PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PROSIDING ISBN :

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Kamilah SDN Sukaoneng Tambak Gresik

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH. Tri Hartoto

PENERAPAN MODEL KOLABORASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG PEMAHAMAN PERMASALAHAN SOSIAL MELAUI PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RA AS

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. klassikal jika siswa yang mendapat nilai 75 keatas lebih dari atau sama

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Journal of Elementary Education

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS VII.3 SMP NEGERI 2 PEUSANGAN BIREUEN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA PELAJARAN PRODUKTIF LISTRIK DI SMK MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL TPS (THINK PAIR SHARE)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PBL PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hubungan Metode Demonstrasi dengan Ketuntasan Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS XII

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA Wiwik Hidayati SMP Negeri 3 Karangan Email: wiwihiday@yahoo.co.id Desa Sukowetan Karangan Abstrak: Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan Apakah penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan semester genap tahun pelajaran 2013/2014? Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan tahun pelajaran 2013/2014.melalui pembelajaran kooperatif model Jigsaw kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan sebanyak tiga siklus. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan semester Genap tahun pelajaran 2013/2014. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa rata-rata prestasi belajar siswa mengalami upaya peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu : siklus I (67,32), siklus II (76,79), siklus III (78,04). Sedangkan tingkat ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA juga meningkat, yaitu siklus I (50%), siklus II (78,6%), siklus III (85,7%). Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas VII B. Kata Kunci: prestasi belajar IPA, pembelajaran kooperatif, Jigsaw Abstract: This study is based on the problem '' Can the implementation of cooperative learning using Jigsaw model improve students achievement of class VII B SMP Negeri 3 Karangan second semester of academic year 2013/2014. The research is aimed to improve students achievement of class VII B SMP Negeri 3 Karangan second semester of academic year 2013/2014 by applying cooperative learning using Jigsaw. This study is action research with three cycles. Each cycle consists of four phases: design, activities and observation, reflection and revision. The targets of this research were students of class VII B SMP Negeri 3 Karangan even semester of academic year 2013/2014. From the results, the average students achievement improved from the first cycle to the third cycle, the first cycle (67.32), the second cycle (76.79), the third cycle (78.04). While the level of mastery learning students in science subjects also increased, the first cycle (50%), the second cycle (78.6%), the third cycle (85.7%). The conclusions of this study is the Jigsaw model of cooperative learning gives positive influence of students achievement of class VII B. Keywords: science achievement, cooperative learning, Jigsaw PENDAHULUAN Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikannya. Salah satu langkah yang telah ditempuh Depdiknas adalah memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikembangkan berdasarkan dari kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa setelah menyelesaikan suatu kegiatan atau program pendidikan. Kompetensi tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, serta pola pikir yang diwujudkan dalam kebiasaan bertindak dalam kehidupan sehari-hari (Depdikbud; 2004:1) 162

Hidayati, Penerapan Pembelajaran Kooperatif.. 163 Untuk mencapai kompetensi yang ada dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai. Menurut Surakhmad (1990:160) metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, metode mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik. IPA merupakan mata pelajaran yang penekanan pembelajarannya bertujuan mencapai pemahaman konsep, keterampilan memecahkan masalah, penalaran dan komunikasi. Diharapkan siswa setelah melalui proses pembelajaran dapat mencapai kompetensi tersebut. Kenyataannya capaian tersebut masih belum terealisasikan. Selama beberapa tahun sebagai guru mata pelajaran IPA, sering kali menyaksikan siswa kesulitan dalam memahami konsep IPA. Data hasil tugas siswa menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah. Demikian pula hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang menunjukkan hanya 50% siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan tahun pelajaran 2013/2014 yang mencapai kriteria ketuntasan minimal.upaya yang mendesak dilakukan yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat salah satunya adalah penerapan pembelajaran kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw karena adanya kelebihan yang terdapat padanya. Kelebihan model Jigsaw yaitu memfokuskan pada pemecahan permasalahan spesifik dengan menggunakan pola kelompok asal dan kelomppok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa dapat saling berbagi mempelajari satu bagian materi untuk dipelajari dan didiskusikan secara bersama-sama dalam satu kelompok, sedangkan di kelompok asal, siswa dapat saling berbagi informasi/materi dengan teman dalam kelompoknya dari bagian materi yang telah dipelajarinya di kelompok ahli. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan semester genap tahun pelajaran 2013/2014? Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif model Jigsaw kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan tahun pelajaran 2013/2014. Peneitian ini memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti lain. Siswa dapat meningkatkan hasil belajar denagn menggunakan model Jigsaw. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru atau siswa dapat diatasi. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa secara lebih lanjut sebagai sarana pembedayaan untuk meningkatkan meningkatkan kerjasama, kreatifitas dan profesionalisme guru. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian lebih lanjut di bidang pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

164 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015 Pembelajaran Kooperatif Lie (2004:28) menyatakan bahwa falsafah yang mendasari pembelajaraan kooperatif dalam pendidikan adalah falsafah homo homini socius. Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Menurut Ibrahim (2000:7) pembelajaran kooperatif dikembangkan setidak-tidaknya untuk mencapai tiga tujuan penting yaitu: hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan social. Ada banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif memberikan keuntungan antara lain: memberi peluang pada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif belajar untuk menghargai satu sama lain. Pembelajaran kooperatif memunculkan kerjasama antar siswa untuk saling membantu belajar dan mencapai tujuan. Kelemahan dari pembelajaran kooperatif antara lain : 1 membutuhkan banyak waktu, untuk mengatasinya maka dilakukan persiapan yang sebaik-baiknya (pembagian kelompok dan mengoptimalkan kegiatan kelompok, materi dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran, serta penataan ruang kelas), 2. guru tidak dapat memberikan bimbingan secara individual karena pembelajaran kooperatif merupakan kerjasama kelompok. Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Jigsaw adalah seorang filofof di abad I Masehi yang mengemukakan pandangannya Bahwa seseorang harus mempunyai teman dalam belajar, sehingga teman belajar tersebut dapat diajak untuk memecahkan suatu masalah (Usman, 2001:25). Elliot Aronson kemudian merancang model pembelajaran dengan berlandaskan pada pandangan tersebut ke dalam suatu bentuk pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan kelompok, yang dalam kelompok tersebut menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli. Pengertian Prestasi Belajar Pengertian prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai teratas angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pengertian diatas prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan dengan berbagai bentuk penilaian pada akhir kegiatan belajar mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut

Hidayati, Penerapan Pembelajaran Kooperatif.. 165 dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian Penelitian ini bertempat di Kelas VII B dengan jumlah siswa 28 SMP Negeri 3 Karangan semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dilaksanakan pada bulan Pebruari tahun 2014 mata pelajaran IPA Pokok bahasan Kalor dan Perpindahannya. Rancangan Penelitian Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat yang bersangkutan (Arikunto Suharsimi; 2002:82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (1994:82), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I, dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru dan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Analisis Data Analisis data menggunakan metode kuantitatif dan metode observasi untuk data kualitatif. Cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: (1) merekapitulasi hasil tes, (2) merekapitulasi hasil pengamatan, (3) menghitung jumlah skor yang tercapai dan persentasenya untuk masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secar individual jika mendapatkan nilai minimal 65, sedangkan secara individual mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Penelitian Persiklus Siklus I Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal uji kompetensi I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dan lembar observasi aktifitas siswa. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 10 Pebruari 2014 jam ke 4-5. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi uji kompetensi I dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut.

166 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015 Analisis Data Prestasi Belajar, Minat, Perhatian dan Partisipasi Nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 67,28 dan ketuntasan belajar mencapai 50% atau ada 14 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 50% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 20 anak (71,4%) anak mendapat nilai praktikum di atas 65, 8 anak (28,6 %) mendapat nilai praktikum kurang 65. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 22 anak (78,6%) memiliki perhatian baik dan cukup, 6 anak (21,4%) memiliki perhatian kurang. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 23 anak (82,2%) memiliki partisipasi baik dan cukup, 5 anak (17,8%) memiliki partisipasi kurang. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informaasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: (1) guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu. (3) siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi yaitu: (1) guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan, (2) guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan, (3) guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias Siklus II Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal ujian kompetensi 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan lembar observasi siswa. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 17 Pebruari 2014 jam ke 5-6. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi uji kompetensi II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah uji kompetensi II. Analisis Prestasi Belajar Data, Minat, Perhatian dan Partisipasi. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76,79 dan ketuntasan belajar mencapai 78,6% atau ada 22 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami upaya peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 23 anak (82,27%) memiliki nilai praktikum di atas 65, 5 anak (17,9%) memiliki nilai praktikum kurang 65. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (89,3%) memiliki

Hidayati, Penerapan Pembelajaran Kooperatif.. 167 perhatian baik dan cukup, 3 anak (10,7%) memiliki perhatian kurang. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak hasil sebanyak 24 anak (85,8%) memiliki partisipasi baik dan cukup, 4 siswa (14,2%) memiliki partisispasi kurang. Refleksi Dalam rangka kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : (1) memotivasi siswa, (2) membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, (3) pengelolaan waktu. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangankekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain: (1) guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung, (2) guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya, (3) guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, (4) guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, (5) guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar. Siklus III Tahap Perencanaan Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal uji kompetensi 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Tahap kegiatan dan pengamatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 24 Pebruari 2014. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi uji kompetensi III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah uji kompetensi III. Analisis Data Prestasi Belajar, Minat, Perhatian dan Partisipasi Rata-rata uji kompetensi sebesar 78,04 dan dari 28 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 85,7% (termasuk kategori tuntas). Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 24 anak (85,74%) memiliki nilai praktikum di atas 65, 4 anak (14,26%) memiliki nilai praktikum kurang 65. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 27 anak (96,4%) memiliki perhatian baik dan cukup, 1 anak (3,6%) memiliki perhatian kurang. Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (89,3%) memiliki partisipasi baik, 3 anak (10,7%) memiliki partisipasi kurang. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran kontektual. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

168 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015 (1) selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar, (2) berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung, (3) kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan upaya peningkatan sehingga menjadi lebih baik, (4) hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan. Revisi Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembahasan Ketuntasan prestasi belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki dampak positif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, III) yaitu masing-masing 50%, 78,6% dan 85,7% pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 100 50 0 Grafik 1. Ketuntasan Belajar Siklus I, II, III Ketuntasan Belajar 1 2 SIKLUS 3 Ketuntasan Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dalam setiap siklus mengalami upaya peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami upaya peningkatan. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada pokok Kalor dan Perpindahan dengan pembelajaran kooperatif model Jigsaw yang paling dominan adalah belajar dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan diskusi antara siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Analisis data Minat, Perhatian, Partisipasi Minat Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 20 siswa (71,4%) memiliki

Hidayati, Penerapan Pembelajaran Kooperatif.. 169 nilai praktikum di atas 65, 8 siswa (28,6%) memilki nilai praktikum kurang 65. Siklus II sebanyak 23 siswa (82,27%) memiliki nilai praktikum di atas 65, 5 siswa (17,9%) memilki nilai praktikum kurang 65. Dan siklus III sebanyak 24 siswa (85,74%) memiliki nilai praktikum di atas 65, 4 siswa (14,26%) memilki nilai praktikum kurang 65. Perhatian Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 22 siswa (78,6%) memilki perhatian baik dan cukup, 6 siswa (21,4%) memiliki perhatian kurang. Siklus II diperoleh hasil sebanyak 25 siswa (89,3%) memilki perhatian baik dan cukup, 3 siswa (10,7%) memiliki perhatian kurang. Dan siklus III diperoleh hasil sebanyak 27 siswa (96,4%) memilki perhatian baik dan cukup, 1 siswa (3,6%) memiliki perhatian kurang. Dari hasil ini dapat diinterprestasikan bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Partisipasi Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 23 siswa (82,2%) memilki partisipasi baik dan cukup, 5 siswa (17,8%) memilki partisipasi kurang. Siklus II diperoleh hasil sebanyak 24 siswa (85,8%) memilki partisipasi baik dan cukup, 4 siswa (14,2%) memilki partisipasi kurang. Siklus III diperoleh hasil sebanyak 25 siswa (89,3%) memilki partisipasi baik dan cukup, 3 siswa (10,7%) memilki partisipasi kurang. Dari hasil ini dapat diinterprestasikan bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan partisipasi siswa terhadap pembelajaran. Grafik 2. Minat, Perhatian, Partisipasi Siklus I, II, III 120 100 80 60 40 20 0 Series1 Series2 Series3 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut ini : (1) pembelajaran kooperatif model Jigsaw memiliki dampak positif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (50%), Siklus II (78%), dan Siklus III (87,5%), (2) penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi, minat, partisipasi belajar siswa. Dari hasil penelitian maka disampaikan saran sebagai berikut : (1) untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memiliki topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran kontesktual dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal, (2) dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode

170 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2015 pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, (3) perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas VII B SMP Negeri 3 Karangan semester genap tahun pelajaran 2013/2014, (4) untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta Depdikbud. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdikbud Muslimin Ibrahim. 2000. Pengajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Muslimin Ibrahim. 2002. Asesmen Otentik. Jakarta: Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Depdiknas Kemmis, Stephen dan McTaggart, Robin (eds). 1988. The Action Research Planner. Third Edition. Victoria, Australia: Deakin University Produktion Unit Lie, A. 2004. Strategi Peningkatan mutu SLTP Melalui Kooperatif Learning. Jurnal Gentengkali. Edisi 2, 5-10 Winarno Surakhmad.1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Taggart, Robin Mc. 1994. Action Research : Philosophy, Aplication and Some Methodological Concern. Makalah Seminar Action Research di IKIP Yogyakarta, 16 Mei 1994. Moh. Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya