Pemanfaatan Kriptografi Visual untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan Vigenere Cipher untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

Studi dan Eksperimen terhadap Kombinasi Warna untuk Kriptografi Visual Warna Kromatik. Ibnu Alam

Perbandingan Metode Visual Sharing Scheme dan General Access Structure pada Kriptografi Visual

Kriptografi Visual tanpa Ekspansi Piksel dengan Pembangkitan Warna dan Kamuflase Share

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

Kriptografi Visual dengan Memanfaatkan Algoritma ElGamal untuk Citra Berwarna

Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia

Kriptografi Visual Berwarna dengan Metode Halftone

Kriptografi Visual Menggunakan Adobe Photoshop

Perbandingan Kriptografi Visual dengan Penyembunyian Pesan Gambar Sederhana Adobe Photoshop

Kriptografi Visual Pada Berkas Video

STEGANOGRAFI GANDA DENGAN MANIPULASI GAMBAR

Analisis Penggunaan Algoritma RSA untuk Enkripsi Gambar dalam Aplikasi Social Messaging

Pengembangan Fungsi Random pada Kriptografi Visual untuk Tanda Tangan Digital

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna

Pemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

APLIKASI KRIPTOGRAFI VISUAL PADA DOKUMEN KEUANGAN

Studi dan Eksperimen Kombinasi Kriptografi Visual dan Aspek Steganografi IF3058 Kriptografi

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Kriptografi Visual pada Citra Biner dan Citra Berwarna serta Pengembangannya dengan Steganografi dan Fungsi XOR

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

Steganografi dalam Penurunan dan Pengembalian Kualitas Citra konversi 8 bit dan 24 bit

Perbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna

Studi Kriptografi Visual dengan Enkripsi Gambar Lain

VISUAL KRIPTOGRAFI PADA TEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

Mode Warna pada Image Ada beberapa mode warna yang dapat digunakan pada Photoshop. Masingmasing mode warna mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda, y

1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi Konversi String Biner Hasil Least Significant Bit Steganography

Pengembangan Metode Pencegahan Serangan Enhanced LSB

PENYEMBUNYIAN DAN PENGACAKAN DATA TEXT MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI TRIPLE DES PADA IMAGE

Penggunaan Fingerprint Sebagai Kunci Privat Pada Algoritma El Gamal

Kriptografi Visual dengan Metode Color Split

Analisis Perbandingan Berbagai Metode Dalam Kriptografi Visual

Pengembangan Kriptografi Visual dengan Menggunakan Adobe Photoshop

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II Tinjauan Pustaka

ANALISIS KEKUATAN DAN DAYA TAMPUNG PESAN OPTIMAL PADA CITRA STEGANOGRAFI METODE STEGO N BIT LSB DENGAN PENGURUTAN GRADASI WARNA

TRIPLE STEGANOGRAPHY

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia digital saat ini membuat lalu lintas pengiriman data elektronik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Kriptografi Visual Sederhana Berbasis Nilai Modulo pada Intensitas Warna Gambar RGB

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Studi Extended Visual Cryptography Schemes dan Kontribusinya Dalam Kehidupan

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pengolahan citra. Materi 3

Implementasi Algoritma Boyer-Moore untuk Memanipulasi Foto dengan Magic Color

Pemanfaatan Second Least Significant Bit dan Kunci Dua Kata Untuk Mencegah Serangan Enhanced LSB Pada Citra Digital

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda

MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA

KRIPTOGRAFI VISUAL (4,4) UNTUK BERBAGI 3 CITRA RAHASIA LEWAT 4 CITRA TERSANDI. Jevri Eka Susilo

BAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang

Bekerja dengan Warna

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.

Kriptografi Visual, Teori dan Aplikasinya

Perancangan Sistem Keamanan Alternatif E-KTP Menggunakan Berbagai Algoritma Kriptografi

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan peerangkat lunak pembuat grafik. Kompetensi Dasar

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani.

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

KRIPTOGRAFI VISUAL PADA CITRA BERWARNA MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI PERLUASAN WARNA RED GREEN DAN BLUE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi dan Implementasi Algoritma kunci publik McEliece

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

Kriptografi Visual dengan Plain Partition dan Skema (n-1,n)

BAB 1 PENDAHULUAN. Steganography berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu steganos, terjemahannya

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Peningkatan Keamanan Kunci Enkripsi Menggunakan Perubahan Kunci Berkala dan Akses Ganda

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Enkripsi dengan Menggunakan Fungsi Polinom Rekursif

VISUAL SECRET SHARING PADA CITRA WARNA DENGAN TEKNIK HALFTONE SKRIPSI ANDY MARHADI SUTANTO

PENGAMANAN IMAGE TRUE COLOR 24 BIT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DENGAN PENGGUNAAN KUNCI BERSAMA

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi

Pemisahan Warna dengan Pengacakan Pixel untuk Enkripsi sebagai Modifikasi Kriptografi Visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

APLIKASI STEGANOGRAFI DAN PENERAPAN STEGANALISIS DALAM JIGSAW PUZZLE

Interactive Broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini dikarenakan penggunaan komputer pada kehidupan setiap hari telah menjadi

Transkripsi:

Pemanfaatan Kriptografi Visual untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android Raka Mahesa - 13508074 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia the_legacy99@hotmail.com Abstrak Akhir-akhir ini sedang marak berita mengenai aplikasi mobile untuk Android ataupun ios yang rupanya mengunggah data pribadi penggunanya ke server pembuat aplikasi tersebut. Hal ini merupakan salah satu contoh pelanggaran privasi karena mungkin saja terdapat berbagai data milik pengguna yang tidak boleh diketahui orang lain. Apalagi ponsel merupakan perangkat yang cukup personal sehingga besar kemungkinan terdapat data yang hanya boleh diketahui pemiliknya saja. Foto-foto merupakan salah satu contoh data yang mungkin cukup personal, apalagi ponsel zaman sekarang selalu dilengkapi dengan kamera. Karena itu penulis mencoba mengaplikasikan kriptografi visual, sebuah metode kriptografi yang dikhususkan untuk mengenkripsi gambar, untuk mengamankan berbagai foto atau gambar yang terdapat pada ponsel Android agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Kata Kunci Enkripsi gambar, Android, Kriptografi Visual. I. PENDAHULUAN Kriptografi merupakan sebuah ilmu tentang bagaimana cara menjaga agar data yang dikirimkan oleh pengirim dapat mencapai penerima pesan tanpa mendapat gangguan dari pihak ketiga. Istilah kriptografi sendiri berasal dari dua buah kata dalam bahasa Yunani yaitu kata "cryptos" yang berarti rahasia dan kata "graphein" yang berarti tulisan. Dengan demikian, dari segi bahasa, kriptografi memiliki arti tulisan rahasia. Istilah tersebut amat tepat ketika kriptografi mulai digunakan, karena pada zaman-zaman tersebut pengiriman pesan dilakukan menggunakan tulisan sehingga untuk menjaga keamanannya, tulisan tersebut harus dirahasiakan. Dewasa ini, pesan atau data dapat memiliki berbagai wujud seperti tulisan, gambar, suara ataupun bentuk lainnya, sehingga kriptografi bukan hanya ilmu mengenai cara membuat tulisan rahasia saja tetapi juga ilmu menjaga kerahasiaan data dalam wujud lainnya. Selain perubahan pada wujud pesan yang perlu dirahasiakan, saat ini kriptografi juga memiliki tujuan lain selain menjaga kerahasiaan pesan, yaitu menjaga kerahasiaan data pribadi. Kedatangan teknologi internet telat memudahkan manusia untuk mencari informasi mengenai orang lain, sehingga zaman sekarang ini, kerahasiaan diri merupakan suatu hal yang amat penting. Seiring dengan berkembangnya zaman, berbagai macam tindak kejahatan baru yang memanfaatkan teknologi modern pun muncul. Salah satu tindak kejahatan yang muncul pada zaman modern ini dan menjadi marak ialah pencurian data pribadi. Data pribadi yang diincar biasanya merupakan data kartu kredit, password, ataupun alamat e-mail karena data tersebut mudah memberikan keuntungan bagi sang pencuri. Karena hal tersebut, kini data-data yang berharga itu biasanya sudah dienkripsi sehingga sulit untuk dicuri. Di zaman smartphone ini, banyak orang yang menyimpan data pribadi pada perangkat seluler miliknya. Hal ini menjadikan smartphone sebagai barang incaran para pencuri data, apalagi masyarakat masih terbiasa dengan ponsel zaman dahulu yang tidak terhubung dengan internet dan lebih aman dari pencurian data pribadi. Selain itu ekosistem smartphone sekarang memungkinkan penggunanya untuk memasang berbagai aplikasi pada perangkat selulernya sehingga memudahkan pencuri data untuk mendistribusikan aplikasi jahat (malware) dengan tujuan mendapatkan data penggunanya. Bahkan kini aplikasi yang valid pun mengambil data pemakainya dan menggunggahnya ke server agar pembuat aplikasi tersebut dapat memahami konsumennya lebih jauh. Dengan makalah ini, penulis mencoba untuk membantu menjaga kerahasiaan pemakai smartphone, khususnya smartphone Android, dengan meng-enkripsi berbagai gambar yang terdapat pada perangkat tersebut agar gambar tersebut tidak dimengerti oleh para pengambil data. II. GAMBAR Secara umum, gambar pada komputer terbagi menjadi dua jenis, yaitu gambar berbasis bitmap dan gambar berbasis vector. Gambar vector merupakan gambar yang terbuat dari kumpulan elemen yang didefinisikan dengan formula tertentu, misalnya elemen lingkaran, kurva dan lainnya. Sementara gambar bitmap terdiri dari kumpulan petak-petak berwarna yang disebut dengan nama pixel. Makalah ini hanya akan membahas mengenai gambar berbasis bitmap.

File berisi gambar bitmap dapat dibuat dengan berbagai tipe dan format. Ada gambar dengan format JPG, PNG, GIF, dan masih banyak format-format lain yang tidak umum seperti PSD atau TIF. Variasi gambar bukan hanya pada formatnya, bahkan sebuah file PNG dapat memiliki beberapa cara untuk menyimpan data gambarnya, misalnya PNG 16-bit, PNG 24-bit, ataupun PNG 32-bit yang memiliki jumlah kombinasi warna yang berbeda. Meskipun gambar bitmap memiliki banyak format dan variasi, pada dasarnya gambar bitmap tetap merupakan kumpulan pixel berwarna. Warna pada pixel dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, salah satu cara yang paling umum ialah dengan RGB. Representasi warna dengan RGB dilakukan dengan membagi warna menjadi tiga buah komponen, yaitu warna merah (R), hijau (G), dan biru (Blue) dimana kombinasi ketiga warna ini dapat menghasilkan hampir semua warna yang ada (terdapat lebih dari 16 juta kombinasi warna yang dapat dihasilkan dari ketiga komponen warna tersebut). Setiap komponen warna dapat memiliki nilai antara 0-255 dimana masing-masing komponen memiliki ukuran 8 bit. Cara lain dalam merepresentasikan warna ialah dengan menggunakan format CMY. Apabila representasi RGB banyak digunakan oleh layar monitor, maka format CMY banyak digunakan oleh printer. Konsep format CMY sama dengan format RGB dimana setiap pixel merupakan kombinasi warna nila/cyan (C), Magenta (M), dan kuning (Y), hanya saja bila format RGB merupakan format bersifat aditif dimana warna yang dihasilkan merupakan hasil penambahan warna, maka format CMY bersifat substraktif, dimana warna yang dihasilkan merupakan hasil pengurangan. Hal ini jelas terlihat pada penggabungan warna dasar, dimana penggabungan warna dasar pada model aditif menghasilkan warna putih, sementara penggabungan warna dasar pada model subtraktif menghasilkan warna hitam. Karena format CMY dan RGB merupakan warnawarna yang komplementer, maka nilai CMY dari suatu warna yang menggunakan format RGB mudah didapat. Nilai CMY tersebut bisa didapat dengan mengaplikasikan rumus C = 255 - R, M = 255 - G, dan Y = 255 - B. Sehingga sebuah pixel yang memiliki nilai warna (255, 255, 255) pada format RGB akan memiliki warna putih, sementara pada format CMY akan memiliki warna hitam. III. KRIPTOGRAFI VISUAL Kriptografi visual merupakan sebuah teknik kriptografi yang digunakan untuk mengenkripsi sebuah informasi visual (biasanya merupakan gambar). Kriptografi visual berbeda dengan berbagai teknik kriptografi lainnya karena pendekripsian hasilnya memanfaatkan kemampuan mata manusia untuk mengenali bentuk-bentuk dan simbolsimbol tertentu. Karenanya, dekripsi pada kriptografi visual bukan merupakan sebuah operasi yang membutuhkan komputer sehingga lebih fleksibel dan dapat digunakan tanpa fasilitas yang memadai. Selain itu, hasil dekripsi yang dihasilkan juga cenderung sulit dideteksi maknanya oleh komputer (karena komputer tidak memiliki kemampuan visual sebaik manusia) sehingga keberadaannya lebih sulit diketahui oleh pihak yang tidak mengerti. Salah satu teknik kriptografi visual yang paling umum diketahui dikembangkan oleh Moni Naor dan Adi Shamir pada tahun 1994. Menggunakan teknik mereka, sebuah gambar dipecah menjadi menjadi beberapa bagian (share), dan ketika semua bagian tersebut ditumpuk, akan terlihat gambar asalnya. Gambar 1. Teknik Kriptografi Visual Naor & Shamir. Pada dasarnya, dengan teknik kriptografi tersebut, sebuah pixel pada gambar dibagi menjadi menjadi 4 buah sub-pixel dengan ukuran 2x2. Ketika dienkripsi, setiap share memiliki pola subpixel yang berbeda, namun ketika pola subpixel dari semua share digabungkan, akan membentuk pixel semula. Meskipun begitu, dengan memanfaatkan teknik ini, ukuran gambar akan menjadi 2 kali lipat ukuran semua karena jumlah pixel-nya juga digandakan. Selain itu, pixel transparan tidak memiliki pola subpixel yang dapat menghasilkan pixel utuh yang berwarna transparan (karena penambahan warna apapun akan membuat pixel tersebut tidak transparan) sehingga untuk memperkuat enkripsi pada gambar, sebuah pixel transparan akan menjadi subpixel semi-transparan dimana setengah dari subpixel transparan dan setengah lagi tidak.

Gambar 2. Pembagian menjadi sub-pixel. Untuk memanfaatkan teknik kriptografi visual tersebut dibutuhkan gambar hitam putih karena terbuat dari nilai yang diskrit, hitam dan putih atau 1 dan 0. Karenanya, agar gambar grayscale (gambar yang memiliki berbagai intensitas hitam putih / abu-abu) dapat dienkripsi menggunakan teknik tersebut, gambar tersebut harus diubah agar hanya memiliki warna hitam dan putih. Gambar hitam putih tersebut bisa didapatkan dengan menggunakan teknik halftone, dimana tingkat kehitaman suatu bagian gambar direpresentasikan dengan intensitas jumlah pixel hitam. Sehingga, bagian gambar yang berwarna gelap akan memiliki lebih banyak pixel hitem dibandingkan dengan bagian gambar yang berwarna lebih terang. IV. IMPLEMENTASI Dalam mengimplementasikan kriptografi visual untuk gambar berwarna, gambar perlu dipecah menjadi tiga buah komponen CMYnya terlebih dahulu sehingga terdapat tiga gambar yang masing-masing hanya memiliki satu warna dasar saja. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komponen CMY bisa didapatkan dengan rumus CMY = 255 - RGB, berikut implementasi kode untuk mendapatkan komponen warna cyan saja. //Buka gambar Bitmap Image = BitmapFactory.decodeFile(Path); //Buat array byte[] Colors = new byte[width * Height * 3]; for (int x = 0; x < Width; x++) { for (int y = 0; y < Height; y++) { //Ambil warna cyan saja int Index = ((x + (y * Width)) * 3) Colors[Index + 0] = 0xFF - Red(getPixel(x,y)); Colors Index + 1] = 0xFF; Colors Index + 2] = 0xFF; } } Pada Android, gambar hanya dapat dibuat dari komposisi warna RGB saja, jadi untuk membuat gambar, komponen warna pixel perlu dikonversi menjadi RGB kembali. Konversi mudah dilakukan karena hanya perlu membalik rumus, sehingga untuk mendapatkan komponen RGB hanya perlu melakukan kalkulasi RGB = 255 - CMY. Apabila hal tersebut dilakukan untuk ketiga komponen warna dasar, maka akan didapat gambargambar berikut dari sebuah gambar asal. Gambar 3. Gambar dengan tone yang kontinyu. Gambar 5. Gambar asal. Gambar4. Gambar dengan teknik halftone.

Enkripsi kemudian dilanjutkan dengan menerapkan teknik halftone pada ketiga gambar tersebut agar hanya memiliki dua nilai, 1 dan 0 untuk setiap gambar. Kemudian dibuat mask berukuran 2x2 dengan warna setengah transparan dan setengah lagi hitam, dimana posisi warna hitam dibuat acak. Mask ini kemudian digabung dengan ketiga gambar komponen dasar untuk mendapatkan tiga buah share gambar yang bila ditumpuk akan menghasilkan warna semula. Gambar 6. Gambar hanya dengan komponen cyan. Gambar 7. Gambar hanya dengan komponen magenta. Gambar 9. Proses dekripsi gambar. Berikut tampilan-tampilan lain dari aplikasi Android yang sudah dibuat: Gambar 8. Gambar hanya dengan komponen kuning. Gambar 10. Tampilan aplikasi.

V. KESIMPULAN Terdapat beberapa hal yang dapat diamati dari pengaplikasian kriptografi visual pada file gambar di Android. Hal pertama ialah mengenai kualitas gambar. Kualitas gambar yang dihasilkan pada dekripsi tidaklah persis dengan gambar awal yang dienkripsi. Meskipun gambar masih dapat dikenali, namun berbagai detil yang ada pada suatu foto akan menghilang. Hal kedua yang berhasil diamati ialah mengenai jumlah gambar. Dengan menggunakan kriptografi visual, jumlah gambar yang ada akan menjadi berlipat ganda. Hal ini dikarena teknik kriptografi visual membagi gambar menjadi beberapa bagian tidak seperti teknik kriptografi lainnya dimana sebuah data yang terenkripsi tidak terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Dari hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriptografi visual tidak cocok untuk diterapkan untuk mengamankan file gambar pada sistem operasi Android karena menghilangkan detil pada gambar, sementara gambar yang disimpan pada Android sebagian besar merupakan gambar foto. Selain itu, teknik tersebut juga melipatgandakan jumlah gambar sehingga membutuhkan tempat penyimpanan dengan kapasitas yang besar juga. REFERENCES [1] Hou, Young-Chang. Visual cryptography for color images. 2002 [2] SaiChandana. A New Visual Cryptography Scheme for Color Images. 2000 [3] http://en.wikipedia.org/wiki/visual_cryptography. [4] http://developer.android.com/reference/android/graphics/bitmap.ht ml. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 19 Maret 2012 ttd Raka Mahesa 13508074