LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

I. PENDAHULUAN. Perdagangan sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu, baik dalam bentuk kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sukses menjadi pemimpin pasar. Konsep pemasaran yang baik dan terstruktur dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Copyright Rani Rumita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk. Tidak hanya itu, menganalisis dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

DEFINISI PEMASARAN DAN BAURAN PEMASARAN. Tugas Individu I Manajemen Pemasaran (MP) Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB II LANDASAN TEORI

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Dalam kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Transkripsi:

II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Menurut Kotler & Keller (2009:5): Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran tidak hanya mengadakan kegiatan jual-beli barang saja tetapi juga mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk memberikan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat 2.2 Pengertian Bauran Pemasaran Menurut Kotler & Keller (2009:5): Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan, yang diterapkan ke produk dari perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap pasar.

17 7P dalam Bauran Pemasaran : 1. Kebijakan Produk (Product policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 4) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. Klasifikasi produk yang dijelaskan dalam Kotler & Keller (2009: 5-7) adalah sebagai berikut: 1. Menurut daya tahan dan wujud produk, dibagi menjadi tiga yaitu: Barang-barang yang tidak tahan lama, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Misalnya: bir dan sabun. Barang tahan lama, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Misalnya: kulkas, alat-alat mesin, dan pakaian. Jasa, adalah produk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan kendali kualitas kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. Misalnya: salon potong rambut dan perbaikan peralatan. 2. Menurut barang konsumen, dapat dibagi menjadi empat yaitu: Barang sehari-hari, adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli oleh konsumen, segera dan dengan usaha minimum. Misalnya: minuman ringan, sabun, dan surat kabar. Barang belanja, adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas,

18 harga, dan gaya. Misalnya: perabotan, pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga utama. Barang khusus, adalah barang yang mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Misalnya: mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan busana pria. Barang yang tidak dicari, adalah barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Misalnya: detektor asap, asuransi jiwa, ensiklopedia. 3. Menurut barang industri dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Bahan dan suku cadang, adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Barang modal, adalah barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk. Layanan bisnis dan pasokan, adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. 2. Kebijakan Harga (Price policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 67) Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.

19 Enam langkah menetapkan harga menurut Kotler & Keller (2009: 76-90), yaitu: 1. Memilih tujuan penetapan harga. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Lima tujuan utama adalah kemampuan bertaham, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk. 2. Menentukan permintaan Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Dalam menentukan permintaan, perusahaan harus memperhatikan sensitivitas harga, memperkirakan kurva permintaan dan elastisitas kurva permintaan. 3. Memperkirakan biaya Permintaan menetapkan batas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya dan biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya. 4. Menganalisis biaya, harga, dan penawaran pesaing Dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan

20 oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan. 5. Memilih metode penetapan harga Metode penetapan harga dapat dibagi menjadi enam metode, yaitu: a. Penetapan harga markup, yaitu perusahaan menambah markup standar ke biaya produk. b. Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, yaitu perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya. c. Penetapan harga nilai anggapan, yaitu perusahaan harus menghantarkan nilai yang dijanjikan oleh proposisi nilai mereka, dan pelanggan harus dapat menerima nilai ini menjadi nilai anggapan. d. Penetapan harga nilai, yaitu perusahaan memenangkan pelanggan setia dengan mengenakan harga yang cukup rendah untuk penawaran berkualitas tinggi. e. Penetapan harga going rate, yaitu perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan hrga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.

21 f. Penetapan harga jenis lelang, bertujuan untuk membuang persediaan berlebih atau barang bekas. Tiga jenis lelang utama dari prosedur penetapan harga yaitu lelang Inggris, lelang Belanda, dan lelang tender tertutup. 6. Memilih harga akhir Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk dampak kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak harga pada pihak lain. 3. Kebijakan Distribusi (Place policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 14) Saluran distribusi adalah untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran distribusi dapat mencakup toko fisik maupun toko-toko virtual di internet. Strategi distribusi bertujuan untuk member kemudahan kepada konsumen dalam menemukan informasi dan keberadaan produk. 4. Kebijakan Promosi (Promotion policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 204) Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

22 Menurut Kotler & Keller (2009: 189-192), promosi terdiri dari: a. Promosi penjualan Menurut Kotler & Keller (2009: 190), alat promosi penjualan menawarkan tiga manfaat yang berbeda, yaitu: Komunikasi Promosi penjualan meraih perhatian dan dapat mengarahkan konsumen kepada produk. Insentif Promosi penjualan mencakup beberapa konsesi, pendorong, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen. Undangan Promosi penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang. Dengan kata lain, promosi penjualan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memberitahukan, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan konsumen akan suatu produk. b. Periklanan Iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Bentuk iklan tertentu seperti TV memerlukan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk iklan seperti surat kabar. Karena berbagai bentuk dan penggunaan iklan, sulit melakukan generalisasi tentang hal tersebut.

23 c. Penjualan Personal Penjualan personal merupakan alat paling efektif pada tahap proses pembelian selanjutnya terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan pembelian. Penjualan personal mempunyai tiga kualitas berbeda, yaitu: Interaksi pribadi Penjualan personal menciptakan episode segera dan interaktif antara dua orang atau lebih. Pengembangan Penjualan personal juga memungkinkan semua jenis hubungan berkembang, mulai dari masalah hubungan penjualan sampai pertemanan pribadi yang dalam. Respons Pembeli dapat merasa mereka wajib mendengarkan pembicaraan penjual. d. Hubungan masyarakat dan publisitas Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga kualitas berbeda, yaitu: Kredibilitas tinggi Kisah dan fitur baru lebih autentik dan kredibel bagi pembaca daripada iklan. Kemampuan untuk mencapai pembeli Hubungan masyarakat dapat menjangkau calon pembeli yang suka menghindari wiraniaga dan iklan.

24 Dramatisasi Hubungan masyarakat mempunyai potensi mendramatisasi perusahaan atau produk. e. Pemasaran langsung dan interaktif Pemasaran langsung dan interaktif mempunyai banyak bentuk melalui telepon, online, dan secara pribadi. Mereka berbagi tiga karakteristik berbeda. Pesan pemasaran langsung dan interaktif adalah: Penyesuaian Pesan dapat disiapkan untuk menarik individu yang dibidik. Terkini Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. Interaktif Pesan dapat diubah tergantung pada respons seseorang. 5. Orang (People) Menurut Lovelock & Wright (2007: 19) Orang adalah karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses produksi. 6. Bukti Fisik (Physical evidence) Menurut Lovelock & Wright (2007: 20) Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang member bukti atas kualitas jasa.

25 7. Proses (Process) Menurut Lovelock & Wright (2007: 19) Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Pengevaluasian Alternaif Keputusan Pembelian Perilaku Setelah Pembelian Gambar 2 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Armstrong (2003) 5 tahap dalam proses pengambilan keputusan 1. Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara aktual dengan keadaan yang diinginkan.kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen dapat dipicu oleh rangsangan. Rangsangan internal berasal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar dan haus muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Rangsangan eksternal merupakan rangsangan yang timbul dari lingkungan individu seperti iklan. 2. Pencarian Informasi Tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif

26 3. Pengevaluasian Alternatif Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. 4. Keputusan Pembelian Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. 5. Perilaku Setelah Pembelian Tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan kepada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. 2.4 Jasa dan Karakteristik Jasa Menurut Lovelock & Wright (2007:5) Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima. Menurut Kotler dan Keller (2009) Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.

27 Jasa memiliki empat karakteristik : 1. Tidak berwujud Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba atau dicium sebelum membeli. 2. Tidak terpisahkan Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, diseimpan sebagai persedian, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian. 3. Bervariasi Karena bergantung pada isapa yang memberikannya serta kapan dan di mana diberikannya, maka jasa sangat bervariasi. 4. Tidak tahan lama Jasa ridak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar.