KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Teks Eksposisi Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas

ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

PENGGUNAAN KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA

PERANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

KEKOHESIAN DAN KEKOHERENSIAN DALAM WACANA CERAMAH AGAMA OLEH USTADZ AKHMAD BAKDAL

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

Oleh: SEPTIKA NIKEN ERLINDA A

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK TAJUK RENCANA PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X

ANALISIS UNSUR INTERNAL WACANA DALAM ARTIKEL ILMIAH POPULER PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

Transkripsi:

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) wujud penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata; (2) wujud penanda kohesi leksikal antarkalimat yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata; (3) wujud penanda koherensi antarkalimat yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel yang berjudul Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata, terdiri dari delapan bab yang diterbitkan oleh NARASI (Anggota IKAPI), Yogyakarta pada tahun 2012. Dalam instrumen Penelitian digunakan pensil, pulpen, penggaris dan nota pencatat data. Dalam pengumpulan data digunakan teknik pustaka dan teknik catat. Dalam analisis data digunakan teknik deskriptif. Dalam penyajian analisis data digunakan metode penyajian informal.dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) wujud penanda kohesi aspek gramatikal meliputi: reference (pengacuan) yang didominasi pengacuan persona III tunggal bebas yaitu dheweke ia, subtitution (penyulihan), ellipsis (pelesapan), dan conjungtion (perangkaian) yang didominasi konjungsi koordinatif lan dan, utawa atau dan konjungsi adversatif nanging tetapi ; (2) wujud penanda kohesi aspek leksikal meliputi: sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), hiponimi, repetisi (pengulangan) yang ditemukan yaitu repetisi epizeukis, repetisi anafora dan repetisi anadiplosis, kolokasi (sanding kata), dan ekuivalensi; (3) wujud penanda aspek koherensi meliputi: hubungan sebab-akibat, hubungan sarana hasil, hubungan alasansebab, hubungan sarana-tujuan, hubungan latar-kesimpulan, hubungan kelonggaranhasil, hubungan syarat-hasil, hubungan perbandingan, hubungan parafrastis, hubungan amplikatif, hubungan aditif waktu (simultan dan beruntun), hubungan aditif non waktu, hubungan identifikasi, hubungan generik-spesifik, hubungan ibarat. Kata kunci: kohesi, koherensi dalam novel Secara garis besar, sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis (Sumarlam, 2009: 1). Dengan demikian, wacana atau tuturan pun dibagi menjadi dua macam, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Kedua macam wacana itu masing-masing memerlukan metode dan teknik kajian yang berbeda. Sebuah wacana dikatakan baik apabila hubungan antarkalimat-kalimatnya kohesif dan koheren. Kohesi Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 5

merujuk pada bentuk, artinya kalimat-kalimat yang membangun paragraf itu haruslah berhubungan secara padu, sedangkan Koherensi mengacu pada satu pokok pikiran dan kepaduan di bidang makna dalam wacana yang koheren. Wacana yang ideal harus terdiri atas kalimat-kalimat, bahkan paragraf-paragraf, maka dibutuhkan penanda koherensi untuk mencapai kekohesifan yang mantap sehingga wacana tersebut dapat dikatakan dengan wacana yang utuh karena terdapat kohesi dan koherensi yang lengkap. Sebuah karya sastra novel menarik untuk dikaji dan merupakan sebuah tantangan karena komunikasi yang ada di dalamnya bersifat abstrak. Abstrak dalam hal ini artinya apa yang ingin disampaikan penulis belum tentu sama dengan apa yang dipahami oleh pembaca setelah membacanya. Dalam memahami karya sastra novel tidaklah cukup hanya dengan memahami makna kata-katanya saja tetapi juga harus dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan pendukung seperti sosial, budaya, dan pemahaman terhadap masyarakat pemakai bahasa itu sendiri apalagi novel yang dikaji ini berbahasa Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Penanda kohesi gramatikal antarkalimat yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata. Mendeskripsikan penanda kohesi leksikal antarkalimat yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparo Brata. Mendeskripsikan penanda koherensi antarkalimat yang terdapat pada novel kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata. Adapun alasan dalam penelitian ini penulis ingin lebiih lanjut mengkaji wujud penanda, penanda kohesi dan koherensi antarkalimat yang terdapat dalam novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Kadurakan ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata yang berisi 192 halaman yang dibagi menjadi delapan bab yang diterbitkan oleh Narasi (Anggota IKAPI), Yogyakarta pada tahun 2012. Data penelitian ini diarahkan pada aspek kebahasaan khususnya aspek kohesi antarkalimat dan koherensi antartuturan yang terdapat dalam novel yang berjudul Kadurakan ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata. Teknik pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pustaka dan teknik catat. Dalam menganalisis, penulis menggunakan metode deskripstif. Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa kohesi gramatikal pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu adalah pengacuan (referensi), penyulihan (substitusi), Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 6

pelesapan (elipsis), dan kata penghubung (konjungsi), Sedangkan Aspek leksikal pada Novel Kadurakan ing Kidul Dringu adalah repetisi, sinonimi, antonim, hiponimi, kolokasi dan ekuivalensi. Kepaduan makna secara semantis akan menyebabkan wacana membentuk suatu kesatuan makna. Beberapa penanda koherensi yang terdapat pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu adalah hubungan sebab-akibat, hubungan sarana hasil, hubungan alasan-sebab, hubungan sarana-tujuan, hubungan latar-kesimpulan, hubungan kelonggaran-hasil, hubungan syarat-hasil, hubungan perbandingan, hubungan parafrastis, hubungan amplikatif, hubungan aditif waktu (simultan dan beruntun), hubungan aditif non waktu, hubungan identifikasi, hubungan generik-spesifik, hubungan ibarat. 1. Kohesi Gramatikal Kohesi gramatikal adalah hubungan semantik antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal-alat bahasa yang digunakan dalam kaitannya dengan tata bahasa (Kushartanti, dkk., 2005: 96). Wacana karya sastra pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu banyak terdapat penanda aspek gramatikal yang berfungsi sebagai pendukung kepaduan sebuah wacana. Berikut ini adalah contoh penanda kohesi gramatikal yang terdapat dalam novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata. Buntelan dibuwang mangisor njaban pager omah, Mas Pandam banjur anjlog. Glantung, dheweke tiba gulung koming. (KIKD: 7) Bungkusan dibuang ke bawah di luar pagar rumah, Mas Pandam lalu Bergelantung, ia jatuh tergulung-gulung. turun. Berdasarkan kutipan di atas, konteks situasinya menjelaskan bahwa Pandam sedang berusaha menyelamatkan diri dari serangan tentara Belanda dengan cara melompat pagar rumah dan ia jatuh tergulung-gulung. Kutipan tersebut merupakan pengacuan persona III tunggal bentuk bebas, pengacuan endoforik yang anafora yaitu ditunjukkan pada penanda dheweke ia yang mengacu kepada Mas Pandam. 2. Kohesi Leksikal Menurut Kushartanti, dkk. (2005: 98), kohesi leksikal adalah hubungan semantik antarunsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal atau kata. Wacana karya sastra pada novel Kadurakan ing Kidul Dringu terdapat penanda Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7

aspek leksikal, yang berfungsi untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi serta keindahan bahasa lainnya. Berikut ini adalah contoh penanda kohesi leksikal yang terdapat dalam novel Kadurakan ing Kidul Dringu karya Suparto Brata. Dulmanan upamane,dheweke iya wis ontang-anting mlebu desa kono, ora sanak ora kadang. (KIKD: 19) Dulmanan umpamanya, ia juga sudah sendirian masuk desa itu, tidak kerabat tidak saudara. Berdasarkan kutipan di atas, konteks situasinya menjelaskan bahwa di tempat pengungsian Dulmanan hidup sendiri tanpa adanya kerabat dan saudara. Kutipan di atas merupakan sinonim, wujud penanda sanak = kadang kerabat = saudara merupakan persamaan karta yang sama sama mengandung pengertian orang yang mempunyai hubungan dekat dengan Dulmanan. 3. Koherensi Wohl dalam Tarigan (1987: 104), berpendapat bahwa koherensi adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah contoh hubungan yang ditemukan pada wacana Kadurakan ing Kidul Dringu adalah sebagai berikut. Lampu sorot gedhe banget disentrongake marang arahe kene. Swasana kang maune peteng, sanalika iku uga dadi padhang-njingglang. (KIKD: 57) Lampu sorot besar sekali ditujukan ke arah sini. Suasana yang tadinya gelap, seketika itu juga menjadi terang benderang, Berdasarkan kutipan di atas, konteks situasinya menjelaskan bahwa pemuda Indonesia yang mengungsi di Desa Kidul Dringu secara diam-diam mengadakan serangan balik kepada pasukan Belanda. Namun pasukan Belanda segera mengetahui keberadaan pasukan Indonesia. Pasukan Belanda langsung menyorotkan lampu dan menghujani peluru ke arah pasukan Indonesia. Mereka pun merasa takut dan menjauh dari markas Belanda. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 8

Pada kutipan di atas terdapat makna hubungan sebab-akibat. Kalimat pertama, yaitu Lampu sorot gedhe banget disentrongake marang arahe kene lampu sorot besar sekali ditujukan ke arah sini menjawab pertanyaan dari kalimat kedua, yaitu kenging napa swasana kang maune peteng, sanalika iku dadi padhang-njingglang kenapa suasana yang tadinya gelap, seketika itu menjadi terang benderang. Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui fungsi dan makna wacana bahasa Jawa, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kajian kohesi dan koherensi pada novel. 2. Untuk dapat memahami isi wacana bahasa Jawa, dibutuhkannya pembendaharaan tentang penelitian linguistik khususnya bahasa Jawa. 3. Sebaiknya hasil penelitian ini dimanfaatkan sebagai usaha pelestarian, pembinaan, dan pengembangan bahasa dan budaya daerah, khususnya bahasa Jawa. DAFTAR PUSTAKA Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sumarlam. 2009. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 9