BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi bermain itu bukan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SDN 006 PISANG BEREBUS KECAMATAN GUNUNG TOAR

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih terampil (

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. guru-guru belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I. memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.kegiatan ini dalam perkembangannya

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani. (Sugihartono, dkk. 2007: 74). Sementara menurut Ruber yang dikutip

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

SKRIPSI. Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

SKRIPSI. Oleh : Birat Hendri Waskito NIM

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang berasal dari permainan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi teoritik 1. Hakikat Minat Pengertian minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: BANGKIT KUSUMA BUDI NIM

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola Voli adalah salah satu cabang olahraga yang sangat

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Seseorang dikatakan terampil apabila kegiatan yang dilakukan ditandai oleh kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang tinggi (cepat atau cermat) dengan tingkat keajegan yang relatif tepat, pembelajaran yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru akan dapat diperoleh. Oleh karena itu selain pembelajaran pendidikan jasmani salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan passing bolavoli adalah melalui kegiatan ekstarkulikuler. Seseorang dikatakan mampu apabila kegiatan yang dilakukan ditandai oleh kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang tinggi (cepat atau cermat) dengan tingkat kestabilan yang relatif tepat. Kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan, kekuatan: kita berusaha dengan diri sendiri untuk melakukan sesuatu: kekayaan yang dimiliki, berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah suatu proses perbuatan atau cara meningkatkan usaha dengan didasari kesanggupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu potensi yang dimilikinya. kemampuan adalah suatu penambahan atau perkembangan keterampilan kearah yang baik dimana penambahan atau perkembangan keterampilan tersebut diperoleh dari metode latihan yang terstruktur dan bertahap menurut Widodo Santoso (Download 4 Agustus 2012, Pukul 20.33) 8

Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah suatu metode terstruktur dan bertahap yang disertai dengan kesanggupan, kekuatan, untuk mengembangkan potensi yang dilakukan secara kontinu. 2. Hakikat Permainan Bolavoli Bolavoli sudah dikenal sejak abad pertengahan terutama di negaranegara Romawi. Pada tahun 1893 di Jerman permainan ini dikenal dengan nama Faust ball. Dua tahun kemudian yakni pada tahun 1895 William G. Morgan seorang guru pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (Y.M.C.A) di kota Holioke, Massachusett mencobakan permainan sejenis faust ball, yang mula-mula olahraga rekreasi dalam lapangan tertutup (indoor). Pada saat itu sedang populer olahraga basket tetapi banyak para usahawan yang berlatih basket sudah mencapai usia lanjut merasakan permainan basket terlalu memeras tenaga. Morgan menciptakan permainan yang lebih ringan, dengan menggantungkan net tenis setinggi 2,16 M dari lantai kemudian menggunakan bola yang relatif ringan yaitu bagian dalam dari bola basket. Bola ini dipantulkan terus-menerus melewati net, jadi bola tidak boleh menyentuh lantai. Permainan ini kemudian diberi nama Mintonette. Pada waktu itu belum ditentukan batas maksimum sentuhan berapa kali dan rotasi pun belum ada serta diperbolehkan menjulurkan tangan melewati atas net dengan maksud menyentuh bola di daerah lawan. 9

Dalam percobaan-percobaan selanjutnya dirasakan bola terlalu ringan, sedangkan penggunaan bola basket dirasakan terlalu berat. Morgan kemudian mengusulkan pada A.G. Spalding & Brothers yakni suatu perusahaan industri alat-alat olahraga untuk membuatkan bola voli sebagai percobaan. Setelah itu diadakan demonstrasikan dihadapkan, para ahli Pendidikan Jasmani pada suatu konperensi internasional di SpringField College. Pada tahun 1896 setelah melihat bahwa dasar permainan Mintonette adalah memvoli bola hilir mudik melewati net agar dapat jatuh di dalam lapangan lawan untuk mencari kemenangan bermain, maka Prof. H.T. Halsted dari Springfield, Massachusetts, U.S.A. mengusulkan nama permainan ini menjadi Volleyball. Sejak itu bola voli tidak hanya dimainkan di lapangan tertutup tetapi juga dimainkan di lapangan terbuka, di halaman-halaman sekolah, di tepi pantai dan di tempat-tempat terbuka lainnya. Permainan ini mulai populer baik di kalangan kaum muda maupun orang tua, karena tidak memerlukan lapangan yang terlalu luas dan harga alatnya pun relatif murah serta dapat dimainkan oleh banyak orang sekaligus bersama-sama (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 2-3). 3. Teknik Dasar Pemainan Bolavoli Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa tehnik antara lain : servis, passing atas, passing bawah, smash dan block Menurut, (Aip 10

Syarifuddin dan Muhadi, 1992: 187-193). Dalam permainan bola voli terdapat beberapa tehnik antara lain : 1). Servis Servis adalah pukulan permulaan yang dilakukan oleh pihak yang berhak melakukan servis untuk memulai menghidupkan bola kedalam permainan atau tindakan menghidupkan bola kedalam permainan, (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 80). Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net kedaerah lawan, (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 80). Servis sendiri merupakan serangan awal yang diharapkan dapat langsung menghasilkan point, atau setidak-tidaknya membuat tekanan terhadap lawan, agar lawan tidak dapat dengan mudah melakukan serangan. a. Servis tangan bawah (underhand service) Servis ini adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk pemula. Gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 81). b. Servis mengapung (floating serve) Yang dimaksud dengan floating servis adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran dengan kata lain, bola berjalan mengapung atau mengambang. 11

Dari sekian banyak macam teknik servis, pada saat ini paling populer adalah floating service terutama yang dilakukan dari overhead atau overhand. Kesukaran lawan dalam, menerima servis float ini terletak pada sifat jalannya bola yang mengapung, dan tidak berjalan dalam satu lintasan lurus, kecepatannya yang tidak teratur, bola sering melayang ke kiri dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah, sehingga menimbulkan kesukaran untuk memprediksi arah datangnya bola secara tepat (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 82). c. Servis dengan melompat (jumping service) Servis ini dilakukan dengan gerakan melompat seperti gerakan smash (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 85). 2). Passing Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri (Nuril Ahmadi 2007: 22). a. Passing atas Passing Atas adalah menyajikan bola atau membagikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan, baik kepada kawan maupun langsung ditujukan ke lapangan lawan melalui atas jarring. (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992-1993 : 190). Tehnik ini biasanya digunakan pemain untuk bola-bola atas yang lebih efektif bila menggunakan passing atas. Passing Atas ini biasanya digunakan 12

pengumpan untuk mengumpankan bola ke pemain dengan posisi smash untuk melakukan serangan ke lawan. b. Passing Bawah Passing Bawah adalah mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari sikut sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioperkan ke kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui atas jarring. (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992-1993 : 189) Passing bawah ini merupakan teknik dalam permainan bolavoli yang mempunyai fungsi sebagai pertahanan terhadap serangan smash dan untuk menerima servis dari lawan sehingga dengan memakai passing bawah, bola dapat diarahkan sesuai dengan arah yang dikehendaki. 3). Smash Smash adalah suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dan tajam dengan jalannya bola menghujam ke lapangan lawan. (Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992-1993 :191). Dalam melakukan smash, pemain dapat melakukan dari posisi 2, posisi 3, posisi 4 maupun dari posisi belakang pertahanan. 4). Block Block adalah tindakan dalam usaha untuk menahan serangan lawan pada saat bola tepat melewati atas jaring, dengan menggunakan 13

satu atau kedua tangan yang dilakukan oleh seorang pemain atau dua orang atau tiga orang pemain secara bersama-sama dari pihak yang mempertahankan, (Aip Syarifidin dan Muhadi 1992-1993: 193). Teknik dasar dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Tujuan permainan bolavoli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar memainkan bolavoli mini yang harus ditingkatkan ketrampilanya adalah passing bawah, passing atas, smash atau spike, servis dan blok. 4. Hakikat Bolavoli Mini Pengajaran olaharaga atau pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, khususnya cabang olahraga bolavoli, masih sulit diajarkan dalam bentuk aturan cabang olahraga yang sesungguhnya, karena tingkat perkembangan fisik anak masih belum mampu mengatasi beban seberat itu. Oleh sebab itu hampir semua cabang olahraga diberikan dalam bentuk yang disederhanakan atau diminimkan yang sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan anak di Sekolah Dasar. Dengan pengenalan dan pembentukan teknik-teknik dasar yang sedini mungkin, sejak umur sekitar 6-8 tahun diharapkan bagi anak yang berpotensi dapat mencapai prestasi puncaknya setelah berlatih secara teratur selama 10-12 tahun. 14

5. Peraturan Permainan Bolavoli Mini Peraturan permainan bolavoli mini merupakan modifikasi dari peraturan bolavoli yang sesungguhnya. Bolavoli mini dimainkan oleh pemain yang jumlahnya kurang dari 6 orang dalam satu tim, tatik yang sederhana, ukuran lapangan yang kecil, tergantung dari tingkatan umur anak-anak yang memainkannya. Net yang tinggi akan mempermudah pertahanan belakang dan akan terjadi reli-reli yang panjang, net yang rendah akan memudahkan pemain penyerang, penerima servis akan menjadi sulit dan pertahanan belakang akan menjadi sulit pula, akan banyak interupsi, dan reli-reli permainan akan menjadi pendek. Bola yang digunakan lebih kecil dan lebih ringan, berat dan lingkaran bola disesuaikan dengan tingkat umur anak-anak. Tetapi bola yang kecil terbang lebih cepat, sedangkan bola yang besar dan ringan akan melayang di udara. Ukuran yang umum digunakan untuk bolavoli mini adalah nomor 4. Peraturan untuk putra dan putri pada tingkat pemula ini tidak perlu dibedakan. Peraturan yang baku secara internasional belum ada, terdapat banyak variasi dari masing-masing negara sesuai dengan tradisi yang berkembang di negara masing-masing. Pada tingkat permulaan tidak harus menggunakan bolavoli sesungguhnya, dapat memakai bola karet atau bola dari spon. 15

Menurut Horst Baacke dalam Coaches Manual I, 1989: 90. jumlah anggota regu, ukuran lapangan dan ketinggian net untuk berbagai tingkat umur dikemukakan seperti tabel 1 berikut ini. UMUR 9-11 10-12 11-13 REGU 2 VS 2 3 VS 3 4 VS 4 LAPANGAN 3 X 9 M. 4.5 X 9 M. 6 X 9 M. 6 X 12 M. 8 X 12 M. 9 X 12 M. NET 210 + -5 CM. 210 + 5 CM. 220 + -5 CM. Tabel : Umur, Anggota Regu, Luas Lapangan dan Tinggi Net Bolavoli Mini (Drs. Yunan Yoenoes, 2009: 118) 6. Hakikat Ekstrakurikuler Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar pelajaran pelayanan konseling untuk membentuk pelayanan peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat, minat, peserta didik melalui kegiatan yang secara khusus yang diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Menurut Taylor kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan ke dalam tiga lingkup pendidikan nilai, yaitu: 1) pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilainilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan, 2) pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh terhadap perkembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik, 3) pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. 16

7. Hakikat Ekstrakurikuler SD Negeri Ngampel Ekstrakurikuler adalah pendidikan di luar pelajaran dan pelayanan untuk membentuk peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat, minat melalui kegiatan secara khusus diantaranya: pramuka, seni tari, seni musik, dan olahraga. SD Negeri Ngampel Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo khususnya cabang olahraga yaitu bolavoli yang dilaksanakan setiap minggunya tiga kali pertemuan, pada hari Senin, Rabu, Jum at pukul 15.00-17.00 WIB, yang diikuti siswa-siswi dari kelas III sampai dengan kelas VI dengan harapan adanya ekstrakurikuler dapat meningkatkan bakat, minat, dan prestasi di cabang bolavoli. 8. Karakteristik Siswa SD Negeri Ngampel Masa anak-anak merupakan masa sangat bagus untuk olahraga, karena pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Aktivitas fisik yang cukup akan membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Melakukan aktivitas gerak tubuh bukan hanya bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik semata melainkan juga sangat penting untuk perkembangan daya fikir dan kreatifitasnya. Menurut Husdarta (2000: 6) pertumbuhan ditandai dengan indikator bertambahnya kualitas fisik. Berdasarkan pendapat tersebut pertumbuhan merupakan perubahan yang ada pada diri seseorang yang didasarkan pada perubahan dalam hal ukuran, misalnya peningkatan ukuran atau berat badan. Pertumbuhan biasanya dapat dilihat dengan jelas. Menurut Husdarta (2000: 17

5) perkembangan yaitu pertambahan yang diawali individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan. Berdasarkan pendapat tersebut perkembangan itu bisa mengarah pada perubahan kualitas maupun kuantitas individu. Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang diukur atau dihitung, sedangkan perubahan kualitatif adalah fungsi tubuh itu mengalami perubahan menjadi semakin baik, semakin teratur, semakin lancar, dan sebagainya. Menurut Anarino dan Cowell dalam Sukintaka (1992: 42-43), anak dengan umur 9-10 tahun mempunyai karakteristik : 1. Jasmani: a. Perbaikan koordinasi dalam keterampilan gerak. b. Daya tahan berkembang. c. Pertumbuhan tetap. d. Koordinasi mata dan tangan baik. e. Sikap tubuh yang tidak baik mungkin diperlihatkan. f. Pembedaan jenis kelamin tidak menimbulkan konsekuensi yang besar. g. Secara fisiologik putri pada umumnya mencapai kematangan lebih dahulu dari pada anak laki-laki. h. Gigi tetap, mulai tumbuh. i. Perbedaan secara perorangan dapat dibedakan dengan nyata. j. Kecelakaan cenderung memacu mobilitas. 2. Psikologik atau Mental: a. Perhatian terhadap bentuk, berkembang, dan akan berkembangnya masalah hasil atau keuntungan. b. Kemampuan untuk mengeluarkan pendapat makin berkembang sebab telah bertambah pengalamannya. c. Sifat berkhayal, masih ada, dan menyukai suara berirama dan gerak. d. Senang meniru yang sesuai dengan idamannya. e. Perhatian terhadap permainan yang diorganisasi berkembang, tetapi anak-anak belum menepati peraturan yang sebenarnya. f. Sangat mengharapkan pujian dari orang dewasa. g. Aktifitas yang menyenangkan bertambah. h. Sangat menyenangi kegiatan kompetitif. 18

3. Sosial: a. Mudah terangsang, tetapi juga mudah terluka karena kritik. b. Suatu saat suka memukul. Anak dengan umur 11-12 tahun mempunyai karakteristik: 1. Jasmani: a. Pertumbuhan otot lengan dan tungkai makin bertambah. b. Ada kesadaran mengenai badannya. c. Anak laki-laki lebih menguasai permainan kasar. d. Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik. e. Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan. f. Waktu reaksi makin baik. g. Perbedaan akibat jenis kelamin kamin nyata. h. Koordinasi makin baik. i. Badan lebih sehat dan kuat. j. Tungkai mengalami masa pertumbuhan yang lebih kuat bila dibandingkan dengan bagian anggota atas. k. Perlu diketahui bahwa ada perbedaan kekuatan otot dan keterampilan antara anak laki-laki dan putri. 2. Psikologik atau Mental : a. Kesenangan pada permainan dengan bola makin tambah. b. Menaruh perhatian kepada permainan yang terorganisasi. c. Sifat kepahlawanan kuat. d. Belum mengetahui problem kesehatan masyarakat. e. Perhatian kepada teman sekelompok makin kuat. f. Perhatian kepada bentuk makin bertambah. g. Beberapa anak mudah menjadi putus asa dan akan berusaha bangkit bila tidak sukses. h. Mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjadi dewasa. i. Berusaha untuk mendapatkan guru yang dapat membenarkannya. j. Mulai mengerti tentang waktu, dan menghendaki segala sesuatunya selesai pada waktunya. k. Kemampuan membaca mulai berbeda, tetapi anak mulai tertarik pada kenyataan yang diperleh lewat bacaan. 3. Sosial dan Emosional : a. Pengantaran rasa emosinya tidak tetap dalam proses kematangan jasmani. b. Menginginkan masuk ke dalam kelompok sebaya, dan biasanya. 19

Perbedaan antara kelompok sebaya ini akan menyebabkan kebingungan pada tahap ini. c. Mudah dibangkitkan. d. Putri menaruh perhatian terhadap anak laki-laki. e. Ledakan emosi biasa saja. f. Rasa kasih sayang seperti orang dewasa. g. Senang sekali memuji dan mengagungkan. h. Suka mengkritik tindakan orang dewasa. i. Laki-laki membenci putri, sedangkan putri membenci laki-laki yang lebih tua. j. Rasa bangga berkembang. k. Ingin mengetahui segalanya. l. Mau mengerjakan pekerjaan bila didorong oleh orang dewasa. m. Merasa sangat puas bila dapat menyelesaikan, mengatasi, dan mempertahankan sesuatu, atau tidak berbuat kesalahan, karena mereka akan merasa tidak senang kalau kehilangan atau berbuat kesalahan. n. Merindukan pengakuan dari kelompoknya. o. Kerjasama meningkat, terutama sesama laki-laki. Kualitas kepemimpinannya mulai nampak. p. Senang pada kelompok, dan ambil bagian dalam membuat rencana serta mampu memimpin. q. Menyukai pada kegiatan kelompok, melebihi kegiatan individu, mudah untuk bertemu. r. Senang merasakan apa yang mereka kehendaki. s. Loyal terhadap kelompok atau gang nya. t. Perhatian terhadap kelompok yang sejenis sangat kuat. B. Penelitian Yang Relevan 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bani Tri Umboro (2009) dengan judul Tingkat Keterampilan Bermain Bolavoli Siswa Putra SMA Negeri 1 Pundong Bantul yang berjumlah 54 siswa dengan kategori sangat baik dengan prosentase 9,26 %, kategori baik 16,67 %, kategori cukup baik 35,19 %, kategori kurang baik 37,04 % dan kategori sangat kurang baik 1,85 %. Secara keseluruhan tingkat keterampilan bermain bolavoli siswa putra SMA Negeri 1 Pundong Bantul dalam kategori cukup baik. 20

2. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wartiyah (2010) dengan judul Tingkat Keterampilan Bermain Bolavoli Siswa Putra SDN 1 Ganggeng yang berjumlah 13 siswa dengan kategori baik yaitu 5 orang dengan presentase 38,46%. Selebihnya siswa dengan tingkat keterampilan bola voli mini kategori cukup sebanyak 4 orang (30,77%), kategori kurang baik sebanyak 3 orang (23,08%), dan 1 orang (7,69%) dalam kategori sangat kurang baik. Sehingga secara keseluruhan tingkat keterampilan bermain bolavoli mini siswa putra kelas IV SD Negeri I Ganggeng adalah baik. Data penelitian menunjukkan sebagian besar siswa putra kelas V SD Negeri I Ganggeng mempunyai tingkat keterampilan bermain bolavoli mini dalam kategori cukup baik yaitu 5 orang dengan presentase 41,67%. Selebihnya siswa putra kelas V dengan tingkat keterampilan bolavoli mini kategori sangat baik sebanyak 1 orang (8,33%), kategori baik sebanyak 3 orang (25,00%), kategori kurang baik sebanyak 2 orang (16,67%) dan 1 orang (8,33%) dalam kategori sangat kurang baik. Sehingga secara keseluruhan tingkat keterampilan bermain bolavoli mini siswa putra kelas V SD Negeri I Ganggeng adalah cukup baik. C. Kerangka Berpikir Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa jenis teknik dasar yang meliputi: passing bawah, passing atas, servis, block, dan teknik smash. Passing merupakan teknik dasar bolavoli yang berfungsi untuk memainkan bola dengan teman seregunya dalam lapangan permainan sendiri. Disamping itu juga, passing sangat berperan untuk mendukung penyerangan atau smash. Hal ini karena, 21

smash dapat dilakukan dengan baik, jika didukung passing yang baik dan sempurna. Passing bawah merupakan teknik dasar yang paling awal diajarkan bagi siswa atau pemain pemula. Passing bawah dilakukan dengan kedua lengan untuk dioperkan atau dimainkan di lapangan permainan sendiri. Pada gerakan teknik passing bawah melibatkan beberapa gerakan dari anggota badan antara lain: posisi kaki, posisi badan, posisi kedua lengan, dan gerakan lanjut. Bagian-bagian tubuh tersebut merupakan rangkaian gerakan passing bawah yang tidak dapat dipisah-pisahkan pelaksanaannya untuk menghasilkan kualitas passing bawah yang baik dan sempurna. Passing atas merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain bolavoli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya kesuatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Kemampuan teknik dasar passing bolavoli merupakan hal terpenting untuk kegiatan ekstrakurikuler bolavoli. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli memiliki kemampuan yang berbeda-beda, karena tidak semua siswa SD mengetahui dan mempraktekkan teknik dasar bolavoli dengan baik dan benar. Untuk mengetahui kemampuan yang berbeda-beda tersebut perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa SD yang masih menyukai aktivitas permainan. 22