BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat. masyarakat yang kekurangan dana (Ismail,2010:13).

BAB I PENDAHULUAN. negara. Ketika sektor perbankan terpuruk maka akan berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. (demand deposit), tabungan (savings), dan deposito berjangka (time

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Kita tau, perbankan


BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam operasionalnya (Osiani dkk, 2016). menyalurkannya kepada masyarakat (Kasmir, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan. dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berusaha. Kredit menurut IAI (dalam, Yuwono: 2012):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan bank pada masa sekarang memegang peranan penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan seperti perbankan. Perbankan sebagai lembaga keuangan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan NPL terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia (Studi kasus pada bank umum swasta nasional dan bank umum nasional yang go public di Indonesia periode 2010-2012), membutuhkan beberapa teori yang mendasarinya, antara lain: 2.1 Bank Menurut pasal 1 dan 2 Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang No 7 tahun 1992, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan atau mengacu pada UU Nomor 10 tahun 1998, menurut jenisnya bank terdiri dari: 1. Bank Umum, merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan mengkhususkan diri melakukan tertentu seperti pengembangan pengusaha kecil, melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat, pengkreditan, penyertaan modal, asuransi, penempatan dana, valuta asing serta kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undangundang. 9

10 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), merupakan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan dalam bentuk simpanan lainnya yang dipersamakan dengan itu. Bank perkreditan rakyat dilarang menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalulintas pembayaran, penyertaan modal, melakukan usaha asuransi dan valuta asing. Menurut fungsinya, bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank Sentral, yaitu lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort. 2. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara lain: menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri, menerima

11 pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga, menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga dan melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 3. BPR (Bank Perkreditan Rakyat), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: menerima simpanan berupa giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing, melakukan kegiatan perasuransian. Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi halhal berikut ini. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. Memberikan pinjaman kepada masyarakat. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah. 2.2 Kredit Kredit sebagai penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

12 antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Taswan,2003). Menurut UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998 : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Besarkan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank merupakan usaha bank dalam melaksankan fungsi intermediasinya, yaitu menhimpun dana dari masyarakatdan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan. Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70%-80% dari volume usaha bank (Yulhasnita, 2011). Tujuan kredit yang diberikan suatu bank akan mengemban tugas sebagai agent of development antara lain: 1. Turut menyukseskan program pemerintas di bidang ekonomi dan pembangunan, 2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat,

13 3. Memperoleh dana agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. 2.3 Dana Pihak Ketiga Pengertian dana pihak ketiga menurut kasmir (2003:65) adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Menurut Dahlan dalam Pratama (2010) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dana pihak ketiga terdiri dari: 1) Simpanan Giro (Demand Deposit) Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat atau dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau sarana lainnya (Ismail, 2009). 2) Simpanan Tabungan (Saving Deposit) Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, danatau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

14 Tabungam merupakan jenis simpanan yang sangat dikenal oleh masyarakat, karena sejak sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan dengan tabungan, meskipun masih bersifat menabung disekolah. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat itu justru membutuhkan bank sebagai tempat menyimpan uang. 3) Simpanan Deposito (Time Deposits) Deposito adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank. Menurut Taswan (2003) deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan pihak bank yang bersangkutan. 2.4 Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2001). Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. Secara singkat bisa dikatakan besarnya nilai CAR akan meningkatkan kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan kredit. Rasio CAR diatas 20%, perbankan

15 bisa memacu pertumbuhan kredit hingga 20%-25% setahun (Wibowo dalam Pratama, 2010). 2.5 Return On Asset (ROA) ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan manfaat aktiva yang dimiliki. Laba merupakan hal yang penting bagi bisnis perbankan karena sebagian dari laba dapat disisihkan sebagai cadangan. Bertambahnya cadangan akan meningkatkan kredibilitas (tingkat kepercayaan) bank dimata masyarakat. Hal ini mendorong pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat dapat berjalan dengan baik (Yulhasnita, 2010). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin lebih baik pula posisi bank tersebut dari penggunaan asset. Menurut Dendawijaya (2001) semakin besar return on asset suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. 2.6 Non Performing Loan (NPL) Kredit bermasalah merupakan keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar atau melunasi seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang dijanjikan. Akibatnya dapat menyebabkan kerugian yaitu tidak diterimanya kembali dana yang disalurkan maupun pendapatan

16 bunga yang tidak diterima, maka bank kehilangan kesempatan mendapat bunga yang berakibat pada penurunan pendapatan secara total (Ismail, 2009). Penilaian tingkat kesehatan bank umum. Sebagai upaya preventif yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan bank sedini mungkin agar tidak mengganggu kelangsungan usaha bank maka penanganan terhadap permasalahan bank perlu dilakukan bukan hanya pada saat bank ditetapkan dalam pengawasan intensif, namun juga pada saat bank dalam pengawasan normal pun perlu ditingkatkan langkah-langkah pengawasan apabila memiliki permasalahan signifikan dan berpotensi ditetapkan menjadi Bank dalam pengawasan intensif. Maka prosentase faktor-faktor tingkat kesehatan bank menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan sesuai dengan variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.6 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank No. Faktor yang dinilai Bobot 1. Dana Pihak Ketiga (DPK) 5% 2. Capital Adequacy Ratio (CAR) 25% 3. Return On Asset (ROA) 5% 4. Non Performing Loan(NPL) 5% Sumber: Bank Indonesia 2011

17 2.7 Kerangka Pemikiran Terjadinya krisis global pada akhir tahun 2008 berdampak terhadap industry perbankan di Indonesia. Bank dalam penyaluran kreditnya memiliki faktor-faktor dari sisi perbankan yang mampu mempengaruhi penyalurannya. Di dalam penelitian ini, terdapat lima faktor yang di duga berpengaruh terhadap penyaluran kredit tersebut antara lain DPL, CAR, ROA, NPL, dan Inflasi (Kenita Dewi, 2012). Dana Pihak Ketiga (DPK) berasal dari dana masyarakat berupa deposito, tabungan, dan giro. Dana dari masyarakat ini dianggap berasal dari surplus unit yang menyerahkan kelebihan dananya itu sebagai unsur pendanaan bagi bank sehingga berpengaruh terhadap jumlah kredit yang akan disalurkan kepada masyarakat (Made Dewi Suartari, 2013). Tingkat kecukupan modal bank memiliki kaitan dalam penyaluran kredit karena terdapat ketentuan yang disyaratkan oleh otoritas moneter terkait masalah permodalan ini. Sehingga penyaluran kredit dipengaruhi oleh besarnya kecukupan modal yang dimiliki oleh bank. Tingkat kolektibilitas kredit yang diproklsikan dengan Non Performing Loan (NPL) mempunyai hubungan yang erat dengan penyaluran kredit perbankan. Pada saat tingkat NPL meningkat berarti tingkat kolektifitas kredit dari nasabah akan menurun yang menyebabkan bank mengalami hambatan dalam mengumpulkan modalnya dan akan berpengaruh terhadap penyaluran kredit oleh bank.

18 Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran H1+ DPK (X1) H2+ CAR (X2) ROA (X3) H3+ H4+ Volume Kredit (Y) NPL (X4) H5+ 2.8 Hipotesis Dari kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang di kemukakan dalam penelitian ini adalah: H1 : Dana pihak ketiga, CAR, ROA, dan NPL secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan.

19 H2 : Dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan. H3 : CAR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan. H4 : ROA secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan. H5 : NPL secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan.