PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB II LANDASAN TEORI

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

Management Analysis Journal

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

METODE PEMBEBANAN BOP

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)

SHITA TIARA 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN UNIT COST

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

AKRUAL Jurnal Akuntansi

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap data tarif rawat inap pada Rumah Sakit PKU

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB VI PENUTUP. tarif untuk kelas Utama A Rp Utama B Rp Kelas I Rp

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tepat. Hal ini disebabkan karena harga pesanan khusus berupa Plywood-CF

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC)

Transkripsi:

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Persaingan dan pertumbuhan dunia usaha khususnya di bidang pelayananan jasa semakin berkembang pesat, ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan jasa salah satunya adalah rumah sakit. Hal tersebut mendorong perusahaan melakukan kegiatan operasional usahanya secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk itu perlu adanya metode baru dalam efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional, salah satunya yaitu dengan Activity Based Costing System. Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalahanya yaitu bagaimana penerapan metode Activity Based Costing System dalam menentukan besarnya tarif jasa rawat inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan Activity Based Costing System dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam rangka penetapan tarif jasa rawat inap. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif, sedangkan teknik analisa yang digunakan yaitu dengan melakukan analisa aktivitas menggunakan Activity Based Costing System. selanjutnya membandingkan tarif yang selama ini ditentukan dengan tarif berdasar Activity Based Costing System. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa dengan Activity Based Costing yang tepat maka tarif yang selama ini ditentukan lebih tinggi daripada perhitungan activity based costing system. Hasil penerapan metode activity based costing system pada rumah sakit bersalin Nirmala,Kediri adalah pada Kelas VIP Rp 136.407,90 Kelas I Rp 117.135,49 Kelas II Rp 105.621,40 Kelas III Rp95.350,76 sedangkan tarif yang berlaku saat ini yaitu Kelas VIP Rp 200.000 Kelas I Rp 140.000 Kelas II Rp 100.000 Kelas III Rp 80.000 dari hasil tersebut terdapat selisih yaitu pada kelas VIP Rp 63.592,10 Kelas I Rp 22.864,51 Kelas II (Rp 5.621,40) Kelas III (Rp 15.350,76). Berdasarkan uraian diatas, maka saran dari peneliti sebaiknya perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan metode activity based costing system sebagai cara bagi perusahaan untuk menetapkan tarif jasa rawat inap. Hal ini perlu dipertimbangkan karena untuk mempertahankan usaha dan mengatasi persaingan yang semakin ketat Kata Kunci : Activity Based Costing System, Tarif jasa rawat inap PENDAHULUAN Rumah Sakit merupakan suatu jenis usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit juga sebuah organisasi yang unik dan komplek dikarenakan rumah sakit merupakan institusi yang padat karya, memiliki sifat dan ciri serta fungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa medik dan mempunyai berbagai kelompok profesi dalam pelayanan penderita. Tugas utama rumah sakit adalah memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa yang 1 menghasilkan keanekaragaman produk diantaranya pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Rumah sakit bersalin Nirmala merupakan salah satu rumah sakit bersalin yang melayani rawat jalan maupun rawat inap. Dalam perhitungan biaya rawat inap, Rumah Sakit Bersalin Nirmala masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional. Pentingnya perhitungan ulang dalam mengukur secara cermat biaya yang keluar dari setiap aktivitas dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Metode

Activity Based Costing merupakan metode baru yang dapat meningkatkan ketelitian dalam perincian biaya, dan ketepatan pembebanan biaya lebih akurat. Metode Activity Based Costing merupakan suatu sistem kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya ke aktivitas dan kemudian ke produk, yang dimaksud produk disini bukan hanya produk dari perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang saja, tetapi juga produk dari bidang jasa, misalnya rumah sakit merupakan unit usaha yang menghasilkan jasa. Activity Based Costing sangat membantu pihak manajemen dalam usahanya untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan. Karena dengan menggunakan Activity based costing efisiensi sebuah unit usaha akan mudah dilakukan. Dengan demikian, unit usaha tersebut akan mampu menawarkan harga jual yang lebih kompetitif. Oleh karena itu pihak manajemen rumah sakit perlu untuk meneliti kemungkinan penerapan Activity Based Costing ini dalam rumah sakit.berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil judul sebagai berikut : Penerapan Metode Activity Based Costing System Dalam Menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap. (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri) Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, permasalahan yang akan peneliti ambil berkaitan dengan Tarif Jasa Rawat Inap pada Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri yaitu: Bagaimana metode Activity Based Costing System dapat digunakan untuk menentukan besarnya Tarif Jasa Rawat Inap pada Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana metode Activity Based Costing System dapat digunakan dalam menentukan tarif Jasa Rawat Inap pada Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kediri yang berada di jalan Jaksa Agung Suprapto No.05 Kota Kediri. Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer yaitu : a. Data biaya rawat inap, b. Data lama hari pasien rawat inap, c. Data jumlah pasien rawat inap, d. Data luas ruangan rawat inap, e. Jumlah tenaga kerja, f. Data tarif konsumsi tiap kelas, g. Gambaran umum rumah sakit, h. Struktur Organisasi, i. Proses Pelayanan. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan peneliti, yaitu : Interview dan Dokumentasi. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Activity Based Costing, b. Tarif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan langkah sebagai berikut : 1. Menghitung biaya berdasarkan metode Activity Based Costing, 2). Membandingkan Tarif yang selama ini ditentukan rumah sakit dengan tarif berdasarkan Activity Based Costing system, 3). Menganalisa hasil perhitungan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Aktivitas Dari Laporan Aktivitas Yang Mempengaruhi Unit Rawat Inap Pada Tahun 2009 1. Prosedur tahap pertama Pada tahapan ini langkah-langkah yang diambil sebagai berikut : a. Mengklasifikasi aktivitas biaya kedalam berbagai aktivitas Klasifikasi biaya kedalam berbagai aktivitas dapat dilihat pada tabel 1. 2

Tabel 1. Klasifikasi Penggolongan Biaya Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri Periode Tahun 2009 NO Aktivitas Klasifikasi Aktivitas Pemicu Biaya ( Cost Driver ) 1 Biaya Perawat Unit Level Jml hari rawat inap 2 Biaya Kesejahteraan Unit Level Jml Pasien 3 Biaya Listrik dan air Unit Level Jml hari rawat inap 4 Biaya Konsumsi Unit Level Jml hari rawat inap 5 Biaya Kebersihan Unit Level Luas lantai 6 Biaya Laundry Unit Level Jml hari rawat inap 7 Biaya bahan habis pakai Unit Level Jml hari rawat inap 8 Biaya administrasi Batch Level Jml Pasien 9 Biaya Asuransi Facility level Jml hari rawat inap 10 Biaya penyusutan gedung Facility level Luas lantai 11 Biaya penyusutan fasilitas Facility level Jml hari rawat inap Sumber data : Data Primer diolah b. Menghubungkan berbagai biaya setiap kelompok aktivitas Dalam menentukan biaya overhead yang akan dikonsumsi oleh setiap aktivitas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Aktivitas Overhead dan Biaya-biaya Rumah Sakit Bersalin Nirmala kota Kediri Periode 2009 No. Aktivitas Overhead Jumlah 1. Aktivitas level unit : -Perawat 132.303.000 -Kesejahteraan 27.744.000 -Listrik da air 45.926.770 -Konsumsi 76.996.500 -Kebersihan 9.050.000 -Loundry 4.170.000 -Bahan Habis Pakai 25.777.830 Total biaya kelompok 321.968.100 2. Aktivitas level batch : -Administrasi 8.908.800 Total biaya kelompok 8.908.800 Aktivitas level facility 3. -Asuransi 3.800.000 -Penyusutan Gedung 42.500.250 -Penyusutan Fasilitas 18.732.750 Total biaya kelompok 65.033.000 3 Sumber data : Data Primer diolah

c. Menentukan Kelompok-kelompok biaya (Cost Pool) yang homogen Cost driver yang digunakan oleh Rs Bersalin Nirmala kota Kediri lihat pada tabel 3 Tabel 3. Homogen Cost Pool Rumah Sakit Bersalin Nirmala kota Kediri Periode 2009 HOMOGENITAS COST COST JUMLAH NO DRIVER POOL DRIVER 1 Unit Level a. Biaya Perawat Jumlah 3.730 Rp. 132.303.000 b. Biaya Kesejahteraan 1.VIP Jml pasien 98 2.Kelas I Jml pasien 286 3.Kelas II Jml pasien 240 4.Kelas III Jml pasien 788 Jumlah 1412 Rp. 27.744.000 c. Biaya listrik dan air Jumlah 3.730 Rp. 45.926.770 d. Biaya Konsumsi Jumlah 3.730 Rp 76.996.500 e. Biaya Kebersihan 1.VIP Luas Lantai 56 2.Kelas I Luas Lantai 128 3.Kelas II Luas Lantai 96 4.Kelas III Luas Lantai 240 Jumlah 520 Rp. 9.050.000 f. Biaya Bahan habis pakai Jumlah 3.730 Rp. 25.777.830 4

g. Biaya Loundry Jumlah 3.730 Rp. 4.170.000 2 Batch Level a. Biaya Administrasi 1.VIP Jml pasien 98 2.Kelas I Jml pasien 286 3.Kelas II Jml pasien 240 4.Kelas III Jml pasien 788 Jumlah 1412 Rp. 8.908.800 3 Facility Level a. Biaya Asuransi Jumlah 3.730 Rp. 3.800.000 b.biaya penyusutan Gedung 1.VIP Luas Lantai 56 2.Kelas I Luas Lantai 128 3.Kelas II Luas Lantai 96 4.Kelas III Luas Lantai 240 Jumlah 520 Rp. 42.500.250 c.biaya penyusutan fasilitas Rp. 18.732.750 1.AC ( VIP, I, II ) Jml hari rawat inap 3.730 Rp. 5.614.300 2.Bed ( VIP, I, II, III ) Jml hari rawat inap 264 Rp. 5.900.850 3.TV ( VIP, I, II ) Jml hari rawat inap 765 Rp. 4.355.000 4.Lemari Es ( VIP, I ) Jml hari rawat inap 690 Rp. 2.312.600 4.Kipas ( III,II ) Jml hari rawat inap 2701 Rp. 550.000 d. Langkah keempat adalah menentukan tarif kelompok Dalam penentuan tarif kelompok dihitung dengan rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar pengukur aktivitas kelompok tersebut. Adapun perhitungan untuk tarif per unit cost driver adalah jumlah biaya dibagi dengan jumlah cost driver. Misalnya biaya sebesar 5 Rp.25.000.000 : 2.500 maka tarif per unit cost driver sebesar Rp.10.000. Perhitungan ini berlaku juga pada biaya yang lain.. Lebih jelasnya ada pada tabel 4.

Tabel 4. Tarif Kelompok Rumah Sakit Bersalin Nirmala kota Kediri Periode 2009 HOMOGENITAS COST COST JUMLAH NO DRIVER POOL DRIVER 1 Unit Level a. Biaya Perawat Rp. 132.303.000 3.730 Rp. 35.470,11 b. Biaya Kesejahteraan Rp. 27.744.000 1412 Rp. 19.648,72 1.VIP 98 2.Kelas I 286 3.Kelas II 240 4.Kelas III 788 c. Biaya listrik dan air Rp. 45.926.770 3.730 Rp. 12.312,80 d. Biaya Konsumsi Rp. 76.996.500 3.730 Sesuai Tarif Rp. 36.000 Rp. 28.500 Rp. 22.500 Rp. 15.000 e. Biaya Kebersihan Rp. 9.050.000 520 Rp. 17.403,84 1.VIP 56 2.Kelas I 128 3.Kelas II 96 4.Kelas III 240 f. Biaya Bahan habis pakai Rp. 25.777.830 3.730 Rp. 6.910,94 Unit Level a. Biaya Perawat Rp. 132.303.000 3.730 Rp. 35.470,11 g. Biaya Loundry Rp. 4.170.000 3.730 Rp. 1.117,96 6

2 Batch level a. Biaya Administrasi Rp. 8.908.800 1412 Rp. 6.309,34 1.VIP 98 2.Kelas I 286 3.Kelas II 240 4.Kelas III 788 3 Fasility level a. Biaya Asuransi Rp. 3.800.000 3.730 Rp. 1.018,76 b.biaya penyusutan Gedung Rp. 42.500.250 520 Rp. 81.731,25 1.VIP 56 2.Kelas I 128 3.Kelas II 96 4.Kelas III 240 c.biaya penyusutan fasilitas 1.AC ( VIP ) Rp. 7.614.300 1029 Rp. 7.399,70 2.Bed ( VIP, I, II, III ) Rp. 4.900.850 3730 Rp. 1.313,90 3.TV ( VIP, I, II ) Rp. 3.355.000 1719 Rp. 1.951,71 4.Lemari Es ( VIP, I ) Rp. 2.312.600 1029 Rp. 2.247,42 4.Kipas ( III,II) Rp. 550.000 2701 Rp. 203,62 2. Prosedur tahap kedua Dalam tahap kedua ini, BOP setiap kelompok aktivitas tidak perlu dilacak ke produk dengan menggunakan tarif kelompok, karena produk yang dihasilkan tunggal atau satu produk. Maka dari itu pada tahap kedua ini biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi masing masing aktivitas produk. Pembebanan biaya overhead dari tiap aktivitas ke setiap kamar dihitung dengan : BOP yang dibebankan = tarif atau unit cost driver x Cost driver yang dipilih 7

Tabel 5. Tarif Jasa Rawat Inap Kelas VIP Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kediri Periode 2009 Aktivitas Tarif Rp Driver Total ( Rp ) 1 Biaya Perawat 35.470,11 264 9.364.109,04 2 Biaya Kesejahteraan 19.648,72 98 1.925.574,56 3 Biaya Listrik dan air 12.312,80 264 3.250.579,20 4 Biaya Konsumsi 36.000,00 264 9.504.000,00 5 Biaya Kebersihan 17.403,84 56 974.615,04 6 Biaya administrasi 6.309,34 98 618.315,32 7 Biaya bahan habis pakai 6.910,94 264 1.824.488,16 8 Biaya Loundry 1.117,96 264 295.141,44 9 Biaya Asuransi 1.018,76 264 268.952,64 10 Biaya penyusutan gedung 81.731,25 56 4.576.950,00 11 Biaya penyusutan fasilitas AC 7.399,70 264 1.953.520,80 Bed 1.313,90 264 346.869,60 TV 1.951,71 264 515.251,44 Lemari Es 2.247,42 264 593.318,88 Total Biaya Kelas VIP Jumlah Hari Pakai Biaya Rawat Inap Per Kamar 36.011.686,12 264 136.407,90 Tabel 6. Tarif Jasa Rawat Inap Kelas I Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kediri Periode 2009 Aktivitas Tarif Rp Driver Total ( Rp ) 1 Biaya Perawat 35.470,11 765 27.134.634,15 2 Biaya Kesejahteraan 19.648,72 286 5.619.533,92 3 Biaya Listrik dan air 12.312,80 765 9.419.292,00 4 Biaya Konsumsi 28.500,00 765 21.802.500,00 5 Biaya Kebersihan 17.403,84 128 2.227.691,52 6 Biaya administrasi 6.309,34 286 1.804.471,24 7 Biaya bahan habis pakai 6.910,94 765 5.286.869,10 8 Biaya Loundry 1.117,96 765 855.239,40 9 Biaya Asuransi 1.018,76 765 779.351,40 10 Biaya penyusutan gedung 81.731,25 128 10.461.600,00 11 Biaya penyusutan fasilitas Bed 1.313,90 765 1.005.133,50 TV 1.951,71 765 1.493.058,15 Lemari Es 2.247,42 765 1.719.276,30 Total Biaya Kelas I Jumlah Hari Pakai Biaya Rawat Inap Per Kamar 89.608.650,68 765 117.135,49 8

Tabel 7. Tarif Jasa Rawat Inap Kelas II Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kediri Periode 2009 Aktivitas Tarif Rp Driver Total ( Rp ) 1 Biaya Perawat 35.470,11 690 24.474.375,90 2 Biaya Kesejahteraan 19.648,72 240 4.715.692,80 3 Biaya Listrik dan air 12.312,80 690 8.495.832,00 4 Biaya Konsumsi 22.500,00 690 15.525.000,00 5 Biaya Kebersihan 17.403,84 96 1.670.768,64 6 Biaya administrasi 6.309,34 240 1.514.241,60 7 Biaya bahan habis pakai 6.910,94 690 4.768.548,60 8 Biaya Loundry 1.117,96 690 771.392,40 9 Biaya Asuransi 1.018,76 690 702.944,40 10 Biaya penyusutan gedung 81.731,25 96 7.846.200,00 11 Biaya penyusutan fasilitas TV 1.951,71 690 1.346.679,90 KIPAS 203,62 690 140.497,80 Bed 1.313,90 690 906.591,00 Total Biaya Kelas II Jumlah Hari Pakai Biaya Rawat Inap Per Kamar 72.878.765,04 690 105.621,40 Tabel 8. Tarif Jasa Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kediri Periode 2009 3 Biaya Listrik dan air 12.312,80 2011 24.761.040,80 4 Biaya Konsumsi 15.000,00 2011 30.165.000,00 5 Biaya Kebersihan 17.403,84 240 4.176.921,60 6 Biaya administrasi 6.309,34 788 4.971.759,92 7 Biaya bahan habis pakai 6.910,94 2011 13.897.900,34 8 Biaya Loundry 1.117,96 2011 2.248.217,56 9 Biaya Asuransi 1.018,76 2011 2.048.726,36 10 Biaya penyusutan gedung 81.731,25 240 19.615.500,00 11 Biaya penyusutan fasilitas Kipas 203,62 2011 409.479,82 Bed 1.313,90 2011 2.642.252,90 Total Biaya Kelas III Jumlah Hari Pakai Biaya Rawat Inap Per Kamar 191.750.381,87 2.011 95.350,76 9

B. Perbandingan tarif yang ditentukan Rumah Sakit dengan tarif berdasarkan Activity Based Costing System Tabel 9. Perbandingan Tarif Rumah sakit dengan tarif berdasar Activity based costing system TIPE KAMAR TARIF RS TARIF ABC SELISIH VIP 200.000 136.407,90 63.592,10 I 140.000 117.135,49 22.864,51 II 100.000 105.621,40 5.621,40 III 80.000 95.350,76 15.350,76 Rp. 5.621,40, kelas III sebesar Rp. 15.350,76 mungkin terjadi karena kebijakan rumah sakit yang menetapkan tarif lebih murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Maka pihak rumah sakit perlu menerapkan metode activity based costing terutama untuk kelas VIP dan I untuk menarik daya saing pasar yang menuntut fasilitas yang memadai dan nyaman. C. Analisis hasil perhitungan Dari hasil perhitungan diatas terdapat selisih tarif antara tarif yang ditentukan pihak rumah sakit bersalin Nirmala dengan tarif menurut perhitungan Activity based costing system pada periode 2009, yaitu pada kelas VIP sebesar Rp. 63.592,10, kelas I sebesar Rp. 22.864,51, kelas II sebesar Rp. 5.621,40, kelas III sebesar Rp. 15.350,76. Dari hasil tersebut jika dibandingkan dengan tarif yang diberlakukan rumah sakit bersalin Nirmala metode perhitungan activity based costing memberikan hasil yang lebih besar kecuali pada kelas VIP dan kelas I. Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap menggunakan metode tradisional dan metode Activity based costing system disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing masing produk. Metode activity based costing system biaya overhead pada masing masing produk dibebankan pada banyak cost driver, sehingga pada metode activity based costing telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing masing aktivitas. Dilihat dari analisa diatas maka rumah sakit bersalin Nirmala perlu mempertimbangkan tarif berdasarkan activity based costing meskipun pada kelas II dan kelas III terdapat selisih tarif lebih tinggi yaitu kelas II sebesar KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara keseluruhan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan tentang penerapan metode Activity Based Costing sebagai alat bantu manajemen dalam rangka penetapan tarif jasa rawat inap di Rumah Sakit Bersalin Nirmala, Kediri sebagai berikut : 1. Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri merupakan salah satu rumah sakit bersalin yang melayani jasa rawat jalan maupun rawat inap. Dalam penetapatan tarif jasa rawat inapnya Rumah Sakit Bersalin Nirmala masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional. Sehingga untuk mempermudah manajemen dalam menganalisa dan menghitung tarif jasa rawat inap manajemen memerlukan metode khusus untuk efisiensi dan efektifitas dalam penghitungan tarif jasa rawat inap. 2. Dari Hasil Analisa terhadap Activity Based Costing System pada Rumah Sakit Bersalin Nirmala Kota Kediri adalah sebagai berikut : a) Perbedaan yang terjadi antara tarif jasa rawat inap menggunakan metode tradisional dan metode activity based costing system 10

adalah pembebanan biaya overhead pabrik pada masing masing produk. b) Hasil penerapan metode activity based costing system pada rumah sakit bersalin Nirmala,Kediri adalah pada Kelas VIP Rp136.407,90 Kelas I Rp117.135,49 Kelas II Rp105.621,40 Kelas III Rp. 95.350,76 sedangkan tarif yang berlaku saat ini yaitu Kelas VIP Rp200.000 Kelas I Rp140.000 Kelas II Rp100.000 Kelas III Rp80.000 dari hasil tersebut terdapat selisih yaitu pada kelas VIP Rp63.592,10 Kelas I Rp22.864,51 Kelas II (Rp 5.621,40) Kelas III (Rp15.350,76) 2. Saran Saran-saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1. Dengan hasil penelitian yang dilakukan, maka hendaknya perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan metode activity based costing system sebagai cara bagi perusahaan untuk menetapkan tarif jasa rawat inap. Hal ini perlu dipertimbangkan karena untuk mempertahankan usaha dan mengatasi persaingan yang semakin ketat. 2. Rumah Sakit Bersalin Nirmala, Kediri dalam menetapkan tarif jasa rawat inap, hendaknya tidak hanya melakukan perkiraan saja yaitu dengan membandingkan tarif jasa rawat inap rumah sakit lain, akan tetapi perlu adanya kebijakan lainnya untuk menghitung tarif jasa rawat inap. 3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti mengharapkan agar memilah antara biaya langsung ( bahan langsung, tenaga kerja langsung ) dan biaya tak langsung ( biaya overhead ) fokus daripada penerapan metode Activity based costing system terletak pada biaya tak langsung ( biaya overhead ) penentuan tarif jasa rawat inap dengan menjumlahkan semua elemen biaya produksi. Peneliti masih mengasumsikan biaya overhead merupakan total biaya produksi dalam hal ini tarif jasa rawat inap. DAFTAR PUSTAKA Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen(1999), Akuntansi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen(2000), Manajemen Biaya, Jakarta : Salemba Empat. Hariadi, Bambang(2002), Akuntansi Manajemen, Suatu Sudut Pandang, Yogyakarta : BPFE http : //astaqauliyah.com/2008/08/konsep_penetapan_tarif_r umah_sakit, diakses 19 Mei 2010 http : //www.ittelkom.ac.id/library/index.php? view=article&catid, diakses 19 Mei 2010 Ikhsan,Arfan,Dharmanegara dan Ida Bagus Agung (2010), Akuntansi dan Manajemen Keuangan Rumah Sakit, Yogyakarta : Graha Ilmu Mulyadi(1993), Akuntansi Manajemen, konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 2, Yogyakarta : BP STIE YKPN Peraturan Pemerintan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 6 Tahun 2007 Simamora, Henry (1999), Akuntansi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat Thomas W Lin, Kung H Chen, Edward J Blocher (2000), Manajemen Biaya, Dengan Tekanan Strategik, Edisi I, Jakarta : Salemba Empat. 11