BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

pada masa sekarang ini. Masyarakat masih memandang kinerja dari birokrasi publik pada

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 11 TAHUN 2009 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyelenggaraan otonomi daerah seperti diatur dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah memberikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi yang sangat berbeda ketika masih berada dalam kandungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai hal yang melekat di dalamnya seperti kartu tanda penduduk atau

Nomor : 03 Tahun : 2005 Seri : D Nomor : 06

BERITA DAERAH KOTA JAMBI

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kampar Nomor 06 Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012 tentang Susunan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan menjadi bahasan yang penting dalam penyelenggaraan

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 22 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTISARI PP NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN OLEH : SADU WASISTIONO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

I. PENDAHULUAN. Perbedaan tersebut berkaitan dengan luas wilayah yang terbatas, kompleksitas. jumlah penduduk dengan mobilitas yang tinggi.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. daerah memiliki perangkat masing-masing baik di tingkat provinsi maupu di

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BABI PENDAHULUAN. 1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KECAMATAN KABUPATEN LANDAK

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN KATINGAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN PNS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RANCANGAN RENCANA KERJA KANTOR KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di embannya. Kinerja suatu organisasi sangat penting, oleh karena dengan adanya kinerja maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat sehingga akan dapat diketahui seberapa jauh pula tugas yang telah dipukul melalui tugas dan wewenang yang diberikan dapat dilaksanakan secara nyata dan maksimal. Kinerja organisasi yang telah dilaksanakan dengan tingkat pencapaian tertentu tersebut seharusnya sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai landasan untuk melakukan tugas yang diemban. Dengan demikian kinerja (performance) merupakan tingkat pencapaian hasil atau the degrees of accomplishment. Dalam rangka membangun kualitas kinerja pemerintahan yang efektif dan efisien, diperlukan waktu untuk memikirkan bagaimana mencapai kesatuan kerjasama sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan otonomi serta kebebasan dalam mengambil keputusan mengalokasikan sumber daya, membuat pedoman pelayanan, anggaran, tujuan, serta target kinerja yang jelas dan terukur. Kelurahan sebagai 1

2 organisasi pemerintahan yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat merupakan ujung tombak keberhasilan pembangunan kota khususnya otonomi daerah, dimana kelurahan akan terlibat langsung dalam perencanaan dan pengembalian pembangunan serta pelayanan. Dikatakan sebagai ujung tombak karena kelurahan berhadapan langsung dengan masyarakat, oleh karena itu kelurahan harus mampu menjadi tempat bagi masyarakat untuk diselesaikan atau meneruskan aspirasi dan keinginan tersebut kepada pihak yang berkompeten untuk ditindak lanjuti. Di samping itu peran kelurahan di atas menjembatani programprogram pemerintah untuk di sosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat dipahami dan didukung oleh masyarakat. Adapun yang berpengaruh dengan permasalahan tersebut adalah dalam hal pemberian kesempatan meningkatkan kemampuan dan pemberian wewenang secara proporsional sehingga dapat menentukan baik-buruknya kinerja pemerintah kelurahan. Karena itu, kinerja aparat membutuhkan kemampuan dan motivasi baik dalam pencapaian hasil pelaksanaan tugas maupun dalam usaha pemberian layanan yang berkualitas kepada masyarakat. Pada era reformasi sekarang ini, kinerja pemerintah mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Dengan adanya kebebasan dalam menyampaikan pendapat (aspirasinya), banyak ditemukan kritikan yang pedas terhadap kinerja pemerintah, baik itu secara langsung (melalui forum resmi atau bahkan demonstrasi) maupun secara tidak langsung (melalui tulisan atau surat pembaca pada media massa). Kritikan tersebut tanpa terkecuali mulai dari

3 pemerintah pusat sampai ke pemerintahan terendah yaitu pemerintah kelurahan. Dari penelitian selama ini, pelayanan yang diberikan pemerintah Kecamatan Kampar terlihat masih adanya keluhan yang disampaikan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terlihat dari masih rendahnya produktifitas kerja dan disiplin dari pegawai tersebut, serta masih kurangnya sarana kerja yang memadai. Pelayanan yang berkualitas seringkali mengalami kesulitan untuk dapat dicapai karena aparat tidak selalu memahami bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan profesional aparat dilihat dari latar belakang pendidikan dan etos kerja sumber daya manusia (aparat kelurahan) serta kewenangan yang dimiliki oleh aparat yang bersangkutan. Semakin kritis masyarakat terhadap tuntutan kualitas layanan menunjukkan karakter masyarakat kita dewasa ini yang telah memiliki sikap mandiri, terbuka dan mampu berdemokrasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan publik oleh pemerintah semakin hari semakin bertambah dan harus lebih ditingkatkan kualitasnya. Apalagi Kecamatan Kampar adalah kota yang telah terbentuk selama 40 tahun. Dan alasan mendasar yang menentukan wilayah ini sebagai objek kajian adalah wilayah ini secara geografis merupakan wilayah yang berada tepat di pusat kota, dimana semua aktifitas yang berlangsung baik aktifitas sosial, ekonomi, dan politik di pusatkan di wilayah ini. Konsekuensi lebih lanjut dari tuntutan ini mengharuskan pemerintah menyediakan aparat yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas pengabdian yang penuh pada tugas yang menjadi

4 tanggung jawabnya dan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Oleh sebab itu, Selaku abdi msyarakat dan abdi Negara pemerintah harus tetap memberikan pelayanan yang efisien sebaik-baiknya kepada masyarakat. Dengan demikian pemerintah bukan hanya memberikan perlindungan bidang politik, akan tetapi menjamin kepentingan umum dalam bidang social ekonomi yang menjadi urusan masyarakat..(s.f. Marbun dan Moh.Mahfud MD, 1987:45) Hal ini sesuai dengan tujuan diadakannya suatu pemerintahan yaitu untuk menjaga suatu sistem ketertiban serta bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bukan untuk melayani diri sendiri.dengan demikian dapat dirumuskan bahwa pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dekat dengan rakyat, semakin dekat pemerintah dengan rakyat semakin baik pelayanan yang diberikan. Dengan demikian, kalau pemerintah berada dalam lingkungan masyarakat maka pelayanan yang diberikan harus cepat, hemat, murah, responsif, dan produktif.untuk itu maka dalam suatu pemerintahan diperlukan adanya aparatur yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas yang di embankan kepadanya sehingga dapat menciptakan pemerintahan yang benar-benar sesuai dengan di adakannya pemerintahan itu sendiri. Dari sudut pandang tentang subjek pembangunan di Indoensia, dimana masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama, sedangkan pemerintah

5 berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, menciptakan suasana yang menunjang kegiatan masyarakat, yang menurut bahasa Reinventing Government, pemerintah sebagai pengendali(steering) dan masyarakat sebagai pelaksana (rowing). Kegiatan pemerintah dan kegiatan masyarakat harus saling mengisi, saling menunjang dan saling melengkapi dalam ke satuan langkah menuju tercapainya tujuan Pembangunan Nasional, yang dalam Reinventing Government disebut kerjasama yang berasaskan kemitraan, saling percaya, saling menghormati dalam melakukan terobosan. (Boediono,2003:60) Pemberian pelayanan umum oleh Aparatur Pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan adalah merupakan perwujudan dan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi negara. Tugas pelayanan umum tersebut sesuai dengan pasal 3 UU No. 43 tahun 1999 tentang kedudukan pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan pembangunan. Kualitas pelayanan yang dikehendaki masyarakat sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan adalah, kemudahan dalam kepengurusan, mendapat pelayanan yang wajar, mendapat pelayanan yang sama dengan yang lain tanpa pilih kasih dan mendapatkan pelayanan yang jujur dan terus terang. Pelayanan prima merupakan pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik, di sebut sangat baik dan terbaik.karena sesuai dengan

6 standar pelayanan yang berlaku atau di miliki oleh instansi yang memberikan pelayanan.jadi pelayanan prima dalam hal ini sesuai dengan harapan pelanggan. Dari uraian di atas jelaslah bahwa aparatur pemerintah sangatlah dibutuhkan dalam memenuhi pelayanan masyarakat guna menjamin kelancaran dan keterpaduan tugas dalam pelaksanaan, fungsi penyelenggaraan pemerintahan dalam sistem administrasi negara yang handal, profesional, efisien, dan efektif, dimana ruang lingkup pelayanan umu diberikan oleh aparatur pemerintah meliputi : melayani, mengayomi, dan menumbuhkan prakarsa serta peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Kecamatan adalah Pembagian Wilayah Adminitrasi di Indonesia dibawah Kabupaten/Kota.Kecamatan terdiri atas Desa-desa atau Kelurahankelurahan.Camat merupakan pemimpin kecamatan sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota, Camat berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota atas usul Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.Camat diangkat oleh Bupati/Walikota dari Pegawai Negeri Sipilyang memenuhi syarat.tugas Camat adalah melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan karakteristik wilayah kebutuhan daerah dan menyelenggarakan kegiatan pemerintahan terutama dalam pelayanan umum berdasarkan Peraturan Perundangan-undangan. Pemerintahan Kecamatan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten/Kota memainkan peranan penting dalam memberikan pelayanan masyarakat secara

7 optimal sekaligus menghapus citra buruk yang melekat pada pemerintah selama ini.untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal dibutuhkan aparat yang berkualitas dan memiliki semangat kerja yang tinggi, agar menghasilkan efektifitas kerja yang memuaskan. Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana dinyatakan bahwa sebagai Perangkat Daerah Camat juga menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan fungsinya, yang terdapat pada ayat (3) pasal 126, yaitu : a. Mengkoordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. c. Mengkodinasi penerapan dan penegakan peraturan pelayanan umum d. Mengkoordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum e. Mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan f. Membina penyelenggaraan Pemerintahan Desa / Kelurahan. g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya yang perlu dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau Kelurahan. Dari tugas dan fungsi camat di atas, salah satunya adalah pelayanan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Camat dibantu

8 oleh Staf dan Pegawainya (Perangkat Kecamatan) yang didalamnya bertanggung jawab kepada Camat. Pada Kantor Camat Kampar efektivitas pelayanan dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa unsur,yaitu : 1. Unsur pimpinan terdiri dari Camat Kampar 2. Unsur pembantu pimpinan terdiri dari Sekcam 3. Unsur pelaksanan terdiri dari kepala urusan dan kepala seksi 4. Kelompok jabatan fungsional Dalam melaksanakan tugas dan fungsi unsur-unsur di atas, bekerja sendiri-sendiri, mereka bertanggung jawab kepada Camat saja, Karena itu berhasil atau tidak berhasilnya tugas Camat dipengaruhi oleh kemampuan unsur-unsur ini dalam menjalankan fungsi dan tugas dalam pelayanannya kepada masyarakat. Kontrak pelayanan adalah suatu pendekatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang menempastkan pengguna layanan sebagai pusat perhatian. Kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan harus menjadi pertimbangan utama dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pelayanan publik. Salah satu indikasi yang berhubungan dengan efektivitas kerja Aparat Kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dilihat dari frekuensi kehadiran aparat dalam melaksanakan tugas dan kegiatan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan.

9 Tabel 1 Rekapitulasi Absensi Pegawai Kantor Camat Kampar Kabupaten Kampar pada Bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember tahun 2013 Bulan Jumlah Pegawai Hari Efektif Absensi Pegawai A S I Juli 22 20 2 3 4 Agustus 22 20 1 2 2 September 22 20 1-1 Oktober 22 20-3 1 November 22 20 2 2 3 Desember 22 20 2 2 - Jumlah 120 8 12 11 Sumber : Kantor Camat Kampar Tahun 2013. Dari tabel 1 terlihat Pegawai Negeri Sipil yang tercatat dari bulan Juli sampai dengan Desember 2013 sebanyak 22 orang dengan jumlah hari kerja,jm kerja efektif adalah sebanyak 20 hari, Dari tabel tersebut dapat dilihat tingkat absensi mengenai pegawai yang sakit tanpa menyertai surat keterangan dari dokter dan alpa, rata-rata tingkat absensi tertinggi adalah 9 orang atau 45% yakni bulan Juli dan terendah yakni 2 orang atau sebesar 10% pada bulan September. Adapun bidang pelayanan umum pada Kantor Camat Kampar yang dibutuhkan oleh Masyarakat antara lain : a. Pembuatan Kartu Keluarga b. Pembuatan Kartu Tanda Penduduk c. Pembuatan Surat Izin Mendirikan Bangunan

10 d. Surat-surat lainnya seperti surat riset penelitian, surat keterangan lainnya. Pada masyarakat di Kecamatan Kampar, Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan suatu hal yang sangat diperlukan sebagai pengenal identitas pribadi, dan juga kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat dan bukti kewilayahan tempat tinggal atau domisili.dan juga sebagai kelengkapan administrasi dalam kehidupan masyarakat, kelembagaan atau birokrasi serta bisnis dalam aspek ekonomi hokum, KTP sangat berguna sebagai alat informasi dan komunikasi terhadap identitas diri seseorang. Berdasarkan Peraturan Kependudukan Nomor 2 Tahun 2011 tentang biaya pembuatan Electronik Kartu Tanda Penduduk ( E-KTP) adalah Gratis,karna biaya migrasi dari KTP lama ke E-KTP ini sudah dibebankan ke APBD. Dan dalam pengurusan surat-surat lainnya dikenakan biaya tetapi bagi yang terlambat mengurus E-KTP dikenakan biaya. Namun kenyataannya biaya dalam pengurusan surat-surat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat merasa terbebani dengan biaya yang dikeluarkan. Sebagai konsekuensi logis dan keadaan tersebut maka Aparat Pemerintah Daerah harus mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat yang membutuhkan. Demikian fenomena yang terjadi selama ini adalah bahwa pemerintah sering kali tidak memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat, bahkan cendrung terjadi sebaliknya, masyarakat melayani pemerintah.

11 Adanya tugas sejumlah pegawai yang kurang terselesaikan sesuai dengan rencana dan jadwal kerja, seperti layanan pembuatan KTP dan KK (Kartu Keluarga) dan surat-surat lainnya yang seharusnnya siap sesuai rencana kerja yang hanya 2-3 hari masa kerja, tetapi hal ini tidak terlaksana karena pembuatan KTP dan KK terlambat sampai 5-7 hari masa kerja bahkan sampai sekian minggu waktu yang dibutuhkan. Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Masyarakat yang membuat E-KTP ke Kantor Camat Kampar Kabupaten Kampar 2013 NO PEMOHON KTP E-KTP YANG SELESAI E-KTP YANG TIDAK SELESAI 1 2 3 4 1 26.080 Orang 25.950 Keping 130 Keping Sumber: Kantor Camat Kecamatan Kampar Tahun 2013. Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa masih adanya urusan masyarakat yang belum terselesaikan seperti pembuatan E-KTP pada tahun 2013 yang ingin membuat E-KTP berjumlah 26.080 orang sedankan E-KTP yang terselsaikan berjumlah 25.950 Keping. Dari beberapa keterangan dan kondisi di atas menunjukkan kurang efektifitasnya Pelayanan Kepada Masyarakat di Kecamatan Kampar. Hal ini dapat dilihat masih ada kendala dalam pelaksanaan tugas aparatur pemerintah di Kecamatan ini, belum efektif sebagai mana yang diharapkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh lemahnya menejemen kepegawaian dan rendahnya etos keja pegawai di Kecamatan. Selain itu para pegawai Negeri sipil sebagian melimpahkan tanggung jawabnya kepada pegawai honorer.

12 Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan berdasarkan kondisi di atas maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul Efektifitas Kerja Aparatur Kecamatan Kampar dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana efektivitas Kinerja Aparatur Kecamatan Kampar dalam memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat b. Faktor apa saja yang mempengaruhi Efektivitas Kinerja Aparatur Kecamatan Kampar dalam memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui efektifitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh Aparatur Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi hambatan sehingga efektivitas pelayanan kantor Camat Kampar masih rendah 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung efektivitas pelayanan kantor Camat Kampar

13 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Berguna sebagai bahan informasi untuk Kantor Camat Kampar Kabupaten Kampar untuk meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat pada masa-masa yang akan datang. 2. Sebagai kontribusi bagi civitas akademika terutama Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Suska Riau dalam ilmu pengetahuan. E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini di uraikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II TELAAH PUSTAKA Pada bab ini menerangkan beberapa teori yang melandasi penulisan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang Lokasi Penelitian, Populasi dan sampel, jenis data, Teknik pengumpulan data dan Teknik analisa data. BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai sejarah Kecamatan Kampar, Keadaan Alam Kecamatan Kampar, Keadaan Penduduk, sarana

14 perekonomian dan transportasi, Pendidikan, Struktur Organisasi dan uraian tugas Pemerintahan Kecamatan Kampar. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian BAB VI PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.