BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK. S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

A B S T R A K Solomon & Rothblum

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap harinya manusia dihadapkan dengan berbagai macam tugas, mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. non-formal dan informal. Setiap jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN. Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya

Pengaruh Prokrastinasi Terhadap Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Yang Bekerja

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim (MMI) Malang sebagai kampus. berbasis Islam menerapkan beberapa kebijakan yang ditujukan untuk

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2007 YANG SEDANG SKRIPSI DI PROGRAM STUDI PG PAUD. Hj. Shofiyanti Nur Zuama

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi

ABSTRAK. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. segala usia baik melalui pendidikan formal, non formal maupun informal.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skripsi adalah muatan lokal pada kurikulum pendidikan dokter di Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS), berupa karangan asli, dan merupakan tugas perorangan mahasiswa. Skripsi berisi hasil penelitian di laboratorium, rumah sakit, lapangan, atau gabungan, dan didukung oleh informasi yang bisa dipercaya dari buku ilmiah, majalah ilmiah atau kumpulan naskah ilmiah. Skripsi merupakan tugas perorangan mahasiswa yang ditulis sebagai bagian dari kegiatan terstruktur, maupun monograf dalam bentuk laporan penelitian dan disusun berdasarkan pada prinsip ilmu dan kajian ilmiah secara sistematis, logis, rasional tanpa menonjolkan perasaan subjektif (FK Unand, 2015). Pada pelaksanaannya skripsi mulai berlakukan pada mahasiswa angkatan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Untuk mengerjakannya, berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Andalas Nomor : 8 tahun 2009, mahasiswa diberikan waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak rencana penelitian / tugas akhir disetujui pembimbing dan dapat di perpanjang lagi selama 6 (enam) bulan dengan persetujuan pembimbing (Universitas Andalas, 2010). Dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa akan menemukan hambatanhambatan dalam proses mengerjakannya meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri, seperti kecemasan, persepsi terhadap dosen pembimbing, dan ketidakmampuan mengatur waktu, sedangkan eksternal berasal dari luar mahasiswa, seperti Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan atau referensi, kurangnya sarana untuk mengerjakan skripsi, dan aktivitas lain (Faruqi, 2013). Dalam ilmu psikologi, terdapat istilah prokrastinasi yang menunjukkan suatu perilaku yang tidak disiplin dalam penggunanaan waktu. Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan (Solomon dan Rothblum 1984). Penelitian yang dilakukan Onwuegbuzie (2004) menemukan presentasi paling tinggi mahasiswa melakukan prokrastinasi saat mengerjakan karya tulis / skripsi, belajar untuk ujian dan menyelesaikan tugas membaca. Prokrastinasi akademik ditemukan pada 95 % mahasiswa di Amerika. Penelitian yang dilakukan Clark dan Hill (1994) pada mahasiswa Afrika-Amerika ditemukan prevalensi prokrastinasi antara 30% dan 45% (Onwuegbuzie, 2004). Tidak terdapat data tentang prevalensi prokrastinasi di Indonesia secara keseluruhan. Penelitian dibeberapa daerah, seperti di Universitas Sumatera Utara terdapat 48,5 % mahasiswa melakukan prokrastinasi pada tahun 2009. Penelitian lain di Universitas Muhammadyah Surakarta pada tahun 2010 menunjukkan terdapat 38 % melakukan prokrastinasi (Premadyasari, 2012). Terdapat bukti yang menyatakan bahwa prokrastinasi memberikan dampak terhadap performa akademik mahasiswa berupa nilai yang buruk dan pengunduran diri dari kampus. Kecenderungan mahasiswa melakukan prokrastinasi meningkatkan lama studi saat kuliah (Solomon and Rothblum, 1984). 2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Menurut Faruqi (2013) Semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin tinggi pula tingkat prokrastinasi, sebaliknya semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin rendah pula tingkat prokrastinasinya. Selain itu menurut Rizvi dkk (dalam Wahyuni, 2015) bahwa seseorang yang mengalami kecemasan yang tinggi dan kemampuan adaptasi individu yang rendah dapat juga mendorong kearah prokrastinasi atau penundaan. Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri terhadap hambatanhambatan yang ditemukan dalam mengerjakan skripsi. Akan tetapi, dalam menghadapi hambatan tersebut mahasiswa tidak selamanya berhasil melakukan penyesuaian. Apabila hambatan-hambatan itu sangat membebani dan menjadi tekanan bagi mahasiswa akan membuat munculnya perilaku cemas dalam diri dan pikiran mahasiswa karena memikirkan akan keberhasilannya dalam mengerjakan skripsinya (Faruqi, 2013). Kecemasan adalah salah satu masalah dalam bidang kesehatan jiwa. Defenisi kecemasan yaitu kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik (Direja, 2011). Kecemasan memliki dua aspek, yakni aspek sehat dan aspek membahayakan, yang bergantung pada tingkat dan lama kecemasan dialami dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap kecemasan (Videbeck, 2008). Diperkirakan prevalensi penderita gangguan kecemasan di dunia diperkirakan mencapai 5% dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1, dan diperkirakan antara 2% - 4% diantara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguan cemas (Hawari, 2004). Penelitian 3 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

yang dilakukan pada siswa di Cina dengan rentang usia 13 sampai dengan 26 tahun, ditemukan prevalensi kecemasan sekitar 14.1% (Jin dkk, 2014). Mahasiswa yang mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi dalam dirinya saat mengerjakan skripsi, akan mengalami ketakutan dan tidak berani mencoba untuk mengerjakan atau yang tadi sudah mengerjakan tiba-tiba berhenti mengerjakan, sehingga banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan kecemasannya dari pada mengerjakan skripsi. Hal tersebut mengakibatkan penundaan atau prokrastinasi penyusunan skripsi. (Faruqi, 2013) Dari survei pendahuluan yang dilakukan di bagian akademik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bulan November 2015 jumlah mahasiswa angkatan 2010 dan yang belum selesai mengerjakan skirpsi ada 30 orang dan angkatan 2009 sebanyak 15 orang. Angkatan 2009 jika masih belum selesai mengerjakan tugas skripsi pada tahun ajaran 2015/2016 akan mendapatkan sanksi DO atau Drop Out. Berdasarkan fenomena dan penjabaran di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai prokrastinasi dan kecemasan dengan judul Hubungan kecemasan dengan prokrastinasi penyusunan skripsi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut bagaimana hubungan tingkat kecemasan dengan prokrastinasi penyusunan skripsi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas? 4 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan prokrastinasi penyusunan skripsi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.3.2. Tujuan Khusus : 1.3.2.1 Mengetahui karakteristik mahasiswa melakukan prokrastinasi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berdasrkan umur dan jenis kelamin.. 1.3.2.2 Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.3.2.3 Mengetahui distribusi tingkat kecemasan berdasrkan tindakan prokrastinasi pada mahasiswa FK Unand 1.3.2.4 Distribusi frekuensi faktor lain mahasiswa melakukan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa FK Unand 1.3.2.5 Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Aspek teoritis Memberikan dasar informasi ilmiah tentang tingkat kecemasan dengan prokrastinasi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 5 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

1.4.2. Aspek aplikatif 1.4.2.1 Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan informasi mengenai tingkat kecemasan dan prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.4.2.2 Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 6 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas