KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN DISUSUN OLEH MUHAMAD HASBI ASHSHIDIQI PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS INTERNASIONAL JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. penting dari sistem transport dan bagian penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

III. METODE PENELITIAN

Ilmu Pengetahuan Alam

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

GAMBARAN DARAH IKAN II (SDP, AF DAN DL)

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT METODE MANUAL DAN AUTOMATIK MIFTAHUL FARID P

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

Lampiran 1. Road-map Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Hemositometer. Gbr 1. Hemositometer

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

Makalah Sistem Hematologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Plasma darah, merupakan bagian yang cair dan bagian korpuskuli yakni

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

Deteksi Efektifitas Bahan Antiseptik Melalui Pengukuran Tegangan Permukaan.

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 1 Nilai (rataan ± SD) PBBH, FEC, dan gambaran darah domba selama masa infeksi Parameter Amatan Domba

menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.penelitian ini berupa

BAB III METODE PENELITIAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

PAPER HEMATOLOGI PEMBUATAN HAPUSAN DARAH

BAB II PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW, STAD, HASIL BELAJAR DAN SISTEM PEREDARAN DARAH

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

BAB II. membran pembatas trombosit (Matulo dkk, 2015). sebagian dari sitoplasma megakariosit berbentuk cakram, tidak berinti,

OLEH JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR. Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas (Cyprinus Carpio Linn)

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

Transkripsi:

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte) A. TUJUAN PRAKTIKUM Menghitung jumlah SDP B. DASAR TEORI Sel darah putih adalah salah satu sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat: Mengepung daerah 50

yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit. Jumlah sel darah putih dalam volume darah tertentu = 4.500-10.500/mikroL C. METODE PRAKTIKUM 1. Jenis kegiatan : pengamatan (observasi) 2. Obyek pengamatan : sel darah putih (SDP) 3. Alat dan bahan a. Alat : 1) Bilik hitung 2) Pipet khusus bertanda 11 3) Blood lancet steril disposible b. Bahan : 1) Darah probandus 2) Alcohol 3) Reagen turk 4) Kapas D. CARA KERJA - Mensterilkan kulit ujung jari tengah atau ujung jari manis dengan kapas alkohol dan membiarkan sampai mengering - Menusuk ujung jari tengah atau jari manis naracoba dengan menggunakan blood lancet steril sehingga darah keluar - menyiapkan pipet khusus untuk penghitungan sel darah putih dengan tanda 11. 51

- mengambil darah dari naracoba dengan menggunakan pipet khusus sampai melebihi tanda 0,5 kemudian membersihkan ujungnya dengan kertas tisu sehingga bersih dan darah tepat pada batas 0,5 - kemudian menghisap dengan segera larutan Turk dengan pipet sampai tanda 11, kemudian meletakkan pipet pada posisi horizontal. - memegang kedua ujung pipet dengan ibu jari dan telunjuk lalu menggerakkan secara perlahan-lahan agar darah bercampur dengan reagen - menyiapkan bilik hitung seperti pada penghitungan SDM kemudian mencari 4 kotak (A, C, G, I) yang terletak pada pojok kanan atas, kiri atas, kiri bawah dan kanan bawah. - Meneteskan cairan dalam pipet lewat tepi kaca penutup sehingga merata dan menghitung SDP seperti pada penghitungan SDM - Memasukkan jumlah SDP yang terhitung ke dalam rumus untuk mengetahui jumlah SDP sesungguhnya dengan rumus : Jumlah SDP/mm 3 = (a x 20 x 10)/4 atau Jumlah SDP/mm 3 = b x 20 x 10 E. DATA HASIL PENGAMATAN Data Hasil Perhitungan SDP Jenis Kelamin: Perempuan No Nama Umur Kotak Jumla h Jumlah SDP/ mm 3 1 Noviana 20 2 Riffa 19 3 Vyta 20 21 = (107 x 20 x 10)/4 52

4 Rizza 19 5 Citra 20 6 Asri 20 7 Astuti 20 8 Aida 20 39 27 107 32 27 36 28 123 34 38 36 32 140 27 7 17 19 16 79 27 36 35 36 134 = 5.350 SDP/mm 3 = (123 x 20 x 10)/4 = 6.150 SDP/mm 3 = (140 x 20 x 10)/4 = 7.000 SDP/mm 3 = (79 x 20 x 10)/4 = 3.950 SDP/mm 3 = (134 x 20 x 10)/4 = 6.700 SDP/mm 3 9 Sari 18 10 Galuh 19 11 Fatharani 19 22 15 25 28 90 58 58 39 49 204 53 52 35 25 171 = (90 x 20 x 10)/4 = 4.500 SDP/mm 3 = (204 x 20 x 10)/4 = 10.200 SDP/mm 3 = (171 x 20 x 10)/4 = 8.550 SDP/mm 3 12 Kurnia 18 31 = (106 x 20 x 10)/4 20 = 5.300 SDP/mm 3 53

13 Ayu 20 14 Dita 20 15 Agustina 19 16 Luthfiani 20 17 Cinthya 20 30 19 106 34 36 20 29 119 46 51 45 53 195 31 32 34 35 132 = (119 x 20 x 10)/4 = 5.950 SDP/mm 3 = (195 x 20 x 10)/4 = 9.750 SDP/mm 3 = (132 x 20 x 10)/4 = 6.600 SDP/mm 3 18 Marbelis a 18 19 Fatma 19 Laki-Laki 34 38 41 40 153 = (153 x 20 x 10)/4 = 7.650 SDP/mm 3 No Nama Umur Kotak Jumla h 1 Hasbi. 20 30 34 Jumlah SDP/ mm 3 = (148 x 20 x 10)/4 54

2 Rinaldi 3 Opik 19 4 M. Reza 20 5 Rendra 19 6 Hanifudi n 20 7 Joko 19 8 Hening 20 38 48 148 33 48 37 36 154 38 41 37 48 164 42 47 43 40 172 7 24 25 26 21 96 53 55 56 33 217 = 7.400 SDP/mm 3 = (154 x 20 x 10)/4 = 7.700 SDP/mm 3 = (164 x 20 x 10)/4 = 8.200 SDP/mm 3 = (172 x 20 x 10)/4 = 8.600 SDP/mm 3 = (96 x 20 x 10)/4 = 4.800 SDP/mm 3 = (217 x 20 x 10)/4 = 10.850 SDP/mm 3 F. PEMBAHASAN Praktikum mengenai sistem kardiovaskuler kali ini merupakan praktikum mengenai penghitungan sel darah putih (leucocyte) yang bertujuan untuk menghitung jumlah sel darah putih pada darah manusia. Alat-alat yang 55

praktikan gunakan adalah pipet khusus bertanda 11, bilik hitung, blood lancet steril (disposable), etil alkohol 70%, kapas dan reagen Turk. Untuk penghitungan sel darah putih, terlebih dulu probandus harus diambil darahnya dengan cara menyterilkan kulit ujung jari tengah dengan kapas alkohol dan selanjutnya menusuk ujung jari tengah naracoba dengan blood lancet steril (disposable) sehingga darah keluar dan mengambil darah langsung dari naracoba dengan menggunakan pipet khusus sampai melebihi tanda 0,5. Kemudian segera menghisap dengan pipet dan menghisap reagen Turk sampai batas tanda 11. Setelah darah probandus tercampur dengan reagen Turk, selanjutnya adalah meneteskannya ke dalam bilik hitung untuk selanjutnya diamati. Bilik hitung ini kemudian diletakkan pada mikroskop dengan perbesaran awalnya 4X10. Setelah itu, menghitung jumlah SDP dengan perbesaran 10X10 dengan menggunakan alat counter dan dipilh 5 kotak sampel. Sampelnya yaitu bagian kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah (A, C, G, I). setelah mengetahui jumlah SDP maka segera memasukkan ke dalam rumus: Jumlah SDP/mm3 = (a x 20 x 10) / 4 Keterangan : Angka 20 berasal dari pengenceran 0,5 menjadi 11 (20 kali) Angka 10 berasal dari kedalaman parit 0,1 mm (menjadi 1 mm) Angka 4 berasal dari 4 kotakan (mestinya hanya 1 kamar) Pada perhitungan sel darah putih ini digunakan sampel darah dari 27 probandus dan terpilih 4 probandus dengan kategori jumlah SDP tertinggi dan terendah untuk masing-masing gender. Dari hasil penghitungan menggunakan bilik hitung, didapatkan hasil yaitu untuk probandus berjenis kelamin lakilaki, jumlah SDP yang paing banyak yang terhitung pada bilik hitung sejumlah 217. Dari hasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus untuk mengetahui jumlah leukositnya dan hasilnya adalah 10.850 SDP/mm3. Kemudian untuk probandus yang memiliki jumlah SDP terendah dari kelompok laki-laki yang terhitung dari bilik jantung sejumlah 96. Dari hasil tersebut kemudian dimasukkan ke rumus untuk mengetahui jumlah leukositnya dan hasilnya adalah 4.800 SDP/mm 3. Selanjutnya untuk probandus dari kelompok perempuan, jumlah SDP tertinggi yang terhitung dari bilik jantung adalah sejumlah 204. Dari hasil tersebut kemudian dimasukkan ke rumus untuk mengetahui jumlah leukositnya dan hasilnya 56

adalah 10.200 SDP/mm 3 dan probandus perempuan yang memiliki jumlah SDP terendah yang terhitung dari bilik jantung adalah sejumlah 79. Dari hasil tersebut kemudian dimasukkan ke rumus untuk mengetahui jumlah leukositnya dan hasilnya adalah 3.950 SDP/mm 3. Jika dibandingkan jumlah SDP antara probandus yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terlihat perbedaan, dimana untuk kelompok probandus berjeni kelamin laki-laki memiliki jumlah SDP lebih tinggi dibandingkan jumlah SDP dari kelompok probandus perempuan untuk masing-masing individunya. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Jadi, dari 27 probandus ada 6 probandus yang memiliki jumlah sel darah putih di bawah normal. Dari semua hasil pembahasan di atas, jumlah sel darah putih probandus yang dihitung dan tidak mencapai nilai kenormalan jumlah sel darah putih kemungkinan terjadi karena probandus kurang sehat atau mungkin juga disebabkan praktikan kurang cermat dalam melakukan prosedur praktikum sehingga menghasilkan kesalahan data yang tidak diketahui. G. KESIMPULAN Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. DAFTAR PUSTAKA 57

Mehta, Atul dan Victoria Hoffbrand. 2006. At a Glance : Hematologi. Jakarta : Erlangga. Nurcahyo, Heru. 2008. Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta : FMIPA UNY 58