TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA April 2013

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 31/BC/2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 5 21/12/ :02

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.437, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Cukai. Hasil Tembakau.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan ekonomi nasional, karena mempunyai multiplier effect yang sangat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/PMK.011/2012 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

2017, No c. bahwa pada tanggal 4 Oktober 2017, Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyepakati tar

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.010/2017 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam

181/PMK.011/2009 TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

ANALISA MANAGEMENT STRATEGY PT.GUDANG GARAM, TBK. Oleh : Iyan Gustiana Staf Dosen Sistem Informasi UNIKOM

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

203/PMK.011/2008 TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK UPDATE BISNIS, KEUANGAN DAN INDUSTRI

Analisis Strategi Manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Untuk Memenangkan Persaingan Menjadi Market Leader dalam Industri Rokok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-09/BC/1996 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-19/BC/1996 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 16 / BC / 1998 TENTANG PENETAPAN HARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU 2013 : SINERGI DALAM ROADMAP INDUSTRI HASIL TEMBAKAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2000 TENTANG

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89/KMK.05/2000 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah

BAB IV PEMBAHASAN. analisis strategi SWOT, PESTEL analysis, dan analisis porter.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran utama negara adalah untuk pengeluaran rutin seperti biaya pegawai,

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 449 /KMK.04/2002 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

PERATURAN MENTERI KEUANGAN 203/PMK.011/2008 TENTANG TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU MENTERI KEUANGAN,

GUBERNUR PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Cengkeh merupakan komoditas yang unik dan strategis bagi. perekonomian nasional. Dikatakan unik karena Indonesia adalah negara

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS)

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERTEMBAKAUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja. Di samping itu, dalam. terhadap penerimaan negara. (Bapeda Bandung, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 597/KMK.04/2001 TANGGAL 23 NOVEMBER 2001 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.07/2017 TENTANG PENGGUNAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild

BAB I PENDAHULUAN. pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (7) Undan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

28 Universitas Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri rokok pada tahun-tahun terakhir, terutqma di lndonesia

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 134/PMK.04/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

Integrated Marketing Communication I

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA

BAB I PENDAHULUAN. adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah mengatakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

FASILITAS PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI PANARUKAN LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

Transkripsi:

TUGAS LAPORAN Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Proses Bisnis (APB) Disusun Oleh : Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Deskripsi Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia proses manufaktur, Salah satu tujuan utamanya adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini, beberapa contohnya adalah : - PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif merokok terhadap kesehatan. - PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok yang menyeluruh dan memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, pendapatan negara dan prediktabilitas industri. - PT HM Sampoerna Tbk mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga bekerjasama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak dan remaja. - PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan. - PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan program untuk secara konsisten mengurangi dampak lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah. - PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian tembakau berkelanjutan. - PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok, lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang terkait dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk.

- PT HM Sampoerna Tbk, berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat lokal melalui kegiatan sosial yang berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap berbagai lembaga nirlaba. Bagi PT HM Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ), berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk.

Analisis Strategi Bisnis PT. HM Sampoerna Tbk. Ø Strength 1. Kualitas Bahan Baku 2. Menguasai pangsa pasar 3. Kredibilitas perusahaan 4. Budaya Perusahaan 5. Nilai capital yang besar Ø Weakness 1. Harga yang cukup mahal 2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional 3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing 4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala. 5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution Ø Opportunity 1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis 2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diindonesia 3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru 4. Kemungkinan lahirnya produk baru 5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna

Ø Threath 1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok 2. Kompetitor dari rokok jenis Mild 3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild 4. Tingginya pajak rokok 5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok Strategi yang dapat digunakan : 1. Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara 2. Mencari investor,dibawah naungan Philip morris memudahkan sampoerna mencari modal. 3. Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi bisnis. 4. Melakukan strategi merebut customer 5. Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini 6. Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness 7. Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild. 8. Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu 9. Adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah. 10. Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest Quality 11. Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam negeri. 12. Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk.

Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna 1. Market Driven Strategy PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya Taste of the Future yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan. 2. Blue Ocean Strategy. Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM).

3. Memberi Customer Value Pada Produknya Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang. 4. Diversifikasi Produk Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda.alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi produk ditujukan: untuk membuat produk tahan lebih lama, mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan, memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen, memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya.

Proses Pendistribusian Produk PT. HM Sampoerna Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi cengkeh rajang (cut clove). Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut cut filler, disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok. Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam. Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan: Pemrosesan daun tembakau; Produksi rokok; Dan pengemasan serta persiapan distribusi. Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.

Lahan Pertanian Cengkeh dan Tembakau Pabrik Rokok -Tembakau di Simpan selama 3 tahun -Pemrosesan daun tembakau dan cengkeh -Produksi Rokok - Pengemasan Rokok Distributor Besar (Grosir) Distributor Menengah dan Kecil (Warung/Supermarket) Konsumen