BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan bersifat analitik dengan desain cross sectional untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 18 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA PEKANBARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 350/Men.Kes/SK/VII/1984 tentang pembentukan rumah sakit jiwa kelas B di Pekanbaru, diresmikan pada tanggal 21 Maret 1987 oleh Bapak Menteri Kesehatan RI ( Bapak dr. Soewardjono Soerjaningrat ). Kemudian dijelaskan dalam SK. Direktur No. OT. 00. 02 RSJPP. 1. 1481 tanggal 1 Agustus 1998 tentang susunan Organisasi Dana Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru, serta mendapatkan akreditasi penuh pada tanggal 14 April 1999 Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah mendapatkan sertifikat tentang standar kelayakan yang penuh meliputi administrasi, pelayanan medis, rekam medis, maka kedudukan, tugas dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru ketika itu adalah seperti berikut : 1) Merupakan unit Organik Dep Kes yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Dir. Jen Med. 2) Menyelenggarakan dan melaksanakan pelayanan, pengobatan, pemulihan dan rehabilitasi dibidang kesehatan jiwa sesuai dengan ketentuan dengan perundang-undangan yang berlaku. Sejak berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan pada tahun 2002 dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Tampan Daerah Tipe A di bawah Pemerintah Provinsi Riau. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 32

tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 disusun kembali struktur organisasinya. Sekarang Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau adalah lembaga Teknis Daerah yang disamakan dengan badan yang diserahkan wewenang tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan otonomi Daerah dibidang pelayanan Kesehatan Jiwa. Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dipimpin oleh Direktur Utama yang berada di bawah naungan dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Tugas utamanya adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi dibidang kesehatan jiwa yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Antara tugas lainnya lagi adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan di rumah sakit khusus jiwa dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekosentrasi. (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) B. Visi dan Misi Sebuah organisasi yang mantap harus mempunyai visi dan juga misi yang jelas dalam pengurusannya. Visi adalah cara pandang yang jauh ke depan bertindak sebagai juru pandu kemana dan bagaimana Rumah Sakit Jiwa 33

Tampan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif dan inovatif serta produktif. Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati pihak pengurusan Rumah Sakit Jiwa Tampan agar terwujudnya kondisi yang lebih baik maka dengan ini visinya bermula dari 2009 menuju 2013 ditetapkan sebagai Terwujudnya Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Jiwa, Rehabilitasi Narkoba, Pendidikan dan Riset yang professional dan Berbasis Masyarakat Tahun 2013. Visi yang disepakati dijabarkan lagi menjadi pernyataan Misi yang lebih khusus sehingga diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal, dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dengan target waktu yang ditetapkan. Misi Rumah Sakit Jiwa Tampan adalah sebagaimana berikut : a. Mewujudkan system manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta evaluasi. b. Mewujudkan dan mengembangkan pelayanan dan keperawatan kesehatan jiwa, Narkoba dan HIV/AIDS yang prima melalui pendekatan multi disiplin secara Komprehensif, Holistik, Paripurna, yang Profesional, mudah diakses dan berbasis masyarakat. c. Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan jiwa untuk mewujudkan profesionalisme SDM. 34

d. Mengembangkan dan meningkatkan SDM, Sarana dan Prasarana sesuai kebutuhan Rumah Sakit Jiwa Tampan. e. Memberikan pelayanan kesehatan umum yang menunjang kesehatan jiwa, serta pelayanan yang dibutuhkan masyarakat. f. Memberikan pelayanan untuk tumbuh kembang anak, usia produktif dan usia lanjut (geriatric). Untuk memaksimalkan kesan yang diperoleh oleh semua orang dilingkungan Rumah Sakit Jiwa maka ditetapkan juga nilai-nilai budaya kerja, yaitu : a. Bekerja keras adalah pengabdian berdasarkan keimanan. b. Pelanggan sehat kami puas. c. Pelayanan yang memuaskan adalah harapan kami. d. Lebih baik kerja daripada banyak bicara. Motto Rumah Sakit Jiwa Tampan : E M P A T I : Etos Kerja Tinggi : Manusiawi : Profesional : Amanah : Tanggung Jawab Tugas dan Kewajiban : Ikhlas (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) 35

C. Struktur Organisasi dan Fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru dipimpin oleh Direktur Utama yang berada dibawah naungan Gubernur Riau melalui Sekretaris Daerah. Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa bertugas melaksanakan urusan desentralisasi, dekonsentrasi, tugas pembantu, melaksanakan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi dibidang Rumah Sakit Jiwa Tampan serta melaksanakan tugas-tugas lain yag diberikan Gubernur. Yang membawahi Direktur Utama adalah 2 Direktorat, yaitu Direktorat Umum dan Keuangan dan Direktorat Medik dan Keperawatan berdasarkan Susunan Organisasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau sesuai Perda Provinsi Nomor 8 Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008. 1. Direktorat Umum dan Keuangan Melalui peraturan Gubernur Riau Nomor 22 tahun 2009 tentang uraian Tugas Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Direktorat Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi dibidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas Direktorat Umum dan Keuangan, dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jaawab kepada Direktur Utama. Tugas Direktorat Umum dan Keuangan mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan dibidang Tata Usaha b. Melaksanakan kegiatan dibidang Keuangan c. Melaksanakan kegiatan dibidang perencanaan d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama 36

Direktorat Umum dan Keuangan terdiri dari 3 (tiga) Bagian : 1. Bagian Tata Usaha 2. Bagian Keuangan 3. Bagian Perencanaan Setiap bagian dipimpin oleh seorang kepala bagian, dan masingmasing bagian mempunyai 2 (dua) sub bagian. Masing -masing sub bagian dipimpin oleh kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian. 2. Direktorat Medik dan Keperawatan Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi dibidang direktur medic dan keperawatan. Untuk melaksanakan tugasnya Direktorat Medik dan Keperawatan mempunyai fungsi : a. Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan medic b. Melaksanakan kegiatan dibidang penunjang medic, pendidikan dan penelitian c. Melaksanakan kegiatan dibidang keperawatan d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama Direktorat medic dan keperawatan membawahi 3 (tiga) bidang yaitu : a. Bidang pelayanan medic b. Bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian (Diklit) c. Bidang keperawatan 37

3. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagai tugas Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau sesuai bidang keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari : a. Unit Pelaksanan Fungsional Unit Pelaksanaan Fungsional dipimpin oleh seseorang pejabat fungsional yang mampu di lingkungan yang bersangkutan. Unit Pelaksana Fungsional adalah unsur pelaksanaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur yang membawahi : 1. Satuan Pengawasan Intern Bertugas sebagai pengawas di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Satuan pengawas ini ditetapkan oleh Direktur Utama untuk masa kerja 3 tahun 2. Komite Medik Adalah kelompok tenaga medis. Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Komite Medik mempunyai tugas menyusun standar pelayanan, memantau pelaksanaan pelayanan, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staff medis fungsional, dan mengembangkan program pelayanan. 3. Komite Keperawatan Adalah dari kelompok tenaga medis yang anggotanya dari staf keperawatan. Akan berada di ruangan (bangsal) rawat inap. 38

b. Instalasi Rumah Sakit 1. Instalasi Laboratorium Tugas melaksanakan kegiatan laboratorium klinik untuk keperluan diagnosis yang dilakukan oleh tenaga pegawai dalam jabatan fungsional 2. Instalasi farmasi Bertugas sebagai penyimpan, penyaluran obat-obatan, gas, medis, alat kedokteran, alat kesehatan bagi unit pelaksana fungsional yang diperlukan yang dilakukan oleh tenaga pegawai dalam jabatan fungsional. 3. Instalasi Dapur Gizi Mengolah, menyediakandan menyalurkan makanan serta pengawasan nilai gizi yang dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional 4. Instalasi Rawat Jalan Melaksanakan diagnosis, pengobatan dan perawatan secara fisik 5. Instalasi Rawat Inap Melaksanakan diagnosis pengobatan dan perawatan untuk semua penderita gangguan jiwa yang dirawat inap. 6. Instalasi Rekam Medik Secara teknis berada di bawah bidang pelayanan medic dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan Keperawatan. 39

7. Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat yang mempunyai tugas member pelayanan medis jiwa, terapi awal dan terapi medis umum yang bersifat gawat darurat 8. Instalasi Radiologi Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan radiologi untuk keperluan diagnosis yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional 9. Instalasi Elektromedik Melaksanakan tugas pemeliharaan alat-alat kesehatan dan alat kedokteran 10. Instalasi Rehabilitasi dan Keswamas Instalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha terapi dan rehabilitasi penderita gangguan jiwa yang meliputi seleksi, terapi kerja dan latihan kerja, resosialisasi, penyaluran dan pengawasan / pengobatan lanjutan. Kesehatan jiwa masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan gangguan jiwa dan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat dengan jalan penyuluhan kesehatan jiwa, memberikan konsultasi kesehatan jiwa kepada pemuka masyarakat, mengadakan integrasi usaha kesehatan jiwa dalam usaha kesehatan masyarakat dan mengadakan kerjasama dengan instansi lain dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa. 40

11. Instalasi Pemeliharaan Fasilitas Fisik Instalasi pemeliharaan fasilitas fisik mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan bangunan, instalasi air minum, instalasi listrik, intlasi gas dan telepon serta pembuangan sampah dan cairan buangan. (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) D. Ketenagaan Ketenangan di sini maksudnya adalah orang yang terlibat secara langsung dalam proses terapi dan rehabilitasi pasien, mereka inilah yang berperan sebagai terapis dan pembimbing dengan dibantu oleh beberapa tenaga ahli (professional) dalam pelaksanaan terapi. (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) E. Keadaan Lingkungan Rumah Sakit 1. Letak Geografis Rumah Sakit Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terletak di Jalan HR. Soebrantas KM. 12,5 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Rumah Sakit Jiwa Tampan berbatasan dengan : Sebelah Barat dengan Universitas Riau Sebelah Timur dengan pemukiman jalan Balan dan Metropolitan Mall Sebelah Utara dengan pemukiman penduduk dan Universitas Riau 41

Sebelah selatan dengan Jalan raya Pekanbaru-Padang (Jl. HR Soebrantas 2. Hubungan dengan Fasilitas Lain RSUD Arifin Achmad, kerjasama dengan rujukan pasien yang mengalami masalah fisik yang memerlukan penangan lebih lanjut Puskesmas Sidomulyo kecamatan Tampan, kerjasama dalam pemenuhan administrasi surat rujukan pasien jamkesmas atau jamkesda Balai pengobatan Sansani, kerjasama dalam pelayanan kesehatan pegawai rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Lapas Pekanbaru, kerjasama dalam deteksi, surveilents dan konseling HIV-AIDS. (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) F. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau berdiri di atas lahan seluas 110.016 M 2. Pada tahun anggaran 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan Profinsi Riau mendapat bantuan bangunan ruang pendidikan dari APBN seluas 900 M 2 seterusnya bermula 2008 Pemerintah Provinsi membangunkan Gedung Napza dua lantai. Pembangunannya sangat pesat apabila pada tahun anggaran 2010 telah dibangun Gedung Kelas Tiga luas 454 M 2 dan selasar luas 25 M 2 dari dana DAK/APBN, disamping itu tersedia tempat parker seluas 1.200 M 2. Pada tahun anggaran 2011 pula Rumah Sakit Jiwa Tampan mendapat dana untuk pembuatan pagar gedung NAPZA luas 200 M 2. Antara prasarana lain adalah : 42

Unit rawat inap sebanyak 7 ( tujuh ) bangsal dengan kapasitas 182 tempat tidur Unit Rawat Jalan Unit Gawat Darurat Unit Rehabilitasi dan Unit Kesehatan Masyarakat Laboratorium Klinik Radiologi Apotik Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Laundry Gudang Persediaan Barang Inventaris Mushalla Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Tampan (Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau diambil pada tanggal 10 Februari 2014) 43