BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan dan bagaimana perubahan unsur unsur itu dari tahun ke tahun untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II LANDASAN TEORI

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba. Laba secara operasional merupakan perbedaan antara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

luas, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada Pengaruh Rasio

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana atau penanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. (Martono & Harjito,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk. dengan alat-alat pembanding lainnya (Munawir, 2007:36).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Warren Reeve Fess (2008:10) Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihakpihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka. 2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2009:1) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Menurut Kasmir (2008:7) dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu.

Sedangkan penjelasan menurut Harahap (2009:105) Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah sebagai berikut: Neraca atau Laporan Laba Rugi atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Kemudian menurut Raharjo (2005:1) Menyatakan bahwa Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan lainnya) dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Dari pengertian laporan keuangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah pelaporan prestasi keuangan suatu perusahaan yang disajikan pada akhir suatu periode, yang lazimnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan. 2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) menyatakan bahwa Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan aru kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewarship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan menurut Kasmir (2008:10), tujuan laporan keuangan adalah : 1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini; 2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu; 4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu; 5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasivam dan modal perusahaan; 6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada suatu periode; 7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan; 8) Informasi keuangan lainnya 2.2.2 Komponen Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), komponen laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut : a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas e. Catatan atas Laporan Keuangan 2.1.4.1 Neraca Menurut Rahardjo (2005:1), neraca adalah sebagai berikut : Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Neraca adalah laporan kondisi keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan posisi keuangan pada saat tertentu. Menurut Kuswadi (2008:8) Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

2.1.4.2 Laporan Laba Rugi Penyajian laporan laba rugi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) Laporan laba rugi suatu perusahaan disajikan sedemikian rupa, menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan Laba Rugi minimal meliputi pos pos sebagai berikut : 1. Pendapatan 2. Laba rugi usaha 3. Beban pinjaman 4. Bagian laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan dengan menggunakan metode ekuitas. 5. Beban pajak 6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan 7. Pos luar biasa 8. Hak minoritas dan ; 9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan Penjelasan laporan laba rugi menurut Kuswadi (2008:8) laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha pada suatu periode tertentu 2.1.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan : 1. Laba atau rugi bersih dari periode yang bersangkutan 2. Setiap pos dan pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas. 3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait 4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik

5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode beserta perubahannya 6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan 2.1.4.4 Laporan Arus Kas Penjelasan laporan arus kas menurut Kuswadi (2008:8) lapran arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Menurut Warren Reeve Feess (2005:25) laporan arus kas adalah Suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. 2.1.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut Kuswadi (2008:8) Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan : 1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal; 3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar. 2.2.3 Pihak Pemakai Menurut Prastowo (2008:18), Para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat dari penjelasan berikut : 1. Investor Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. 2. Kreditor Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan mereka apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor. 4. Pemegang Saham Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk busines plan selanjutnya. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung dengan perusahaan.

6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu juga mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya terkait pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. 8. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. 2.2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan Keuangan memiliki keterbatasan antara lain : a) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang sudah lewat. b) Laporan keuangan bersifat umum, yaitu disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk pajak dan bank. c) Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan taksiran dan dan berbagai pertimbangan. d) Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. f) Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya. g) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. i) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. 2.1.3 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan kebutuhan atau fokus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Prastowo dkk (2008:18), analisis laporan keuangan adalah : Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.

Sedangkan menurut Rahardjo (2001:85) Analisis Laporan Keuangan adalah hubungan antara satu angka dengan angka yang lain, dan jumlah serta arah perubahan dari suatu saat tertentu ke saat berikutnya. Menurut Skousen dkk. (2005:775) analisis laporan keuangan adalah Memeriksa hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode. 2.3.1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Bernstein yang dikutip oleh Harahap (2009:105) adalah sebagai berikut : 1. Screening Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung kelapangan. 2. Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya. 3. Forcasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 4. Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan. 5. Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dalam analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi. Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

2.3.2. Teknik Analisis Laporan Keuangan Teknik analisis laporan keuangan menurut Prastowo (2002:52), adalah sebagai berikut : a) Metode Analisis Horizontal (Dinamis) Analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya. b) Metode Analisis Vertikal (Statis) Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. c) Metode Analisis Rasio Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak dipakai dalam praktik. Dalam menggunakan teknik analisis rasio, yang perlu ditekankan adalah arti dan kegunaan dari masing-masing angka rasio tersebut 2.1.4 Analisis Rasio Keuangan 2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Suatu rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran karena hubungan ini mempunyai makna. Menurut Prastowo (2008:18) Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini

merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak. 2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai kewajiban perusahaan dilunasi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut tidak likuid. Dalam skripsi ini rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut : 2.1.10.2.1 Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah

arus kas jangka pendek dapat menyebabkan perusahaan bangkrut. Adapun rumus Rasio Lancar disajikan sebagai berikut : Rasio Lancar = Aktiva Lancar Hutang Lancar 2.1.10.2.2 Rasio Cepat (Quick Ratio) Menurut Bambang Riyanto (2001:94) Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 apabila rasio ini kurang dari 100% maka posisi likuiditas dianggap kurang likuid. Persediaan dan biaya yang dibayar dimuka merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Bagi perusahaan yang siklus operasi yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengkonversi persediaan menjadi kas, oleh sebab itu banyak kreditor lebih menyukai rasio cepat ketimbang rasio lancar sebagai parameter solvensi jangka pendek. Menurut Mamoru (2003:220) Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid.

Adapun rumus rasio cepat disajikan sebagai berikut : Rasio Cepat = Harta Lancar Persediaan Hutang Lancar 2.1.10.2.3 Rasio Liquid (Liquid Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank. Adapun rumus rasio lambat adalah sebagai berikut : Rasio Liquid = Kas + Investasi Hutang Lancar 2.1.10.3 Pengertian Investasi Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Menurut Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) menyatakan bahwa Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil

investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang. Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284) Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.

2.1.5 Kerangka Konseptual Dalam penelitan akan diteliti mengenai hubungan antara rasio keuangan dan pengembalian investasi. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri tiga rasio yaitu, current ratio, quick ratio, liquid ratio dan ROI. Gafik 2.1 Kerangka Konseptual Current Ratio (CR) X1 H1 Quick Ratio (QR) X2 H2 Pengembalian Investasi (ROI) Y Liquid Ratio (LR) H3 X3 H4

2.1.6 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H1 : ada pengaruh Current Ratio terhadap pengembalian investasi H2 : ada pengaruh Quick Ratio terhadap pengembalian investasi H3 : ada pengaruh Liquid Ratio terhadap pengembalian investasi H4 : ada pengaruh CR, QR, LR terhadap pengembalian investasi baik secara simultan dan parsial

2.1.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Anlovan Rizky Pengaruh Rasio Likuiditas Profit Margin, Return On Secara parsial tidak Nasution (2010) Dan Profitabilitas Terhadap Investment, Return On adanya pengaruh Perubahan Harga Saham Pada Equity, Earning Per variabel independen Perusahaan Perbankan Di Share terhadap variabel Bursa Efek Indonesia dependen 2 Widya Astuti P Pengaruh Kinerja Keuangan Net Profit Margin, Secara parsial tidak (2010) Perusahaan Terhadap Harga Return On Investment, adanya pengaruh Saham Pada Perusahaan Return On Equity, variabel independen Telekomunikasi Yang Earning Per Share terhadap variabel Terdaftar Di BEI dependen 3 Yesisika C Pengaruh Kinerja Keuangan Return On Investment, Secara parsial tidak Sihombing Terhadap Saham Pada Return On Equity, Debt adanya pengaruh (2011) Perusahaan Industri Barang To Equity Ratio, Long variabel independen Konsumen Di BEI Term Debt To Equity terhadap variabel Ratio dependen 4 Yuspan Analisis Pengaruh Kinerja Debt to Assets Ratio, Secara parsial tidak Handoko (2011) Keuangan Terhadap Harga Debt to Equity Ratio, adanya pengaruh Saham Pada Perusahaan Long Term Debt to variabel independen Perkebunan Yang Terdaftar Equity Ratio terhadap variabel Di BEI 2010 dependen 5 Igka Ulupui Analisis Pengaruh Rasio CR, ROA, DER, TATO, CR dan ROA Likuiditas, Leverage, dan Return Saham berpengaruh positif dan Aktivitas dan Profitabilitas signifikan terhadap Terhadap Return Saham return saham 6 Mei Hotma PengaruhFaktor Fundamental CR, ROE, CFOD, PBV, Secara simultan semua Mariati Munte Terhadap Return Saham Ukuran Perusahaan variabel independen (Size) dan return berpengaruh