BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis bisnis dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah pun mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

BAB V PENUTUP. intensi berkunjung di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data primer

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu penunjang tingkat perekonomian baik dari wisatawan. berkembang. Salah satunya ialah industri perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha dibidang perhotelan sangat menjanjikan, sehingga banyak para

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan dari 54 hotel berbintang dan 521 hotel non bintang di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan,

BAB I PENDAHULUAN. yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus (Sulastiyono, 2011:5). Mengacu kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perhotelan yang diterapkan oleh Sofyan Hotels sesuai dengan strategi blue ocean

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah industri pariwisata, yang merupakan salah satu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB 1 PENDAHULUAN RATA-RATA TENAGA KERJA , , ,

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada saat ini dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING SYARIAH DI HOTEL SEMESTA. A. Implementasi strategi marketing di hotel semesta

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri semakin hari semakin tajam, intensitas persingan semakain

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

Bab I PENDAHULUAN. perjalanan, rumah makan, dan lain sebagainya. Pariwisata secara etimologi berasal

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kebutuhan manusia terdiri atas tiga kebutuhan utama yakni

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan bisnis di sektor pariwisata terus mengalami perkembangan. Berbagai jenis bisnis dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah pun mulai bermunculan. Issue bisnis berbasiskan syariah menjadi trend semenjak perbankan syariah tumbuh hingga kepada pariwisata syariah. Sebagai contoh dari beberapa jenis bisnis yang menerapkan prinsip syariah adalah Pegadaian Syariah, Perbankan Syariah, Saham Syariah, Asuransi Syariah hingga Pariwisata Syariah. Ekonomi Islam berbeda dengan ilmu ekonomi umum. Terdapat beberapa aturan yang menjadi pedoman di dalam menjalankannya secara kaffah yang tujuannya adalah mendapatkan kebahagian dan ridha Allah swt. Menurut Edwin (2005) ekonomi Islam mengajarkan bagaimana seharusnya umat Islam berperilaku konsumen, produsen, dan struktur pasar. Maksudnya adalah ekonomi Islam mengatur segala bentuk perilaku manusia baik sebagai produsen, konsumen, sampai pada struktur pasar itu sendiri. Qhardhawi (2012) ekonomi Islam adalah ekonomi yang didasarkan pada ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Allah. Terdapat dua hal yang menjadi esensi di dalam Agama Islam, yaitu Akidah dan Syariat. Akidah adalah aspek teoritis yang harus diyakini kebenarannya tanpa ragu-ragu oleh setiap muslim, dan syariat merupakan aspek praktis yang membuat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh seorang baik di kehidupannya dalam berhubungan dengan Tuhan yang disebut dengan ibadah ataupun kehidupannya (Amelia, 2006). 1

Gambar 1.1: Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN, China, dan India (2002-2012) Tabel 1.1: Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN, China, dan India (2002-2012) 2

Berdasarkan tabel 1.1 maka dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu peluang untuk mengembangkan bisnis sektor pariwisata. Hotel menjadi tidak bisa terlepaskan dari kegiatan pariwisata. Berdasarkan hasil survey terdahulu yang dilakukan oleh TripAdvisor Industry Index pada tahun 2012 yang dikeluarkannya bahwa Indonesia menempati posisi puncak untuk prospek bisnis dan investasi hotel di dunia. Faktanya pertumbuhan kamar hotel di Indonesia tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir. Menurut konsultan property Cushman & Wakefield menyebutkan bahwa pertambahan kamar hotel di Jakarta saja di perkirakan bertambah 2000 unit hingga tiga tahun mendatang dan secara nasional di perkirakan mencapai 4000 kamar dengan tingkat okupansi 70%. Cushman & Wakefield mencatatkan tingkat okupansi hotel berbintang tiga, empat, dan lima hingga oktober 2012 rata-rata mencapai 70%, yaitu 78,8% untuk bintang tiga, 70,4% untuk bintang empat, dan 66,7% untuk bintang lima. Gambar 1.2: Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002-2012 3

Dari data yang dikutip dari Biro Pusat Statistik maka dapat dilihat bahwa perkembangan kedatangan wisatawan mancanegara setiap tahun terus mengalami pertumbuhan jumlah pendatang. Berdasarkan gambar 1.2 maka peneliti mengambil penelitian ditingkat hunian Hotel Sofyan Betawi Jakarta. Tingkat hunian meningkat dikarenakan pelanggan yang memilih atau menggunakan jasa hotel syariah di pengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Product (produk) 2. Price (harga) 3. Promotion (promosi) 4. Place (tempat) Syariah menurut Dusuki (2003), adalah seperangkat norma, aturan, dan hukum yang membentuk cara hidup islam. Dari segi keuangan, menurut Jobts (2007) bahwa Islam melarang atau mengharamkan segala bentuk bunga, investasi di perusahaan yang berhubungan dengan alkohol, perdagangan tanpa asset, serta mencegah hal-hal yang tidak jelas seperti financial derivative instruments, dan futures agreements. Di sektor perbankan menurut Syaikh (2009), Bank Islam adalah yang bebas bunga dalam hal ini bank Islam itu perlu ikut andil di dalam operasional sebuah bisnis, bagi hasil, dan berbagi risiko. Agustianto (2013), memaparkan bahwa kriteria wisata syariah diantaranya adalah berorientasi pada kemaslahatan umum, berorientasi kepada kenyamanan, ketenangan, penyegaran dan pencerahan, menghindari maksiat seperti zina, pornografi, miras, judi, narkoba, menjaga perilaku hedonis, bersifat universal dan inklusif, menjaga 4

kelestarian lingkungan serta menghormati nilai-nilai sosial budaya dan kearifan lokal Di sektor pariwisata hotel tidak dapat dipisahkan dari bagian suatu wisata. Hotel adalah sebuah bentuk bangunan, perusahaan ataupun badan usaha yang menyediakan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut. Menurut (Keputusan Menteri parpostel no km 94/ HK103/MPPT 1987) Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil Hotel Sofyan Betawi merupakan sebuah hotel bintang tiga pertama yang menerapkan prinsip syariah di dalam operasionalnya. Menurut penelitian Amelia (2006) Hotel Sofyan mengalami peningkatan jumlah tamu semenjak berubah menjadi hotel berkonsepkan syariah. Konsep hotel syariah pada sebuah bisnis hotel menjadi menarik dikarenakan perkembangan hotel berbasis syariah sendiri kini menjadi semakin diminati oleh para pengunjung. Animo masyarakat untuk menginap di hotel syariah pun menjadi semakin tinggi. Salah satu alasan kuat mengapa tamu memilih hotel berbasis syariah daripada hotel konvensional adalah dikarenakan rasa aman dan hotel dirasakan nyaman oleh para tamu keluarga selain itu hotel berbasis syariah juga terkesan jauh dari hal-hal negatif karena 5

hanya menerima tamu yang sah sebagai suami istri atau keluarga serta hanya menyajikan makanan dan minuman yang halal menurut syariat Islam. Seperti yang diungkapkan oleh Fachrudin Ali Sabri (2010) ketentuanketentuan syariah yang berupa larangan dalam hukum Mu amalah termasuk hotel syariah yaitu: 1. Dalam hotel syariah dilarang memproduksi, memperdagangkan, dan menyediakan atau menyewakan produk atau jasa yang secara keseluruhan maupun sebagian dilarang menurut syariah. Misalnya minuman beralkohol, perzinahan, dan makanan tidak halal seperti daging babi. 2. Dalam hotel syariah tidak mengandung kedhaliman, membahayakan, kemungkaran, kemaksiatan maupun kesesatan yang dilarang menurut syariah baik langsung maupun tidak langsung. 3. Di dalam hotel syariah tidak ada pula unsur penipuan, kecurangan, kebohongan dan ketidak jelasan (gharar). 4. Di dalam hotel syariah sebuah transaksi harus dilakukan berdasarkan jasa atau produk yang nyata dan benar-benar ada. Tidak ada bersifat meragukan yang mana dapat mengganggu keabsahan transaksi. Namun pada era pasar terbuka saat ini untuk dapat memenangi persaingan perusahaan hendaknya menempatkan konsumen sebagai peran utama. Hotel berprinsipkan syariah kini sudah semakin banyak dan telah menjadi trend di Indonesia. Apalagi sistem pelayanan serta penerapan prinsip syariah yang ditawarkan sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing yang bergerak di sektor yang sama. 6

Shemwell (1998) menemukan bahwa kualitas layanan dan kepuasan konsumen merupakan faktor utama di dalam persaingan demi mendapatkan keunggulan kompetitif dan ingatan konsumen. Kualitas layanan sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen di dalam industri perhotelan, dengan adanya penilaian terhadap kualitas layanan yang diberikan maka akhirnya akan memberikan kepuasan dan menghasilkan konsumen yang loyal dan hal ini akan berpengaruh terhadap keputusan tamu untuk menginap kembali. Kepuasan konsumen merupakan faktor utama di dalam mencapai tujuan perusahaan. Kepuasan merupakan hasil dari sebuah sebuah penilaian konsumen bahwa produk atau layanan telah memberikan kenikmatan pada tingkat tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atau produk atau jasa berpengaruh kepada perilaku selanjutnya. Hal ini akan ditunjukkan oleh konsumen setelah terjadi proses pembelian dan pemakaian layanan. Kotler dan keller (2010) mengatakan bahwa konsumen akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli produk tersebut. Layanan konsumen akan dibagi menjadi tiga sub variabel (Brady dan Cronin, 2001): 1. Kualitas Interaksi 2. Kualitas Lingkungan Fisik 3. Kualitas Hasil Penelitian ini mencoba mengangkat Hotel Sofyan Betawi Jakarta karena hotel ini merupakan sebagai salah satu hotel syariah di Indonesia yang berprinsipkan syariah serta selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang 7

terbaik untuk konsumen. Namun penerapan prinsip syariah ini menjadi menarik untuk diukur dan diteliti pengaruhnya. Apabila konsumen telah puas akan kinerja hotel tersebut maka tidak tertutup kemungkinan konsumen akan menggunakan kembali jasa hotel Sofyan Betawi. 1.2. Rumusan Masalah Issue syariah dapat mempengaruhi konsumen di dalam mengambil keputusan menggunakan jasa. Namun apakah kepuasan konsumen yang menggunakan jasa hotel syariah benar-benar karena penerapan prinsip syariah yang diterapkan atau hanya dikarenakan faktor pelayanan hotel yang baik dan nyaman, apakah konsumen hotel syariah paham dengan yang dimaksud dengan syariah, serta bagaimana persepsi dan kesetiaan konsumen terhadap hotel syariah yang sedang menjadi trend industri pariwisata di tahun 2014 ini. Hotel Sofyan Betawi telah menjalankan penerapan prinsip syariah di dalam operasionalnya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah di dalam operasionalnya serta pelayanan yang dilakukan, maka manajemen berharap akan memengaruhi kepuasan konsumen di dalam keputusan untuk menginap dan setia (repurchase) terhadap Hotel Sofyan Betawi. Berdasarkan uraian latar belakang, maka pertanyaan penelitian yang menjadi fokus penelitian ini adalah: a. Bagaimana persepsi konsumen mengenai Hotel Syariah? b. Bagaimana pengaruh penerapan prinsip syariah terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi? 8

c. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi? d. Bagaimana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Hotel Sofyan Betawi? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi persepsi konsumen mengenai hotel syariah untuk mengetahui perilaku pembelian konsumen dan mengidentifikasi faktor penentu kepuasan pelanggan. 2. Untuk menguji pengaruh dari sub variabel dimensi kualitas layanan yaitu kualitas interaksi terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi. 3. Untuk menguji pengaruh dari sub variabel dimensi kualitas layanan yaitu kualitas lingkungan fisik terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi. 4. Untuk menguji pengaruh dari sub variabel dimensi kualitas layanan yaitu kualitas hasil terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi. 5. Untuk menguji pengaruh dimensi variabel prinsip syariah yang dipraktikkan pada hotel terhadap kepuasan konsumen Hotel Sofyan Betawi. 6. Untuk menguji seberapa besar pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen Hotel Sofyan Betawi. 9

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Peneliti Membuka wawasan serta menerapkan ilmu pengetahuan tentang penerapan prinsip syariah dan kualitas pelayanan perhotelan, kepuasan konsumen serta loyalitas konsumen pada bisnis perhotelan 2. Praktisi Memperoleh strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, penerapan prinsip syariah serta kepuasan konsumen dan loyalitas pada Hotel Sofyan Betawi Jakarta. 3. Akademik Memberikan sumber bacaan bagi pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya yang ingin memperdalam penelitian tentang pengaruh bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dan kualitas pelayanan. 1.5 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah: 1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sofyan Betawi Jakarta 2. Subyek Penelitian Responden penelitian ini adalah konsumen yang menginap di Hotel Sofyan Betawi Jakarta. 10