3. METODOLOGI. Gambar 5 Peta lokasi penelitian di kabupaten Sukabumi.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. HASIL 5.1 Keragaan Unit Pengolahan Ikan (UPI) Profil pengolah hasil perikanan Profil usaha UPI skala menengah

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Laporan Keuangan

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

Analisa Rasio Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian merupakan tempat dan keadaan, dimana

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB II URAIAN TEORITIS

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

IV. METODOLOGI. Kerangka pikir penelitian ini secara skematis digambarkan sebagai berikut : Kinerja keuangan koperasi. Perkembangan Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

3. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kabupaten Sukabumi pada UPI yang bergerak dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan. UPI ini berlokasi di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa UPI Skala Menengah adalah perusahaan pengolahan yang cukup lama bergerak dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan, sehingga menarik untuk diketahui keoptimalan usahanya. Kegiatan turun lapang dan pengambilan data untuk penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Juli 2009. Peta lokasi penelitian di kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Peta lokasi penelitian di kabupaten Sukabumi. 3.2 Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Nasir (1999), studi kasus adalah status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi

kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu, kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan hal yang bersifat umum. Kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 6. Identifikasi dan Pengumpulan Data Studi Pustaka Existing Kondisi UPI Analisis Analisis Usaha Pengolahan Ikan Linier Programming -Kelayakan Finansial -Kinerja Keuangan CCP Pengolahan Ikan Optimasi Usaha Rekomendasi/ Kebijakan Rekomendasi Gambar 6 Bagan tahapan penelitian. 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian adalah data primer dan sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pencatatan dan pengamatan secara langsung di lapangan dan juga melalui wawancara langsung dengan pemilik UPI, karyawan bagian produksi, maupun karyawan lainnya dalam UPI untuk memperoleh informasi yang mendukung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari manajemen UPI, laporan Dinas/Instansi

terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi, Kabupaten, Kantor Statistik, Dinas Koperasi dan skala menengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bank Pemerintah/Swasta, bahan bahan pustaka atau literatur, informasi internet, dan hasil penelitian dari berbagai lembaga yang relevan dengan penelitian ini. Alur analisis data dapat dilihat pada Gambar 7. Pengumpulan Data Tabulasi Data Pengolahan Data Analisis Linier Programming Analisis Kelayakan Usaha Penentuan CCP Kelayakan Finansial Kinerja Keuangan Optimasi UPI Kelayakan Usaha CCP Pengolahan Ikan Gambar 7 Alur analisis data. Data yang diperlukan dalam penelitian antara lain adalah: 1. Gambaran umum UPI yang meliputi sejarah UPI, ketenagakerjaan, pemasaran, permintaan dan kegiatan produksi. 2. Harga produksi dari setiap komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan. 3. Harga beli input input produksi yang digunakan dan upah tenaga kerja langsung.

4. Volume dan jumlah input input produksi yang digunakan dan kebutuhan tenaga kerja langsung. 5. Produksi dan produktivitas aktual setiap produk olahan. 6. Kapasitas production house yang digunakan. 7. Ketersediaan input produksi dan tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi. 3.4 Metode Pengambilan Sampel Metoda penarikan sampel dilakukan berdasarkan sensus kepada 11 (sebelas) unit pengolahan ikan yang berskala menengah. Penentuan jumlah sampel ini dilakukan berdasarkan data UPI Skala Kecil dan Menengah di Kabupaten Sukabumi sebanyak 37 unit; diantaranya 11 (sebelas) unit adalah UPI berskala usaha menengah. Kesebelas UPI tersebut adalah : UPI Ikan Asin : 4 unit, UPI Pindang Ikan Besar 1 unit, UPI Pindang Ikan Kecil 1 unit, UPI Bakso Ikan 1 unit, UPI Abon Ikan 3 unit dan UPI Kerupuk Kulit Ikan 1 unit. 3.5 Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan melakukan penghitungan awal menggunakan bantuan kalkulator. Setelah itu data diolah dengan komputer menggunakan: Analisis kelayakan usaha, regresi linier berganda, program LINDO (Linear Interactive of Discrete Optimizer) dan analisis kinerja keuangan, yang kemudian hasilnya akan dilakukan analisis. 3.5.1 Analisis kelayakan usaha Analisis finansial dilakukan dengan mengelompokkan biaya-biaya yang terjadi pada usaha pengolahan ikan. Struktur biaya tersebut terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha. Kriteria penilaian kelayakan usaha rugi laba meliputi: analisis pendapatan atau keuntungan usaha, revenue cost rasio, payback period, dan analisis titik impas (Sutojo, 2002). (1) Analisis kelayakan finansial 1) Analisis keuntungan usaha Total penerimaan merupakan fungsi dari hasil usaha UPI (Q) dan harga (P) sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

TR = f (P,Q) Total penerimaan merupakan penerimaan langsung dari kegiatan usaha UPI selama 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai dasar analisis. Untuk biaya produksi (Total Cost = TC) yang merupakan keseluruhan dari biaya produksi per tahun dapat diuraikan ke dalam komponen biaya tetap (Fixed Cost = FC) dan biaya variabel (Variable Cost = VC), sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: TC = TFC + TVC Keuntungan berusaha merupakan hasil pengurangan dari penerimaan selama satu tahun dikurangi biaya produksi selama satu tahun, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: = TR - TC [1] Revenue cost ratio Analisis ini digunakan untuk melihat layak tidaknya suatu usaha yang dijalankan, dalam hal ini kegiatan budidaya laut dengan membandingkan penerimaan selama 1 tahun dengan biaya produksi selama 1 tahun. R/C Ratio = Revenue/Cost Kriteria : R/C Rasio < 1 ; usaha tidak layak R/C Rasio = 1 ; usaha impas R/C Rasio > 1 ; usaha layak [2] Payback period Analisis ini dilakukan untuk melihat waktu pengembalian investasi dengan membandingkan investasi dengan keuntungan selama satu tahun. Rumus yang digunakan: PP = Investasi / Dari kedua metode analisis tersebut akan dihasilkan suatu kombinasi nilai kelayakan terhadap suatu kawasan/lokasi yang potensial untuk dikembangkan baik secara kelayakan fisik maupun kelayakan sosial, ekonomi dan manfaat.

2) Analisis titik impas Analisis titik impas dilakukan untuk melihat produksi susu minimum yang harus dihasilkan. Dengan analisis titik dapat diketahui pada tingkat produksi berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau kerugian. Untuk mengetahui ini semua, maka dilakukan pemisahan biaya tetap dengan biaya variabel secara jelas dan benar. Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam penelitian ini adalah BEP dalam jumlah unit produksi dan harga. Untuk menentukan titik impas dapt dilakukan dengan rumus sebagai berikut: (2) Analisis kinerja keuangan 1) Rasio likuiditas Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendeknya) (Darsono, 2006). Jenis-jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan yaitu current ratio, cash ratio dan quick ratio. [1] Current ratio Current ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar (current liabilities) dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar (current asset). Aktiva Lancar Current Ratio Kewajiban Lancar [2] Cash ratio Analisis cash ratio sering dilakukan untuk mengukur likuiditas perusahaan berdasarkan komposisi dari pos tunai (cash) dan surat-surat berharga terhadap kewajiban lancar. Rumus perhitungan cash ratio sebagai berikut. Kas Surat Berh arg a Cash Ratio Kewajiban Lancar

[3] Quick ratio Perhitungan nilai quick ratio didasarkan pada kualitas dan komposisi dari persediaan barang (inventory). Bila persediaan barang memiliki perputaran yang cepat (fast moving item), maka nilai likuiditasnya akan lebih baik dibandingkan dengan barang yang perputarannya lambat (slow moving item). Perhitungan nilai quick ratio adalah sebagai berikut : Aktiva Lancar Persediaan Quick Ratio Kewajiban Lancar 2) Rasio leverage Rasio leverage adalah nilai rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Jenis rasio leverage meliputi debt to equity ratio (DER), long term leverage dan short term leverage. [1] Debt to equity ratio (DER) Nilai DER diperoleh dengan melakukan perbandingan antara total kewajiban (total hutang) dengan total modal sendiri (equity). Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Perhitungan nilai DER sebagai berikut: Total Kewajiban DER Modal Sendiri [2] Long term leverage Long term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutang-hutang jangka panjang. Perhitungan nilai long term leverage sebagai berikut: Kewajiban Jangka Panjang Longterm Leverage Modal Sendiri [3] Short term leverage Short term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutang-hutang jangka pendek. Perhitungan nilai short term leverage sebagai berikut: Shorterm Leverage DER Longterm Leverage 3) Rasio coverage Ratio coverage yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang diperoleh

dari bisnis. Pendekatan yang banyak digunakan dalam analisis coverage yaitu times interes earned ratio atau EBIT coverage ratio. Perhitungan EBIT coverage ratio sebagai berikut: Laba Sebelum Bunga dan EBIT Coverage Ratio Beban Bunga 4) Rasio aktivitas Pajak x 100% Rasio aktivitas terdiri dari asset turnover, fixed turnover, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan dan perputaran hutang dagang. [1] Asset turnover Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aktiva) untuk menghasilkan penjualan. Perhitungan nilai asset turnover adalah sebagai berikut : Penjualan Bersih Asset Turnover Aktiva [2] Fixed asset turnover Untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai perputaran aktiva, sering digunakan analisis perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) secara khusus. Rumus perhitungan nilai fixed asset turnover adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Fixed Turnover Aktiva Tetap [3] Perputaran piutang Perputaran piutang dagang (account receivable turnover) menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Rumus perhitungan analisis perputaran piutang dagang adalah sebagai berikut: Penjualan Kredit Perputaran Piutang Dagang x1 kali Piutang dagang [4] Perputaran persediaan Perputaran persediaan merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola persediaan barang. Rumus perhitungan mengenai nilai perputaran persediaan barang sebagai berikut: HPP Perputaran Persediaan Barang Persediaan

[5] Perputaran hutang dagang Rasio ini menunjukkan jumlah perputaran hutang dagang dalam satu tahun. Rumus perhitungan perputaran hutang dagang sebagai berikut: Perputaran Hutang Dagang HPP Hutang Dagang 5) Rasio rentabilitas Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba. Ukuran rasio rentabilitas yang sering digunakan meliputi gross profit margin, net profit margin, return on investment (ROI), dan return on equity (ROE). [1] Gross profit margin Rasio ini mengukur berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Rumus perhitungan analisis gross profit margin sebagai berikut: Gross Profit Margin Laba Kotor Penjualan x 100% [2] Net profit margin Net profit margin mengukur tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha yang dijalankan. Rumus perhitungan analisis net profit margin sebagai berikut: Net Profit Margin Laba Bersih Penjualan x 100% [3] Return on investment (ROI) Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Rumus perhitungan ROI sebagai berikut: ROI Laba Total Bersih Aktiva x 100% [4] Return on equty (ROE) Return on equity (ROE) mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik usaha atas modal yang ditanamkan pada usaha tersebut. Rumus perhitungan ROE adalah sebagai berikut: ROE Laba Modal Bersih Sendiri x 100%

3.5.2 Penetapan critical control point (CCP) Proses penyusunan HACCP menggunakan 7 (tujuh) prinsip yang direkomendasikan dalam SNI 01-4852-1998 diacu dalam Taheer 2005. Tujuh prinsip yang menjadi acuan dalam kajian ini adalah sebagai berikut: Prinsip 1: Analisa bahaya dan pencegahannya Prinsip 2: Identifikasi critical control point (CCP) di dalam proses Prinsip 3: Menetapkan batas kritis untuk setiap CCP Prinsip 4: Menetapkan cara pemantauan CCP Prinsip 5: Menetapkan tindakan koreksi Prinsip 6: Menyusun prosedur untuk verifikasi Prinsip 7: Menetapkan prosedur pencatatan Semua komponen yang telah dikemukakan mencakup tujuh prinsip sistem HACCP disajikan dalam bentuk matriks/tabel, yaitu: (1) Tabel penetapan tingkat resiko dari produk; Tabel analisa bahaya bahan baku dan tahap proses; serta Tabel penentuan critical control point (CCP) dan critical point (CP) (2) Matriks CCP, memuat proses yang termasuk CCP beserta titik kritis dan prosedur yang harus ditempuh untuk mengendalikannya (3) Matriks CP, memuat proses yang termasuk CP beserta titik kritis dan prosedur yang harus ditempuh untuk mengendalikannya critical control point (CCP) atau titik pengendalian kritis didefinisikan sebagai sebuah tahapan dimana pengendalian dapat dilakukan dan sangat penting untuk mencegah atau menghilangkan potensi bahaya terhadap keamanan pangan atau menguranginya hingga ke tingkat yang dapat diterima. Dengan kata lain suatu CCP adalah suatu titik, prosedur atau tahapan dimana terlewatinya pengendalian dapat mengakibatkan resiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan produk. Dengan demikian CCP dapat dan harus diawasi. Penentuan CCP dilandaskan pada penilaian tingkat keseriusan dan kecenderungan kemunculan potensi bahaya serta hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan, mencegah atau mengurangi potensi bahaya pada suatu tahap pengolahan. Penentuan CCP dapat dibantu dengan pohon keputusan (decision tree). Identifikasi CCP sesungguhnya sangat dibantu oleh pemahaman yang benar

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pohon keputusan. Adapun contoh decision tree dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram pohon keputusan (CCP Decision Tree). Pemilihan CCP dibuat berdasarkan pada: (1) Potensi bahaya yang teridentifikasi dan kecenderungan kemunculannya dalam hubungannya dengan hal-hal yang dapat menimbulkan kontaminasi yang tidak dapat diterima. (2) Operasi dimana produk tersebut terpengaruh selama pengolahan, persiapan dan sebagainya. (3) Tujuan penggunaan produk.

3.5.3. Optimasi unit pengolahan ikan Model optimasi yang dirumuskan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi jumlah unit pengolahan ikan skala menengah secara optimal di kabupaten Sukabumi. Perumusan model optimasi dilakukan dengan menggunakan metode linear programming. Model optimasi linear programming dibentuk dengan cara menentukan variabel-variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan formulasi pertidaksamaan kendala dari ketersediaan sumberdaya atau disebut dengan fungsi kendala. Perumusan model optimasi Model optimasi yang dirumuskan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi jumlah UPI skala menengah yang optimal di kabupaten Sukabumi. Perumusan model optimasi dilakukan dengan menggunakan metode linear programming. Model optimasi linear programming dibentuk dengan cara menentukan variable-variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan formulasi pertidaksamaan kendala dari ketersediaan sumberdaya atau disebut dengan fungsi kendala. Perumusan fungsi tujuan Fungsi tujuan yang dirumuskan bertujuan untuk mengetahui kombinasi optimal dari tiap UPI di kabupaten Sukabumi, sehingga diperoleh tingkat keuntungan yang maksimum. Tingkat keuntungan masing-masing UPI diperolah dari selisih total penerimaan dengan total biaya. Koefisien fungsi tujuan pada model linier programming adalah tingkat keuntungan dari masing-masing UPI selama satu tahun, sehingga fungsi tujuan dari model optimasi UPI di kabupaten Sukabumi adalah: Keterangan: X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 : Keuntungan usaha ikan asin : Keuntungan usaha pindang ikan besar : Keuntungan usaha pindang ikan kecil : Keuntungan usaha bakso ikan : Keuntungan usaha abon ikan

X 6 : Keuntungan usaha kerupuk kulit Perumusan fungsi kendala Fungsi kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada keterbatasan sumberdaya yang dimiliki dan kendala pembatas produksi lainnya. Faktor-faktor kendala yang digunakan dalam model optimasi ini meliputi ketersediaan sumber bahan baku ikan; jumlah tenaga kerja; dan nilai investasi untuk UPI di Kabupaten Sukabumi. Kendala bahan baku ikan Bahan baku ikan memiliki peranan yang sangat penting bagi UPI. Kegiatan pengolahan produk perikanan merupakan proses penanganan lebih lanjut bagi produk-produk perikanan sehingga memiliki nilai tambah. Oleh karena itu, penentuan jumlah UPI akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan jumlah bahan baku ikan. Potensi sumberdaya ikan yang terdapat di kabupaten Sukabumi cukup potensial baik kuantitas maupun keragamanannya. Jenis ikan hasil tangkapan dominan di kabupaten Sukabumi sekaligus menjadi bahan baku bagi UPI skala kecil menengah meliputi ikan cakalang, layang, tongkol, tuna, cucut, tembang, peperek dan udang rebon. Berdasarkan rata-rata kebutuhan bahan baku ikan menurut volume dan jenis ikan pada setiap UPI di kabupaten Sukabumi selama satu tahun, maka dapat dibentuk pertidaksamaan untuk fungsi kendala dari bahan baku ikan sebagai berikut: (1) Ikan cakalang : 168.000 X2 742.047 (2) Ikan layang : 14.400 X3 66.104 (3) Ikan tongkol : 48.000 X3 998.211 (4) Ikan tuna : 67.200 X2 + 100.800 X4 + 4.800 X5 2.032.395 (5) Ikan cucut : 24.000 X6 56.249 (6) Ikan tembang, peperek dan udang rebon : (24.000 + 24.000 + 4.200) X1 (866.316 + 307.164 + 87.758) : 52.200 X1 1.261.238 Kendala jumlah tenaga kerja Kegiatan pengembangan UPI dapat bermanfaat bagi peningkatan nilai tambah baik bagi produk seperti mutu dan harga produk maupun berdampak

sosial seperti penyerapan jumlah tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat. Banyaknya kebutuhan jumlah tenaga kerja pada masing-masing UPI akan berdampak pada besarnya tingkat penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan pada jumlah tenaga kerja sesuai jenis UPI skala menengah di kabupaten Sukabumi, maka dapat diketahui fungsi kendala tenaga kerja dari model optimasi linier programming dengan rumus sebagai berikut: 22 X1 + 18 X2 + 15 X3 + 24 X4 + 14 X5 + 8 X6 6.158 Kendala investasi Kendala investasi dapat menjadi salah satu faktor pembatas bagi pengembangan UPI skala menengah. Jumlah nilai investasi memiliki pengaruh terhadap investor dalam memilih jenis UPI yang akan diusahakannya. Berdasarkan pada nilai investasi yang dibutuhkan oleh UPI skala menengah di kabupaten Sukabumi, dapat diketahui fungsi kendala investasi dari model optimasi linier programming dapat dirumuskan sebagai berikut: 25.000.000 X1 + 10.000.000 X2 + 4.000.000 X3 + 43.050.000 X4 + 72.400.000 X5 + 11.750.000 X6 2.000.000.000