Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km 40 Sukarami, Telp ; Fax ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH VARIETAS IR-66 DI SUMATERA BARAT

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

RESPON PADI SAWAH VARIETAS BATANG LEMBANG TERHADAP UMUR BIBIT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU BATANG PIAMAN

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH. Effect of Fertilizer Used on Growth and Yield of Lowland Rice

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

Sistem Tanam Legowo dan Pemberian P-Stater pada Padi Sawah Dataran Tinggi. Legowo Planting System and P-Stater Application on High Elevation Rice

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

APLIKASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH APPLICATION OF JAJAR LEGOWO PLANTING SYSTEM TO INCREASE PADDY YIELD

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

Penampilan Bawang Merah Pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Di Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PETAK OMISI : DASAR PENETAPAN PEMBATAS HARA TANAH DAN EFISIENSI NITROGEN, FOSFOR, DAN KALIUM PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

Syafri Edi dan Defira Suci Gusfarina Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduknya.

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

Key words: upland rice local varieties, fertilization N, upland

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH PADA SISTEM JAJAR LEGOWO. Growth and Yield of Two Varieties of Wetland Rice with Jajar Legowo System

PENGARUH PUPUK MAJEMUK PELET DARI BAHAN ORGANIK LEGUM COVER CROP (LCC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS IR 64 PADA MUSIM PENGHUJAN

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA SRI

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

UJI DAYA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa. L) MODEL JAJAR LEGOWO DI KOTA MADIUN

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

DAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL

IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

I. PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena produk yang di

PENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

III. BAHAN DAN METODE

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI PADI (Orhyza Sativa L) DENGAN PENGATURAN MODEL TANAM JAJAR LEGOWO

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI. Abstrak

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

PENGARUH PENGELOLAAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

Magrobis Journal 57. Oleh : Nani Rohaeni * ) ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

STUDI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI VARIETAS SITU BAGENDIT DENGAN PEMBERIAN LIMBAH SLUDGE DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM SKRIPSI OLEH :

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

KERAGAMAN AGRONOMIS BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA MODEL PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Peningkatan Produktivitas Padi Sawah (Oryza sativa L.) Melalui Penerapan Beberapa Jarak Tanam dan Sistem Tanam

EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK N, P DAN K PADA PADI SAWAH

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.4, Desember (618) :

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam 2. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 14 (2): 106-110 ISSN 1410-5020 Studi Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi Sawah The studies of row planting system Legowo to the increased productivity of lowland rice Misran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km 40 Sukarami, Telp. 0755-31564; Fax. 0755-31138 ABSTRACT The studies of row planting system legowo to the increased productivity of lowland rice. This research aims to determine the best planting system in order to obtain optimum growth and yield. The experiment site in lowland farmers Piruko Sitiung, Dharmasraya district, West Sumatra, from May to September 2009. The research using a randomized block design (RBD) with 4 replications and 5 treatments planting systems, namely: (A) the Row Legowo 2:1, (B) the Row Legowo 4:1, (C) the Row Legowo 6:1, (D) the Row Legowo 8:1, and (e) Without the Row Legowo Control. Fertilizers are used ; 200 kg Urea, 100 kg SP36, and 50 kg KCl/ha. Urea and KCl are given three times with brocasting system at 1, 4, and 7 weeks after planting (wap), while the SP36 is given at 1 wap combined with Urea and KCl. The seeds used Batang Piaman variety planted three seedling per hill, spacing of 25x25 cm. Data were collected on; plant height, maximum number of tillers/hill, number of productive tiller/hill, yield components, and yield. The results showed that legowo row planting system significantly affect the agronomic component plants, except at plant height. Against the yield components and the results also showed a marked influence on the percentage of empty grains unless and 1000 grain weight. Legowo row planting system can increase the yield of dry grain harvest around 19.90 to 22%. This experiment suggests that in order to obtain optimum productivity of lawland rice is recommended to use of Legowo row planting system. Keywords : Legowo row planting system, productivity, lawland rice. Diterima : 03-03-2014, disetujui 02-05-2014 PENDAHULUAN Rata-rata laju pertambahan penduduk Indonesia sekitar 1,27-1,29% pertahun, dengan laju pertumbuhan tersebut pada tahun 2025 jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 296 juta jiwa dengan kebutuhan beras sekitar 41,5 juta ton atau setara dengan 78,3 juta ton gabah kering

Misran: Studi Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi Sawah giling (Las et al., 2008). Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan utama masyarakat, pemerintah telah mencanangkan gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi. Gerakan P2BN merupakan upaya yang terkoordinasi untuk memasyarakatkan teknologi dan inovasi baru melalui pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT) padi sawah. Lebih lanjut dinyatakan bahwa program P2BN menargetkan peningkatan produksi padi sebesar 2 juta ton pada tahun 2007 dan diharapkan ratarata meningkat sebesar 5% per tahun pada tahun berikutnya (Purwanto, 2008). Pembangunan pertanian tanaman pangan khususnya padi tetap terfokus kepada upaya peningkatan produksi yang harus diikuti dengan pengembangan usaha tani berbasis agribisnis agar dapat meningkatkan pendapatan petani. Menurut Nur et al. (2003), laju peningkatan produktivitas padi sawah di Indonesia cenderung melandai sehingga diindikasikan bahwa sistem intensifikasi padi sawah yang selama ini diterapkan belum mampu meningkatkan produksi dan produktivitas. Sementara itu Hafsah (2003), menyatakan bahwa tantangan internal pembangunan tanaman pangan yang patut menjadi perhatian antara lain adalah: (1) Stagnasi pertumbuhan produktivitas, dan (2) Penurunan kapasitas lahan akibat adanya alih fungsi lahan tanaman pangan ke komoditi pertanian lainnya dan non pertanian. Sistem tanam jajar legowo merupakan sistem tanam yang memperhatikan larikan tanaman, sistem tanam jajar legowo merupakan tanam berselang seling antara 2 atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Keuntungan dari sistem tanam jajar legowo adalah menjadikan semua tanaman atau lebih banyak tanaman menjadi tanaman pinggir. Tanaman pinggir akan memperoleh sinar matahari yang lebih banyak dan sirkulasi udara yang lebih baik, unsur hara yang lebih merata, serta mempermudah pemeliharaan tanaman (Mujisihono et al., 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tanam yang terbaik sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil yang optimal padi sawah. METODE Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Petani Piruko Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Kegiatan dilaksanakan bulan Mei sampai Desember 2009. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 140 m diatas permukaan laut, dengan jenis tanah podzolik merah kuning. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 5 (lima) macam sistem tanam yaitu; (A) jajar legowo 2:1, (B) jajar legowo 4:1, (C) jajar legowo 6:1, (D) jajar legowo 8:1, dan (E) tanpa jajar legowo (kontrol). Bibit yang diuji adalah VUB Batang Piaman, ditanam sebanyak 3 batang per rumpun, jarak tanam 25x25 cm. Pupuk diberikan sebanyak 200 kg Urea, 100 kg SP36, dan 50 kg KCl per hektar yang diberikan pada 1, 4, dan 7 minggu setelah tanam (mst), sedangkan pupuk SP36 diberikan seluruhnya pada umur 1 mst bersamaan pemberian Urea dan KCl. Penyiangan dilakukan secara manual sebanyak 2 kali, yaitu pada umur 3 dan 6 minggu setelah tanam. Pada saat tanam diaplikasikan insektisida (Carbofuran) sebanyak 17 kg per hektar. Pengendalian penyakit blas dengan menggunakan fungisida fujiwan dengan takaran 2 ml per liter air. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, komponen hasil dan hasil. Volume 14, Nomor 2, Mei 2014 107

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Tanaman Komponen pertumbuhan tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah anakan (maksimum dan produktif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanam jajar legowo tidak mempengaruhi secara nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi berpengaruh nyata terhadap anakan maksimum dan anakan produktif, hal ini disajikan dalam tabel 1. Tabel 1 Rataan anak maksimum, anak produktif, dan tinggi tanaman, padi sawah varietas Batang Piaman. Kecamatan Sitiung Kab. Dharmasraya. 2009. Sistem tanam Anak maksimum Anak produktif (btg/rumpun) (btg/rumpun) Tinggi tanaman (cm) Jajar legowo 2:1 18,65 b 15,70 b 102,7 a Jajar legowo 4:1 18,70 b 15,80 b 103,0 a Jajar legowo 6:1 20,90 a 17,80 a 102,0 a Jajar legowo 8:1 20,85 a 17,75 a 103,3 a Tanpa Jajar Legowo 20,60 a 17,70 a 102,2 a KK (%) 9,60 7,16 5,76 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%. Pada Tabel 1 terlihat bahwa jumlah anak maksimum dan produktif lebih banyak pada perlakuan jajar legowo 6:1, jajar legowo 8:1 dan tanpa jajar legowo dibanding jajar legowo 2:1 dan jajar legowo 4:1. Ini berarti bahwa varietas Batang Piaman cendrung memberikan jumlah anakan maksimum dan anakan produktif lebih banyak bila ditanam pada populasi yang lebih sedikit. Berbeda dengan hasil penelitian Abdullah (2000) pada varietas Batang Anai, dan Ridwan (2000) pada varietas Cisokan dan IR 42. Hal ini membuktikan bahwa respon tanaman terutama jumlah anak maksimum dan anakan produktif terhadap sistem tanam padi sawah dipengaruhi oleh sifat genetik tanaman. Sistem tanam jajar legowo memberikan ruang yang berbeda dalam memperoleh cahaya matahari yang dipergunakan dalam proses fotosintesis. Semakin banyak cahaya matahari yang bisa diserap tanaman semakin cepat proses fotosintesis berlangsung dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan tanaman. Jarak tanam yang lebar pada sistem jajar legowo mengakibatkan tanaman dapat tumbuh lebih leluasa sehingga ketersediaan unsur hara dapat diserap lebih optimal oleh tanaman. Komponen Hasil Komponen hasil tanaman yang diamati adalah panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa, dan berat 1000 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem tanam mempengaruhi secara nyata terhadap panjang malai, dan jumlah gabah per malai. Sedangkan persentase gabah hampa dan berat 1000 butir tidak menunjukkan pengaruh secara nyata (Tabel 2). Tabel 2 Rataan panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa per malai, dan bobot 1000 butir, padi sawah varietas Batang Piaman. Kec. Sitiung, Kab. Dharmasraya. Sistem tanam Panjang malai Jumlah gabah Persentase hampa Berat 1000 butir (cm) per malai (btr) (%) (g) Jajar legowo 2:1 30,8 a 131,0 b 21,30 a 26,13 a Jajar legowo 4:1 24,3 b 143,3 a 20,50 a 24,68 a Jajar legowo 6:1 22,7 bc 120,0 c 19,85 a 27,21 a Jajar legowo 8:1 23,2 bc 121,0 c 22,00 a 26,10 a Tanpa Jajar Legowo 21,8 c 120,3 c 21,80 a 24,68 a KK (%) 5,14 4,50 4,63 6,20 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT 5%. 108 Volume 14, Nomor 2, Mei 2014

Misran: Studi Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Pada Tabel 2 terlihat bahwa panjang malai berkisar 21,8-30,8 cm, dimana malai terpanjang didapat pada jajar legowo 2:1 (30,8 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah gabah per malai berkisar 120,0-143,3 butir, dimana yang terbanyak didapat pada perlakuan jajar legowo 4:1 (143,3 butir) dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah gabah yang terendah ditunjukkan pada perlakuan jajar legowo 6:1 (120,0 butir), tidak berbeda nyata dengan tanpa jajar legowo (120,3 butir), dan jajar legowo 8:1 (121,0 butir), berbeda nyata dengan perlakuan jajar legowo 2:1 (131,0 butir) dan jajar legowo 4:1 (143,3 butir). Ada kecendrungan bahwa semakin banyak populasi tanaman maka jumlah gabah juga semakin meningkat. Hal ini disebabkan makin banyak lorong yang terdapat pada sistem tanam jajar legowo mengakibatkan intensitas cahaya matahari yang sampai ke permukaan daun lebih banyak terutama pada pinggir lorong sehingga meningkatkan efisiensi fotosintesa (Abdullah et al., 2000). Selanjutnya Fagi dan De Datta (1981) serta Darwis (1982), menyatakan bahwa laju serapan hara oleh akar tanaman cenderung meningkat dengan meningkatnya intensitas cahaya matahari. Hasil Gabah Pada Tabel 3 terlihat, persentase peningkatan hasil gabah kering panen berkisar 19,90-22,00% dibandingkan dengan tanpa jajar legowo. Rata-rata hasil gabah yang diperoleh pada perlakuan jajar legowo 2:1 (6,40 ton per hektar), jajar legowo 4:1 (6,45), jajar legowo 6:1 (6,24 ton per hektar), dan jajar legowo 8:1 (6,30 ton per hektar) berbeda nyata dengan perlakuan tanpa jajar legowo (4,25 ton per hektar). Menurut Hamzah dan Atman (2000), peningkatan hasil gabah ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya populasi tanaman padi. Selain pengaruh populasi tanaman, peningkatan hasil gabah juga disebabkan oleh meningkatnya nilai komponen hasil Tabel 3. Rataan peningkatan hasil dan hasil, padi sawah varietas Batang Piaman. Kecamatan Sitiung, Kab. Dharmasraya. 2009. Sistem tanam Peningkatan hasil (%) Hasil gabah (t/ha) Jajar legowo 2:1 21,50 6,40 a Jajar legowo 4:1 22,00 6,45 a Jajar legowo 6:1 19,90 6,24 a Jajar legowo 8:1 20,50 6,30 a Tanpa Jajar Legowo - 4,25 b KK (%) 7,64 Angka pada lajur yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT 5%. KESIMPULAN DAN SARAN Sistem tanam jajar legowo berpengaruh nyata terhadap komponen agronomis tanaman, terutama pada jumlah anak maksimum dan jumlah anakan produktif. Sedangkan pada tinggi tanaman pengaruhnya tidak nyata. Sistem tanam jajar legowo berpengaruh nyata terhadap komponen hasil dan hasil, terutama pada panjang malai, jumlah gabah per malai, dan hasil gabah kering panen, dan tidak berpengaruh nyata pada persentase gabah hampa serta bobot 1000 butir. Sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan hasil gabah kering panen sekitar 19,90-22%. Untuk mendapatkan hasil yang optimal disarankan menggunakan sistem tanam secara jajar legowo. Volume 14, Nomor 2, Mei 2014 109

Jurnal Penelitian Pertanian Terapan DAFTAR PUSTAKA Abdullah, S. 2000. Teknologi P-starter Dengan Sistem Tanam Legowo (Shaf) Pada Budidaya Padi Sawah. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Pertanian. Buku I. Sukarami, 21-22 Maret 2000. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian Bogor; 76-81 hlm. Abdullah, S., I. Syamsiah, dan A. Taher. 2000. Teknologi P-starter dengan sistem tanam bershaf (Teknologi SHAFTER). Makalah disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Teknologi Pertanian di BPP Buayan Kecamatan Batang Anai Sumatera Barat tanggal 28 Oktober 1999. BPTP Sukarami: 10 hlm. Darwis, S. N. 1982. Efisiensi Pemupukan Nitrogen Terhadap Padi Sawah Pada Berbagai Lokasi Agroklimat. Desertasi Doktor, Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Fagi, A. M. dan S. K. De Datta. 1981. Environmental Factors Affecting Nitrogen Efficiency In Flooded Tropical Rice. Fertilizer Research 2:52-67 p. Hafsah, M. J. 2003. Kebijakan Peningkatan Produksi Padi Melalui Kegiatan Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T). Prosiding Lokakarya Pelaksanaan Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) Tahun 2002. Puslitbangtan Bogor; 1-24 hlm. Hamzah, Z. dan Atman. 2000. Pemberian Pupuk SP36 dan System Tanam Padi Sawah Varietas Cisokan. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengkajian Pertanian. Buku I. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian Bogor; 89-92 hlm. Las, I. H. Syahbuddin, E. Surmaini, dan Achmad M. Fagi. 2008. Iklim dan Tanaman Padi: Tantangan dan Peluang. Dalam: Suyamto et al (Eds) Buku Padi, Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Litbang Pertanian. 151-189 hlm. Mujisihono, R. dan T. Santosa. 2001. Sistem Budidaya Teknologi Tanam Benih Langsung (TABELA) dan Tanam Jajar Legowo (TAJARWO). Makalah Seminar Perekayasaan Sistem Produksi Komoditas Padi dan Palawija. Diperta Provinsi D.I. Yogyakarta. Nur, M., Marwan, H. M., dan Basri, A. B. 2003. Pengelolaan Tanaman Terpadu Naggroe Aceh Darussalam. Prosiding Lokakarya Pelaksanaan Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) Tahun 2002. Puslitbangtan Bogor; 49-68 hlm. Purwanto. S. 2008. Implementasi Kebijakan Untuk Pencapaian P2BN. Dalam. B. Suprihatno et al. (Eds). Hasil-hasil Penelitian Padi Menunjang P2BN. Prosid. Seminar Apresiasi (Buku I), Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Litbang Pertanian. 9-37 hlm. Ridwan. 2000. Pengaruh Populasi Tanaman Dan Pemupukan P Pada Padi Sawah Dengan Sistem Tanam Jajar Legowo. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Pertanian. Buku I. Sukarami, 21-22 Maret 2000. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian Bogor; 65-69 hlm. 110 Volume 14, Nomor 2, Mei 2014