AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI AIR CONDITIONING

Aspek Perancangan. Ventilasi. Ventilasi Alami. Kelemahan Ventilasi Alami. Menghitung OTTV (Overall Thermal Transfer Value)

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB II DASAR TEORI. pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

Mei Van Bostang Nainggolan Nrp : NIRM : Pembimbing : Ir. V. Hartanto M.Sc

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

BAB III BAHASAN UTAMA

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA BANGUNAN 1 DESIGN STRATEGIES COOLING FOR BUILDING (SISTEM PENDINGIN BANGUNAN) TOPIK:

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit.

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

BAB V KONSEP PERENCANAAN

Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dalam maupun luar yang aman dan nyaman, sehingga. penghuninya terhindar dari keadaan luar yang berubah-ubah.

Ada beberapa rumus cara menentukan PK AC yang sesuai untuk ruangan, saya akan me nuliskan 2 diantaranya.

AC (AIR CONDITIONER)

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

BAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANG UTAMA Lt. 3 KANTOR MANAJEMEN PT SUPERMAL KARAWACI DENGAN METODE CLTD

REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

Tips Service AC dan Perawatan AC Indoor

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol iklim dalam ruang atau area kerja dalam upaya mencapai kenyamanan termal manusia atau hewan atau performa yang baik pada beberapa industri dan proses keilmuan/penelitian.

Fungsi AC sebagai kenyamanan manusia Kenyamanan manusia merupakan perwujudan dari fungsi kontrol : 1. Kontrol Temperatur 2. Kontrol kelembapan 3. Kontrol kemurnian Udara, dan 4. Pergerakan Udara

Klasifikasi Sistem Air Conditioning (AC) Berdasarkan pengaturan lay out, alat dan komponen

Windows unit Instalasi pada jendela &dinding Sistem sederhana

Split Unit AC Split, terdiri atas : 1. Indoor Unit, berisi: Evaporator Coil, evaporator blower dengan motor terpisah, tabung kapiler, panel kontrol dan pemilihan kecepatan kipas, filter udara, supplai dan grill udara balik 2. Outdoor Unit, berisi: Terdiri dari kompresor, kondensor pendingin udara, kipas kondensor dan motor.

Type cassette

AC Package (Package air conditioner) Lebih besar dari AC jenis Windows dan Split Tersedia dalam kapasitas besar, yaitu: 3,5,7,10 dan 15 ton

AC Sentral

Kriteria Pemilihan/Rancangan Jenis AC Kriteria kenyamanan (Comfort Criteria) 1. Pertimbangan kebisingan 2. Akurasi sistem pengontrolan 3. Kapasitas udara segar dan sistem penyaringan 4. Toleransi kegagalan dalam sistem AC Kriteria ruang 1. Memerlukan ruang yang khusus, seperti ruang A.H.U 2. Memerlukan dukungan sistem struktur bangunan yang baik 3. Kemudahan pencapaian ke peralatan untuk keperluan perbaikan

Kriteria biaya (Biaya awal dan biaya operasional) 1. Kecenderungan pemilik bangunan memilih biaya rendah untuk pembiayaan awal 2. Pertimbangan cermat untuk penghematan biaya operasional dan perawatan alat Kriteria fleksibilitas dan perawatan komponen AC 1. Sistem AC harus cukup fleksibel untuk memenuhi perubahan dalam penggunaan bangunan 2. Keandalan dan perawatan komponen AC Kriteria lainnya 1. Proteksi kebakaran & kontrol asap 2. Penampilan interior & eksterior 3. Dampak lingkungan

LOCATION OF PLANT ROOM Kelebihan: 1. Ruang utama pada lantai dasar dapat sepenuhnya digunakan untuk keperluan fungsional bangunan (Tidak ada limbah) 2. Ventilasi yang baik 3. Berkurangnya penggunaan pipa air dingin dari menara pendingin jika berada pada tingkatan yang sama Kekurangan: 1. Beban struktur bangunan meningkat 2. Kebisingan dari getaran peralatan 3. Aksesibilitas personil perawatan alat sulit

LOCATION OF PLANT ROOM Kelebihan: 1. Ruang utama pada lantai dasar dapat sepenuhnya digunakan untuk keperluan fungsional bangunan 2. Ventilasi yang baik 3. Berkurangnya penggunaan pipa air dingin dari menara pendingin jika berada pada tingkatan yang sama 4. Zonasi untuk distribusi udara mudah dilakukan Kekurangan: 1. Beban struktur bangunan meningkat 2. Kebisingan dari getaran peralatan

LOCATION OF PLANT ROOM Kelebihan: 1. Aksesibilitas personil perawatan alat mudah 2. Mengurangi beban struktur bangunan 3. Ventilasi yang baik pada level ini 4. Zonasi untuk distribusi udara mudah dilakukan Kekurangan: 1. Ketidaknyamanan pada ruang utama di lantai dasar 2. Instalasi pipa yang menghubungkan ke menara pendingin boros (panjang) 3. Masalah Ventilasi terjadi jika menara pendingin terletak di lantai dasar karena memancarkan panas

LOCATION OF PLANT ROOM Kelebihan: 1. Tidak adanya limbah pada ruang utama 2. Mengurangi beban struktur bangunan 3. Aksesibilitas personil perawatan alat mudah 4. Kebisingan dan getaran dapat dikurangi Kekurangan: 1. Instalasi pipa yang menghubungkan ke menara pendingin boros (panjang) 2. Masalah Ventilasi kritis 3. Resiko besar ketika terjadi banjir 4. Mengurangi ruang untuk parkir

LOCATION OF PLANT ROOM *) Jauh dari bangunan/gedung: 1. Cocok untuk menghindari kebisingan pengguna 2. Mengurangi beban pasokan air, ventilasi dan perawatan

LOCATION OF PLANT ROOM *) Tersebar dan di antara ruang/gedung : 1. Penggunaan ganda (lebih dari satu gedung) dan beban pendinginan ruang bervariasi 2. Sebagai pengikat antar bangunan

AIR HANDLING UNIT (AHU) Lokasi ruang A.H.U 1. Harus dekat dengan zona fasilitas atau zona kebisingan (untuk membantu dalam pekerjaan pemeliharaan) 2. Harus mempertimbangkan asupan udara segar 3. Tidak terlalu dekat ke toilet - untuk menghindari udara yang terkontaminasi (minimal sekitar 6 m) 4. Tidak terlalu dekat dengan area parkir (khusunya parkir yang tertutup) 5. Harus dalam satu baris vertikal 6. Sedekat mungkin ke daerah pendinginan

Lokasi Cooling Tower Kelebihan: 1. Pemanfaatan ventilasi optimal 2. Ruang utama pada lantai dasar tidak terganggu 3. Tidak merusak pemandangan (view) 4. Panas dapat langsung dibuang Kekurangan: 1. Permasalahan terjadi pada saat perawatan 2. Peningkatan beban struktur gedung 3. Terjadi getaran

Lokasi Cooling Tower Kelebihan: 1. Pemanfaatan ventilasi optimal 2. Ruang utama pada lantai dasar tidak terganggu Kekurangan: 1. Merusak pemandangan (view) 2. Terjadi kondensasi panas dan bergerak ke atas, sehingga meningkatkan beban pendinginan bangunan

Lokasi Cooling Tower Kelebihan: 1. Pemeliharaan mudah 2. Beban struktur bangunan berkurang 3. Lokasi menara pendingin dapat dijauhkan dari bangunan Kekurangan: 1. Permasalahan pada ruang utama di lantai dasar 2. Peningkatan suhu panas di sekeliling bangunan 3. Pemandangan (view) dan getaran

Komponen Panas Dalam Ruangan Panas yang bersumber dari luar/lingkungan: 1. Panas matahari yang masuk melalui penetrasi pada area bangunan 2. Konduksi panas melalui penetrasi pada dinding dan atap 3. konduksi panas melalui plafon, lantai dinding partisi 4. Panas melaui ventilasi udara Panas yang bersumber dari dalam ruangan/bangunan: 1. orang/manusia 2. Cahaya lampu 3. Alat-alat elekronik dan peralatan lainnya

Komponen Panas Dalam Ruangan

ROOM AIR CHANGE RATE (ACH) Air change rate adalah nilai standar rata-rata pertukaran udara dalam ruang atau disebut juga volume udara

Estimasi Beban Pendinginan

TERIMA KASIH