RUPABUMI INDONESIA

BAGIAN DATA - BIRO PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI

Model Data GIS. Arif Basofi PENS 2014

KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 3 PROSES REALISASI PENETAPAN BATAS LAUT (ZONA EKONOMI EKSKLUSIF) INDONESIA DAN PALAU DI SAMUDERA PASIFIK

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PETA RENCANA TATA RUANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

C. Prosedur Pelaksanaan

BIG. Peta. Rencana Tata Ruang. Pengelolaan. Tata Cara.

KEPUTUSAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Dl BADAN INFORMASI GEOSPASIAL KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tujuan. Pengenalan SIG

Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Seminar Sosialisasi SKKNI Informasi Geospasial RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL.

Abstrak PENDAHULUAN.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi atas jalan yang meliputi kuantitas, kondisi, dan nilai yang

Membuat Layer dan Digitasi Peta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GIS UNTUK PENATAAN DAN MANAJEMEN TATA RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengenalan Sistem Informasi Geografis

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Geodesi dan Keterkaitannya dengan Geospasial

NOMOR SOP /1/02.01/2017 TGL. PEMBUATAN 09 Januari 2017 TGL. REVISI 18 Juli 2017 TGL. EFEKTIF 18 Juli 2017

PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN. Dr. Ir. Hj. Khodijah Ismail, M.Si www. Khodijahismail.com

17.2 Pengertian Informasi Geografis

Menimbang. Mengingat KEPUTUSAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG. BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Dl BADAN INFORMASI GEOSPASIAL SEKRETARIS UTAMA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMETAAN WILAYAH MASYARAKAT HUKUM ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

MATRIKS SKEMA SERTIFIKASI LSTP MAPIN BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) 2017

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

Gasetir Sebagai Bagian Kekayaan Budaya Bangsa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KERALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG. KELAS JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ZONASI LAUT TERITORIAL. Oleh Dr. Ir. HJ. KHODIJAH ISMAIL, M.Si

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

Abstrak. Ria Widiastuty 1, Khomsin 1, Teguh Fayakun 2, Eko Artanto 2 1 Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, 60111

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB III PENETAPAN BATAS ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA - FILIPINA DI LAUT SULAWESI. Tabel 3.1 Tahapan Penetapan Batas Laut

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

LAMPIRAN 6 KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS 2012 Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, PDENTODEWO S.S.O i

DAFTAR ISI 06. SOP Pengelolaan Data Batas Wilayah 06.01. SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi 06.02. SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064 I

DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 RUANG LINGKUP 3 TUJUAN 3 RINGKASAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 3 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES : PENYIMPANAN DAN PENGELOLAAN BASIS DATA BATAS ADMINISTRASI.... 5

PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini mencakup beberapa rangkaian kerja, inventarisasi data peta wilayah batas administrasi, konversi ke geodatabase, pengisian atribut terhadap objek sampai kepada pelaporan status data kepada Kepala Bidang untuk diketahui. SOP ini hanya berlaku di lingkungan Pusat Pemetaan Batas Wilayah. Tujuan Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GIS baik software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Ruang lingkup SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi mencakup proses mulai inventarisasi data peta wilayah batas administrasi, baik data digital maupun analog oleh Penanggung Jawab Kegiatan (PJK), hingga delegasi kepada seluruh staff yang terlibat, termasuk pelaksanaan pekerjaan, laporan kemajuan hingga laporan akhir. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil. Istilah dan Definisi Indeks Peta Data spasial : Indeks lokasi pemetaan koridor yang berupa NLP (Nomor Lembar Peta) : Gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan <r

disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu Data Non Spasial Geodatabase Data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada : Database relasional yang memuat informasi geografi yang terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial). Singkatan BIG RBI Badan Informasi Geospasial Rupa Bumi Indonesia

STANDARD OPERATING PROCEDURES: PK NY I MPANAN DAN PENGELOLAAN BASIS DATA BATAS ADMINISTRASI

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh NamaSOP 06/01 24-07-12 Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi Dasar Hukum UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2007 Kualifikasi Pelaksana 1. Kepala Bidang Batas Daerah 2. Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli 3. Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil 4. Memahami tata laksana Penyimpanan Basis Data Batas Administrasi 5. Memahami tata laksana Pengelolaan Basis Data Batas Administrasi 6. Memahami penggunaan perangkat lunak penyimpanan dan pengelolaan basis Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan 1. SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara 1. 2. 3. 4. 5. 6. PC Server PC Komputer Perangkat Lunak Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Laptop Peta digital Peta Analog (cetak) Peringatan Pencatatan dan Pendataan 1. Jika tidak dilaksanakan maka penyimpanan dan pengelolaan data geospasial 1. Unit kerja atau unit produksi data dan informasi geospasial, 5. batas wilayah tidak dapat dilaksanakan. Diperlukan koordinasi dengan Pusat Teknis lain di BIG, dan khususnya instansi pemerintah pusat dan daerah, berkaitan dengan data dan informasi yangdibutuhkan. Diperlukan pemutakhiran data geospasial batas wilayah mengikuti perkembangan kewilayahan yangterbaru. Penyimpanan dan pengelolaan basis data batas administrasi memerlukan perencanaan waktu yang tepat. Penyimpanan dan pengelolaan basis data batas administrasi dilakukan secara kontinyu. 2. 4. data Indeks Peta Wilayah Administrasi dengan skala tertentu, Data digital dan analog Peta Wilayah Administrasi, Indeks Peta Rupabumi seluruh Indonesia.

No 1 nventarisasi data peta wilayah batas administrasi provinsi, <abupaten/kota, cecamatan/distrik, dan <elurahan/desa berupa data digital dan analog Staf Pelaksana PenanggungJawab Kegiatan Mulai i 1 f i J Kepala Bidang Kelengkapan Kertas Peta Digital Peta Analog Dokumen Nota dinas Mutu Baku Waktu 5 hari Output Arahan, perintah Keterangan 2 Melakukan pengolahan dan sengklasifikasian data sesuai > Kertas - Peta Digital 3 hari Arahan, Data spasial batas dengan jenis datanya yaitu data spasial dan non spasial - Peta Analog - Dokumen, ' - Perangkat lunak - Komputer/Laptop 3 a. Untuk data spasial, dilakukan <onversi menjadi format geodatabase yang sudah bersistem koordinat V 3a N, 3b - Kertas - Perangkat lunak - Komputer/Laptop - Server 3 hari Arahan, Data spasial Datas bersistem <oordinat, Data digital hasil aemindaian o. Untuk data non spasial, dilakukan pengolahan data hardcopy menjadi softcopy 4 a. Melakukan pengisian atribut - Kertas 5 hari Arahan, Data spasial terhadap objek titik (point), garis - Perangkat lunak batas bersistem (line), dan polygon untuk data yang sudah berformat geodatabase \i/ 4a i 4b - Komputer/Laptop - Server koordinat dan beratribut, Informasi data spasial b. Untuk data non spasial, dilakukan pengolahan data menjadi informasi yang dapat disebarluaskan A *

No 5 Uraian Prosedur a. Data spasial disimpan dalam basisdata spasial terpusat b. Data non spasial disimpan dalam suatu arsip terjaga Lj \ s~ ^ J 5a Staf 5 "- \ n / Jl Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang Kelengkapan - Kertas - Perangkat lunak - Komputer/Laptop - Server Mutu Baku Waktu Output 1 hari Geodatabase, Arsip Keterangan ^. 6 Status data yang tersimpan dalam basisdata terpusat dilaporkan kepada Kepala Bidang untuk diketahui -.... r**^ 1 j/ J - Kertas - Perangkat lunak - Komputer/Laptop - Server 1 hari Laporan Selesai

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH Standard Operating Procedures Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara 2012 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911 Telepon / Fax : 021-8752062 - 63 / 021-8752064

DAFTAR ISI DAFTARISI 2 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN 3 RUANGLINGKUP 3 TUJUAN 3 RINGKASAN 3 ISTILAH DAN DEFINISI 3 SINGKATAN 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES : PENYIMPANAN DAN PENGELOLAAN BASIS DATA BATAS NEGARA... 5

PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini mencakup beberapa rangkaian kerja, inventarisasi data peta wilayah batas negara, konversi ke geodatabase, pengisian atribut terhadap objek sampai kepada pelaporan status data kepada Kepala Bidang untuk diketahui. SOP ini hanya berlaku di lingkungan Pusat Pemetaan Batas Wilayah. Tujuan Tujuan penyusunan SOP adalah untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara. Dengan diterbitkannya SOP ini, kegiatan Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Pencapaian tujuan SOP sangat ditentukan oleh kualitas tim teknis dalam menguasai sistem GIS baik software maupun konsep-konsep dalam SIG. Selain itu, juga harus memperhatikan urutan rangkaian instruksi kegiatan yang telah ditetapkan. Ringkasan Ruang lingkup SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Negara mencakup proses mulai inventarisasi data peta wilayah batas negara, baik data digital maupun analog oleh Penanggung Jawab Kegiatan (PJK), hingga delegasi kepada seluruh staff yang terlibat, termasuk pelaksanaan pekerjaan, laporan kemajuan hingga laporan akhir. Dalam beberapa tahap, diperlukan adanya komunikasi yang intensif dengan Kepala Bidang, untuk mendapatkan arahan maupun instruksi teknis yang sebaiknya diambil. Istilah dan Definisi Indeks Peta : Indeks lokasi pemetaan koridor yang berupa NLP (Nomor Lembar Peta) Peta Garis : Peta yang menyediakan informasi tentang garis Pangkal pangkal yaitu garis-garis yang menghubungkan titiktitik pangkal untuk kepentingan pengukuran lebar jalur laut tertentu

Zona Ekonomi Eksklusif Peta British Admiralty Charts Peta Laut Peta Joint Border Mapping Data spasial Data Non Spasial Geodatabase Zona yang luasnya 200 mil dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa Salah satu peta laut yang dikeluarkan oleh United Kingdom Hidrographic Proyeksi bumi atau sebagian muka bumi yang di gambarkan diatas bidang datar dan digunakan untuk berlayar dilaut Peta bersama untuk sepanjang koridor batas darat kedua Negara. Gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu Data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada Database relasional yang memuat informasi geografi yang terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial). Singkatan BIG RBI UNCLOS ZEE Badan Informasi Geospasial Rupa Bumi Indonesia United Nation Convention On The Law Of The Sea Zona Ekonomi Eksklusif

STANDARD OPERATING PROCEDURES: PENV1MPANAN DAN PENGELOLAAN BASIS DATA BATAS NEGARA

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH NomorSOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Pengesahan Disahkan Oleh Nama SOP 06.02 24-07-12 Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Deputi IGD atau Sekretaris Utama BIG SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas IMegara Dasar Hukum UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial UNCLOS (United Nation Convention On The Law Of The Sea ] Undang-undang terkait batas negara Kualifikasi Pelaksana 1. Kepala Bidang Batas Negara 2. Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli 3. Surveyor Pemetaan Tingkat Terampil 4. Memahami tata laksana Penyimpanan Basis Data Batas Negara 5. Memahami tata laksana Pengelolaan Basis Data Batas Negara 6. Memahami penggunaan perangkat lunak penyimpanan dan pengelolaan basis Keterkaitan Peralatan / Perlengkapan 1. SOP Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Batas Batas Administrasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. PC Server PC Komputer Perangkat Lunak Penyimpanan dan Pengelolaan Basis Data Laptop Peta digital Peta Analog (cetak) Peringatan Pencatatan dan Pendataan Jika tidak dilaksanakan maka penyimpanan dan pengelolaan data geospasial batas wilayah negara tidak dapat dilaksanakan. Diperlukan koordinasi dengan Pusat Teknis lain di BIG, dan khususnya negara tetangga, instansi pemerintah pusat dan daerah, berkaitan dengan data dan informasi yang dibutuhkan. Diperlukan pemutakhiran data geospasial batas wilayah mengikuti perkembangan kewilayahan yang terbaru. Penyimpanan dan pengelolaan basis data batas negara memerlukan perencanaan waktu yang tepat. Penyimpanan dan pengelolaan basis data batas negara dilakukan secara kontinyu. data 1. Unit kerja atau unit produksi data dan informasi geospasial, 2. 3. 4. 5. Peta Garis Pangkal, Peta Zona Ekonomi Eksklusif, Peta British Admiralty Charts, Peta Laut, Peta Joint Border Mapping, Data digital dan analog Peta Wilayah Negara, Indeks Peta Rupabumi perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Dokumen Perjanjian Batas Negara

Pelaksana Mutu Baku No Uraian Prosedur Staf Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang Kelengkapan Waktu Output Keterangan Menginventarisasi data peta Kertas 5 hari Arahan, perintah wilayah batas negara seperti Mulai Peta Digital Peta Garis Pangkal, Peta Zona Ekonomi Eksklusif, Peta British, Peta Analog Dokumen perjanjian Admiralty Charts, Peta Laut, Nota dinas Peta Joint Border Mapping, 3aik berupa data digital dan analog Melakukan pengolahan dan Kertas 3 hari Arahan, Data pengklasifikasian data sesuai Peta Digital pasial batas dengan jenis datanya yaitu data spasial dan non spasial Peta Analog Dokumen perjanjian Perangkat lunak Komputer/Laptop a. Untukdata spasial, Kertas 3 hari Arahan, Data dilakukan konversi menjadi Perangkat lunak pasial batas format geodatabase yang Komputer/Laptop bersistem sudah bersistem koordinat Server koordinat, Data b. Untuk data non spasial, digital hasil dilakukan pengolahan data pemindaian hardcopy menjadi softcopy Melakukan pengisian atribut Kertas 5 hari Arahan, Data terhadap objek titik (point), Perangkat lunak spasial batas garis (line), dan polygon untuk Komputer/Laptop bersistem data yang sudah berformat Server koordinat dan geodatabase beratribut, Informasi data spasial

No Uraian Prosedur Staf Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan Kepala Bidang Kelengkapan Mutu Baku Waktu Output Keterangan b. Untuk data non spasial, dilakukan pengolahan data menjadi informasi yang dapat disebarluaskan? 7 5 a. Data spasial disimpan dalam basisdata spasial terpusat b. Data non spasial disimpan dalam suatu arsip terjaga x *- \ f 31 5a v ' ^-, ^ \ / 5b **~ \ - Kertas - Perangkat lunak - Komputer/Laptop - Server 1 hari Geodatabase, Arsip 6 Status data yang tersimpan dalam basisdata terpusat dilaporkan kepada Kepala Bidang untuk diketahui N ~_ **~~*~" ~T Jl - Kertas Perangkat lunak - Komputer/Laptop - Server 1 hari Laporan Selesai