Spesifikasi Kontrak Fisik Timah INATIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 24 KONTRAK FISIK TIMAH (INATIN)

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 121/BAPPEBTI/PER/04/2015

BAB 23 KONTRAK BERJANGKA OLEINTR

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 104/BAPPEBTI/PER/08/2013

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR

BAB 11 KONTRAK BERJANGKA CRUDE PALM OIL CPOTU

BAB 14 KONTRAK BERJANGKA EMAS (GOLDKU)

PERATURAN TRANSAKSI PERDAGANGAN MULTILATERAL KOMODITI BURSA BERJANGKA JAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

4*, 44n0300 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. oleh para pelaut Spanyol dan Portugis sekitar tahun 1599 (Afrianti, 2010:78).

PASAR FISIK KARET TERORGANISIR

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

- 5 - LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1823 K/30/MEM/ K TANGGAL : 7 Mei Maret 2018

PERATURAN TRANSAKSI (TRADING RULES) KONTRAK BERJANGKA DAN GULIR KOMODITI PT. FINEX BERJANGKA DI BURSA BERJANGKA JAKARTA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/ 34 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA OLEH BANK INDONESIA

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 39/PM/2003 TENTANG KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI ATAS EFEK ATAU INDEKS EFEK

SPESIFIKASI KONTRAK MATA UANG ASING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB 14 SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

BAB 6 TATA CARA PEDAGANGAN ELEKTRONIS SERTA PERSYARATAN DAN PRAKTEK PERDAGANGAN

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK DAN IUI LANJUTAN. Prinsip Kriteria Indikator Verifier Metode Verifikasi Norma Penilaian

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit.

Nomor : 03/BA/PAN-PGR/2013 Tanggal : 08 Maret 2013

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

PMK No.13/PMK.010/2017 Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK SURABAYA No. : SK - 011/LGL/BES/VIII/2003 TENTANG

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2010 RISALAH AANWIJZING

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

KONTRAK DAGANG. Copyright by dhoni.yusra

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas merupakan salah satu subyek yang kerap digunakan dalam

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

TAMBAHAN PERATURAN DAN KETENTUAN PERDAGANGAN ON-LINE KONTRAK BERJANGKA INDEKS SAHAM US DOLLAR

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 399KMK.01/1996 TENTANG GUDANG BERIKAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.2

BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/M-DAG/PER/8/2010

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

Ketentuan ayat (1) Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13

Air mineral SNI 3553:2015

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

Spesifikasi Kontrak Jagung Pipilan ex-nusa Tenggara Barat Surat Keputusan Penyelenggara ipasar nomor: 01.77/iPASAR/Dag/IV/10 tanggal 15 April 2010

1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

ADDENDUM 02. Maksud dan Tujuan

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA ANTARA PT... DAN TUAN X (TRADER) No:..

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

Pusat Sumber Daya Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung, Maret 2015

BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87

No.16/9/DSta Jakarta, 26 Mei 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Nilai Pabean. Perhitungan Bea Masuk.

BAB II LANDASAN TEORI. yang berbeda tentang definisi dari pajak itu sendiri. Soemitro dalam bukunya Dasardasar

I. PENDAHULUAN. sedikit, biasanya dinyatakan dalam satuan nanogram/liter atau mikrogram/liter

1. Keputusan atas Nilai Pabean oleh Terbanding

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang dirasakan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 13/PJ/2010 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

PERATURAN DAN TATA TERTIB PENYELENGGARA PASAR LELANG GULA KRISTAL RAFINASI PT. PASAR KOMODITAS JAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

2017, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

SIMBOL PERDAGANGAN INATIN Kuotasi Harga 1. Ditetapkan dalam mata uang USD per metrik ton dengan kelipatan 5 (lima) USD. 2. Berdasarkan harga Free On Board (FOB) ekspor di Pelabuhan Pemuatan. 3. Tidak termasuk PPN. Satuan Kontrak (Lot) 5 Metrik Ton Hari Perdagangan Senin Jumat Jam Perdagangan Harga Penyelesaian Harian Pk. 14.50 15.00 WIB dengan mekanisme Lelang Terbuka Harga transaksi yang terjadi pada setiap Hari Perdagangan MARGIN Margin Awal Posisi Beli 30% PENYERAHAN Unit Minimum Penyerahan Kualitas (Mutu) 1. Muntok, Bangka, Kepulauan Bangka-Belitung 2. Pangkal Balam, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka-Belitung 3. Kundur, Kepulauan Riau 4. Pelabuhan lainnya yang ditetapkan oleh Bursa dari waktu ke waktu 1 lot (5 Metrik Ton) atau setiap kelipatannya 1. Sn (Timah) dengan kadar kemurnian minimum 99.90% dan tingkat kandungan lainnya sebagai berikut: Fe (Besi) maksimum 50 ppm; As (Arsenit) maksimum 170 ppm; Pb (Timbal) maksimum 360 ppm; Cu (Tembaga) maksimum 90 ppm; Bi (Bismut) maksimum 40 ppm; Sb (Stibium) maksimum 70 ppm. Ni (Nikel) maksimum 40 ppm; Co (Kobalt) maksimum 10 ppm; Cd (Kadmium) maksimum 10 ppm; Zn (Seng) maksimum 10 ppm; Al (Aluminium) maksimum 10 ppm; Ag (Perak) maksimum 10 ppm; S (Belerang) maksimum 10 ppm; Cr (Kromium) maksimum 5 ppm; dan Hg (Merkuri) maksimum 5 ppm. 2. Pada setiap batang Timah wajib tertera logo dan/atau merk dari masingmasing smelter, dan/atau berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) The ICDX Logo, ICDX, Indonesia Commodity and Derivatives Exchange, Trade at the source are trademarks of Indonesia Commodity and Derivatives Exchange. All matters pertaining to rules and specifications herein are made subject to and are superseded by official ICDX rules. The most current rules and regulations should be consulted in all cases concerning contract specifications. Copyright 2009 ICDX. All rights reserved.

LAMPIRAN PROSEDUR PENYERAHAN DAN PEMBAYARAN Penyerahan dengan Tujuan Ekspor Satuan Penyerahan Minimum a. Penyerahan wajib dilakukan dalam kuantitas minimum 1 lot (5 metrik ton). Batas toleransi kuantitas b. Batas toleransi kuantitas INATIN yang diserahkan adalah maksimum 0.2% atau 10 kilogram untuk setiap lot; c. Setiap kelebihan atau kekurangan dalam batas toleransi pada ketentuan angka 1, akan dihitung besarannya oleh Lembaga Kliring Berjangka dan diselesaikan secara tunai oleh Pembeli dan Penjual yang memenangkan lelang dengan menggunakan harga transaksi lelang. d. dipilih oleh Penjual. e. Kewajiban penyelesaian keuangan oleh Pembeli Pembeli wajib melakukan penyelesaian kewajiban keuangan sebesar Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN ke Lembaga Kliring Berjangka selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB pada Hari Kerja kedua (T+2) setelah terjadinya transaksi. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud Pembeli akan dinyatakan Gagal Bayar. f. Kewajiban Pengelola Tempat Penyimpanan Pengelola Tempat Penyimpanan bertanggung jawab sampai dengan fisik Timah INATIN melewati rel kapal (pagar pengaman kapal) di termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: i. Tempat Penyimpanan paling lama 21 hari kalender terhitung sejak pemberitahuan pemilihan penyelesaian transaksi dengan tujuan ekspor; ii. Transport ke ; iii. Asuransi; iv. Pengawalan; v. Pemuatan ke atas kapal; vi. Pengurusan Dokumen Ekspor. Bila Pembeli menghendaki selain yang ditunjuk oleh Penjual, maka segala biaya yang timbul akan ditanggung oleh Pembeli. g. Penjual akan menerima pembayaran dari Lembaga Kliring Berjangka, dengan ketentuan sebagai berikut : i. Lembaga Kliring Berjangka akan melakukan pembayaran ke rekening Penjual sebesar 70 (tujuh puluh) persen dari Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN 1 (satu) Hari Kerja (T+3) setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima pembayaran dari pembeli; ii. Lembaga Kliring Berjangka akan menyelesaikan sisa pembayaran ke rekening Penjual pada Hari Kerja berikutnya setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima copy/salinan

Dokumen Ekspor dari Penjual yang terdiri dari: Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB); Bill of Lading (B/L); Certificate of Origin (CO); Certificate of Analysis; Invoice dan Packing List; Dokumen ekspor lainnya. iii. Sisa pembayaran yang ditetapkan dalam huruf b di atas setelah dikurangi dengan total kewajiban Penjual atas biayabiaya yang timbul sesuai dengan huruf ii di atas. Penyerahan dengan Tujuan Domestik Satuan Penyerahan Minimum Penyerahan wajib dilakukan dalam kuantitas minimum 1 lot (5 metrik ton). Batas toleransi kuantitas a. Batas toleransi kuantitas INATIN yang diserahkan adalah maksimum 0.2% atau 10 kilogram untuk setiap lot; b. Setiap kelebihan atau kekurangan dalam batas toleransi pada ketentuan angka 1, akan dihitung besarannya oleh Lembaga Kliring Berjangka dan diselesaikan secara tunai oleh Pembeli dan Penjual yang memenangkan lelang dengan menggunakan harga transaksi lelang. dipilih oleh Penjual. a. Kewajiban penyelesaian keuangan oleh Pembeli Pembeli wajib melakukan penyelesaian keuangan sebesar Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ke Lembaga Kliring Berjangka selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB pada Hari Kerja kedua (T+2) setelah terjadinya transaksi. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud Pembeli akan dinyatakan Gagal Bayar. b. Kewajiban Pengelola Tempat Penyimpanan Pengelola Tempat Penyimpanan bertanggung jawab sampai dengan fisik Timah INATIN melewati rel kapal (pagar pengaman kapal) di termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: i. Tempat Penyimpanan selama 21 hari terhitung sejak pemberitahuan pemilihan penyelesaian transaksi dengan tujuan domestik; ii. Transport ke ; iii. Asuransi; iv. Pengawalan; v. Pemuatan ke atas kapal; vi. Pengurusan dokumen pengapalan.

Bila Pembeli menghendaki selain yang ditunjuk oleh Penjual, maka segala biaya yang timbul akan ditanggung oleh Pembeli. c. Penjual akan menerima pembayaran dari Lembaga Kliring Berjangka, dengan ketentuan sebagai berikut : i. Lembaga Kliring Berjangka akan melakukan pembayaran ke rekening Penjual sebesar 70 (tujuh puluh) persen dari Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN 1 (satu) Hari Kerja (T+3) setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima pembayaran; ii. Lembaga Kliring Berjangka akan menyelesaikan sisa pembayaran ke rekening Penjual pada Hari Kerja berikutnya setelah Lembaga Kliring Berjangka menerima copy/salinan dokumen pengapalan dari Penjual yang terdiri dari: Bill of Lading (B/L); Certificate of Origin (CO); Certificate of Analysis; Invoice dan Packing List; Dokumen pengapalan lainnya. iii. Sisa pembayaran yang ditetapkan dalam huruf b di atas setelah dikurangi dengan total kewajiban Penjual atas biayabiaya yang timbul sesuai dengan huruf ii di atas. Penyerahan BST kepada Pembeli a. Pembeli wajib melakukan penyelesaian keuangan sebesar Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN ke Lembaga Kliring Berjangka selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB pada Hari Kerja kedua (T+2) setelah terjadinya transaksi. Apabila tidak dapat memenuhi kewajiban dimaksud Pembeli akan dinyatakan Gagal Bayar. b. Pembeli akan menerima Bukti Simpan Timah (BST) dari Lembaga Kliring Berjangka pada Hari Kerja berikutnya (T+3), pada hari yang sama Penjual akan menerima pembayaran dari Lembaga Kliring Berjangka sebesar Nilai Kontrak Fisik Timah INATIN. Bila pemberitahuan tidak diterima oleh Lembaga Kliring Berjangka hingga batas waktu, maka Pembeli akan dianggap memilih opsi Penyelesaian Transaksi dengan Penyerahan Bukti Simpan Timah (BST).

PROSEDUR MENDAPATKAN BUKTI SIMPAN TIMAH (BST) Mendapatkan Bukti Simpan Timah (BST) a. Penjual menyerahkan Fisik Timah INATIN ke Tempat Penyimpanan yang ditunjuk oleh Bursa bersama dengan Lembaga Kliring Berjangka. b. Pengelola Tempat Penyimpanan melakukan uji mutu terhadap Fisik Timah INATIN yang diterima. c. Pengelola Tempat Penyimpanan menerbitkan Bukti Simpan Timah (BST) bagi Fisik Timah INATIN yang layak serah. Bukti Simpan Timah (BST) tersebut harus memuat sekurangkurangnya nama Pengelola Tempat Penyimpanan, nama penyimpan barang, lokasi Tempat Penyimpanan, tanggal penerbitan, nomor Bukti Simpan Timah (BST), saat berakhirnya sewa tempat penyimpanan yang telah dibayar di muka, nama dan jabatan yang menandatangani Bukti Simpan Timah (BST), biaya penyimpanan dan keterangan mengenai mutunya. Bukti Simpan Timah (BST) dikeluarkan untuk setiap lot sebesar 5 metrik ton. d. Bukti Simpan Timah (BST) tersebut diserahkan oleh Pengelola Tempat Penyimpanan kepada Penjual untuk selanjutnya diserahkan oleh Penjual kepada Lembaga Kliring Berjangka. The ICDX Logo, ICDX, Indonesia Commodity and Derivatives Exchange, Trade at the source are trademarks of Indonesia Commodity and Derivatives Exchange. All matters pertaining to rules and specifications herein are made subject to and are superseded by official ICDX rules. The most current rules and regulations should be consulted in all cases concerning contract specifications. Copyright 2009 ICDX. All rights reserved.