Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

ANALISIS DATA. 4.1 Deskripsi Pelanggan Pelanggan Home Industry Aryani Art selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA

Bab 1. PENDAHULUAN

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra


BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM INDUSTRI ROTAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL WAWANCARA. 1. Bergerak di bidang apa perusahaan ini dan apa produk yang dihasilkan? 2. Seberapa besar kapasitas produksi perusahaan ini?

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

DAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

Telp/sms : BBM : 5D6B0824 Whatsapp : Line ID : rotankita

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PRAKTEK WANPRESTASI PEMESANAN BARANG DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BAK TRUK DI C.V SUMBER JATI BATANG DAN TIGA PUTRA WELERI

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ada dua macam jenis data, antara lain:

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY MERAPI LAS LISTRIK DI DEPOK

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong masyarakat

Telp : (0271) BBM : 75688B06 Whatsapp : Line ID : rotankita

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok

BAB I PENDAHULUAN. sarana, prasarana, dan lain-lain yang dapat merugikan pihak perusahaan.

Telp : (0271) BBM : 5D6B0824 Whatsapp : Line ID : rotankita

Telp : (0271) BBM : 5D6B0824 Whatsapp : Line ID : rotankita

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB III UPAH BORONGAN DI PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berbagai jenis-jenis roti. Aroma Bakery dan Cake Medan memiliki toko-toko sendiri

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CV. CIPTA MATRA SELARAS

Telp : (0271) BBM : 75688B06 Whatsapp : Line ID : rotankita

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

Telp : (0271) BBM : 5D6B0824 Whatsapp : Line ID : rotankita

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI LEMARI TIGA PINTU PADA PD. MEUBEL JEPARA KITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media : Yogyakarta, 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product...

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB III METODOLOGI PENELETIAN. kategori manufaktur. Perusahaan tersebut adalah Toko Favian (Home Industry)

MODUL PRAKTIKUM. Rekayasa Model II (DPK 211) Topik. Rekayasa Model I. Penyusun: Oskar Judianto. SSn., MM., MDs.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA MEBEL R.DIKA LUBUKLINGGAU.

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo

APLIKASI PENGELOLAAN PENJUALAN KERAJINAN BESI BERBASIS WEB & SMS GATEWAY (Studi Kasus Bengkel Las Loka Karya)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA. 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Meubel CV. Era di Surakarta

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. 1.1 Latar Belakang Pemilihan bidang dan objek KKP

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

IV. PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan transportasi. Globalisasi berarti menyatukan pasar domestik

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu hasil produksi Indonesia yang termasuk ke dalam komoditi non

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

10 METODE PENELITIAN Metode penelitian digunakan untuk memahami objek penelitian dan dapat mengarahkan peneliti dalam melakukan analisis, sehingga dapat memberikan solusi dalam menjawab persoalan penelitian yang dihadapi.satuan pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw,2004:178). Maka satuan pengamatan pada penelitian ini adalah pemilik pada Home Industry Aryani Art di

11 Tuntang.Sedangkan satuan analisis adalah aras yang agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalanpersoalan penelitian (Ihalauw, 2004: 174). Maka satuan analisis pada penelitian ini adalah para pelanggan serta laba dari setiap pelanggan pada Home Industry Aryani Art di Tuntang. Pada penelitian ini memilih konsep pelanggan serta laba. Data yang diperoleh adalah berupa data dari laba penjualan yang berwujud angka dalam nilai rupiah, karena data dari laba penjualan bisa saja bernilai nol( tidak ada penjualan), maka konsep pelanggan tersebut diukur berdasarkan skala interval, sedangkan konsep laba diukur berdasarkan skala ratio. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objeknya. Dalam penulisan ini data primer yang digunakan meliputi: o Profil dan gambaran umum perusahaan. o Laporan keuangan internal dan laporan biaya-biaya dari bagianbagian yang mendukung aktivitas penjualan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, seperti arsip- arsip perusahaan, serta diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah data laporan laba kerajinan Home induastry, data gambaran umum home Industry, serta daftar nama pelanggan.prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pemilik Home Industry yang berwenang yang dapat

12 memberikan informasi yang dibutuhkan. Melalui wawancara akan diperoleh data primer yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu data. b. Observasi Gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi Home industry yang sesungguhnya diperoleh melalui pengamatan langsung. Dari observasi ini akan diperoleh data primer yang meliputi data-data yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan dalam melayani pelanggan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan alat analisis laba pelanggan, dimana menggambarkan dan menganalisis secara sistematis mengenai laba yang ada pada Home Industry Aryani Art Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1.Menghitung laba kotor setiap pelanggan dengan cara sebagai berikut : a. Identifikasi penjualan setiap pelanggan. b. Identifikasi harga pokok penjualan setiap pelanggan. c. Penentuan laba kotor setiap pelanggan setiap pelanggan. 2.Menentukan besarnya biaya pemasaran langsung untuk setiap pelanggan. 3.Mengidentifikasi biaya pemasaran tidak langsung dan mengalokasikannya kepada setiap pelanggan. 4.Mengidentifikasi biaya administrasi dan umum dan mengalokasikannya kepada setiap pelanggan. 5.Menghitung laba bersih setiap pelanggan. GAMBARAN UMUM HOME INDUSTRY ARYANI ART Sejarah Berdirinya Home Industry Aryani Art Home industry Aryani art adalah industry rumahan yang bergerak di bidang pengolahan pelepah pisang, pandan, rotan, dan enceng gondok menjadi mebel, sekat, pintu, dan gebyok pengantin.

13 Home Industry Aryani Art berdiri pada tahun 2000 dengan ijin pendirian sebagai berikut: Nomor TDP : 11.17.5.52.05561 Nomor NPWP : 24.221.012.8.505.000 Izin SIUP nomor : 503/157/PK/VI/2003/PL Industry ini didirikan oleh Ibu Aryani dengan modal awal sebesar Rp 35.000,00 Usaha ini dirintis pertama kali oleh Ibu Aryani, sebelum beliau terjun menjadi perajin enceng gondok beliau berprofesi sebagai pemasok enceng gondok di daerah Kulonprogo Yogyakarta kampung halaman suami Ibu Aryani karena beliau melihat bahwa enceng gondok tersebut digunakan sebagai bahan baku kerajinan di daerah tersebut kemudian beliau mulai berpikir bahwa disekitar tempat kelahirannya yaitu di daerah Tuntang banyak sekali enceng gondok yang dibiarkan tumbuh liar di rawarawa karena pada saat itu warga disekitar rawa belum mengetahui manfaat dari enceng gondok tersebut dari sinilah awal usaha yang dilakukan Ibu Aryani, beliau menjadi pemasok enceng gondok di daerah Kulonprogo Yogyakarta. Kegiatan sebagai pemasok ini berlangsung selama 3 tahun karena Ibu Aryani melihat bahwa keuntungan yang didapat sebagai pemasok lebih kecil dibandingkan keuntungan sebagai perajin. Oleh karena itu beliau mulai belajar membuat anyaman dari enceng gondok menjadi keranjang atau box tisue. Pada suatu ketika ada seorang pembeli dari Desa Trasan, Sukoharjo memesan enceng gondok kering yang sudah dipilin yang akan digunakan untuk pembuatan mebel. Karena semangat dan kegigihan Ibu Aryani maka beliau mendatangi desa tersebut dan berlatih untuk membuat mebel karena keuntungan yang didapat jauh lebih besar dibandingkan beliau memproduksi keranjang, dari hasil penjualan mebel

14 enceng gondok keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000. Beragam mebel dari anyaman enceng gondok yang berhasil didesain sendiri oleh Ibu Aryani dan dipasarkan di dalam maupun di luar negri. Kualitas dari hasil produksinya lah yang membuat kerajinan tersebut menembus hingga mancanegara yaitu negara perancis dan malaysia. Selain kerajinan yang berbahan baku enceng gondok, bahan baku seperti pandan dan rotan juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan pintu, sekat ruang dan gebyok ( hiasan pengantin ). Struktur Organisasi Perusahaan Bentuk struktur organisasi pada Home Industry Aryani Art ini adalah struktur organisasi garis, yaitu kekuasaan dan tanggung jawab berada pada satu pimpinan, sehingga segala perintah dari pimpinan disampaikan melalui suatu garis lurus kepada bawahan. (Tabel Struktur Organisasi pada lampiran 1) Personalia Tenaga Kerja Tenaga kerja pada Home industry Aryani Art Tuntang terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga tidak langsung. Jumlah keseluruhan tenaga kerja Home industry Aryani art adalah 11 orang. a.tenaga kerja produksi i. Tenaga pembuat kerajinan (menganyam) 4 orang ii. Tenaga Finishing (mengecat) 2 orang iii.tenaga pengelasan (desain) 2 orang b. Tenaga kerja non produksi Tenaga kerja non produksi terdiri dari satu tenaga pengiriman, satu tenaga administrasi, dan satu pelayan toko.

15 Jam Kerja Jumlah jam kerja dalam satu minggu adalah 56 jam dalam 7 hari kerja. Supaya kedisiplinan tetap terjaga, Home Industry Aryani Art mewajibkan karyawan mulai bekerja pada pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00. Kerja over time (lembur) tidak dapat dipastikan waktunya, tergantung pada situasi dan kondisi pekerjaan. Sistem Pengupahan Pengupahan untuk tenaga kerja langsung menggunakan dasar upah borongan. Tarif ditentukan berdasarkan jumlah barang yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan tenaga produksi dan tingkat kesulitan pengerjaan kerajinan atau tergantung karakteristik dan variasi pesanan konsumen. Tarif upah tenaga kerja langsung yang ditentukan perusahaan adalah Rp 25.000-Rp 30.000 per hari untuk bagian penganyaman dan untuk bagian pengelasan (desain/ kerangka) tarif upah yang ditentukan adalah sebesar Rp 30.000- Rp 35.000 per hari. Gaji minimal tenaga kerja tidak langsung yang ditentukan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 750.000 tiap bulan. Proses Produksi Produk Produk utama dari Home Industry Aryani Art adalah mebel dengan bahan baku enceng gondok, pintu yang berbahan baku rotan dan pandan, sekat ruang yang berbahan baku pandan, serta gebyok atau hiasan pengantin berbahan baku pandan dan rotan. Dalam memproduksi 4 jenis produk utama tersebut melalui 3 tahap proses pembuatan. Adapun tahapan dalam pembuatan produk tersebut adalah:

16 31. Proses Desain dan Pembuatan Kerangka Proses desain ini ditentukan oleh pemilik sesuai dengan pesanan yang diinginkan konsumen. Desain produk inilah yang nantinya akan diserahkan pada bagian produksi untuk dilanjutkan proses pembuatannya. Kerangka produk kerajinan ini berbahan dasar 2 jenis bahan yaitu berbahan kayu dan berbahan besi. 32. Proses Penganyaman Proses penganyaman ini dilakukan setelah pembuatan desain /kerangka selesai dikerjakan. Kerangka yang selesai dikerjakan akan diserahkan kepada bagian penganyaman untuk dilanjutkan dengan proses menganyam. Proses penganyaman ini dilakukan sesuai dengan jenis kerajinan dan jenis bahan yang akan digunakan untuk memproduksi masing- masing kerajinan. 33. Proses Finishing Proses finishing memiliki 3 tahap pembuatan: Tahap sending Pada tahap ini bagian finishing membuat campuran antara sending dengan tiner dengan perbandingan 1:1, campuran tersebut dimasukkan kedalam alat semprot (spet) yang dihubungkan dengan kompresor berdaya 1500 watt dan kemudian disemprotkan pada anyaman kerajinan dan setelah selesai anyaman tersebut dijemur dibawah panas matahari. Sending ini dilakukan untuk menutup pori-pori pada enceng gondok,pandan, dan rotan agar terhindar dari jamur. Sedangkan tinner digunakan untuk melarutkan sending Tahap Pengecatan Dalam tahap pengecatan bagian finishing mencampur antara cat dan tinner. Campuran tersebut dimasukkan kedalam spet dan kemudian disemprotkan pada anyaman dan dihubungkan pada kompresor. Proses

17 pengecatan ini dilakukan dengan cara semprot agar dihasilkan proses pengecatan yang merata. Tahap Melamin Dalam tahap ini bagian finishing mencampur antara melamin dengan tinner. Seperti halnya dengan proses sebelumnya campuran tersebut dimasukkan kedalam spet dan kemudian disemprotkan pada anyaman dan dihubungkan pada kompresor. Proses melamin ini dilakukan agar kerajinan menjadi mengkilap dan tahan lama. Berikut ini adalah proses pembuatan produk berupa mebel, gebyok, sekat dan pintu: Produk mebel: Bahan-bahan pembuatan 1 set mebel: Kayu ( sebagai kerangka). Enceng gondok. Pewarna meliputi sending,cat, dan melamin. Amplas. Dempul. Proses pembuatan: Kerangka yang digunakan dalam pembuatan mebel ini adalah berupa kayu. Kayu yang digunakan sesuai dengan desain mebel yang dipesan konsumen. Namun sebagian besar model kerangka yang digunakan untuk pembuatan mebel relatif sama. Kayu yang akan digunakan untuk kerangka dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan pasah listrik dan didempul untuk menghasilkan kerangka yang maksimal karena dempul ini berfungsi untuk melapisi bagian kayu yang berlubang. Setelah itu kayu dipaku untuk dibuat kerangka. Setelah kayu selesai dibuat kerangka maka oleh bagian penganyaman kayu tersebut akan dianyam dengan menggunakan enceng gondok, proses

18 penganyaman 1 set mebel ini akan selesai dalam waktu 3 hari. Proses selanjutnya adalah finishing yaitu mebel tersebut akan diberi warna dengan 3 kali proses pewarnaan yaitu proses sending, proses pengecatan, dan proses melamin untuk melapisi mebel agar terhindar dari jamur. Setelah itu mebel dikeringkan dengan bantuan panas matahari. Produk gebyok pengantin: Bahan-bahan 1 set gebyok pengantin: Besi ( sebagai kerangka) Pandan Rotan Pewarna meliputi sending,cat dan melamin Proses pembuatan: Pembuatan gebyok pengantin diawali dengan membuat kerangka dengan bahan dasar besi, dalam pembuatan 1 set mebel dibutuhkan kirakira 16 batang besi, setelah proses pembuatan kerangka selesai maka proses selanjutnya adalah proses penganyaman.dalam pembuatan gebyok pengantin ini bahan baku yang digunakan adalah kombinasi antara pandan dan rotan. Pandan dan rotan tersebut akan didesain sesuai dengan model yang telah ditentukan. Setelah proses penganyaman selesai maka tahap berikutnya adalah tahap finishing dimana gebyok pengantin yang sudah jadi akan diberi sending yang berguna untuk menutup pori-pori dari bahan dasar berupa pandan dan rotan tersebut agar didapatkan hasil yang maksimal dan terhindar dari jamur, setelah sending tersebut kering maka gebyok tersebut diberi warna dengan cat sesuai dengan selera, kemudian proses selanjutnya adalah gebyok diberikan melamin agar gebyok yang dihasilkan terhindar dari jamur dan terlihat mengkilap.

19 Produk Sekat: Bahan-bahan pembuatan 1 set sekat: Besi (sebagai kerangka) Engsel Lem kayu Pandan Pewarna meliputi sending,cat, dan melamin. Proses pembuatan: Kerangka yang digunakan dalam pembuatan sekat ini adalah besi. 1 sekat membutuhkan besi kira-kira 5 batang besi. Dalam pembuatan kerangka besi dibutuhkan alat las yang berguna untuk mengelas besi tersebut. Setelah selesai pembuatan kerangka maka bagian desain/ kerangka tersebut memasang engsel pada setiap sekat, dalam 1 sekat diberikan 2 engsel pada bagian atas dan bawah kerangka besi. Biasanya 1 set sekat terdiri dari 3 bagian sekat yang digabungkan dengan menggunakan 6 engsel dalam 1 set. Proses berikutnya adalah penganyaman dengan menggunakan bahan dasar pandan. Setelah proses penganyaman selesai maka oleh bagian finishing akan diberikan sending, cat dan melamin seperti proses pembuatan kerajianan tangan yang lainnya. Biasanya dalam 1 hari bisa menghasilkan 2 set sekat tergantung dari keahlian masing-masing pekerja. Semakin terampil para pekerja maka semakin banyak pula hasil sekat yang diproduksi dalam 1 hari. Pintu: Bahan-bahan pembuatan pintu: Besi (sebagai kerangka) Rotan Pandan

20 Pewarna meliputi sending,cat dan melamin. Proses pembuatan: Kerangka yang digunakan dalam pembuatan pintu adalah besi. Kerangka besi tersebut dibuat dengan menggunakan alat las. Setelah kerangka selesai dikerjakan proses berikutnya adalah penganyaman dengan menggunakan bahan dasar pandan. Proses penganyaman ini dibuat sesuai dengan model atau sesuai dengan pesanan pelanggan. Setelah proses penganyaman selesai maka oleh bagian finishing akan diberikan sending, cat dan melamin agar diperoleh hasil yang tahan lama dan mengkilap. Proses pengambilan sample: Penelitian ini menggunakan sample 5 pelanggan yaitu Toko Pandanaran, CV.Patma Indo Raya, Bapak Rukin, Bapak Sugeng Iriyanto, dan Istana Rotan. Sebenarnya tidak hanya 5 pelanggan ini yang terdapat pada Home Industry Aryani Art Namun dalam penelitian ini penulis hanya mengambil sample 5 pelanggan karena pelanggan-pelanggan inilah yang dianggap sebagai pelanggan yang loyal terhadap Home Industry ini dimana pelanggan-pelanggan inilah yang dikategorikan sebagai pelanggan yang sering melakukan pembelian secara berulang kepada Home Industry ini. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Toko Pandanaran, CV. Patma Indo Raya, Bapak Rukin, Bapak Sugeng Iriyanto, dan Istana Rotan adalah sebagai pelanggan tetap. Bapak Rukin dan Bapak Sugeng Iriyanto adalah broker bagi pelanggan-pelanggan luar negri yaitu malaysia dan Perancis. Setelah krisis yang terjadi pada akhir tahun 2009 Home Industry ini tidak melakukan penjualan ekspor secara langsung namun melalui broker dari masing-masing pelanggan yang berlokasi di Jepara. Oleh karena itu hubungan dengan pelanggan luar negri tidak dilakukan secara langsung oleh Home Industry Aryani Art. Sehingga segala sesuatu yang

21 berhubungan dengan pelanggan luar negri adalah tanggung-jawab dari broker.