ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

KESANTUNAN TINDAK DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK DAN ORANG TUA DI DESA NGRANCANG, NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

KAIDAH KESANTUNAN DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR: KAJIAN PRAGMATIK. Nanik Setyawati, S.S., M.Hum. Universitas PGRI Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Diajukan Oleh: SEPTIN ARIYANI A

KAJIAN PRAGMATIK TERHADAP TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU SMA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KELAS

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. itu dalam dunia ekonomi, politik, sosial budaya dan teknologi, menyadarkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai alat sosial, dan sebagai sarana mengekspresikan diri (2007:3). Dari

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB III METODE PENELITIAN

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI DisusunOleh : RENDIYANTO A 310080062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PERNYATAAN Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam jurnal ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya. Surakarta, 3 Oktober 2012 Rendiyanto A 310080062

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID A. ABSTRAK DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI Rendiyanto A.310080062 Tindak tutur direktif mempunyai peran penting dalam pendidikan. Guru dan siswa dalam berkomunikasi memerlukan tindak tutur direktif sebagai media menyampaikan maksud. Penelitian ini bertujuan : Mengidentifikasi dan mendeskripsikan penggunaan tindak tutur direktif yang digunakan guru murid dan untuk mengetahui penerapan skala kesantunan dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Sumber data penelitian ini berupa interaksi pembelajaran guru murid di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptf kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, teknik rekam. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual (kontekstrual metodh) dan metode padan. Hasil penelitian yang diperoleh: bentuk tindak tutur direktif pada interaksi pembelajaran guru siswa MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri sejumlah 43 data tuturan direktif dengan rincian (1) tindak tutur direktif memerintah terdapat 16 tuturan, (2) tindak tutur direktif meminta izin terdapat 2 tuturan, (3) tindak tutur direktif menguji terdapat 2 tuturan, (4) tindak tutur direktif menyarankan terdapat 11 tuturan, (5) tindak tutur direktif mengajak terdapat 5 tuturan, (6) tindak tutur direktif mempersilahkan terdapat 1 tuturan, (7) tindak tutur direktif mengintrogasi terdapat 5 tuturan, (8) tindak tutur menantang terdapat 2 tuturan. skala kesantunan dalam tindak tutur direktif yang digunakan guru dan murid dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri ditemukan tuturan-tuturan yang mematuhi dan melanggar sekala kesantunan. Hal ini tercermin dari hasil analisis data yang menemukan adanya 9 tuturan yang mematuhi sekala utung rugi, 13 tuturan yang mematuhi sekala pilihan, 4 tuturan mematuhi sekala ketidak langsungan sedangkan yang tidak mematuhi ada 3 tuturan, 15 tuturan mematuhi sekala keotoritasan, 4 tuturan mematuhi sekala jarak sosial. Kata kunci: tindak tutur direktif, skala kesantunan, guru, siswa 1

B. PENDAHULUAN Pendidikan tidak bisa terlepas dari peran sentral bahasa, karena dengan bahasa maksud dan tujuan dari pembelajaran dapat tersampaikan dengan sempurna. Begitu pentingnya peran bahasa dalam kehidupan manusia mengakibatkanada beberapa cabang ilmu yang secara khusus mempelajari bahasa lebih mendalam dan salah satunya adalah cabang ilmu pragmatik. Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal ekstra lingual yang dibicarakan (J. W. M Verhaar, 2008:14). Dari pendapat yang dikemukakan Verhaar tersebut menekankan bahwa pragmatik mempelajari tentang makna yang terdapat dalam komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Tindak tutur merupakan hal penting di dalam kajian pragmatik. Mengujarkan sebuah tuturan tertentu dapat dipandang sebagai melakukan tindakan (mempengarui, menyuruh), di samping memang mengucapkan atau mengujarkan tuturan itu. Kegiatan melakukan tindakan mengujarkan tuturan itulah yang mrupakan tindak tutur atau tindak ujar (Rustono,1999:32). Seperti dalam aktivitas sosial lain termasuk dalam dunia pendidikan, kegiatan bertutur akan terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Dalam berinteraksi manusia diperlukan norma-norma dan etika agar hubungan manusia satu dengan yang lainya harmonis, tidak terganggu dan tidak bermasalah, kesantunan berbahasa dapat dipandang sebagai usaha untuk menghindari konflik antara penutur dengan mitra tutur. Kesantunan berbahasa merupakan hasil pelaksanakan kaidah yaitu kaidah sosial, dan hasil pemilihan setrategi komunikasi. Pentingnya kesantunan berbahasa sehingga dijadikan tolak ukur penilaian budaya pada suatu masyarakat. 2

Kaitannya dengan penggunaan bahasa dalam pendidikan, peneliti sangat tertarik dengan penggunaan tindak tutur antara guru-murid di MTs Sunan Kalijaga. Peneliti ingin mengetahui penggunaan tindak tutur direktif, dan penerapan skala kesantunan dalam bertutur direktif. Hal yang menarik untuk diteliti diantaranya bagaimana bentuk tindak tutur direktif, penerapan skala kesantunan bahasa dalam pembelajaran antara gurumurid. Dengan demikian, penulis melaksanakan penelitian berjudul Analisis Tidak Tutur Direktif Antara Guru Murid Di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, ada dua masalah yang perlu dibahas. a. Bagaimanakah bentuk tindak tutur direktif yang digunakan guru murid dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri? b. Bagaimanakah penerapan prinsip kesantunan dalam penggunaan tindak tutur direktif yang digunakan guru murid dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri menurut skala kesantunan? 2. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah diskriptif kualitatif yaitu dalam analisis kualitatif, data yang dianalisis itu bukan data berupa angkaangka (data kuantitatif), tetapi berupa kata-kata Mahsun (2005: 257). Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan kenyataan yang ada berdasarkan konsep, kategori dan tidak berdasarkan angka. Dalam pnelitian ini peneliti mencatat data yang berbentuk tindak tutur yang digunakan dalam proses pembelajaran di MTs kemudian peneliti mendiskripsikan data tersebut dalam bentuk hasil penelitian. 3. Tujuan Penelitian Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 3

a. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan penggunaan tindak tutur direktif yang digunakan gurumurid dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. b. Untuk mengetahui penerapan skala kesantunan dalam tindak tutur direktif yang digunakan gurumurid dalam proses pembelajaran di MTsSunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. C. METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan disebuah MTs, tepatnya di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukrto Kabupaten Wonogiri. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan antara bulan Maret-Agustus2012. 3. Bentuk dan Strategi Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif kualitatif yaitu dalam analisis kualitatif, data yang dianalisis itu bukan data berupa angka-angka (data kuantitatif), tetapi berupa kata-kata Mahsun (2005: 257) Dalam pnelitian ini peneliti mencatat data yang berbentuk tindak tutur yang digunakan dalam proses pembelajaran di MTs kemudian peneliti mendiskripsikan data tersebut dalam bentuk hasil penelitian. 4. Objek Penelitian Mahsun (2007: 18-19) mengemukakan bahwa objek penelitian merupakan sasaran atau hal yang dikaji dalam sebuah penelitian bahasa yang membentu data dan bersifat ganda. Objek penelitian ini adalahmts Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukrto Kabupaten Wonogiri.. 5. Data dan Sumber Data Data merupakan fenomena lingual khusus yang mengandung dan berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud dan data dapat di identifikasi sebagai bahan suatu penelitian (Sudaryanto, 1993:5-6). Data yang digunakan dalam penelitian ini data lisan yaitu berupa 4

tuturan informan yang mengandung tindak tutur direktif dalam proses pembelajaran di MTs Sunan Kali Jaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Sumber data adalah asal dari data penlitian itu diperoleh. Dari sumber itu penulis memperoleh data yang dimaksud dan yang diinginkan. Data sebagai objek penelitian secara umum adalah informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh pneliti (Sudaryanto, 1993: 34). Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen yang terdiri dari tiga macam yaitu transkip, peristiwa, dan informan. Sumber data berupa transkip yang berbentuk catatanmaupun rekaman yang di dapatkan dari tuturan yang disampaikan guru atau murid dalam proses pembelajaran, sedangkan sumber data yang berupa peristiwa disiniadalah pristiwa proses pembelajaran yang terjadi di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukrto Kabupaten Wonogiri. 6. Teknik Penyediaan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) yaitu merupakan teknik penyediaan data yang dilakukan dengan peneliti tidak terlibat dialog, konversasi, atau imbal wicara, dan tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling bicara (Sudaryanto, 1993: 134). 7. Teknik Analisis Data Metode dalam pengumpulan data ini adalah metode simak, Metode simak atau penyimakan adalah metode pengumpulan data dengan mnyimak pnggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik dasar yang dipakai dalam mtode simak adalah teknik sadap, teknik sadap disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan pada pnyadapan.dalam arti peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dngan menyadap penggunaan bahasa seeorang atau beberapa orang yang menjadi informan (Mahsun, 2007: 92). 5

Dalam penelitian selanjutnya peneliti mnggunakan teknik lanjutan yang berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC) teknik rekam, dan, teknik catat. 8. Penyajian Hasil Analisis Data Sudaryanto (1993: 145) mengemukakan bahwa metode penyajian informal merupakan perumusan dengan kata- kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis. Penyajian formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang- lambang. Penelitian ini menggunakan metode penyajian data formal. Hasil analisis data dalam penelitian ini yaitu bentuk tindak tutur direktif dan penggunaan skala kesantunan dalam tindak tutu direktif di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. 9. Prosedur Penelitian a. Peneliti mengumpulkan data yang berupa data lisan berwujud kata, tuturan yang termasuk percakapan antara guru-murid di MTs Sunan Kalijaga, dilakukan dengan metode simak libat bebas cakap (SLBC) dengan teknik rekam. b. Peneliti mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk tindak tutur direktif dan penerapan skala kesantunan. c. Peneliti menganalisis data sesuai dengan data yang diklasifikasikan berdasarkan teknik analisis yang digunakan. d. Peneliti menarik kesimpulan dari semua data yang telah dianalisis. 10. Sistematika Penelitian Sistematika dalam penelitian sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Sistematika dalam penulisan penelitian ini. Bab I membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 6

Bab II membahas mengenai kajian pustaka dan landasan teori yang terdiri dari kajian pustaka, landasan teori, kerangka berfikir, dan desain penelitian. Bab III membahas mengenai metode penelitian, yang terdiri dari tempat penelitian, waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Bab IV membahas mengenai hasil dan pembahasan penelitian, terdiri dari diskripsi umum, penggunaan tindak tutur direktif, penerapan skala kesantunan dalam tindak tutur direktif. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil pengamatan, penelitian ini memiliki (2) dua hasil penelitian. 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Dalam Pembelajaran Di Mts Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Gorge Yule (2006: 93) menyebutkan bahwa tindak tutur dirktif adalah tindak tutur yang yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar penuturnya melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu mendorong mitra turur melakukan sesuatu. Dari pendapat Yule diatas kemudian merujuk dari contoh tindak tutur direktif yang dikemukakan Leech yang menyebutkan beberapa bentuk tindak tutur direktif (verrba direktif), yakni meminta (ask), meminta dengan sangat (beg), memohon dengan sangat (bid), memberi perintah (command), menuntut (demand), melarang (forbid), menganjurkan (recommend, dan memohon (request). Merujuk dari pendapat diatas peneliti membahas menjadi beberapa tindak tutur direktif yaitu memerintah, menasehati, meminta izin, menguji, menyarankan, memperingatkan, Merekomendasikan, mengharap, mengajak, intrupsi, 7

menegur,memarahi, menagih janji, membujuk, mengintrogasi, menantang, melarang, mempersilahkan. Dalam pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga ditemukan beberapa bentuk tindak tutur direktif yaitu tindak tutur direktif memerintah terdapat 16 tuturan, tindak tutur direktif meminta izin terdapat 2 tuturan, tindak tutur direktif menguji terdapat 2 tuturan, tindak tutur direktif menyarankan terdapat 11 tuturan, tindak tutur direktif mengajak terdapat 5 tuturan, tindak tutur direktif mempersilahkan terdapat 1 tuturan, tindak tutur direktif mengintrogasi terdapat 5 tuturan, tindak tutur menantang terdapat 2 tuturan. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya tuturan yang mengandung lebih dari satu bentuk tindak tutur direktif seperti pada data 10 yang mengandung bentuk tindak tutur introgasi dan ajakan, pada data 36 yang mengandung bentuk tindak tutur introgasi dan ajakan, pada data 38 yang mengandung bentuk tindak tutur mengajak dan menyarankan. Dari 43 tuturan yang ditemukan tuturan yang paling dominan adalah tindak tutur memerintah dan tindak tutur menyarankan. Hal ini disebabkan karena situasi tuturan yang terjadi dalam situasi resmi dan dalam instansi pendidikan jadi membatasi tindak tutur yang lain untuk dituturkan karena disini guru yang berperan aktif dalam bertutur jadi sudah sewajarnya tuturan memerintah dan menyarankan sering dituturkan, dari segi status sosial juga mempengaruhi dominanya tindak tutur memerintah dan menyarakan karena penutur sebagai guru dan mitra tutur sebagai murid yang melatarbelakangi banyaknya muncul tuturan-tuturan memerintah dan menyarankan. Dari analisis data yang dilakukan ada beberapa tindak tutur direktif yang tidak terdapat dalam pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga yaitu tindak tutur menasehati, memperingatkan, Merekomendasikan, 8

mengharap, melarang, intrupsi, menegur, memarahi, menagih janji, membujuk. 2. Penerapan Sekala Kesantunan Dalam Tindak Tutur Direktif Berdasarkan hasil analisis penelitian yangsudah dikumpulkan, diidentifikas, menunjukan bahwa tuturan direktif yag dituturkan baik siswa maupun guru di MTs Sunan Kalijaga ditemukan tuturan-tuturan yang menerapkan atau mematuhi prinsip kesantunan. prinsip kesantunan yang dimaksud, yaitu mengacu pada sekala kesantunan yang dikemukakan Leech (1993). Skala-skala yang di patuhi di MTs Sunan Kalijaga, antara lain: (1) skala untung rugi (cost benifet scale) Skala ini menunjuk kepada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh sebuah tindak tutur, (2) skala pilihan (Operational scale) Skala pilihan menunjuk pada banyak sedikitnya pilihan yang disampaikan oleh penutur, (3) skala ketidaklangsungan(indirectness) Skala ketidaklangsungan menunjuk pada peringkat langsung atau tidak langsungnya sebuah tuturan, (4) skala keotoritasan (authority scale) skala keotoritasan merupakan penggunaan keotoritasan dengan santun, (5) skala jarak sosial (Social distance scale) Menurut skala ini derajat rasa hormat yang ada pada sebuah situasi ujar tertentu sebagian besar tergantung pada beberapa faktor yang relatif permanen, yaitu faktor status, kedudukan, usia, derajat, keakraban, dan sebagainya. Pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga ditemukan tuturantuturan yang mematuhi dan melanggar skala kesantunan. Hal ini tercermin dari hasil analisis data yang menemukan adanya 9 tuturan yang mematuhi skala utung rugi, 13 tuturan yang mematuhi skala pilihan, 4 tuturan mematuhi skala ketidaklangsungan 9

sedangkan yang tidak mematuhi ada 3 tuturan, 15 tuturan mematuhi skala keotoritasan, 4 tuturan mematuhi skala jarak sosial. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya tuturan yang mematuhi lebih dari satu skala kesantunan seperti pada data 17 yang mematuhi skala utung rugi dan skala pilihan, data 25 yang mematuhi skala untung rugi dan skala pilihan, data 37 yang mematuhi skala utung rugi dan skala pilihan dan jarak sosial, data 4 mematuhi skala pilihan dan skala ketidaklangsungan. E. SIMPULAN Bentuk tindak tutur direktif yang ditemukan dalam pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri antara lain: (1) tindak tutur direktif memerintah terdapat 16 tuturan, (2) tindak tutur direktif meminta izin terdapat 2 tuturan, (3) tindak tutur direktif menguji terdapat 2 tuturan, (4) tindak tutur direktif menyarankan terdapat 11 tuturan, (5) tindak tutur direktif mengajak terdapat 5 tuturan, (6) tindak tutur direktif mempersilahkan terdapat 1 tuturan, (7) tindak tutur direktif mengintrogasi terdapat 5 tuturan, (8) tindak tutur menantang terdapat 2 tuturan. Dalam bertutur khususnya direktif diperlukan kesantunan berbahasa agar menjaga keharmonisan antara penutur dan mitra tutur. Pembelajaran di MTs Sunan Kalijaga ditemukan tuturan-tuturan yang mematuhi dan melanggar sekala kesantunan. Hal ini tercermin dari hasil analisis data yang menemukan adanya 9 tuturan yang mematuhi skala utung rugi, 13 tuturan yang mematuhi skala pilihan, 4 tuturan mematuhi skala ketidaklangsungan sdangkan yang tidak mematuhi ada 3 tuturan, 15 tuturan mematuhi skala keotoritasan, 4 tuturan mematuhi skala jarak sosial. 10

F. DAFTAR PUSTAKA Leech, Geoffrey. 1993. prinsip-prinsippragmatik. (edisi terjemahan oleh M. D. D Oka). Jakarta: Universitas Indonesia Press.. M. S. Mahsun. 2007. Mtode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi Metode dan Tekniknya.Jakarta: RajaGrafindo Persada. Rustono.1999. Pokok Pokok pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Pers. Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analiis Bahasa (Pengantar Pnelitian Wahaa Kebudayaan Secara Linguistik).Yogyakarta. Duta WacanaUniversity Verhaar J. W. M. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Yulle George. 2006. pragmatik. Yogyakarta: Pustaka PelajarPress. 11