IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Smart, Innovative, Professional

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

ANALISIS UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. menengah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

KESESUAIAN KURIKULUM 2013 SMK AKOMODASI PERHOTELAN DENGAN KURIKULUM PRODI PERHOTELAN POLTEK NSC SURABAYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KUMPULAN UU DAN PERATURAN BIMBINGAN DAN KONSELING & PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN. Rahmania Utari, M. Pd.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. secara Nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

PETUNJUK TEKNIS (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN BAB II PENYELENGGARAAN PENDD.KEB. BAB III JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN BAB IV SNPK BAB V KETENTUAN PERALIHAN BAB VI PENUTUP

Salah satu kunci utama peningkatan kesehatan upaya penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas melalui pendidikan Pendidikan kebidanan tumbuh dalam dinamika yang tidak terkendali. Sistem Pendidikan Nasional : UU no.20 th. 2003 Sistem Pendidikan Kebidanan perlu menyesuaikan dengan kebijakan tersebut

Renstra Kemdiknas tahun 2005 Pemerataan dan perluasan kesempatan belajar Sistem Kesehatan Nasional mengisyaratkan perlunya pengembangan SDM kesehatan mengikuti laju perkembangan secara kuantitatif maupun kualitatif Penambahan bidan sebagai produk vokasi saat ini dikhawatirkan tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan maupun masyarakat perlu penataan sistem pendidikan kebidanan

Tujuan Sistem Pendidikan Kebidanan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar mencapai kompetensi sesuai degan standar yang ditetapkan, meningkatkan kemajuan pendidikan dan lifelong learning; serta menghasilkan bidan yang kompeten dalam memberikan asuhan bermutu yang berpegang teguh pada Ketuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggungjawab.

Pendidikan Kebidanan harus mengacu pada Pendidikan nasional sebagai pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman Sistem Pendidikan Kebidanan merupakan subsistem dari Sistem pendidikan nasional yang meliputi keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

Jalur pendidikan kebidanan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan kebidanan. Jenjang pendidikan kebidanan adalah tahapan pendidikan kebidanan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan Pendidikan Vokasi adalah suatu program pada jenjang pendidikan tinggi yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu yang mencakup program pendidikan D1, D2, D3. dan D4

Pendidikan akademik adalah merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu kebidanan. Pendidikan akademik profesi kebidanan adalah pendidikan yang dilaksanakan secara terintegrasi antara pendidikan akademik dan profesi, diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai kompetensi profesi dan penerapan keahlian yang diselenggarakan oleh university level Standar nasional pendidikan kebidanan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan kebidanan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Prinsip umum Prinsip penyelenggaraan Pendidikan Kebidanan harus sejalan dan menjadi subsistem tak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Kebidanan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif Pendidikan Kebidanan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dan saling mendukung dengan pengembangan sumberdaya kesehatan lainnya;

Penyelenggaraan pendidikan kebidanan seperti halnya tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi akreditasi sesuai dengan peraturan perundangan; Penyelenggaraan pendidikan kebidanan berorientasi kepada kepentingan peserta didik ( student centered ).

Peserta didik harus memenuhi kriteria umum yang telah diatur dalam Undang Undang Sistem pendidikan Nasional dan aturanaturan lain yang terkait

Pendidikan Akademik Kebidanan Pendidikan akademik kebidanan adalah merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu kebidanan. Khusus untuk pendidikan S1 profesi Bidan pendidikan akademik sudah terintegrasi yang tidak terpisahkan dengan pendidikan profesi dan telah memenuhi beban studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Pendidikan Akademik Profesi Bidan Sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel bidan harus memperoleh pendidikan akademik dan profesi yang dilaksanakan secara terintegrasi, diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai kompetensi profesi dan penerapan keahlian yang diselenggarakan oleh level university

Hal ini diperlukan agar diperoleh kemampuan yang utuh sehingga bidan dapat menjalankan peran profesinya dengan menintegrasikan secara komprehensif kemampuan akademik dan profesi. Sedangkan pendidikan vokasi mempunyai tugas untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu

Program Doktor (S3) Program magister (S2) Pendidikan Akademik Vokasi (D-III Kebidanan) Sarjana Kebidanan (S1 Profesi Bidan) Pendidikan akademik profesi SMA

Untuk memonitor, mengukur, dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan kebidanan perlu disusun Standar Nasional Pendidikan Kebidanan Standar Nasional Pendidikan Kebidanan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan dan Aturan-aturan lain yang terkait

Standar nasional pendidikan kebidanan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan kebidanan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan pendidikan kebidanan.

Pengembangan kurikulum pendidikan kebidanan dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan Kurikulum pada semua jenjang dan jalur pendidikan kebidanan dikembangkan dengan prinsip satuan pendidikan dan pengembangannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pendidik dalam pendidikan kebidanan merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi penyelenggara pendidikan kebidanan. Tenaga kependidikan kebidanan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan kebidanan.

Penyelenggaraan pendidikan kebidanan wajib menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan jalur dan jenjang pendidikan kebidanan untuk mendukung ketercapaian tujuan pendidikan. Ketentuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan jalur dan jenjang pendidikan kebidanan diatur tersendiri dalam standar nasional pendidikan kebidanan

Pengelolaan pendidikan kebidanan dilaksanakan berdasarkan standar minimal pendidikan kebidanan Pengelolaan pendidikan kebidanan sesuai jalur dan jenjang pedidikan kebidanan dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan.

Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan dan stakeholder terkait dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pendidikan kebidanan. Masyarakat dapat berperan sebagai sumber, pelaksana, pengguna hasil penddikan dan pengawas pendidikan kebidanan.

Evaluasi Evaluasi pendidikan kebidanan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Evaluasi pendidikan kebidanan berbentuk evaluasi internal dan eksternal sebagai pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan.

Akreditasi Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan pendidikan kebidanan sesuai dengan jalur dan jenjang pendidikan kebidanan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik dengan berdasarkan kepada kriteria yang bersifat terbuka.

Setiap pendirian pendidikan kebidanan wajib memperoleh ijin pemerintah pusat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk rekomendasi organisasi profesi, asosiasi institusi pendidikan kebidanan dan konsil. Pendirian pendidikan kebidanan mengacu pada standar pendidikan kebidanan yang akan diatur lebih lanjut.

Dengan adanya perubahan Jalur dan jenjang pendidikan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam sistem pedidikan kebidanan perlu diatur dalam ketentuan peralihan sebagai berikut: Jalur, penjenjangan pendidikan, gelar dan sebutan mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang berlaku Rancangan Sistem Pendidikan Kebidanan mengacu pada SK Menkes 369/Menkes/SK/II/2007, ICM, ACNM, WHO. dan Aturan-aturan lain yang terakit

Tenaga Bidan yang saat ini sebagian besar berada pada level Diploma III, secara bertahap perlu disesuaikan Penyesuaian jenjang pendidikan tenaga bidan dari Diploma ke Strata 1 diharapkan 50 % dapat tercapai pada tahun 2020 Untuk penyesuaian jenjang pendidikan tenaga bidan sebagaimana tersebut di atas, perlu diatur strategi dan mekanisme yang dapat mendukung proses pelaksanaannya. Strategi dan mekanisme yang dapat dilakukan melalui :RPL, portofolio, dan memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan kebidanan

+ In order to have a good idea you must have lots of idea