Standard Operating Procedures

Transkripsi

1 BAOAN INFORMASI DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR INFORMASI PUSAT KELEMBAGAAN DAN STANDARDISASI INFORMASI Standard Operating Procedures Pembinaan Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial 01 BADAN INFORMASI Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong Telepon / Fax : /

2 DAFTAR ISI DAFTARISI PENJELASANSINGKATPENGGUNAAN 3 Ruang Lingkup 3 Tujuan 3 Ringkasan 3 Istilah dan Definisi 4 Singkatan 4 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PEMBINAAN PERUMUSAN KEBIJAKAN SIMPULJARINGAN INFORMASI..,..5

3 PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini mencakup beberapa rangkaian, yaitu rapat koordinasi, kajian permasalahan untuk perumusan kebijakan penyelenggaraan sirnpul jaringan informasi geospasial, pembuatan modul atau materi pembinaan yang sesuai dengan dengan karakteristik simul jaringan informasi geospasial, pembuatan dokumen mengenai status maupun kondisi lingkungan simpul jaringan informsi geospasial, sosialisasi hasil pembinaan dan perumusan mengenai tindak lanjut dalam Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial untuk keberlanjutan penyelenggaraan Infrastruktur Data geospasial Nasional (IDSN). SOP ini hanya berlaku untuk pembinaan satu simpul jaringan secara terpisah karena masing-masing simpul jaringan mempunyai lingkungan dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga memerlukan penanganan khusus. Tujuan SOP ini disusun untuk memberikan pedoman bagi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan IDSN terutama dalam menyusun atau merumuskan kebijakan terkait penyelenggaraan simpul jaringan informs geospasial baik untuk instansi pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabuoaten/kota. Alur pembinaan yang disusun diharapkan dapat menjadi acuan secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Sehingga kelancaran dari pelaksanaan SOP ini di lapangan dapat dimonitor dengan menyediakan informasi-informasi yang akurat. Ringkasan SOP Pembinaan Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial ditujukan kepada Simpul Jaringan Informasi Geospasial yang akan merumuskan kebijakan terkait penyelenggaraan simpul jaringan IG sebagai bagian dari Jaringan Data Spasial Nasional. Kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bervariasi antar simpul, dan biasanya terkait pengelolaan data dan informasi geospasial simpul jaringan terkait, kebijakan dalam klasifikasi data untuk konsumsi internal maupun publik, pengelolaan sumber daya manusia, penggunaan teknologi, pengaturan hubungan antara Unit Kliring dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) /unit teknis sebagai data producer dan hal lain terkait. Pembinaan dapat diinisiasi oleh Sekretariat JDSN, Penghubung Simpul Jaringan, maupun Simpul Jaringan terkait. Dalam SOP ini walaupun inisiasi pembinaannya berbeda-beda tetapi melalui proses yang sama.

4 Istilah dan Definisi IDSN Simpul Jaringan Penghubung Simpul Jaringan Unit Kliring Singkatan ' Infrastruktur Data Spasial Nasional adalah suatu sarana dan prasarana untuk mempermudah proses pertukaran data dan informasi geospasial. IDSN merupakan infrastruktur berbasis teknologi informasi komunikasi. Institusi pemerintah di tingkat pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota Institusi pemerintah yang menyediakan akses untuk pertukaran data dan akses kepada publik Unit teknis dalam Simpul Jaringan yang ditunjuk berdasarkan oleh Kepala lembaga Negara kernenterian maupun non kernenterian, gubernur, atau bupati/walikota sebagai penyedia akses informasi geospasial IDSN JDSN P DBIIG Infrastruktur Data Spasial Nasional Jaringan Data Spasial Nasional Penghubung Simpul Jaringan Informasi Geospasial Simpul Jaringan Informasi Geospasial Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial

5 STANDARD OPERATING PROCEDURES: PEMBINAAN PERUMUSAN KEBIJAKAN SIMPUL JARINGAN INFORMASI BADAN INFORMASI BADAN INFORMASI DEPUTI INFRASTRUKTUR INFORMASI Pusat Kelembagaan dan Standardisasi Informasi Geospasial NomorSOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Nama SOP Deputi Bidang MG Pembinaan Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Dasar Hukum: 1. UU No. 4 Tahun 011 tentang Informasi Geospasial. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional 3. Peraturan Kepala Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor 3 tahun 01 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor 10 tahun 01 tentang Sekretariat Jaringan Data Spasial Nasional Kualifikasi Pelaksana: 1. Minimal eselon III. Berasal dari Unit Kliring dan SKPD/unit teknis Simpul Jaringan Informasi Geospasial, Keterkaitan a. SOP Pembinaan Implementasi Kebijakan b. SOP Monitoring dan Evaluasi Kebijakan C. c. SOP Sosialisasi Penyelenggaraan Pencatatan dan Pendayaan a. Alattulis kantor (ATK) b. Komputer C. Peraturan perundangan terkait d. Kamera Digital j'ej-jngatanj: SOP ini diterapkan hanya untuk membina satu simpul Jaringan informasi geospasial, karena model kebijakan dalam penyelenggaraan simpul Jaringan berbeda antara satu simpul dengan simpul lainnya, yang tergantung pada karakteristik institusi dan lingkungan. Pencatatan dan Pendayaan

6 J05L VHlMr BAOAN INFORMASI BADAN INFORMASI DEPUTI INFORMASI TEMATIK PUSAT PEMETAAN DAN INTEGRASI TEMATIK Nomor SOP : Tanggal Pembuatan : Tanggal Revisi : Tanggal Efektif : Pada saat SOP ini disahkan oleh Pejabat yang berwenang Disahkan oleh : Deputi Bidang IGD/IGT/IIG atau Sekretaris Utama BIG Nama SOP : Pembinaan Perumusan Kebijakan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Dasar Hukum : 1. UU No. 4 Tahun 011 tentang Informasi Geospasial. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional 3. Peraturan Kepala Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor 3 tahun 01 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor 10 tahun 01 tentang Sekretariat Jaringan Data Spasial Nasional Kualifikasi Pelaksana : 1. Minimal eselon III,. Berasal dari Unit Kliring dan SKPD/unit teknis Simpul Jaringan Informasi Geospasial, Keterkaitan : a. SOP Pembinaan Implementasi Kebijakan b. SOP Monitoring dan Evaluasi Kebijakan c. SOP Sosialisasi Penyelenggaraan Peralatan/Perlengkapan 1. Alattuliskantor (ATK). Komputer 3. Peraturan perundangan tentang Informasi Geospasial dan Infrastruktur Informs! Geospasial 4. Kamera Digital Peringatan : Pencatatan dan Pendayaan

7 NO dan laporan tertulis mengenai kebijakan baik di Pusat, Provinsi 1 maupun Kabupaten/Kota, dan permintaan untuk pembinaan oleh AKTIVITAS Persiapan: Sekretariat JDSN dan P (DBI1G) melakukan inventarisasi Deputi Bidang IIG sebagai pelaksana P membentuk Tim Teknis 3 embinaan Perumusan Kebijakan Tim Teknis melakukan Inventarisasi data (dokumen dan permasalahan) dari yang memerlukan pembinaan Tim teknis merumuskan hasil inventarisasi data terkait Perumusan Kebijakan SJtG dan menyusun quesionair sebagai persiapan awal melakukan koordinasi dengan untuk menentukan kebutuhan dalam Pembinaan Perumusan Kebijakan Tim teknis melakukan koordinasi awal/pra survei dengan untuk menentukan kebutuhan dalam Pembinaan Perumusan Kebijakan dan membuat laporan hasil pra survei P (DBIIG) mengirimkan surat kepada terkait rencana pembinaan Sekretariat JDSN Q d> P (DBIIG) o & f MULAI cs 4"H L± PELAKU i -c& Q <m i A PAKAR CD 5j [ KELENGKAPAN / PERSYARATAN Undangan Rapat Agenda Rapat dokumen-dokumen pembinaan Daftar nama anggota tim teknis Tugas-tugas anggota tim Dokumen-dokumen pembinaan - Dokumen-dokumen pembentukan - peraturan perundangan - Komputer - Undangan Rapat -Agenda Rapat - komputer - Surat Tugas - Peraturan perundangan - Quesionair - Surat pemberitahuan - Rencana jadwal MUTU BAKU WAKTU 10 ^ 10 ^ari 5 3 OUTPUT Notulen Laporan SK Tim Teknis 3ok. inventarisasi dan permasalahan - Quesionair - Dokumen klasifikasi permasalahan - Dokumen rapat koordinasi teknis o um n asi survei a KETERANGAN pakar Tim teknis beranggotakan tim BIG dan pakar. Setiap pemangku kepentingan menyampaikan permasalahan dan masukan terkait Kebijakan, dan koordinasi antar pemangku kepentingan Pra Survei dibutuhkan untuk mendalami tingkat kebutuhan atau permasalahan dalam perumusan kebijakan Surat yang dikirim disertakan juga pernyataan kesediaan untuk menerima Pembinaan. 7 mengirimkan surat kesediaan h\t -surat kesediaan -jadwal pembinaan 1 ke rja Surat pernyataan kesediaan dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan Apabila ada yang tidak bersedia maka P (DBIIG) mengirim surat pemberitahuan rencana pembinaan ke yang lain Tim Teknis menyusun materj Pembinaan sesuai dengan hasil pra survei Tim Teknis menyusun jadwal pembinaan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Tim TGKnis melakukan pembinaan EP s -<> j cb do m 1 m - undangan rapat - agenda rapat - komputer - literatur - laporan hasil survei awal - Undangan Rapat -Agenda Rapat - Surat tugas - materi pembinaan -LCD -Laptop -Seminar kit 5 4 Materi Pembinaan -Jadwal pembinaan -daftarnarasumber - Dokumen rancangan kebijakan Masukan dari pakar, SJtG, dan literatur maupun kajian perundang-undangan diperlukan. Output dari pelaksanaan pembinaan adalah bahwa beserta jajarannya dapat melakukan inventarisasi materi kebijakan yang akan diatur dalam menjalankan - Komputer li Tim Teknis membuat laporan hasil pembinaan 1 Tim teknis mensosialisasikan hasil pembinaan s j4/ f SELESAI ] Laporan hasil survei - Dokumen rancangan kebijakan - Undangan Rapat - Agenda Rapat - Laporan hasil pembinaan 5 bar -Laporan hasil pembinaan - notulen: tindak lanjut hasil pembinaan