BAB II LANDASAN TEORI. Kemampuan merupakan kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH BAHAN AJAR SEDERHANA oleh Zulkarnaini

B A H A N A J A R 1 TINJAUAN MATA PELAJARAN. Materi pelajaran kompetensi menulis sangat berperan dalam kehidupan seharihari,

PELAJARAN PERTAMA BUKU HARIAN (menulis)

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Informasi 107. Bab 10. Informasi

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

Kata Mereka tentang KUMCER Pasir

Suatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

It s a long story Part I

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Belajar Memahami Drama

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Di Unduh dari : Bukupaket.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

Kegiatan Sehari-hari

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Arif Rahman

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

.satu. yang selalu mengirim surat

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.11

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Tema 1. Keluarga yang Rukun

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

Izinkan Aku Mencintaimu Ukhti

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Kesehatan 39. Bab 4. Kesehatan

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

keluarga gambar 2.1 ini keluarga dani

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Peristiwa di Sekitarku

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Amatilah gambar berikut dengan cermat! Perhatikan penjelasan guru! Ayo membersihkan kelas! Siapkan alat dan bahan! Bagaimana cara melakukannya?

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Di unduh dari : Bukupaket.com

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan

Biografi. Jadwal Penilaian

Autis. Ardi Purnama Jati. Based on a Story by Ardi Purnama Jati

Validitas Item Self-Esteem

Loyalitas Tanpa Batas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi ini sangat menguntungkan bagi guru dan anak didik. dipahami, digunakan oleh siswa dengan baik.

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kemampuan Kemampuan merupakan kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam satu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang (wikipedia.org). Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan adalah kapasitas dan kesanggupan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. 2.2 Pengertian Menulis Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008) menulis yaitu 1 membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya); 2 melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan dan; 3 menggambar; melukis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung (tatap muka) dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan eksplisit (Tarigan, 2008: 3). Menulis juga sebagai media untuk melestarikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan (Nurjamal, 2010: 4). Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain. Sehingga orang lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadinya komunikasi antar penulis dan pembaca dengan baik (Dalman, 2012: 4).

7 Menulis dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. (Suparno, 2006: 1.3). Menulis menurut Mc Crimmon (1976: 2) dalam Saddhono dan Slamet (2012: 96), mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis mengacu kepada pendapat Suparno (2006) yang menyatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. 2.2.1 Tujuan Menulis Tujuan menulis juga bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut (1) Memberitahukan atau menjelaskan. Tulisan yang bertujuan memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi. (2) Meyakinkan atau mendesak. Tujuan tulisan ini adalah meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat

8 penulis. (3) Menceritakan sesuatu. Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi. Karangan narasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris (nyata) dan narasi sugestif (fiksi). (4) Mempengaruhi pembaca. Tulisan yang mempunyai tujuan mempengaruhi pembaca ini biasanya disampaikan oleh juru kampanye pada surat kabar atau majalah. Apa yang telah disampaikan juru kampanye dan pemasang iklan itu bertujuan mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis dengan menampilkan bukti-bukti yang sifatnya emosi (tidak nyata). (5) Menggambarkan sesuatu. Penulis karangan deskripsi tak ubahnya seorang pelukis. Hal yang membedakan keduanya adalah media yang digunakan, yaitu pena dan kanvas (Rosidi, 2009: 6). 2.2.2 Manfaat Menulis Menulis banyak manfaat yang bisa diperoleh dari aktifitas menulis, diantaranya adalah (a) Menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar. Kepekaan dan melihat suatu realitas lingkungan itulah yang kadang tidak dimiliki oleh orang yang bukan penulis. (b) Kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti buku, majalah, koran, jurnal dan sejenisnya. (c) Dengan aktifitas menulis, kita terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis. Dengan keteraturan tersebut membantu kita untuk menyampaikan pendapat atau pemikiran kita pada orang lain. (d) Dengan menulis secara psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan dan stres. Segala uneg-uneg, rasa senang atau sedih bisa ditumpahkan lewat tulisan di mana dalam tulisan orang bisa bebas menulis tanpa diganggu atau diketahui oleh orang lain. (e) Dengan menulis di mana hasil tulisan kita dimuat

9 oleh media massa atau diterbitkan oleh suatu penerbit kita akan mendapatkan kepuasan batin karena tulisannya dianggap bermanfaat bagi orang lain (Komadi, 2011: 9-10). 2.2.3 Fungsi Menulis Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis serta dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan memperdalam daya tanggap, menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi. Menulis dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita. Jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan pada saat itu (Tarigan, 2008: 22). 2.3 Pengertian Catatan Harian Catatan harian adalah catatan kejadian yang kita alami sehari-hari yang ditulis oleh seseorang tentang segala masalah atau segala persoalan sehari-hari. Catatan harian ditulis secara harian atau tidak secara harian, catatan harian (diary) merupakan salah satu jenis tulisan yang menarik bagi kita, baik untuk tujuan menulis segala masalah yang muncul di pikiran (Komadi, 2011: 206). Sedangkan menurut Wahono (2010 : 15) menulis buku harian merupakan kumpulan peristiwa penting dalam hidup seseorang. Setiap orang memiliki sejarah hidup yang berbeda-beda, seseorang pasti melakukan sesuatu atau mengalami sesuatu setiap harinya. Terkadang orang merasa gembira, sedih, marah, kecewa, jengkel, dan simpati terhadap seseorang semua itu dituliskannya ke dalam catatan harian. Catatan harian adalah karangan yang berisi catatan pribadi. Buku ini bertujuan

10 merekam peristiwa atau kejadian sehari-hari, baik yang menyenangkan, mengharukan, maupun menyedihkan. Melalui catatan harian seseorang dapat mengungkapkan pengalaman, pemikiran, dan perasaan. Dalam cacatan harian, kita menyimpan kesan-kesan yang kelak bisa kita lihat kembali, semua kesan itu bisa kita kenang meski bertahun-tahun telah berlalu. Diary bersifat sangat pribadi sehingga seseorang bisa menuliskannya sekehendak hati karena tulisan pribadi adalah bentuk tulisan yang memberikan sesuatu yang paling menyenangkan dalam penjelajahan diri pribadi sang penulis (Tarigan, 2008: 31). 2.3.1 Manfaat Catatan Harian Komadi (2011: 207) membagi manfaat catatan harian menjadi enam, diantaranya adalah 1) dengan menulis berlatih mengungkapkan pendapat dan perasaan secara spontan dan sistematis. 2) dengan menulis berfikir obyektif dan berfikir bening. 3) dengan menulis bisa mengurangi benang kusut persoalan yang sebelumnya rumit. 4) dengan menulis bisa mengurangi ketegangan dan stres. 5) dengan menulis bisa mengabadikan ide-ide, kenangan, atau peristiwa yang dianggap penting dan berkesan. 6) dengan menulis bisa tumbuh lebih dewasa dan bijak. 2.3.2 Fungsi Catatan Harian Fungsi catatan harian adalah sebagai kenangan masa-masa yang pernah kita alami. Bisa juga sebagai momento atau sejarah kehidupan. Seiring dengan perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu semakin stres entah dengan kariernya atau keluarganya, catatan harian atau buku harian

11 pun berubah fungsi dari sekedar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. 2.3.3 Langkah-Langkah Menulis Catatan Harian Menyusun catatan harian bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Tentukan masalah atau topik yang akan dicatat. Bila pengalaman yang akan ditulis adalah pengalaman yang sudah lewat beberapa hari, ingat-ingat kembali kejadian tersebut, seakan-akan tengah menjalaninya. Dengan demikian ungkapan perasaan akan lebih menjadi hidup. b. Tuangkan segala perasaan yang ada dalam hati apa adanya dengan gaya bahasa yang ekspresif dan komunikatif c. Setiap kali mengisi catatan harian cantumkan keterangan yang meliputi waktu kejadian, hari, tanggal, bulan dan tahun serta jam, tempat peristiwa itu terjadi, dan peristiwa yang dialami. Tulislah peristiwa itu secara singakat atau dalam beberapa kalimat (Nadjua: 186). d. Jangan menunda waktu. Jika kita sudah mempunyai ide, maka langsung saja tuangkan dalam buku harian. 2.4 Bahasa Bahasa merupakan media yang digunakan pengarang untuk mengekspresikan penggalan batin dan memproyeksikan kepribadiannya. Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Mustakim, 1994: 2). Dalam menggunakan bahasa tulis kata-kata yang digunakan disesuaikan dengan kosa kata yang dimiliki sejumlah arti yang berlaku umum, selain itu untuk menulis

12 buku harian juga harus memperhatikan penggunaan bahasa, sistematika penulisan, dan kejelasan isi. 2.4.1 Penggunaan Bahasa Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Dengan demikian fungsi bahasa adalah media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis serta media dalam perkembangan berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam mempelajari suatu bahasa, diperlukan pemahaman tentang aturan atau kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan bahasa yang komunikatif. Setiap hari kalian mengalami peristiwa atau pengalaman yang sangat istimewa dan sayang untuk dilupakan. Untuk itu, sebaiknya ditulis dalam catatan harian. Penggunaan bahasa dalam catatan harian ada dua kategori yaitu, 1. Catatan harian yang berkategori individu, catatan harian berkategori ini menggunakan bahasa individual. Bahasa individu adalah bahasa khas (khusus) yang digunakan oleh seseorang untuk mengungkapkan sesuatu, dan bahasa yang digunakan dalam catatan harian haruslah komunikatif. Artinya, bahasa yang digunakan dapat dipahami, 2. Catatan harian yang dibuat dan digunakan oleh lembaga. Catatan harian jenis ini hendaklah menggunakan bahasa yang umum, bahasa yang dapat dikenal dan dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahasa dalam catatan harian yang paling penting adalah komunikatif, bahasa yang dapat dipahami dengan tepat dan benar oleh pembaca. Karena bersifat pribadi, bahasa dalam buku harian

13 bersifat subjektif. Tidak hanya itu penggunaan bahasa dalam catatan harian dibagi menjadi dua, yakni ekspresif dan komunikatif. 2.4.2 Ekspresif Pada saat menulis catatan harian, hendaknya menggunakan kalimat yang ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang menyatakan perasaan secara mendalam, biasanya digunakan idiom atau ungkapan tertentu yang menunjukkan sesuatu yang lebih. Jika menulis catatan harian dalam bentuk puisi, kamu dapat menuliskannya dalam bentuk kata kiasan. Catatan dalam catatan harian bersifat sangat pribadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008: 360) ekspresif adalah tepat (mampu) memberikan (mengungkapkan) gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Bahasa ekspresif merupakan bahasa yang berisi curahan perasaan. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang memiliki kata kerja menyatakan makna batin (ekspresif). Ekspresif yaitu bahasa spontan yang keluar dari pemikiran dan perasaan seseorang (Nadjua: 186). Di bawah ini akan diuraikan contoh penulisan catatan harian dengan menggunakan bahasa yang ekspresif. Contoh I : Kamis, 14 desember 2010 Wah, betapa bahagianya aku saat kumeraih juara pertama mendongeng antarsiswa SMP se-jabotabek. Contoh I di atas merupakan contoh penulisan cacatan harian dengan bentuk penulisan singkat dan menggunakan bahasa yang ekspresif. Contoh I:

14 Selasa, 12 Juni 2007 Pagi yang cerah, angin semilir mengalir lewat celah-celah jendela kelas. Seperti biasanya aku asyik belajar mengikuti penjelasan dari guru. Tiba-tiba pintu terketuk dan dari balik pintu muncul pak shindu wakil kepala sekolah menanyakan diriku. Kawan-kawan melihatku dengan tatapan heran. Perasaan cemas meliputi diriku, kesalahan apa yang aku perbuat. Aku disuruh keruang kepala sekolah. Aku semakin gugup dan tak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba semua guru menyalamiku. Aku bertambah heran campur cemas. Kepala sekolah memberikan kertas yang terbungkus amplop. Aku baca dengan harap-harap cemas. Aku terperanjat ketika di kertas tertulis Selamat Anda mendapat juara penulisan cerpen remaja tingkat nasional. Aku terharu campur bangga. Aku baru ingat kalau sebulan yang lalu aku pernah mengirim cerpen buatanku ke panitia lomba penulisan cerpen remaja tingkat nasional (Ranti miranda). Contoh di atas merupakan contoh penulisan catatan harian dengan menggunakan bahasa yang ekspresif. Bahasa ekspresif adalah bahasa yang langsung keluar dari dalam lubuk hati atau penuh penjiwaan dalam mengungkapkan apa yang dirasakan dalam bentuk tulisan. 2.4.3 Komunikatif Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008) komunkatif adalah mudah dipahami (dimengerti) bahasanya sangat -- sehingga pesan yg disampaikannya dapat diterima dengan baik. Bahasa komunikatif adalah bahasa yang mudah dipahami atau dapat dimengerti sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh pembaca. catatan harian pun dapat ditulis menggunakan bahasa sehari-hari artinya penulisan buku harian tidak dituntut untuk menggunakan bahasa baku atau resmi jadi seseorang yang sedang menulis pengalamannya dapat mengekpresikan dengan bebas dan menyesuaikan dengan apa yang sedang ia rasakan.

15 Contoh I: Sabtu,10 Maret 2007 Diaryku, hari ini bener-bener buruk. Aku terlambat bangun dan belum mengerjakan pekerjaan rumah. Itu karena semalam adik bayiku menangis terus dan aku tidak bisa tidur mendengar tangisannya, dan buku tugas ku terbawa oleh Dini. Benar-benar buruk! Contoh II: Rabu 15 Juli 2009 Aku benci Rara!!!!!! Tadi pagi dia tidak menungguku untuk berangkat bersama padahal aku selalu menjemputnya dan menunggunya. Aku hanya terlambat beberapa menit dan dia telah berangkat sekolah sendiri. Harusnya dia menungguku, meskipun akan terlambat ke sekolah bersama. Setidaknya aku ada teman dihukum. Begitu seharusnya sebagai teman, kan? (Aveus, 2011:10). 2.5 Sistematika Penulisan Dalam menulis catatan harian terdapat hal terpenting yang tidak dapat dilupakan yaitu waktu, tempat, dan peristiwa. Yang meliputi: (1) Hari, Tanggal, bulan dan tahun serta jam. Waktu peristiwa ditulis secara lengkap pada saat akan memulai menulis buku harian. (2) Peristiwa yang dialami. Tulislah peristiwa itu sesuai dengan peristiwa yang dialaminya, pilih peristiwa yang penting yang terjadi setiap hari. (3) Tempat peristiwa. Tulislah secara lengkap tempat peristiwa itu terjadi (Wahono, 2010: 15). Perhatikan contoh I berikut ini. 1) Waktu : 22 Desember 2007 2) Tempat : Semarang 3) Peristiwa : Aku belajar menjadi ibu Dari keterangan tersebut dapat kita tulis dalam buku harian seperti berikut ini

16 Semarang, 22 Desember 2007 Badanku terasa capek karena seharian ini aku mengerjakan pekerjaan rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, belanja, dan memasak aku kerjakan sendiri. Duh repotnya! Selama ini aku hanya sekolah, les, ikut ekstra kurikuler, dan nonton TV. Tak pernah sekalipun aku membantu ibuku. Aku hanya diam saja kalau melihat ibuku kerepotan. Bahkan pura-pura sibuk mengerjakan PR. Kali ini aku tak bisa duduk saja. Ibuku masuk rumah sakit sehingga aku harus menggantikan tugas ibu. Walau capek, tapi aku bisa merasakan berapa berat tugas ibuku.ibu, di hari Ibu ini aku ingin mengucapkan terima kasih padamu. Contoh II Sabtu, 28 Juli 2007, pukul 14.00 Hari ini aku sedih. Mama dan kakakku kecelakaan saat akan menjemputku di sekolah. Aku merasa bersalah kepada mereka. Untuk itu, aku berniat menebus kesalahanku dengan menggantikan Mama dan kakak mengerjakan tugas-tugas rumah. Semoga cepat sembuh ya, Ma. Contoh catatan harian di atas adalah contoh catatan harian pada aspek sistematika penulisan catatan harian. sistematika penulisan tersebut ditulis dengan adanya hari, tanggal, bulan tahun dan jam setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa yang dialaminya. 2.6 Kejelasan isi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008) kejelasan suatu tujuan lebih dulu yaitu keadaan jelas; kejernihan; kegamblangan: untuk menyusun perencanaan suatu proyek, diperlukan adanya. Dalam menulis catatan harian yang harus diperhatikan adalah kejelasan isi atau dapat disebut juga dengan peristiwa yang dialaminya.

17 2.6.1 Peristiwa Peristiwa adalah kejadian (hal, perkara); kejadian yang luar biasa (menarik perhatian) yang benar-benar terjadi: memperingati pada suatu kejadian (kerap kali dipakai untuk memulai cerita) menurut KBBI Edisi Emapat 2008. Peristiwaperistiwa atau kejadian penting yang pernah didengar sendiri atau yang pernah dialaminya. Pengalaman yang menyedihkan atau gembira, di rumah, di sekolah, di luar rumah atau di mana pun kita berada. Pada saat menulis curahkan pandangan atau isi hati atas kejadian yang baru dialaminya. Semua itu merupakan bahan dan sumber inspirasi yang tidak ada habisnya untuk ditorehkan ke dalam catatan harian. Dibawah ini akan diuraikan contoh catatan harian berdasarkan kejelasan isi dan peristiwanya. Contoh I Bandung, 1 Mei 2007 Hari ini ada kejadian lucu dan memalukan yang aku alami. Pokoknya aku nggak akan pernah lupa dengan kejadian itu. Ceritanya begini, tadi sore aku diajak mama pergi belanja ke mall. Banyak banget barang yang harus dibeli, paman dan tante kan besok Minggu mau datang. Setelah hampir 2 jam berbelanja, aku mulai capai dan merasa lapar. Aku pun mengajak Mama ke KFC dulu untuk makan. "Ma, ayo kita ke KFC dulu! Udah lapar nih," ajakku sambil berjalan. Tetapi Mama menjawab, "Sebentar, sayang. Sebentar ya!" Karena aku sudah kelaparan, tangan mama pun aku tarik sambil berkata, "Pokoknya kita makan dulu!" Aku mendengar suara Mama berkata, "Sayang, kamu mau ke mana?" Tapi aku cuek aja, yang penting makan. Tapi, kenapa suara mama terdengar makin jauh ya? Karena penasaran, aku menoleh ke belakang. Oh My God! Betapa kagetnya aku karena orang yang aku tarik ternyata bukan mama. Aduh, rasanya aku malu banget apalagi orang-orang melihat aku sambil menahan senyum. Mama yang melihat tingkahku juga tertawa sambil menghampiriku."makanya, kalau mau narik-narik itu lihat dulu. Jangan asal tarik aja. Memangnya kamu mau ganti mama baru ya?" ledek Mama kepadaku. Aku pun cuma tersenyum sambil menahan malu. Ya, ampun! Gara-gara kelaparan, malu deh aku.

18 Contoh II Senin, 15 mei 2006 aku bingung ketika angkot yang kunaiki mogok. Padahal hari itu ulangan semester. Hatiku bertambah bingung ketika tidak ada angkot lain yang lewat. Waktu bertambah terus dan keringatku semakin mengucur deras. Untung dari arah yang sama ada mobil berhenti didepanku. Ketika kulihaat ternyata Yogi teman sekolahku yang sedang diantar ayahnya ke sekolah. Ia mengajakku naik mobil. Hatiku seketika gembira yang tak terkirakan. Contoh di atas adalah contoh catatan harian pada aspek kejelasan isi, peristiwaperistiwa yang dialami tertulis dengan jelas. Peristiwa tersebut ditulis secara berurutan dari awal terjadinya hingga akhir. Sehingga catatan harian yang ditulis mudah diingat dan mudah dipahami oleh pembaca maupun diri sendiri. 2.7 Penilaian Kemampuan Menulis Catatan Harian Catatan harian merupakan karangan yang berisi catatan pribadi (Nadjua: 186). Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan menulis catatan harian adalah kesanggupan siswa untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikirannya dalam bentuk catatan harian yang sesuai dengan peristiwa yang dialaminya serta menggunakan bahasa yang ekspresif dan komunikatif serta memperhatikan sistematika penulisan, dan kejelasan isi pada catatan harian.