citosipb PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM KEMANDIRIAN POS PEMBERDAYAAN KELU PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM KEMANDIRIAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Warcito, SP 1) Prof. Dr. H. Soelaiman Sukmalana, MM., CQM 2) 1. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya adalah perubahan progresif yang berkelanjutan ( sustained progressive change) untuk mempertahankan kepentingan individu maupun komunitas melalui pengembangan, intensifikasi dan penyesuaian terhadap pemanfaatan sumberdaya. Pembangunan bukan hanya mengarah pada infrastruktur saja tetapi juga mengarah pada pembangunan manusia Indonesia yang paling penting. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran kualitas manusia dengan perbandingan angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan pendapatan per kapita. Indeks yang memakai skala 0 sampai 1 ini digunakan untuk mengklasifikasikan negara maju, berkembang atau terbelakang. Angka IPM Indonesia tercatat 0,734 pada peringkat ke 111 dari 182 sehingga berada digaris batas antara Negara berkembang dan terbelakang. Sebagai ilustrasi, IPM untuk tahun 2009, menunjukkan adanya kemajuan dalam pembangunan manusia (human development) di Indonesia dari tahun ke tahun. Angka IPM Indonesia memang terus meningkat selama periode 1980 sampai 2007. Rataan peningkatannya 1,26% per tahun dari 0,522 menjadi 0,734 pada saat ini (publikasi UNDP terbaru ini didasarkan pada data tahun 2007). Namun demikian peringkatnya cenderung turun (UNDP, 2009). page 1 / 29
1) Mahasiswa Program Studi Manajemen Pascasarjana UIKA Bogor 2) Dosen Mata Kuliah Manajemen Kinerja Pascasarjana UIKA Bogor page 2 / 29
Untuk kawasan ASEAN, Indonesia hanya unggul dari Vietnam, Laos, Myanmar, page 3 / 29
Kamboja dan Timor Leste. Indonesia tertinggal dibandingkan dengan singapura yang menduduki peringkat ke-23, Brunei (30), Malaysia (66), Thailand (86) dan Filipina (105). Tanpa perbaikan strategi pembangunan ekonomi dan sosial, page 4 / 29
peringkat IPM Indonesia tidak menutup kemungkinan segera disusul oleh Laos (133), Kamboja (137) dan Myanmar (138) di tahun-tahun mendatang (UNDP, 2009). page 5 / 29
Penyebab rendahnya peringkat IPM Indonesia karena angka harapan hidup tergolong rendah, yaitu hanya 70,5%. Selain itu, angka kematian ibu setalah melahirkan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, yaitu 420 per 100.00 page 6 / 29
kelahiran. Angka kematian bayi di Indonesia juga masih yang tertinggi di ASEAN. Sedangkan dari sisi melek huruf Indonesia tercatat tinggi adalah 92% dari jumlah penduduk yang berusia di atas 15 tahun (UNDP, 2009). page 7 / 29
Capaian yang tergambar melalui IPM tersebut berkorelasi dengan dimensi kesejahteraan. Indikator pokok IPM menggambarkan tingkat kualitas hidup sekaligus kemampuan (capabilitas) manusia Indonesia. Indikator angka harapan page 8 / 29
hidup menunjukkan dimensi umur panjang dan sehat; indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah memperlihatkan keluaran dari dimensi pengetahuan; dan indikator kemampuan daya beli mempresentasikan dimensi page 9 / 29
hidup layak. page 10 / 29
Dengan demikian, rendahnya peringkat IPM Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan manusia Indonesia masih berada di tingkat bawah. Bahkan, karena indikator IPM pada hakekatnya merujuk pada konsep basic human page 11 / 29
capabilities (Suharto, 2007). page 12 / 29
Strategi capaian IPM dapat dilakukan melalui pendekatan peningkatan kualitas keluarga. Keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. page 13 / 29
Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas. page 14 / 29
Pemberdayaan keluarga intinya adalah mengembangkan sumberdaya manusia, utamanya dari keluarga kurang mampu menjadi manusia mandiri (merdeka) yang kreatif. Menurut Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka yaitu manusia yang page 15 / 29
hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Manusia merdeka itu mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghasilkan produk yang menguntungkan sehingga dapat page 16 / 29
mengantar pada kehidupan yang bahagia dan sejahtera (Kartasasmita, 1996). page 17 / 29
Keluarga di Indonesia umumnya belum mampu mengembangkan dirinya atau menyelesaikan masalah secara mandiri, sehingga dibutuhkan jaringan berupa lembaga-lembaga dalam masyarakat yang dapat membantu penyegaran usaha page 18 / 29
gotong royong untuk membantu keluarga yang masih tertinggal tersebut. page 19 / 29
Pos pemberdayaan keluraga (posdaya) dibentuk, dibina dan dikembangkan sebagai lembaga masyarakat berupa forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi bagi lembaga-lembaga di masyarakat baik tikat RT, RW maupun kelurahan/desa. page 20 / 29
Posdaya juga merupakan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dibentuk dan dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakatnya. page 21 / 29
Tujuan pembentukan posdaya adalah untuk menyegarkan modal sosial, seperti hidup bergotong-royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera. Selain page 22 / 29
itu, posdaya juga ikut memelihara lembaga sosial kemasyarakatan yang terkecil, yaitu keluarga, agar dapat menjadi perekat sehingga tercipta kehidupan yang rukun, damai, dan memiliki dinamika yang tinggi. page 23 / 29
Ukuran keberhasilan Posdaya adalah bahwa setiap keluarga berpartisipasi secara penuh dan berusaha melaksanakan delapan fungsi utamanya, yang tidak lain adalah terjemahan dari target dan sasaran MDGs atau IPM. Manajamen kinerja page 24 / 29
diartikan sebagai upaya untuk memperoleh hasil terbaik dari organisasi, kelompok dan individu-individu melalui pemahaman dan penjelasan kinerja dalam suatu kerangka kerja atas tujuan-tujuan terencana, standar dan persyaratan-persyaratan page 25 / 29
atribut atau kompetensi yang disetujui bersama (Armstrong, 1998). page 26 / 29
Oleh karena itu, peran manajemen kinerja menjadi penting dalam upaya kemandirian posdaya. Peran manajemen kinerja dijelaskan dengan peran manajerial dalam membangun kinerja pada kemandirian posdaya. Tujuan page 27 / 29
pemberdayaan adalah kemandirian, maka prioritas utama program yang ditawarkan adalah kesertaan seluruh keluarga yang menjadi anggota posdaya dalam bidang ekonomi produktif. Kesertaan dalam kegiatan ekonomi ini akan page 28 / 29
menghasilkan kemandirian dalam bidang ekonomi serta mengantar partisipasi yang lebih tinggi dalam bidang pendidikan dan ketrampilan, serta kesehatan dan lingkungan yang mendukung hidup yang lebih sejahtera. page 29 / 29