BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. fondasi yang kokoh, visi yang jelas, serta dedikasi yang tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan era komunikasi interaktif (interactive communication), media massa

III. METODE PENELITIAN. metode yang digunakan sebagai alat yang digunakan untuk meneliti. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB III METODE PENELITIAN. Implementasi Strategi Nine P s Of Marketing Mix dalam pemasaran biro

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mencari pelanggan melalui berbagai cara. lebih agar tetap dapat bertahan ditengah-tangah persaingan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di mana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping faktor-faktor pendukung lainnya. Peranan pelanggan atau konsumen sudah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

Corporate Marketing Communication, JL. K.H Syahdan No.9, Kemangisan, Palmerah, Jakarta Barat 11530, / ext.2150,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan bersaing ketat, baik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tentunya ingin menguasai pasar yang sebesar-besarnya. Keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. kredibilitas peneliti menjadi amat penting. Analisis isi memerlukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat perkembangan jaman yang semakin maju ini dan persaingan bisnis yang begitu pesat, pemasaran yang dilakukan harus dengan konsep yang tepat. Semakin meningkatnya persaingan, perusahaan harus meningkatkan mutu dan daya saingnya agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dan juga dapat meningkatkan kinerja pemasarannya untuk mencapai keunggulan bersaing. Universitas Bina Nusantara (BINUS) pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan 1

2 Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA. Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga Universitas Bina Nusantara memiliki : Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. Universitas Bina Nusantara terus mencoba membangun inovasi-inovasi baru guna meningkatkan perkembangan dan kemajuan menuju arah yang lebih baik. Pada tahun 1997, Universitas Bina Nusantara membuat sebuah langkah maju dengan membangun hubungan kerja sama dengan Curtin University Australia. Hubungan tersebut semakin berkembang dan menjadi pelopor dasar dalam mengembangkan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terbaik luar negeri lainnya. Universitas Bina Nusantara sebagai suatu universitas swasta terdepan dalam bidang teknologi informasi menyediakan fasilitas modern dan terbaru yang diperuntukkan bagi para mahasiswa. Internet merupakan suatu keterampilan dasar di

3 mana setiap mahasiswa harus menguasainya untuk masuk ke dalam dunia maya. Universitas Bina Nusantara menyediakan akses internet gratis, wi-fi, laboratorium modern dan terlengkap, dan lain sebagainya. Universitas Bina Nusantara terus berkembang melalui berbagai periode perubahan. Misi Universitas Bina Nusantara untuk menghasilkan lulusan siap terap dan berkualitas telah membawa Universitas Bina Nusantara meraih Sertifikasi ISO 9001 pada tahun 1997. Komitmen Universitas Bina Nusantara pada mutu telah mendorong Universitas Bina Nusantara untuk menerapkan suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk menjaga keseluruhan program pendidikan yang telah dibangun. Universitas Bina Nusantara terus mengembangkan dan menjaga jalinan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi, seperti CISCO, Microsoft, SAP, ORACLE, IBM, Lotus Development Indonesia, Computer Associates, ASUS, ACER, DELL dan lain sebagainya. Mereka membantu Universitas Bina Nusantara dalam menciptakan dan mengembangkan suasana perkuliahan yang bernuansa teknologi dan ilmiah dengan didukung riset dan penelitian terapan. Universitas Bina Nusantara memiliki misi untuk mempersiapkan para lulusannya dalam memasuki dunia kerja global atau pun menjadi seorang wiraswasta. Universitas Bina Nusantara menunjukkan kepedulian terhadap masa depan para lulusannya dengan membentuk BINUS CAREER pada tahun 2002. BINUS CAREER membantu para lulusan dengan menghubungkan mereka ke perusahaan-perusahaan yang sedang mencari calon-calon yang sesuai untuk posisi tertentu dalam skala

4 nasional maupun internasional. BINUS CAREER menyediakan berbagai layanan dalam mencari pekerjaan guna menjembatani para lulusan dengan dunia industri. The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning (JWC) merupakan salah satu kampus terbaru dan paling modern Universitas Bina Nusantara yang didirikan pada tahun 2001. JWC terletak di area yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai wilayah. Program yang disediakan oleh JWC terbagi sebagai berikut berikut. 1. BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) 2. BINUS INTERNATIONAL (BI) 3. EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM (EDP) Perkembangan pesat Universitas Bina Nusantara telah mendorong pembentukan suatu pusat pelatihan secara berkesinambungan, yakni BINUS CENTER pada tahun 2002. BINUS CENTER menawarkan berbagai topik pelatihan di bidang Teknologi dan Komunikasi Informasi, Animasi dan Desain, dan pelatihan Bahasa Asing. Selama perkembangan terakhirnya, BINUS CENTER telah memiliki lebih dari 15 cabang di seluruh Indonesia dan terus berkembang pesat. Memahami bahwa pendidikan manusia seutuhnya dimulai jauh sebelum memasuki pendidikan tinggi/universitas, pada tahun 1997 Universitas Bina Nusantara memulai program sekolah menengah yang berorientasi internasional. Secara khas, sekolah tersebut memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional Australia yang memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menggali potensial dan minat mereka dalam rangka mengembangkan mereka secara intelektual, fisik, emosional, sosial dan spiritual. Pada tahun 2003, sekolah menengah tersebut dikembangkan menjadi BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug yang

5 menyediakan seluruh program jenjang pendidikan mulai dari pre-school hingga highschool dengan fasilitas fasilitas internasional. Saat ini BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug telah menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan sepenuhnya terakreditasi sebagai IB School. Seiring berjalannya waktu, maka mulai banyak bermunculan Universitas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Tentu saja untuk menghadapi persaingan ini diperlukan strategi-strategi untuk memantapkan keberadaan Universitas Bina Nusantara. Banyaknya Universitas yang berdiri mewajibkan Universitas Bina Nusantara melakukan seragkaian promosi-promosi aktif yang beragam, agar tidak kalah bersaing dengan Universitas lainnya. Makin pesatnya persaingan antara sesama Universitas maka menyadarkan Universitas Bina Nusantara bahwa suatu organisasi perlu divisi yang memikirkan brand, dan terutama dalam berkomunikasi dengan stakeholdernya (internal maupun eksternal), maka di bentuklah CMC (Corporate Marketing Communication). Maka yang menjadi latar belakang penulis untuk mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian, karena penulis merasa bahwa saat ini pemahaman strategi pemasaran melalui bauran promosi yang digunakan oleh Universitas Bina Nusantara menjadi tolak ukur suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan hingga mencapai tujuan pencitraan yang baik dimata masyarakat. Maka melalui penelitian ini penulis berusaha memaparkan strategi promosi dan penggunaan sistem bauran promosi yang baik terhadap Universitas Bina Nusantara. Sesuai dengan judul penelitian di atas, penulis memilih Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara sebagai objek penelitian di samping

6 penulis sebagai salah satu mahasiswa aktif di Universitas Bina Nusantara, belum pernah ada yang mengangkat tentans strategi promosi yang dilakukan oleh Corporate Marketing Commununication Universitas Bina Nusantara dan juga penulis ingin mengenalkan Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara kepada khalayak umum, bahwa Corporate Marketing Communication juga merupakan salah satu yang berada di balik kesuksesan Universitas Bina Nusantara. Berdasarkan alasan dan latar belakang dan aspek-aspek hubungan yang sudah dijelaskan, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul : Strategi Promosi Universitas Swasta dalam Menarik Minat Mahasiswa Baru (Studi Kasus: Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara Jakarta). 1.2 Ruang Lingkup a. Bagaimana merencanakan dan mempolakan strategi promosi Universitas Bina Nusantara? Kegiatan promosi yang dilakukan Universitas Bina Nusantara tidak lepas dari peran public relations. Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup analisa serta pengaplikasian promotion mix atau bauran promosi yang dilakukan oleh Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara untuk menarik minat mahasiswa. Promotion mix merupakan turunan dari teori Marketing mix yang dipopulerkan oleh E.J. McCarthy.

7 b. Bagaimana cara mengetahui strategi promosi dan pengaplikasian promotion mix atau marcom mix yang dilakukan Universitas Bina Nusantara? Dimana peneliti akan menganalisa tentang strategi promosi apa saja yang dijalankan tim marketing komunikasi Corporate Marketing Communication untuk menarik minat konsumen. Penulis memilih untuk mengaplikasikan teori promotion mix. Dengan bauran pemasaran yang tepat seta kerja sama tim yang solid kegiatan promosi untuk Universitas Bina Nusantara dapat berjalan dengan efektif sehingga menimbulkan dampak citra (image) positif terhadap Universitas Bina Nusantara. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Berdasarkan ruang lingkup yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana merencanakan dan mempolakan strategi promosi yang dilakukan Universitas Bina Nusantara. b. Untuk mengetahui strategi promosi dan pengaplikasian promotion mix atau marcom mix yang dilakukan Universitas Bina Nusantara. 1.3.2 Manfaat Berdasarkan ruang lingkup yang telah ditetapkan penulis, maka nantinya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaatnya sebagai berikut :

8 a. Manfaat Akademis : untuk berbagi informasi dengan mahasiswa lain di dalam studi komunikasi khususnya mengenai kajian-kajian yang berhubungan dengan strategi pemasaran khususnya marketing mix. b. Manfaat Penulis : mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan teori, konsep serta ilmu yang telah dipelajari pada mata perkuliahan di Universitas Bina Nusantara, serta mampu menerapkan pengetahuan dan melakukan penulisan seputar ilmu pemasaran khususnya strategi promosi dan marketing mix. c. Manfaat Pembaca : diharapkan penelitian ini akan menambah pengetahuan baru bagi pembaca mengenai strategi promosi serta penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut serta menambah wawasan pembaca. 1.4 Metodologi 1.4.1 Metode Penelitian Samiaji Sarosa mengemukakan metode penelitan adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Setiap metode penelitian disusun berdasarkan dan dipengaruhi oleh asumsi filosofis penelitian yang dianut oleh sang peneliti, (Sarosa, 2012: 36) Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Seperti yang dikatakan oleh Leedy & Ormrod 2005; Patton 2001; Saunders, Lewis & Thornhill 2007 dalam buku

9 Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut: Penelitiaan kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati, (Sarosa, 2012: 7) Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Penulis menggunakan penelitian kualitatif karena ingin melakukan analisis dan mengidentifikasikan masalah yang ada dimana penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu kesimpulan. Dengan mengunakan peelitian ini tepat unutk menganalisis, menjawab dan menggali lebih dalam dari variabel variabel penelitian. Menurut penulis penelitian kualitatif merupakan penelitian tradisional yang lebih banyak digunakan sebagian besar pada penelitian ilmu-ilmu sosial dan humoniora, serta dalam penelitian terapan untuk memecahkan masalahmasalah praktis di lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersumber dari: a) Yaitu data primer yakni data yang dihasilkan dan diperoleh dari perusahaan. b) Data sekunder yakni, data yang bersumber dari perusahaan dan refernsi ilmiah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

10 Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif. Hal ini menunjukkan bahwa data atau informasi yang di analisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi tentang fenomena, dan tidak berupa angka. Tulisan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dalam laporan. Data hasil penelitian mencakup catatan wawancara, catatan lapangan, foto-foto, rekaman, video, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman lainnya. Menurut Sukmadinata, metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya, (Sukmadinata, 2006: 72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Menurut Furchan, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman (Furchan, 2004: 447).

11 Untuk memperoleh pemahaman, penulis tidak menyederhanakan halaman demi halaman, tidak mengganti data tertentu dengan simbol-simbol angka. Penulis berusaha menganalisis data dengan menggunakan seluruh kekayaan informasi sebagaimana terekam pada kumpulan data. 1.4.2 Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data dengan beberapa cara, diantaranya adalah menggunakan deskriptif yaitu pengumpulan data melalui teknik penyebaran kuisioner atau survei yang dilakukan kepada sejumlah responden dengan menjawab pertanyaan yang sama tentang pengetahuan serta perilaku masing masing untuk mendapatkan fakta. Selanjutnya penulis melakukan observasi atau studi lapangan yaitu pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara langsung kepada objek penelitian. Hughes mendefinisikan studi lapangan sebagai pengamatan akan manusia pada habitatnya. Dalam studi lapangan, peneliti berusaha mengumpulkan data sebanyak mungkin dari keadaan sehari-hari yang terjadi di lapangan, (Sarosa, 2012: 56). Selain studi lapangan, penulis juga melakukan wawancara yaitu cara menghimpun bahan bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.

12 Menurut Kahn & Channell, wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu, (Sarosa, 2012: 44). Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya. Wawancara memungkinkan peneliti menggali data yang kaya dan multi dimensi mengenai suatu hal dari para partisipannya. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan kepustakaan atau menelaah dokumen yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara membaca buku buku yang berkaitan dengan topik penulisan yang diperlukan untuk landasan teori dalam laporan penelitian ini dan dengan menggunakan sarana internet untuk lebih menambah informasi. Menurut Esterberg, dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yag di buat oleh manusia, (Sarosa, 2012: 61). Dokumen berguna jika peneliti ingin mendapatkan informasi mengenai suatu peristiwa tetapi mengalami kesulitan untuk mewawancarai langsung para pelaku. 1.4.3 Keabsahan Penelitian Dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moeloeng ada empat kriteri keabsahan data yang digunakan,yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability), (Nasution, 2003: 114).

13 Keempat kriteria tersebut yaitu: 1. Derajat Kepercayaan (credibility) Kepercayaan data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan dunia nyata serta terhadi sebenarnya, (Nasutuion, 2003: 88). Untuk mencapai nilai kredibilitas, penulis menggunakan langkah berikut: a. Melakukan observasi secara intensif, sehingga peneliti dapat lebih mudah memahami fenomena yang terjadi. b. Memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis (trianggulasi). Trianggulasi yang digunakan adalah: 1) Trianggulasi sumber Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, dan membandingkan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Misalnya penulis menggali data tentang strategi promosi yang dilakukan Corporate Marketing Communication dalam mempromosikan Universitas Bina Nusantara dari Manager Corporate Marketing Communication selanjutnya penulis membandingkan dengan salah satu narasumber Corporate Marketing Communication,

14 jika terdapat perbedaan, peneliti terus menggali data dari sumber lain sampai jawaban yang diberikan informan sama atau hampir sama. 2) Trianggulasi metode Penulis lakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yan berbeda dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama, trianggulasi metode tertuju pada kesesuaian antara data yang diperoleh dengan teknik yang digunakan. Misalnya data yang didapat melalui wawancara dengan Manager Corporate Marketing Communication tentang strategi promosi yang dijalankan, selanjutnya data tersebut dapat dicek dengan metode dokumentasi. Penulis mengecek keabsahannya dengan mewawancarai informan misalnya tentang, mekanismenya, pelaku perumusannya, pengsahaannya dalam proses penyusunan tersebut. 3) Trianggulasi teori Pengecekan data dilakukan dengan membandingkan teori-teori yang dihasilkan para ahli yang dianggap sesuai dan sepadan melalui penjelasan banding, kemudian hasil penelitian dikonsultasikan dengan subyek penelitian sebelum dianggap mencukupi. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

15 Misalnya data tentang strategi promosi Corporate Marketing Communication di bandingkan dengan teori para ahli tentang strategi promosi. 2. Keteralihan (transferability) Dalam penelitian ini, peneliti berupaya membangun nilai transfer penelitian dengan cara melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin agar semua pihak dapat memahami temuan-temuan yang akan diperoleh peneliti. 3. Kebergantungan (dependability) Dependabilitas merupakan kriteria untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah atau tidak, maka perlu diaudit dependabilitas guna mengkaji kegiatan yang dilakukan peneliti. Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesalahan banyak disebabkan faktor manusia itu sendiri terutama peneliti sebagai instrumen kunci yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan kepada peneliti. Mungkin keletihan atau karena keterbatasan peneliti dalam mengingat sehingga membuat kesalahan, (Moeloeng, 2006: 325).

16 4. Kepastian (confirmability) Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian dengan cara mengecek data dan informasi dari interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan. Dalam pelaksanaan audit ini peneliti menyimpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti data lapangan berupa catatan lapangan mengenai strategi promosi, pendapat staff tentang strategi promosi, analisis data, hasil wawancara. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan merupakan uraian singkat dari masin-masing bab agar diperoleh gambaran yang ringkas dan jelas dari keseluruhan skripsi yang mempunyai hubungan erat antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sub babnya masing-masing yaitu: Bab 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. Bab 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang mendasari penelitian dan penulisan ini. Dalam pembahasannya penulis membagi menjadi dua sub bab, yaitu: 1. Di sini disajikan teori yang relevan, lengkap, mutakhir dan urut sejalan dengan permasalahan.

17 2. Teori-teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian. Bab 3 OBYEK PENELITIAN Pada bab akan dibahas gambaran umum perusahaan yang mecakup sejarah singkat perusahaan, program perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta strategi promosi perusahaan Bab 4 HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan inti dari pembahasan penulisan skripsi ini. Dalam Bab ini penulis akan menguraikan hasil wawancara dan keefektivan strategi promosi Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara. Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam bab-bab sebelumnya. Juga disertai saran yang mendukung hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan bagi Universitas Bina Nusantara untuk mencapai tujuan perusahaan.