KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV DI PROPONSI RIAU

PERHITUNGAN ARUS INDUKSI ELEKTROSTATIS DI BAWAH SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DI JALUR PEDAN-UNGARAN TUGAS AKHIR

SKRIPSI. STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN. I Nyoman Yudi Prayoga

PERBANDINGAN KUAT MEDAN LISTRIK DI BAWAH SALURAN TRANSMISI 150 KV ANTARA G.I. T.KUNING DAN G.I

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BESAR MEDAN LISTRIK PADA SALURAN TRANSMISI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER

BAB III. Transformator

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISA KONSEP ADAPTIF RELE JARAK PADA JARINGAN SALURAN TRANSMISI GANDA MUARA TAWAR - CIBATU

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri, dan perumahan.

PEMODELAN PERLINDUNGAN GARDU INDUK DARI SAMBARAN PETIR LANGSUNG DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV NGIMBANG-LAMONGAN

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

SKRIPSI COVER LUAR STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK SUTT 150 kv KONFIGURASI HORIZONTAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN

PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan

I. PENDAHULUAN. Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

PERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan

atau pengaman pada pelanggan.

Analisa Dampak SUTET 500 KV Bagi Masyarakat Yang Berada Disekitarnya

ANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PEMETAAN MEDAN LISTRIK

STUDI PENGARUH MUTUAL INDUCTANCE TERHADAP SETTING RELE JARAK PADA SALURAN TRANSMISI DOUBLE CIRCUIT 150 kv ANTARA GI KAPAL GI PEMECUTAN KELOD

STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN

STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI. Nomor : 01.P/47/MPE/1992. Tanggal.: 07 Februari 1992

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

Oleh: Dedy Setiawan IGN SatriyadiI H., ST., MT. 2. Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Studi Analisis Gangguan Petir Terhadap Kinerja Arrester Pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20 KV Menggunakan Alternative Transient Program (ATP)

ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET ELF (EXTREMELY LOW FREQUENCY) DI SEKITAR PERALATAN ELEKTRONIK DENGAN DAYA 1000 W

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

2015 EVALUASI RUGI-RUGI D AYA TEGANGAN SISTEM TRANSMISI 150 KV REGION II JAWA BARAT

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK

LAMPIRAN B. Jarak Bebas Minimum Horisontal dari Sumbu Vertikal Menara/Tiang. Jarak Horisont al Akibat Ayunan Kondukt or H (m)

STUDI KARAKTERISTIK DISTRIBUSI KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI SUTM 20 kv

ANALISA GAYA DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK PADA SUTM 20 kv TERHADAP LINGKUNGAN Muhammad Asrial 1*, Yani Ridal 1, Mirzazoni 1

Fisika EBTANAS Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISA PENGARUH KONFIGURASI SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

Edu Elektrika Journal

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI

ANALISIS PERBANDINGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 kv

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, ST. MT Dr. Eng. I Made Yulistya Negara, ST. M.Sc

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

ANALISIS DATA MEDAN LISTRIK DENGAN METODE BAYANGAN DAN PERSAMAAN KARAKTERISTIK IMPEDANSI DI BAWAH ANDONGAN JARINGAN TRANSMISI SUTT 150 KV SKRIPSI

Bab 4 SALURAN TRANSMISI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB III LANDASAN TEORI

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

KEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8

Kuis I Elektromagnetika I TT3810

2016, No. -2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); 4. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

ET 355 Transmisi Daya dan Gardu Induk: S-1, 2 SKS, semester 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Muhammad Ihsan #1, Ira Devi Sara *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/April 2014

ANALISIS PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP KUAT MEDAN LISTRIK DI SEKITAR SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI. Rio Sandi *)

LATIHAN UJIAN NASIONAL

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Transkripsi:

KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 15 KV I.P.H. Wahyudi 1, A.A.N.Amrita 2, W.G. Ariastina 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email : tuendera@gmail.com 1, ngr_amrita@ee.unud.ac.id 2, w.ariastina@unud.ac.id 3 Kajian kuat medan listrik pada konfigurasi horisontal saluran transmisi 15 kv dilakukan untuk menganalisis karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik yang ditimbulkan saluran transmisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan perhitungan kuat medan listrik dan melakukan pengukuran langsung di lokasi pengukuran. Perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik menggunakan 7 titik yang berada di bawah konduktor saluran transmisi 15 kv. Selanjutnya, dilakukan analisis karakteristik hasil perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik. Hasil perhitungan kuat medan listrik tertinggi berada di lokasi 3 sebesar 44 V/m dan hasil pengukuran tertinggi kuat medan listrik terjadi di lokasi 3 sebesar 5387 V/m. Hasil perhitungan dan pengukuran tertinggi di lokasi ini disebabkan oleh jarak konduktor terhadap tanah lebih dekat dari lokasi yang lain. Karakteristik bentuk hasil perhitungan kuat medan listrik dengan jarak yang sama dari pusat titik perhitungan sama, disebabkan tegangan masing-masing fase tetap. Karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik pada masing-masing titik pengukuran berbeda. Perbedaan karakteristik tersebut disebabkan oleh waktu pengukuran kuat medan listrik di masing-masing titik pengukuran berbeda, sehingga tegangan pada masing-masing fase berubah-ubah. Kata Kunci : Saluran Transmisi, Medan Listrik, Konfigurasi Horisontal. 1. PENDAHULUAN Penyaluran tegangan tinggi ini dimaksudkan untuk mengurangi rugi-rugi yang terjadi saat penyaluran tenaga listrik yang disebabkan oleh jarak yang jauh dari pusat pembangkit ke beban. Saluran transmisi memiliki dampak terhadap lingkungan, seperti: timbulnya medan listrik. Sri Soewasti Soesanto (1996) meneliti tentang kemungkinan adanya resiko akibat pemajanan medan elektromagnetik terhadap kesehatan dengan melakukan kajian dan membuat evaluasi tentang resiko kesehatan akibat pemajanan medan elektromagnetik dengan frekuensi rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan jangka pendek pada sukarelawan dengan terpajan medan listrik sampai 2 kv mengakibatkan adanya perubahan kecil pada populasi sel darah periferi dan biokimia darah, in vitro, percobaan pada binatang, dan pengaruhnya pada manusia [1]. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran kuat medan listrik dan mengetahui pengaruh lingkungan terhadap pendistribusian medan listrik. Pengukuran kuat medan listrik dengan menggunakan AC Electric Field Meter [2]. Medan listrik yang ditimbulkan oleh saluran transmisi memiliki nilai ambang batas. Berdasarkan Rekomendasi SNI 4-695-23, kuat medan yang diperbolehkan untuk daerah yang berhubungan dengan pekerjaan sebesar 1 kv/m, sedangkan untuk jangka pendek sebesar 3 kv/m dengan ketentuan lama pemaparan dapat dihitung dengan rumus t 8/E, dengan t merupakan lama pemaparan dan E merupakan kuat medan listrik (kv/m). Sedangkan lama pemaparan kuat medan listrik untuk daerah yang berhubungan dengan masyarakat umum sebesar 5 kv/m untuk daerah dimana masyarakat menghabiskan waktu sepanjang hari. Pemaparan kuat medan listrik sebesar 1 kv/m untuk yang berhubungan dengan masyarakat umum hanya diperbolehkan beberapa jam per hari [3]. Berdasarkan Pasal 3 tentang ambang batas kuat medan listrik dan induksi medan magnet untuk melindungi manusia bahwa ambang batas nilai efektif kuat medan listrik (E b ) secara terus menerus sebesar l kv/m. Kuat medan listrik diukur pada ketinggian 1 meter di atas permukaan I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 12

tanah pada medan yang tidak terganggu [4]. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Medan Listrik Besarnya intensitas medan listrik E 1 merupakan penjumlahan intensitas kuat medan listrik pada saluran horisontal dan intensitas medan listrik tersebut dihitung bersamaan dengan suatu koordinat tertentu pada suatu titik, yaitu X. Gambar 1 merupakan ilustrasi letak titik pengukuran kuat medan listrik. a b c d e f = E R Cos α = E S Cos β = E T Cos γ = E R Sin α = E S Sin β = E T Sin γ Resultan kuat medan listrik yang dipengaruhi tiga konduktor menggunakan Persamaan 2. E X = a + b + c... (2) E Y = d + e + f Kuat medan listrik yang dipengaruhi ketiga konduktor ditunjukkan pada Gambar 3 dan Persamaan 3. Gambar 1. Ilustrasi letak titik pengukuran kuat medan listrik Kuat medan listrik adalah gaya elektrostatik yang dialami oleh suatu muatan positif yang diletakkan di titik tertentu setiap satuan muatannya. Didefinisikan sebagai hasil bagi gaya listrik yang bekerja pada suatu muatan uji dengan besar muatan uji tersebut. Sehingga kuat medan listrik di bawah saluran transmisi dapat menggunakan Persamaan 1 [5]. E x = V 21 X ln r 2 r1 (1) Dengan: E x = Kuat medan listrik di titik x (kv/m) V 21 = Tegangan (kv) X = Jarak titik x terhadap konduktor (m) r 2 = Jarak konduktor terhadap tanah (m) r 1 = Jari-jari kawat konduktor (m) Besarnya kuat medan listrik yang diakibatkan ketiga saluran dapat dihitung dengan menjumlahkan secara vektor kuat medan listrik dari masing masing muatan titik seperti pada Gambar 2. Gambar 3. Perhitungan vektor Z = E X + E 2 Y... (3) 3. METODE PENELITIAN Analisis dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data spesifikasi konduktor, dan single line diagram SUTT antara GI Sanur GI Gianyar dan GIS Bandara Nusa Dua. 2. Perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik dilakukan dengan tinggi titik pengukuran 1 meter diatas permukaan tanah. 3. Perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik menggunakan 7 titik perhitungan dan pengukuran. Titik perhitungan dan pengukuran nomor 1 berada diluar fase R, titik nomor 2 berada di bawah fase R, titik pengukuran nomor 3 berada diantara fase R dan S, titik pengukuran nomor 4 berada di bawah fase S, titik pengukuran nomor 5 berada di antara fase S dan T, titik pengukuran nomor 6 berada di bawah fase T dan titik pengukuran nomor 7 berada diluar fase T. Letak titik perhitungan dan pengukuran kuat medan listrik ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 2. Perhitungan vektor sudut berdasarkan kuat medan listrik tiga konduktor Keterangan : I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 13

Tabel 2. Hasil perhitungan kuat medan listrik di lokasi 1, 2 dan 3 Lokasi 1 2 3 1 3445 3241 3668 2 3778 3525 44 3 193 171 2131 4 218 1941 2443 5 193 171 2131 6 3778 3525 44 7 3445 3241 3668 Gambar 4. Ilustrasi letak titik pengukuran di bawah konduktor saluran transmisi 15 kv 4. Melakukan pengukuran tinggi konduktor dan kuat medan listrik saluran transmisi dengan konfigurasi horisontal. 5. Melakukan perhitungan tinggi konduktor dan kuat medan listrik saluran transmisi dengan konfigurasi horisontal dengan menggunakan Persamaan 1. 6. Menganalisis karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik saluran transmisi 15 kv dengan konfigurasi horisontal 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Kuat Medan Listrik Perhitungan kuat medan listrik menggunakan penghantar jenis ACSR Hawk, dengan data seperti pada Tabel 1 [6]. Tabel 1. Data konduktor ACSR Hawk Parameter Nilai Satuan Luas Penampang Konduktor Jari-jari Konduktor 24 mm 2 8,74 mm. Hasil perhitungan kuat medan listrik di Lokasi 1, 2 dan 3 ditunjukkan pada Tabel 2. Tinggi konduktor terhadap permukaan tanah di lokasi 1 setinggi 11,35 meter, di lokasi 2 setinggi 12,3 meter dan di lokasi 3 setinggi 1,48 meter. Berdasarkan Tabel 2, kuat medan listrik tertinggi di lokasi 1, 2, dan 3 terdapat di titik perhitungan 2 dan 6 yaitu sebesar 3778 V/m, 3525 V/m dan 44 V/m. Gambar 5 merupakan grafik hasil perhitungan kuat medan listrik di lokasi 1, 2 dan 3. 6 5 4 3 2 Lokasi 1 Lokasi 2 Gambar 5. Grafik hasil perhitungan kuat medan listrik di lokasi 1, 2 dan 3 Pada Gambar 5 dapat dilihat bentuk karakteristik hasil perhitungan kuat medan listrik di bawah konduktor saluran transmisi 15 kv. Besar kuat medan listrik di titik perhitungan nomor 1 sama dengan besar kuat medan listrik di titik perhitungan nomor 7. Kuat medan listrik yang berada di bawah konduktor fase S lebih kecil daripada kuat medan listrik yang ada di bawah konduktor R dan T. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh penjumlahan vektor dari masing-masing konduktor, sehingga kuat medan listrik di bawah konduktor S dipengaruhi oleh vektor yang berasal dari konduktor R dan T. 4.2 Hasil Pengukuran Kuat Medan Listrik Pengukuran kuat medan listrik saluran transmisi dengan konfigurasi horisontal dilakukan di bawah konduktor terendah. Pengukuran dilakukan dengan I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 14

tinggi alat ukur 1 meter diatas permukaan tanah. 4.2.1 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 1 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 1 dengan tinggi konduktor dari permukaan tanah 11,35 meter dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran kuat medan listrik (V/m) di lokasi 1 Waktu Pagi Siang Sore 1 391 4992 3968 2 421 52 4179 3 2959 4734 3281 4 21 352 185 5 2889 4651 3771 6 4419 543 4783 7 4369 4876 4825 Berdasarkan Tabel 3, hasil pengukuran tertinggi kuat medan listrik di lokasi 1 sebesar 543 V/m saat siang hari. Kuat medan listrik terendah sebesar 185 V/m saat sore hari. Gambar 6 merupakan grafik hasil pengukuran kuat medan listrik saat pagi, siang dan sore hari. 6 5 4 3 2 Pagi Siang Sore Gambar 6. Grafik hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 1 antara tiang 67 68 saat pagi, siang dan sore hari Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 3. Hasil pengukuran kuat medan listrik di titik pengukuran nomor 1 dan 7, nomor 2 dan 6 serta nomor 3 dan 5 yang seharusnya sama, akan tetapi kuat medan listrik yang terukur berbeda. Perbedaan hasil pengukuran ini disebabkan saat pengukuran dilakukan tidak pada saat yang bersamaan, sehingga terdapat perubahan tegangan di antara fase R, fase S dan fase T. Perubahan tegangan tersebut menyebabkan, hasil pengukuran kuat berbeda. Hasil pengukuran tertinggi terjadi saat siang hari, karena tegangan pada masing-masing fasa berada pada tegangan tertinggi. Sehingga kuat medan listrik yang terukur saat siang hari lebih tinggi daripada kuat medan listrik yang terukur saat pagi dan sore hari. 4.2.2 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 2 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 2 dengan tinggi konduktor dari permukaan tanah 12,3 meter dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil pengukuran kuat medan listrik (V/m) di lokasi 2 Waktu Pagi Siang Sore 1 4658 539 485 2 48 5151 4863 3 4168 473 4739 4 2919 465 3626 5 4269 4757 4571 6 4865 5219 5125 7 459 4925 4875 Berdasarkan Tabel 4, hasil pengukuran kuat medan listrik tertinggi sebesar 5219 V/m saat siang hari. Kuat medan listrik terendah sebesar 2919 V/m saat pagi hari. Gambar 7 merupakan grafik hasil pengukuran kuat medan listrik saat pagi, siang dan sore hari. 6 5 4 3 2 Pagi Siang sore Gambar 7. Grafik hasil pengukuran kuat medan listrik di Lokasi 2 antara tiang 47 48 saat pagi, siang dan sore hari Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 2. Hasil pengukuran kuat medan listrik di titik pengukuran nomor 1 dan 7, nomor 2 dan 6 serta nomor 3 dan 5 yang seharusnya sama, akan tetapi kuat I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 15

medan listrik yang terukur berbeda. Perbedaan hasil pengukuran ini disebabkan saat pengukuran dilakukan tidak pada saat yang bersamaan, sehingga terdapat perubahan tegangan di antara fase R, fase S dan fase T. Perubahan tegangan tersebut menyebabkan, hasil pengukuran kuat berbeda. Hasil pengukuran tertinggi terjadi saat siang hari, karena tegangan pada masing-masing fasa berada pada tegangan tertinggi. Sehingga kuat medan listrik yang terukur saat siang hari lebih tinggi daripada kuat medan listrik yang terukur saat pagi dan sore hari. 4.2.3 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 3 Hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 3 dengan tinggi konduktor dari permukaan tanah 1,48 meter dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil pengukuran kuat medan listrik (V/m) di Lokasi 3 Waktu Pagi Siang Sore 1 4878 5387 5112 2 51 535 49 3 49 4916 548 4 461 451 4765 5 5178 55 5181 6 512 529 5253 7 4917 5189 518 Berdasarkan Tabel 5, hasil pengukuran kuat medan listrik tertinggi sebesar 5387 V/m saat siang hari. Kuat medan listrik terendah sebesar 451 V/m saat siang hari. Gambar 8 merupakan grafik hasil pengukuran kuat medan listrik saat pagi, siang dan sore hari. 6 5 4 3 2 Pagi Siang Sore Gambar 8. Grafik hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 3 antara tiang 112 113 saat pagi, siang dan sore hari Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik di lokasi 3. Hasil pengukuran kuat yang seharusnya sama, akan tetapi kuat medan listrik yang terukur berbeda. Perbedaan hasil pengukuran ini disebabkan saat pengukuran dilakukan tidak pada saat yang bersamaan, sehingga terdapat perubahan tegangan di antara fase R, fase S dan fase T. Perubahan tegangan tersebut menyebabkan, hasil pengukuran kuat berbeda. Hasil pengukuran tertinggi terjadi saat siang hari, karena tegangan pada masing-masing fasa berada pada tegangan tertinggi. Sehingga kuat medan listrik yang terukur saat siang hari lebih tinggi daripada kuat medan listrik yang terukur saat pagi dan sore hari. 5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan kuat medan listrik tertinggi di lokasi 1 sebesar 3778 V/m, di lokasi 2 sebesar 3525 V/m, di lokasi 3 sebesar 44 V/m. 2. Karakteristik hasil perhitungan kuat medan listrik di bawah konduktor saluran transmisi 15 kv yang berada di titik pengukuran nomor 1 sama dengan kuat medan listrik di titik perhitungan nomor 7. Hal ini disebabkan oleh tegangan yang digunakan saat perhitungan tetap. 3. Berdasarkan hasil pengukuran, kuat medan listrik tertinggi terjadi saat siang hari, yaitu: di lokasi 1 sebesar 543 V/m, di lokasi 2 sebesar 5219 V/m, di lokasi 3 sebesar 5387 V/m. 4. Perbedaan karakteristik hasil pengukuran kuat medan listrik di masing-masing titik pengukuran pada saluran transmisi 15 kv dengan konfigurasi horisontal disebabkan oleh waktu pengukuran di masing-masing titik pengukuran berbeda, sehingga tegangan pada masing-masing fase berubah-ubah. 5. Hasil pengukuran tertinggi terjadi saat siang hari, dimana tegangan pada masing-masing fasa berada pada tegangan tertinggi. Sehingga kuat medan listrik yang terukur saat siang I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 16

hari lebih tinggi daripada kuat medan listrik yang terukur saat pagi dan sore hari. [7] Hayt, William. H. (Houw Liong, Pentj), Elektromagnetika Teknologi, Jakarta, Erlangga, 1991. 5.2 Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah alat ukur kuat medan listrik, sehingga pengukuran kuat medan listrik yang di bawah konduktor saluran transmisi dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Soewasti S. Medan Elektromagnetik, Edisi 3, Volume VI, Artikel Ilmiah Media Litbangkes, 1996, pp. 6 12. [2] AlphaLab. Inc.29. AC Electric Field Meter Product Details. tersedia di http://www.globalspec.com/specsear ch/partspecs?partid={6424b8585ff5-426 4-BDCEAE2EB4348 3C}&vid=11625 &comp=224&regevent=new#. diakses tanggal 17 Juli 29. [3] SNI 4-695-23 Tentang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Nilai Ambang Batas Medan Listrik Dan Medan Magnet, 23-1-5. [4] SPLN 112 : 1994 Tentang Ambang Batas Kuat Medan Listrik dan Induksi Medan Maknit di Bawah Saluran Tegangan, 1994-2-3. [5] Hardika, I. 25. Analisa Pengaruh Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 5 Kv Terhadap Kuat Medan Listrik : Jurnal Teknik Elektro Universitas Diponogoro. Pp 3-9. [6] PT.PLN Persero Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Area Pelaksana Pemeliharaan Beban (APB) Bali. I.P.H. Wahyudi, A.A.N.Amrita, W.G. Ariastina. 17