BAB II TINJUAN PUSTAKA. Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. manusia, modal, dan teknologi secara ekstensiftelah banyak ditinggalkan.sebaliknya,

BAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BABH TELAAH PUSTAKA. Sumber daya manusia menempati posisi yang amat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OPERATOR PADA PT GIKEN PRECISION INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima para karyawan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi di dunia ini, banyak sekali perubahan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan atau organisasi dalam mengatasi persaingan. Perusahaan atau organisasi

Nurjannah. Pendahuluan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKTIVITAS INDUSTRI DAN SISTEM PENGUKURAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Bastian (2006:191),

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih efisien dan efektif melalui tindakan individu-individu atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas adalah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Keadilan (Equity Theory)

II. TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Kinerja Pengertian Penilaian Kinerja

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makna hidup seseorang turut ditentukan, sejauh mana seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dicapai dengan baik, jika sumber daya manusia di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

NIM : 13I LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL RINI M HASAN MENGETAHUI KETUA JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN NIP:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MARKETING ( STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM X )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi artinya saling bekerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. (Association of Southeast Asian Nations) menyadari bahwa cara terbaik untuk

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aspek fisik maupun emosional. Keluhan tersebut akan menimbulkan upaya untuk

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hendak dicapai, dalam mencapai tujuan itu, akan sangat dibutuhkan faktor- faktor produksi

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

Direktorat Jenderal Imigrasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. yang menjadi penggerak atas faktor-faktor produksi lain. Tanpa adanya. memperoleh barang atau jasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB II LANDASAN TEORI

II. KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Dhini Rama Dhania (2010) dengan judul Pengaruh

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Garrison.et.al (2008 : 477), Aktivitas adalah suatu kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

Transkripsi:

BAB II A. Produktivitas TINJUAN PUSTAKA Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input, tingkat ukur produktivitas sangat beragam bergantung pada kepentingan terkait (Heizer dan Render, 2009:17). Sedangkan hal senada menurut Hasibuan (2005:126) Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan, produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai penggunaan intensif terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukkan suatu penampilan yang efesien. Produktivitas adalah kemampuan suatu bisnis dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang ditentukan. Kurun waktu biaasanya dihitung perkuartal, semester, dan tahunan. Kualsitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati (Fahmi, 2013:80). Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam setiap kurun waktu oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas. Menurut Mulyadi (2001:466) penggukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap dapat usaha untuk memperbaiki produktivitas, Pengukuran produktivitas dapat bersifat prospektiif dan berfungsi sebagai masukan secara terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk menghasilan keluarkan. Pengukuran produktivias untuk suatu masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran parsial (parsial productivity measurement), dan pengukuran total (total productivity measurement), Produktivitas diukur dalam bentuk dalam rasio antara keluaran dengan

masukan dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Produktivitas = output (keluaran ) input (masukan ) Menurut Irhan Fahmi (2012) hubungan produktivitas dan organisasi ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi, yaitu : 1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah digariskan. 2. Efektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah di capai dalam arti kuantitas dan kualitas 3. Efisiensi, Bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output termasukdidalamnya kuantitas dan kualitas. Metode-metode pokok pengukuran produktivitas Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda. (Muchdarsyah, 2003:23) 1. Perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang lebih memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relative. 3. Perbandingan pelaksaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Dalam proses produksi tenaga kerja tentu akan ditemui banyak sekali kendala yang mempengaruhi produktivitas didalamnya baik faktor internal maupun eksternal

secara keseluruhan, karena peran tenaga kerja sangat vital dalam usaha kemajuan perusahaan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja : 1. Angkatan kerja. 2. Biaya enegi. 3. Keadaan fasilitas dan investasi pada pabrik dan peralatan baru. 4. Tingkat peneluaran untuk penelitian dan pengembangan. 5. Pertambahan sector jasa yang kurang produktif. 6. Perubahan struktur keluarga. 7. Penggunaan alcohol dan obat-obatan meningkat. 8. Perubahaan sikap dan motivasi pekerja. 9. Peraturan pemerintan yang menimbulkan biaya bagi industri. 10. Inflasi dan Kebiajakan pajak (Stoner dalam Fahmi, 2013:80) C. Manfaat Pengukuran Produktivitas Menurut Sinungan (2003:22) Pada penentuan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target atau sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berikatan. Manfaat pengukuranproduktivitas suatu organisasi perusahaan antara lain : 1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya

2. Perencanaan sumber-sumber daya akan lebih menjaadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun panjang. 3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat di organisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yag dipandang dari sudut produktivitas. 4. Perencaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang. 5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesejangan produktivitas yang ada, ditingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur. 6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara oraganisasi perusahaan dalam industry sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global. D. Meningkatkan Produktivitas Menurut Sinungan (2003:60), peningkatan produktivitas paada perusahaan berkaitan dengan tiga jenis sumber yaitu: a. Modal (perlengkapan, material dan tenaga) dapat dilakukan dengan penelitian daya guna peralatan yang cocok, penjadwalan daya guna mesin, pengaturan pelayanan dan perawatan mesin, melatih dan memberikan pelajaran pada tenaga kerja operasional. b. Tenaga kerja adalah potensi tertinggi dalam peningkatan produktivitas dapat dilakukan mengurangi jam kerja yang tidak efektif. c. Manajemen dan organisasi

d. Menyusun pengawasan yang baik agar terdapatkeseimbangan alokasi. E. Pengertian Beban Kerja Beban kerja (Workload) dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi (Meshkati, 1988). Sedangkan menurut Hart & Staveland (1988) dalam Tarwaka (2011:106) mengemukakan bahwa beban kerja merupakan suatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Dari sudut pandang Ergonomi setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut, maka dari itu dilakukan antisipasi dengan mengetahui faktor apasajakah yang melatarbelakanginya. F. Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja Menurut Eodahi (1989), (1998) dan Manuba (2000) dalam Tarwaka (2004:95) bahwa secara umum hubungan kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat komplek, baik faktor internal maupun eksternal. 1. Beban kerja oleh karena faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai Strain. Faktor internal meliputi : a. Faktor somatis (Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi) b. Faktor psikis (Motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan dll) 2. Beban kerja oleh karena faktor eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luartubuh pekerja. Yang ternasuk beban eksternal adalah tugas (task) itusendiri, organisasi dan lingkungan kerja. Ketiga aspek ini sering disebut Stres-sar. G. Pengukuran beban kerja Pengukuran beban kerja dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisieni kerja organisasi berdasarkan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun (Peraturan Meteri Dalam Negeri dalam Muskamal, 2010). Selain memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi, pengukuran beban kerja juga dilakukan untuk menetapkan jumlah jam kerja dan jumlah orang diperlukan dalam rangka menyelesaikansuatu pekerjaan tertentu (Komaruddin,1996) Pengukuran beban kerja dapat dilakukan dalam berbagai prosedur, namun O Donnell & Eggemeier (1986) telah menggolongkan secara garis besar ada tiga kategori pengukuran beban kerja. Tiga kategori tersebut yaitu : 1. Pengukuran subjektif, yakni pengukuran yang didasarkan kepada penilaian dan pelaporan oleh pekerja terhadap beban kerja yang dirasakannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Pengukuran jenis ini pada umumnya menggunakan skala penilaian (rating scale). 2. Pengukuran kinerja, yaitu pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan terhadap aspek-aspek perilaku/aktivitas yang ditampilkan oleh pekerja. Salah satu jenis dalam pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diukur berdasarkan waktu. Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu metode untuk mengetahui waktu penyelesaian suatu

pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan suatu tempo kerja tertentu (Whitmore, 1987). 3. Pengukuran fisiologis, yaitu pengukuran yang mengukur tingkat beban kerja dengan mengetahui beberapa aspek dari respon fisiologis pekerja sewaktu menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan tertentu. Pengukuran yang dilakukan biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon tubuh lainnya. H. Manfaat pengukuran beban kerja Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi. Cain (2007) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental (mental cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat memprediksi kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah untuk meningkatkan kondisi kerja, memperbaiki desain lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif. Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah dalam Muskamal (2010) menjelaskan bahwa dilakukannya pengukuran beban kerja memberikan beberapa manfaat kepada organisasi yakni : 1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi 2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit 3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja 4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan 5. Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan daftar

6. susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural 7. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban 8. Kerja organisasi 9. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan 10. Program promosi pegawai 11. Reward and punishment terhadap unit atau pejabat 12. Bahan penyempurnaan program diklat 13. Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka peningkatan 14. pendayagunaan sumber daya manusia.