Laurentia Widya Kristiyanti Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Erlita Dwi Krisna Putri Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

ANALISIS TINDAK TUTUR KOMISIF DAN ASERTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KEPULAUAN RIAU

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TUTURAN DIREKTIF TOKOH UTAMA DAO MING SI DAN SHAN CAI EPISODE 1-15 DALAM DRAMA SERI METEOR GARDEN ( 流星花园 /LIU XING HUA YUAN) KARYA CAI YUEXUN

2. Dr. Urip Zaenal Fanani, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi dan Jurnal

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur (speech art) merupakan unsur pragmatik yang melibatkan

TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DALAM RUBRIK OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI MARET 2017 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

GAYA BERBAHASA AKRAB RIDWAN KAMIL DALAM TWITTER SKRIPSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB II KAJIAN TEORI. keakuratan data. Teori-teori tersebut adalah teori pragmatik, aspek-aspek situasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

OLEH: SURAHMAT NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

ANALISIS BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG FILM GURU BANGSA TJOKROAMINOTO KARYA GARIN NUGROHO

ANALISIS TINDAK TUTUR MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS DI METRO TV (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh : NOVALINA SIAGIAN NIM ABSTRAK

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. itu dengan baik kepada pendengar atau pembaca. media ini pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pem bicara) dan

TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS DI KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Jurnal Ilmiah

ANALISIS TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM SITUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X MAN MALANG 1 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

Gigit Mujianto 1 ABSTRACT

TINDAK TUTUR IMPERATIF GURU DAN RESPONSIF SISWA DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA SKRIPSI

TINDAK TUTUR DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR PADA TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA KELURAHAN WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi antara

Transkripsi:

TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF TOKOH UTAMA 沈梦君 SHEN MENG JUN DALAM FILM 20 ONCE AGAIN 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) KARYA LESTE CHEN Laurentia Widya Kristiyanti Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail: imduckwaak@yahoo.com Abstrak Skripsi ini merupakan laporan penelitian tentang deskripsi bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama Shĕn Mèng Jūn dalam Film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen Penelitian ini menggunakan teori deskriptif kualitatif untuk mengkaji dan menganalisis data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan data penelitian sebanyak 49 data yang mengandung tindak tutur ilokusi asertif. Berdasarkan analisis data dapat terdapat lima bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, yaitu bentuk tindak tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), mengeluh (complaining), mengklaim (claiming), dan membual (boasting). Bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling dominan adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), dan mengeluh (complaining). Terdapat empat fungsi tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, yaitu fungsi tindak tutur ilokusi asertif kompetitif (competitive), menyenangkan (convivial), bekerja sama (collaborative), dan bertentangan (conflictive). Fungsi tindak tutur ilokusi asertif yang paling dominan adalah bekerjasama (collaborative) dan fungsi bertentangan (conflictive). Kata Kunci: tindak tutur, ilokusi asertif, tokoh utama Abstract This research is about the description of form and the function of illocution assertive speech art to the main character 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn in 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) movie by Leste Chen. This research use qualitative description method for examine and analyze the research data. There are 49 data which contain illocution assertive speech art. Based on the form of the speech act of assertive illocution to the main character 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) movie, there are 5 form of assertive illocution speech art, they are : stating, suggesting, complaining, claiming, and boasting. From that 5 form, the most dominant form is stating, suggesting and complaining. Based on the function of the speech act of assertive illocution to the main character 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) movie, there are 4 function of assertive illocution speech art, they are : competitive, convivial, collaborative, and conflictive. From that 5 form, the most dominant function is collaborative and conflictive. Keywords: Speech Art, Assertive Illocution, main characters. PENDAHULUAN Dalam pertuturan terdapat dua pihak yang saling bertukar informasi yaitu pemberi informasi (penutur) dan penerima informasi (lawan tutur). Bahasa yang digunakan dalam pertuturan hendaknya dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan dapat diterima oleh lawan tutur. Jika dikaitkan antara penutur dan lawan tutur akan terbentuk suatu tindak tutur dan peristiwa tutur. Peristiwa tutur ini pada dasarnya merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut merupakan isi pembicaraan. Tindak tutur (speech art) merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara, pendengar atau

[Mandarin UNESA. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016] penulis pembaca serta yang dibicarakan. Dilihat dari sudut penutur, bahasa itu berfungsi personal atau pribadi (fungsi emotif). Maksudnya, penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini, lawan tutur juga dapat menduga apakah penutur sedih, marah atau gembira (Chaer, 2004 : 15). Dilihat dari segi lawan tutur, maka bahasa itu berfungsi direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar. Dalam hal ini, bahasa itu tidak hanya membuat lawan tutur melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan sesuai dengan yang diinginkan oleh penutur. Searle (dalam Rahardi, 2005:35-36) menyatakan bahwa dalam praktik terdapat tiga macam tindak tutur yaitu : (1) tindak lokusioner, (2) tindak ilokusioner, (3) tindak perlokusi (1) Tindak lokusioner, yaitu tindak tutur untuk menyatakan sesuatu, (2) tindak ilokusioner, yaitu sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu juga dapat digunakan untuk melakukan sesuatu, (3) tindak perlokusi yaitu sebuah tuturan yang diutarakan seseorang seringkali mempunyai pengaruh atau efek bagi yang mendengarkan. Bentuk tindak tutur ilokusi dapat dilihat dari bentuk percakapannya dan reaksi lawan tuturnya beserta konteks yang ada dalam suatu percakapan. Searle menggolongkan tindak tutur ilokusi ke dalam lima macam bentuk tuturan yang masing-masing memiliki fungsi komunikatif (dalam Rahardi, 2005: 36), salah satu di antaranya adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif. Tindak tutur ilokusi asertif merupakan bentuk tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), membual (boasting), mengeluh (complaining), dan mengklaim (claiming). Fenomena tindak tutur juga dapat ditemukan dalam berbagai dialog, interaksi dan komunikasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam film. Seperti yang dikemukakan oleh Nadar (2009:50) bahwa kenyataannya pada dialog film merupakan representasi kehidupan sehari-hari, hanya saja tidak natural terjadinya. Sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Nadar, peneliti mengambil film sebagai sumber data dalam penelitian ini. Film merupakan salah satu objek yang dapat menunjukkan situasi dan konteks yang terjadi dalam sebuah peristiwa percakapan secara nyata dan tegas, sehingga melalui film tersebut dapat diketahui situasi dan konteks suatu peristiwa tindak tutur yang terjadi dengan lebih natural, konkret, dan jelas. Film yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) Karya Leste Chen. Film ini merupakan film komedi dari negeri Tiongkok yang bercerita tentang 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn, seorang janda berumur 70 tahun yang diminta oleh keluarganya untuk tinggal di panti jompo. Merasa terlantar, ia berjalan-jalan dan memutuskan untuk berfoto di sebuah studio foto. Setelah keluar dari studio foto tersebut, ia kaget sekali karena dia berubah menjadi lebih muda. Seperti mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya, ia berganti nama dan mengejar mimpi menjadi penyanyi. Alasan peneliti memilih meneliti film tersebut sebegai objek penelitian karena dalam film ini peneliti menemukan banyaknya penggunaan tindak tutur ilokusi terutama tindak tutur ilokusi asertif yang banyak dituturkan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn. Tindak tutur ilokusi asertif yang dituturkan oleh tokoh utama memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga peneliti tertarik untuk menjadikan film tersebut sebagai objek penelitian. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan tindak tutur ilokusi asertif. Dalam penelitian ini kajian tentang tindak tutur ilokusi asertif dilakukan dengan harapan bahwa hasil yang diperoleh dapat memberikan pemahaman lebih jelas tentang penggunaan tindak tutur ilokusi asertif khususnya pada film 20 Once Again 重 返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen. Dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk mendeskripsikan penggunaan tindak tutur ilokusi asertif pada tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat yang berupa tindak tutur ilokusi asertif dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan gabungan dari dua metode yaitu metode analisis dan deskriptif (Moleong 2005:129). Metode analisis digunakan untuk membantu menganalisis tentang deskripsi tindak tutur ilokusi asertif pada data berupa tuturan yang telah dikumpulkan sesuai dengan rumusan masalah dan metode deskriptif digunakan untuk membantu menjelaskan alasan terjadinya tindak tutur ilokusi asertif. Kemudian hasil analisis diuraikan sesuai tujuan penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat percakapan yang mengandung tindak ilokusi asertif pada film 20

Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì). Adapun data yang ditemukan dalam film ini sebanyak 49 data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat yang merupakan bagian dari metode simak. teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Menyimak Data. Peneliti tidak hanya mengamati atau melihat, tetapi juga memahami isi data berupa tindak tutur ilokusi asertif oleh tokoh utama 沈梦 君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen. 2. Mencatat Data. Data yang dicatat dalam penelitian ini yaitu tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama 沈 梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen. 3. Penerjemahan Data. Peneliti menerjemahkan data tuturan ilokusi asertif tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn, serta percakapan dimana tokoh utama terlibat dari Mandarin ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu peneliti juga membuat kartu data untuk mempermudah dalam proses penerjemahan data. 4. Pengodean Data. Pemberian kode data dibentuk dari inisial judul film, inisal nama tokoh utama, urutan data, dan waktu tuturan tersebut muncul. Contohnya adalah TOA.SMJ.01.00.04.45-00.04.48. 5. Klasifikasi data sesuai bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama. Data diklasifikasikan dalam bentuk tabel. 6. Uji Validasi Data. Data yang divalidasikan berupa kalimat tuturan bahasa Mandarin yang mengandung tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì). Validator dalam uji validasi ini adalah dosen jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Surabaya yang menguasai Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil data penelitian ini berupa data tindak tutur ilokusi asertif dari tokoh utama Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan diuraikan sesuai dengan rumusan masalah pertama yaitu bagaimana bentuk tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) yang dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Searle. Analisis ini dilakukan dengan mengklasifikasikan bentuk tindak tutur ilokusi asertif ke dalam 5 klasifikasi, yaitu bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), mengeluh (complaining), mengklaim (claiming), dan membual (boasting), sehingga dapat diketahui tindak tutur ilokusi asertif mana yang paling banyak digunakan oleh tokoh utama Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì). Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling mendominasi adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating). Hal ini terjadi karena dalam film ini tokoh utama banyak memberikan informasi atau fakta yang terjadi dalam kehidupannya. Selain itu tindak tutur ilokusi yang juga mendominasi adalah tindak tutur ilokusi asertif mengeluh. tindak tutur ilokusi asertif mengeluh terjadi karena dalam film ini tokoh utama mempunyai latar belakang kehidupan yang sulit, keluhan sendiri merupakan bentuk ungkapan rasa sedih yang diungkapkan oleh tokoh utama. Latar belakang kehidupan yang sulit dan keras ini menyebabkan bentuk tindak tutur ilokusi mengeluh menempati posisi kedua bentuk ilokusi asertif yang paling mendominasi. Selanjutnya adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyarankan yang menempati posisi ketiga untuk bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang mendominasi. Hal ini terjadi karena dalam film ini tokoh utama sering memberikan pendapat atau pemikirannya yang dapat dipertimbangkan oleh orang lain. Bentuk tindak tutur ilokusi asertif mengklaim dan membual mempunyai frekuensi yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan karena tokoh utama menyadari bahwa ketika Ia mengklaim atau membual, Ia tidak mendapatkan respon positif dari lawan bicaranya. Untuk menjawab rumusan masalah kedua peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Leech. Analisis ini dilakukan dengan mengklasifikasikan fungsi tindak tutur ilokusi asertif ke dalam 4 klasifikasi, yaitu fungsi tindak tutur ilokusi asertif kompetitif, menyenangkan, bekerja sama, dan bertentangan. Berdasarkan analisis data dapat dilihat bahwa fungsi yang paling mendominasi adalah fungsi tindak tutur ilokusi asertif bekerjasama (collaborative) dengan sub fungsi menyatakan. Hal ini disebabkan karena tokoh utama banyak memberikan informasi atau fakta yang terjadi dalam kehidupannya. Sehingga tuturan yang terjadi cenderung bersifat netral dari segi kesopansantunan karena hanya merupakan sebuah pernyataan. Selanjutnya fungsi tindak tutur ilokusi asertif bertentangan (conflictive), dengan sub fungsi memarahi.

[Mandarin UNESA. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016] Dalam fungsi tindak tutur ilokusi asertif bertentangan (conflictive) tidak ada unsur sopan santun, hal ini disebabkan karena dalam film ini tokoh utama sering mengungkapkan rasa tidak puas terhadap sesuatu lewat kemarahan. Pada tindak tutur ilokusi asertif yang berfungsi kompetitif (competitive) dibutuhkan untuk memperlembut sifat tidak sopan yang terkandung di dalamnya. Fungsi ini memiliki frekuensi yang relatif sedikit karena pada film ini tokoh utama sering mengungkapkan pemikirannya secara langsung, sehingga dapat dengan jelas menyampaikan maksud dan tujuannya, tidak memperlembut sifat tidak sopan yang terkandung didalamnya. Selanjutnya pada fungsi tindak tutur ilokusi asertif menyenangkan (convivial), sopan santun bersifat positif dan mencari kesempatan untuk beramah tamah. Pada film ini fungsi tindak tutur ilokusi asertif menyenangkan (convivial) memiliki frekuensi yang relatif sedikit, karena tokoh utama pada dasarnya bukan merupakan orang yang suka beramah tamah. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yaitu tentang bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重 返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat lima bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, yaitu bentuk tindak tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), mengeluh (complaining), mengklaim (claiming), dan membual (boasting). Bentuk tindak tutur ilokusi asertif yang paling dominan adalah bentuk tindak tutur ilokusi asertif menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), dan mengeluh (complaining). 2. Terdapat empat fungsi tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan oleh tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重返 20 岁 (chóng făn èrshí suì) karya Leste Chen, yaitu fungsi tindak tutur ilokusi asertif kompetitif (competitive), menyenangkan (convivial), bekerja sama (collaborative), dan bertentangan (conflictive). Fungsi tindak tutur ilokusi asertif yang paling dominan adalah bekerjasama (collaborative) dan fungsi bertentangan (conflictive). Saran 1. Penelitian ini hanya membahas sebagian kecil dari kajian pragmatik yaitu tentang tindak tutur ilokusi asertif. Penelitian ini mengkaji bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif tokoh utama 沈梦君 Shĕn Mèng Jūn dalam film 20 Once Again 重 返 20 岁 (chóng făn èrshí suì). Jadi tuturantuturan tokoh dari film tersebut masih bisa dikaji dengan topik bahasan yang lain. 2. Tindak tutur ilokusi lainnya juga dapat diteliti lagi secara lebih detail, menurut teor-teori para ahli yang lain, dan juga pada objek penelitian yang lain. 3. Bagi pembelajar bahasa Mandarin, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang bentuk, dan fungsi tindak tutur ilokusi asertif dan semakin memperkuat minat pembelajar bahasa Mandarin agar lebih tertarik menikmati karya film bahasa Mandarin. DAFTAR PUSTAKA Arianto, Mahpuji. 2013. Tindak Ilokusi Asertif dalam Film Detective Conan The Movie 工藤新一への挑戦状 Karya Koichi Okamoto. Skripsi tidak diterbitkan: FBS UNESA Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, Fatimah T. 2006. Metode Linguistik- Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama. Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. Ibrahim, Nana Sudjana. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Agle. Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Grasindo. Kreidler, Charles.W. 1998. Introducing English Semantics. London: Routledge Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta : UI-Press Lestari, Yayu. 2015. Tindak Tutur Ilokusi Asertif dan Komisif dalam film Prancis Hors de Prix Karya Pierre Salvadori. Skripsi tidak diterbitkan: FIB UB Miles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. UI-Press

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Purnamasari, Dini. 2015. Tindak Tutur Ilokusi Asertif dalam Film Sen To Chihiro No Kamikakushi Karya Miyazaki Hayao. Skripsi tidak diterbitkan: FIB UB. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. http://www.muvila.com/film/artikel/film-20- onceagain-kehebohan-nenek-yang-jadi-muda-kembali- 150320k.html (Diakses pada 3 Januari 2016 ) https://ewhynurma.blogspot.co.id (Diakses pada 2 Desember 2016) https://rdadangz.wordpress.com/2015/03/24/sinopsisfilm-20-once-again (Diakses pada 3 Juni 2016) https://pro.festivalscope.com/director/chen-leste / Diakses pada 3 Juni 2016