Menentukan Solusi Numerik Model Dinamik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer Dengan Metode Runge Kutta Orde Empat

dokumen-dokumen yang mirip
MENGONTROL LAJU PELEPASAN KALOR PADA MODEL DINAMIK UNSUR UTAMA IKLIM

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

Iklim Perubahan iklim

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

MENGEFISIENSIKAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK : STUDI KASUS PADA MODEL ALIRAN PANAS PADA WATER COOKER (PEMANAS AIR ELEKTRIK)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer

I. INFORMASI METEOROLOGI

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. INFORMASI METEOROLOGI

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

Fase Panas El berlangsung antara bulan dengan periode antara 2-7 tahun yang diselingi fase dingin yang disebut dengan La Nina

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara

METODE ITERASI SEDERHANA

I. INFORMASI METEOROLOGI

1. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

MENCARI PERLUASAN MODEL DINAMIK UNSUR-UNSUR UTAMA IKLIM

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

APA ITU GLOBAL WARMING???

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

ANALISIS FENOMENA PERUBAHAN IKLIM DAN KARAKTERISTIK CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PENTING LAJU PERUBAHAN KALOR PADA MODEL DINAMIK UNSUR UNSUR UTAMA IKLIM

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 1 (2014), Hal ISSN :

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TINJAUAN KLIMATOLOGIS BANJIR DI KABUPATEN MEMPAWAH 14 MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur. El Nino terjadi pada

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

Analisis Variasi Cuaca di Daerah Jawa Barat dan Banten

A. Judul : PEMODELAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Abstrak

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Dosen Pembimbing Dr. Eng. Muhammad Zikra, ST., M.sc Suntoyo, ST., M,Eng, Ph.D

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

MODEL DINAMIK ETANOL, GLUKOSA, DAN ZYMOMONAS MOBILIS DALAM PROSES FERMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

Transkripsi:

JIMT Vol. 9 No. 1 Juni 2012 (Hal. 38-46) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X Menentukan Solusi Numerik Model Dinamik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer Dengan Metode Runge Kutta Orde Empat R. Febrianti 1, R. Ratianingsih 2, A. I. Jaya 3 1,2,3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako, Jalan sukarno-hatta Palu, 1 Rati_Febrianti@yahoo.co.id, 2 ratianingsih@yahoo.com Abstrak Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global, telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer dilapisan bawah terutama yang dekat dengan Permukaan Bumi. Suhu dan tekanan udara merupakan unsur iklim yang utama. Hubungan antara suhu dan tekanan udara yang merupakan unsur utama iklim akan dikaji dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan menentukan solusi numerik model dinamik suhu dan tekanan udara di setiap waktu melalui metode Runge Kutta Orde 4. Metode tersebut merupakan metode untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa dengan ketelitian dan kestabilan yang cukup tinggi. Melalui metode tersebut solusi numerik yang mempresentasikan suhu (T) dan tekanan udara di atmosfer (P) diperoleh melalui sistem persamaan differensial biasa sebagai berikut: dt = Q[2,36.PQ+36,775 TQ] dt 36,775[36,775 0,5428 Q] dp dt = Q[0,23 PQ] 36,775 0,5428 Q Metode Runge Kutta Orde 4 memberikan solusi numerik yang sangat dekat dengan solusi analitiknya dengan galat relatif di bawah 1% untuk Q 1 = 36.2 dan dengan galat relatif di bawah 0.03% untuk Q 2 = 37. Grafik suhu dan tekanan udara di atmosfer memenuhi persamaan gas ideal bila nilai parameter laju perubahan kalor (Q) di atmosfer dipilih pada daerah kestabilan dengan syarat 36,2322 > Q. Kata kunci : Galat Relatif, Metode Runge Kutta Orde Empat, Solusi Analitik, Solusi Numerik. I. Pendahuluan Pemanasan Global (Global Warming) adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak Bumi dan gas alam yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gasgas rumah kaca ini, ia semakin menjadi isolator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi (Darsono, 1993). Hal ini berdampak besar terhadap Perubahan Iklim. 37

Perubahan Iklim sebagai implikasi pemanasn global, telah mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer dilapisan bawah terutama yang dekat dengan Permukaan Bumi. Perubahan iklim disebabkan oleh kenaikan gas-gas rumah kaca terutama karbondioksida. Unsur-unsur iklim meliputi suhu, tekanan udara, kelembapan udara, keadaan awan dan curah hujan. Suhu dan tekanan udara merupakan unsur iklim yang utama, sedangkan unsur-unsur yang lainnya diturunkan dari kedua unsur tersebut. Hubungan antara suhu dan tekanan udara yang merupakan unsur utama iklim akan dikaji dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan menentukan solusi numerik model dinamik suhu dan tekanan udara di setiap waktu melalui metode Runge Kutta Orde 4. Metode tersebut merupakan metode untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa dengan ketelitian dan kestabilan yang cukup tinggi. Metode ini sangat umum digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial biasa, baik linear maupun nonlinear untuk kondisi awal. Hubungan antara suhu dan tekanan udara di atmosfer diperoleh dengan menggambarkan grafik suhu terhadap tekanan udara. II. Metode Penelitian Penelitian dilakukan sesuai prosedur di bawah ini: a. Melakukan tinjauan pustaka. b. Mengkaji model dinamik suhu dan tekanan udara di atmosfer dengan metode Runge Kutta Orde 4. c. Subtitusi nilai parameter c p,, K ke model suhu dan tekanan udara di atmosfer. d. Menentukan solusi model untuk mencari beberapa nilai Q. e. Menghitung galat relatif f. Menentukan Grafik antara Suhu dan Tekanan. g. Menyimpulkan hasil penelitian. III. Tinjauan Pustaka 3.1. Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan atmosfer disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek yang dinyatakan dengan berbagai parameter suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan. Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun). Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis atmosfer kian tak stabil dan menimbulkan terjadinya anomalianomali terhadap parameter cuaca yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-anomali parameter cuaca tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim (Susandi, dkk.,2008). 39

Cuaca sangat berpengaruh pada iklim dan perubahan iklim. perubahan iklim yang sangat ekstrim dapat mengakibatkan pemanasan global. 3.2. Unsur- unsur cuaca dan iklim Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi suhu, tekanan udara, kelembapan udara, keadaan awan, dan curah hujan. Unsur iklim yang dikaji dalam penelitian ini adalah suhu dan tekanan. 3.2.1. Suhu Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Suhu dapat dikatakan sebagai ukuran relatif dari kondisi termal yang dimiliki suatu benda. Jika dua benda yang bersinggungan dan tidak terjadi perpindahan panas antara kedua benda tersebut, maka kedua benda ini berada pada kondisi setara termal (thermal equilibrium). 3.1.2. Tekanan Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Dan juga Tekanan udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah tinggi rendahnya tempat dan temperatur. 3.3. Hubungan antara Suhu dan Tekanan yang Berkaitan dengan Sistem Persamaan Differensial (SPD) Suhu yang paling tinggi berada di permukaan. Semakin dalam suatu wilayah perairan maka tekanan menuju dasar akan semakin besar. Hal ini mengakibatkan suhu semakin turun. Hubungan suhu dan tekanan tampak pada peristiwa El Nino dan La Nina. El Nino merupakan peristiwa naiknya suhu permukaan laut (warm phase) sedangkan La Nina mempunyai kondisi yang sebaliknya yaitu turunnya suhu permukaan air laut (cold phase) pada area khatulistiwa Samudra Pasifik. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal. Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-waktu tertentu, walaupun tidak selalu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena La-Nina. Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya. 40

3.4. Hubungan antara Suhu dan Tekanan yang Berkaitan dengan Sistem Persamaan Differensial (SPD) y i+1 = y i + 1 6 (k 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4 )... (1) dengan: k 1 = h. f(x i, y i ) k 2 = h. f(x i + 1 2 h, y i + 1 2 k 1) k 3 = h. f(x i + 1 2 h, y i + 1 2 k 2) k 4 = h. f(x i + h, y i + k 3 )... (2) 3.5. Analisis Galat Relatif Solusi yang diperoleh secara numerik merupakan nilai hampiran dari solusi eksaknya. Ini berarti terdapat galat (error) pada solusi hampiran tersebut. Galat numerik adalah besaran yang merupakan selisih antara nilai hampiran dengan nilai eksak. Hubungan ini dirumuskan menjadi : E a =x-x... (3) dimana E a adalah galat absolut (galat mutlak), x nilai eksak, dan x nilai hampiran. Jika tanda galat (positif atau negatif) tidak dipertimbangkan, maka galat mutlak dapat didefinisikan sebagai berikut : e x = galat absolut nilai eksak = E a x... (4) Selanjutnya galat absolut dinyatakan dengan E, dan galat relatif dinyatakan dengan e. IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Melakukan Subtitusi Nilai parameter c p, α, K ke SPD (T,P) dt = Q[2,36.PQ+36,775-TQ] dt 36,775[36,775-0,5428-Q] dp dt = Q[0,23-PQ] 36,775-0,5428-Q... (5)... (6) 4.2. Penentuan Solusi Model untuk Nilai Q yang Bergerak dalam T dan P dengan Metode Runge Kutta Orde Empat Q 2 f 1 (Q) = λ 1 = = 0.02719238613Q C p (C p Kα Q) 36.2322 Q f 2 (Q) = λ 2 = Q2 = Q C p Kα Q 36.2322 Q... (7)... (8) 41

Gambar 1: Kurva Nilai Eigen terhadap parameter Q. 4.3. Penentuan Solusi Model untuk Nilai Q yang Bergerak dalam T dan P dengan Metode Runge Kutta Orde Empat. 4.3.1. Untuk Q 1 = 36,2 Tabel 1 : Suhu dan Tekanan udara di atmosfer untuk Q 1 = 36,2 i Waktu (t i ) Suhu (T ) i Tekanan (P ) i 0 0 1 0.9346 1 2. 10 8 1.000049149 0.9338447086 2 4. 10 8 1.000098257 0.9330900956 3 6. 10 8 1.000147325 0.9323360966 4 8. 10 8 1.000147284 0.9315827110 5 10. 10 8 1.000196272 0.9315739141 6 12. 10 8 1.000245259 0.9308211486 7 14. 10 8 1.000294205 0.9300689956 8 16. 10 8 1.000343111 0.9293174545 4.3.2. Untuk Q 2 = 37 Tabel 2 : Suhu dan Tekanan udara di atmosfer untuk Q 2 = 37 i Waktu (t i ) Suhu (T ) i Tekanan (P ) i 0 0 1 0.9346 1 2. 10 8 0.9999978671 0.9346331071 42

2 4. 10 8 0.9999957341 0.9346662153 3 6. 10 8 0.9999936010 0.9346993247 4 8. 10 8 0.9999914678 0.9347324353 5 10. 10 8 0.9999893345 0.9347552209 6 12. 10 8 0.9999871514 0.9347891087 7 14. 10 8 0.9999850180 0.9348222225 Tabel 3 : Solusi Analitik Suhu dan Tekanan Udara Sebenarnya untuk Q 1 = 36,2 i Waktu (t i ) Suhu (T ) i Tekanan (P ) i 0 0 1 0.9346 1 2. 10 8 0.9999999356 0.9345999999 2 4. 10 8 0.9999998711 0.9345999997 3 6. 10 8 0.9999998067 0.9345999996 4 8. 10 8 0.9999997423 0.9345999995 5 10. 10 8 0.9999996778 0.9345999994 6 12. 10 8 0.9999996134 0.9345999993 7 14. 10 8 0.9999995490 0.9345999992 8 16. 10 8 0.9999994846 0.9345999991 Tabel 4 : Solusi Analitik Suhu dan Tekanan Udara Sebenarnya untuk Q 2 = 37 i Waktu (t i ) Suhu (T ) i Tekanan (P ) i 0 0 1 0.9346 1 2. 10 8 0.9999999329 0.9345999999 2 4. 10 8 0.9999998658 0.9345999998 43

3 6. 10 8 0.9999997988 0.9345999996 4 8. 10 8 0.9999997317 0.9345999995 5 10. 10 8 0.9999996646 0.9345999994 6 12. 10 8 0.9999995975 0.9345999993 7 14. 10 8 0.9999995305 0.9345999992 8 16. 10 8 0.9999994634 0.9345999991 4.4. Analsis Galat Relatif Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer (Selisih Antara Solusi Numerik dan Solusi Analitik). Tabel 5 : Galat Relatif model dinamik suhu dan tekanan udara di atmosfer untuk Q 1 = 36,2 i Waktu (t i ) Galat Relatif Suhu ( T i T i T i ) Galat Relatif Tekanan ( P i P i P i ) 0 0 0 0 1 2. 10 8 0.0004916189634 0.0008081439122 2 4. 10 8 0.00009838591268 0.001615561738 3 6. 10 8 0.0001475183285 0.002422322920 4 8. 10 8 0.0001475417380 0.003228427671 5 10. 10 8 0.0001965942633 0.003237840040 6 12. 10 8 0.0002456456950 0.004043281299 7 14. 10 8 0.0002946561329 0.004848067197 8 16. 10 8 0.0003436255771 0.005652198381 Tabel 6: Galat Relatif model dinamik suhu dan tekanan udara di atmosfer untuk QQ 2 = 37 i Waktu (t i ) Galat Relatif Suhu ( T i T i T i ) Galat Relatif Tekanan ( P i P i P i ) 0 0 0 0 1 2. 10 8 0.000002065800138 0.00003542392468 2 4. 10 8 0.000004131700554 0.00007084902634 3 6. 10 8 0.000006197801247 0.0001062755190 4 8. 10 8 0.000008263902217 0.0001417031886 5 10. 10 8 0.00001033010346 0.0001660833513 44

6 12. 10 8 0.00001244610501 0.0002023426066 7 14. 10 8 0.00001451250681 0.0002377737002 8 16. 10 8 0.00001657890890 0.0002732060777 4.5. Grafik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer. Gambar 2 : Solusi Numerik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer untuk Q 1 = 36,2 Gambar 3 : Solusi Numerik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer untuk Q 2 = 37 V. Penutup 5.1. Kesimpulan 1. Secara umum solusi numerik model dinamik suhu dan tekanan udara di atmosfer dengan Runge Kutta Orde Empat (setiap iterasi) berbentuk: T i T i = T 0 + 1 [k 6 1 + 2k 2 + 2k 3 + k 4 ] P i = P 0 + 1 [l 6 1 + 2l 2 + 2l 3 + l 4 ] 45

t i = t i + h dengan : k 1 = hf (T 0, P 0, t 0 ) l 1 = hg (T 0, P 0, t 0 ) k 2 = hf (T 0 + 1 2 k 1, P 0 + 1 2 l 1, t 0 + 1 2 h) l 2 = hg (T 0 + 1 2 k 1, P 0 + 1 2 l 1, t 0 + 1 2 h) k 3 = hf (T 0 + 1 2 k 2, P 0 + 1 2 l 2, t 0 + 1 2 h) l 3 = hg (T 0 + 1 2 k 2, P 0 + 1 2 l 2, t 0 + 1 2 h) k 4 = hf (T 0 + k 3, P 0 + l 3, t 0 + h) l 4 = hg (T 0 + k 3, P 0 + l 3, t 0 + h) dt = 36.2[2,36.36,2P(t)+36,775 36.2T(t)] dt 36,775[36,775 0,5428 36.2] dp = 36,2[0.23 36,2P(t)] = g (T, P, t) dt 36,775 0,5428 36.2 = f(t, P, t) 2. Grafik suhu dan tekanan udara di atmosfer memenuhi hukum persamaan gas ideal bila nilai parameter laju pelepasan kalor (Q) di atmosfer dipilih pada daerah kestabilan. Grafik ini tidak bisa dipertahankan bila dipilih di luar daerah kestabilannya yaitu 36,2322 > Q. 5.2. Saran Penulis mengharapkan agar ada penelitian lanjut tentang model dinamik suhu dan tekanan udara di atmosfer dengan meggunakan metode numerik lain selain metode Runge Kutta Orde Empat. Daftar Pustaka [1]. Darsono, Valentino. Pengantar 1/mu Lingkungan. Edisi revisi. Y ogyakarta: Jhamtani, H. 1993. Pemanasan Global. Yayasan Obor Indonesia, Kophalindo, Panos. Jakarta. [2]. Susandi, dkk. 2008. Pengaruh cuaca dan iklim. http://www. Pengaruh Cuaca dan iklim.html, diakses pada tanggal 16 April 2013. 46