BAB II PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW, STAD, HASIL BELAJAR DAN SISTEM PEREDARAN DARAH

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

Ilmu Pengetahuan Alam

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem Peredaran Darah Manusia

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Sistem Pernapasan dan Peredaran Darah Manusia BAB 4. A. Susunan dan Fungsi Sistem Pernapasan B. Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Disusunoleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

SISTEM CARDIOVASCULAR

Sistem Peredaran Darah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

Peta Konsep. Kata Kunci. golongan darah tekanan darah gangguan peredaran darah transfusi darah peredaran darah. 80 IPA SMP/MTs Kelas VIII

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antara individual dan

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menyikapi perubahan kondisi kehidupan sekarang ini, khususnya di bidang

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

SISTEM CARDIO VASCULAR

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

PEREDARAN DARAH BERGUNA UNTUK :

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mathla ul Anwar Bandar Lampung di kelas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 31 Agustus 2006 diperoleh data sebagai berikut: dari 19 siswa

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang berasumsi dari

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perumusan dan tafsiran tentang belajar berbeda satu sama lain. Berikut

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

Sistem Pernafasan Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

Hitung denyut nadi masing selama satu menit

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Eritrosit Vertebrata

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

Model pembelajaran matematika di sd

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

Transkripsi:

BAB II PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW, STAD, HASIL BELAJAR DAN SISTEM PEREDARAN DARAH Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, dan siswa yang pandai membantu yang lebih lemah. Ada empat prinsip pembelajaran kooperatif jika kita ingin menerapkannya, yaitu: 1. Terjadinya saling ketergantungan secara positif (positive interdependence). Siswa berkelompok, saling bekerja sama dan mereka menyadari bahwa meraka saling membutuhkan satu sama lain. 2. Terbentuknya tanggung jawab personal (individual accountability). Setiap anggota kelompok merasa bertanggung jawab untuk belajar dan mengemukakan pendapatnya sebagai sumbang saran dalam kelompok. 3. Terjadinya keseimbangan dan keputusan bersama dalam kelompok (equal participation). Dalam kelompok tidak hanya seorang atau orang tertentu saja yang berperan, melainkan ada keseimbangan antarpersonal dalam kelompok. 8

9 4. Interaksi menyeluruh (simultaneous interaction). Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing secara proporsional dan secara simultan mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan. Cooperative learning adalah terminologi umum bagi strategi pembelajaran yang dapat untuk membantu mengembangkan siswa dalam kelompok untuk berkerjasama dan berinteraksi satu sama lain. Pembelajaran kooperatif merupakan pondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan berprestasi siswa. Dengan memiliki dorongan atau motivasi yang positif seorang siswa akan menunjukan minatnya. Adapun teknik cooperative learning menurut Slavin (2009:143,186,250) ada beberapa macam, antara lain (1) Student Team Achievment Division (STAD), (2) Jigsaw, (3) Team Games Tournament (TGT), dan (4) Group Investigation. A. Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Model pembelajaran JIGSAW dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi. Pada dasarnya, jika guru akan menerapkan model pembelajaran ini yang perlu diperhatikan adalah topik yang memuat sub-sub topik. Pada model JIGSAW ini terdapat 2 macam kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Jigsaw Dengan teknik jigsaw ini guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman siswa terutama dalam hal kemampuan akademiknya, setiap kelompok yang dibentuk hendaknya heterogen (Slavin, 2009: 280). Selain itu, siswa bekerja dengan siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai

10 banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya. Menurut Elliot Aronson (2006) pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan jigsaw, meliputi 10 tahap yaitu: a. Membagi siswa ke dalam kelompok jigsaw dengan jumlah 4-6 orang. b. Menugaskan satu orang siswa dari masing-masing kelompok sebagai pemimpin, umumnya siswa yang dewasa dalam kelompok itu. c. Membagi pelajaran yang akan dibahas ke dalam 4-6 segmen. Sebagai contoh membahas tentang interaksi antar organisme maka dibagi ke dalam segmen: simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, simbiosis parasitisme, dan predasi. d. Menugaskan tiap siswa untuk mempelajari satu segmen dan untuk menguasai segmen mereka sendiri. e. Memberi kesempatan kepada para siswa itu untuk membaca secepatnya segmen mereka sedikitnya dua kali agar mereka terbiasa dan tidak ada waktu untuk menghafal. f. Bentuklah kelompok ahli dengan satu orang dari masing-masing kelompok jigsaw bergabung dengan siswa lain yang memiliki segmen yang sama untuk mendiskusikan poin-poin yang utama dari segmen mereka dan berlatih presentasi kepada kelompok jigsaw mereka. g. Setiap siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompok jigsaw mereka.

11 h. Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan segmen yang dipelajarinya kepada kelompoknya, dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa yang lain untuk bertanya. i. Guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lainnya, mengamati proses itu. Bila ada siswa yang mengganggu segera dibuat intervensi yang sesuai oleh pemimpin kelompok yang di tugaskan. j. Pada akhir bagian beri ujian atas materi sehingga siswa tahu bahwa pada bagian ini bukan hanya game tapi benar-benar menghitung. Dari uraian di atas secara sederhana tahapan langkah pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw dapat dideskripsikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN Pertama Membentuk kelompok besar yang heterogen Guru membagi siswa dalam kelompok yang berjumlah 5-6 Kedua Membagikan tugas materi membentuk ahli orang disebut kelompok asal Membagi tugas materi yang berbeda pada tiap siswa dalam tiap kelompok Ketiga Diskusi kelompok ahli Siswa berdiskusi dalam kelompok berdasarkan kesamaan materi yang diberikan pada masing-masing siswa

12 Keempat Kelima Keenam Diskusi kelompok besar/asal Pemberian kuis individu semua materi Pemberian Penghargaan Siswa berdiskusi kembali dalam kelompok asalnya masing-masing berdasarkan ketentuan guru Guru melakukan penilaian untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa mengenai seluruh pembahasan Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa berprestasi Pada pembelajaran cooperative learniong tipe jigsaw, kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli, kelompok ahli merupakan kelompok siswa yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian menjelaskan kepada anggota kelompok asalnya. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 1997: ) Kelompok asal Kelompok ahli

13 B. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Student Team Achievment Division (STAD) merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Pelaksanaan strategi belajar ini, siswa ditugaskan untuk bekerja dalam satu kumpulan yang terdiri dari 4-5 orang setelah guru menyampaikan bahan pelajaran dan mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran itu. Setelah melakukan kegiatan diskusi setiap anggota kelompok akan diberi ujian atau kuis secara individu. Nilai yang diperoleh setiap anggota dikumpulkan untuk memperoleh nilai kelompok. Sehingga untuk mendapatkan penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus membantu kelompoknya. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belajar dan membentuk sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman dan kerjasama setiap siswa dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka sedangkan guru pada metode pembelajaran ini berfungsi sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya proses belajar. Guru yang menggunakan STAD juga mesti terus memberikan materi pelajaran yang baru pada kelompok belajar siswa, menyajikan infomasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal

14 atau teks. Secara individu, setiap minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Dalam STAD, diskusi kelompok merupakan komponen kegiatan penting, karena sangat berperan dalam aktualisasi kelompok secara sinergis untuk mencapai hasil yang terbaik dan dalam pembimbingan antara anggota kelompok sehingga seluruh anggota sebagai satu kesatuan dapat mencapai yang terbaik. 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe STAD STAD dipandang sebagai pembelajaran paling sederhana dari pendekataan kooperatif. Para guru menggunakan teknik STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru pada siswa setiap minggu melalui penyajian verbal maupun tertulis. Dengan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik STAD sebagai berikut: a. Guru menerangkan mengenai topik pembahasan b. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari lima sampai enam orang, dari kumpulan yang heterogen. c. Guru memberikan lembaran tugas akademik untuk tiap anggota kelompok untuk didiskusikan bersama dan saling membantu untuk menguasai materi. d. Guru memberikan ujian secara individu-individu pada setiap siswa setiap dua minggu sekali untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap materi ajar.

15 e. Setiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya terhadap bahan ajar, dan pada individu atau kelompok yang mendapat prestasi diberi penghargaan. Tabel 2.2 Tahapan Langkah Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD TAHAPAN KEGIATAN KETERANGAN Pertama Kajian materi Guru menyampaikan dasar-dasar materi Kedua Membentuk kelompok heterogen Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang berjumlah 5-6 orang Ketiga Pemberian tugas Guru membagi tugas kajian materi kelompok Keempat Diskusi kelompok Tiap kelompok berdiskusi menyelesaikan tugas Kelima Pemberian kuis Guru melakukan penilaian untuk individu dua minggu setiap mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa pada minggu kedua Keenam Pemberian penghargaan Memberikan penghargaan kepada kelompok berprestasi

16 2. Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD Menurut Thomson, et al(1996: 64), pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima siswa dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Kegiatan/peranan guru dalam pembelajaran dengan teknik STAD, sebagai berikut : a. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar, b. Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan (demonstrasi) atau teks, c. Guru menjelaskan siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien, d. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas, e. Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka f. Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

17 C. Pengertian Belajar Reber dalam Dictionary of Psychology (2000: 96) membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The Process of Acquiring Knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Jadi menurut Reber belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang dapat mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang bersifat permanen jika dilakukan dengan suatu latihan. Belajar merupakan suatu proses yang benar-benar bersifat internal. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Menurut Good dan Brophy (2001: 63) bukan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru D. Sistem Peredaran Darah Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri dari bermacam-macam sel dan cairan. Darah mempunyai banyak fungsi penting dalam setiap kegiatan tubuh. Darah memasok bahan-bahan yang diperlukan sel-sel yang bekerja sama membangun tubuh (Kemal, 2008: 26).

18 Tubuh tersusun dari berjuta-juta sel. Masing-masing sel seperti pabrik kecil yang harus dipasok dengan zat kimia tertentu dan mengeluarkan zat sisa yang harus dibuang. Sistem pemasokan dan pengantaran di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah (transportasi). Sistem peredaran darah terdiri atas sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi dan sistem getah bening atau sistem limfa. Sistem kardiovaskular mengalirkan darah dari satu tempat ke tempat lain. Darah mengalir melalui suatu rangkaian pipa yang disebut pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai pompa untuk membantu menggerakkan atau mensirkulasi darah melalui pembuluh-pembuluh darah ini. 1. Bagian-Bagian Darah Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma. a. Plasma Plasma adalah bagian cair darah dan sebagian besartersusun oleh air. b. Sel-sel Darah Merah Jenis sel yang paling banyak dalam darah adalah sel darah merah. Satu millimeter kubik darah, kurang lebih sekitar satu tetes, terdiri dari lima juta lebih sel darah merah. Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh. Sel-sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang. Pertama kali dibentuk, sel darah merah mempunyai inti sel seperti sel-sel lain, namun dalam perkembangannya pada sumsum tulang, sel terisi oleh hemoglobin dan inti sel menyusut dan kemudian lenyap. Akibatnya, sel darah

19 merah dewasa, tidak mempunyai inti sel. Sel-sel darah merah dapat hidup sampai 120 hari. c. Hemoglobin Sel darah merah mengandung hemoglobin, suatu pigmen merah yang mengandung zat besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada zat besi pada hemoglobin sel darah merah. Kemudian sel darah merah bergerak ke tempat lain dimana hemoglobin akan melepaskan oksigen dan selanjutnya berdifusi ke dalam sel. Sel-sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dari sari-sari makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein. Karbondioksida sebagai hasil samping dari proses di atas akan berdifusi ke dalam darah. Sel-sel darah merah dan plasma membawa karbon dioksida, pertama menuju jantung kemudian dipompa ke paru-paru. Di sanalah karbondioksida berdifusi ke alveolus dan kemudian dihembuskan ke luar melalui pernapasan. d. Sel-sel Darah Putih Berbeda dengan sel darah merah, pada satu millimeter kubik darah hanya terdapat lima sampai sepuluh ribu selsel darah putih. Artinya, setiap lima ratus sel darah merah hanya ditemukan sebuah sel darah putih. Sel-sel darah putih bertugas memerangi bakteri, virus dan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Badanmu menanggapi adanya infeksi dengan meningkatkan jumlah sel-sel darah putih e. Keping-keping Darah Keping-keping darah hanya mampu hidup antara 5 sampai 9 hari saja. Walaupun masa hidup amat pendek, keping-keping darah berperan penting dalam

20 proses penutupan luka dan pemulihannya. Keping-keping darah adalah bagianbagian sel atau fragmen-fragmen sel yang dapat menghentikan aliran darah dari pembuluh darah yang pecah. 2. Sistem Kardiovaskular Sistem sirkulasimu tersusun dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Darah mengirim materi-materi yang dibutuhkan tubuh, seperti oksigen, air, dan zat makanan. Darah juga mengangkut zat-zat buangan sel, seperti gas karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Kardiovaskular berasal dari kata cardio berarti jantung dan vascular berarti pembuluh darah. Sistem ini terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh darah yang panjangnya berkilo-kilometer untuk membawa darah ke setiap bagian tubuh. Sistem ini merupakan sistem tertutup. a. Jantung Manusia Jantung merupakan organ berotot kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung terletak di belakang tulang dada dan di antara paru-parumu. Jantung manusia mempunyai empat ruang. Dua ruang di bagian atas disebut serambi (atrium) kanan dan kiri. Masing-masing serambi berhubungan dengan pembuluh balik. Dua ruang besar di bawahnya disebut bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Masingmasing bilik berhubungan dengan pembuluh nadi. Antara serambi dan bilik di bawahnya dipisahkan oleh sebuah klep, sehingga darah mengalir hanya dari satu atrium ke satu ventrikel. Di antara serambi kanan dan kiri, dan antara bilik kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat. Klep adalah lembaran yang mempertahankan agar darah mengalir dalam satu arah. Klep antara serambi kiri dan bilik kiri disebut

21 valvula bikuspidalis (klep dua daun). Klep antara serambi kanan dan bilik kanan disebut valvula trikuspidalis (klep tiga daun). Klep lain terdapat di antara ventrikel dan arterinya yang disebut valvula semilunaris. Aliran darah di dalam jantung diuraikan sebagai berikut: 1. Darah dari pembuluh balik memasuki serambi jantung kanan dan kiri. 2. Serambi mulai memompa atau menekan darah keluar menuju bilik. Saat itu serambi berkontraksi. 3. Ketika serambi berkontraksi, bilik kanan dan kiri relaksasi (tidak memompa). Saat itu bilik menerima darah dari serambi. 4. Bilik kanan dan kiri kemudian berkontraksi menekan darah ke dalam dua arteri besar menuju tubuh dan paruparu. 5. Saat bilik memompa darah ke pembuluh nadi, serambi relaksasi. Saat itu darah dari pembuluh balik (dari tubuh) kembali memasuki serambi, seperti proses nomor 1 dan siklus jantung terulang lagi. b. Pembuluh Darah Seperti halnya tetes zat warna yang terlarut di dalam minyak, sel darah merah, darah putih dan keping-keping darah terlarut di dalam plasma dan bergerak sepanjang sistem sirkulasi. Bahan-bahan yang terlarut seperti : sarisari makanan, mineral, dan oksigen juga berada dalam plasma untuk diangkut ke seluruh sel tubuh manusia. Pembuluh darah ada beberapa jenis, antara lain. c. Pembuluh nadi (Arteri) Saat darah ditekan keluar dari jantung merupakan awal perjalanan darah melalui pembuluh nadi, kapiler, dan pembuluh balik. Ciri-ciri dari pembuluh nadi adalah

22 1. membawa darah keluar dan menjauhi jantung 2. membawa darah dengan tekanan tinggi 3. berdinding tebal dan berotot. Masing-masing bilik jantung dihubungkan dengan pembuluh nadi, sehingga apabila bilik berkontraksi, darah dialirkan dari jantung ke pembuluh nadi. Aorta merupakan pembuluh nadi berdiameter paling besar. Pembuluh nadi bercabang menjadi pembuluh-pembuluh darah yang lebih sempit. d. Pembuluh balik (Vena) Ciri dari pembuluh balik adalah 1. mengalirkan darah ke jantung 2. mempunyai lebih sedikit otot daripada arteri 3. bentuknya agak lebih pipih daripada arteri 4. berdinding lebih tipis daripada arteri 5. membawa darah dengan tekanan rendah 6. mempunyai klep satu arah untuk mempertahankan gerakan darah ke arah jantung e. Kapiler Pembuluh-pembuluh darah dalam tubuh menjadi sangat sempit sampai tidak bisa lagi disebut sebagai pembuluh nadi atau pembuluh balik. Bagian ini disebut kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil, hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop. Kapiler menghubungkan pembuluh nadi dengan pembuluh balik. Dinding kapiler hanya setebal satu sel.