Laporan Kepala Bidang Perencanaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen

dokumen-dokumen yang mirip
Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Jakarta, 10 Maret 2011

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 TANGGAL : 19 JANUARI 2017

LAPORAN MENTERI KEUANGAN PADA ACARA PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2015

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L A P O R A N PENYELENGGARA PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA BALI TAHUN 2013

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan. Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb.

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KEPALA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI DIY PADA ACARA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

KEBIJAKAN SINKRONISASI PENANGANAN KAWASAN KUMUH DALAM DOKUMEN RPJMN DAN RPJMD

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MUARA ENIM. Bismillahirohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Sore dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sambutan Bupati Buton Utara Pada Musrenbang Perubahan RPJMD Kabupaten Buton Utara Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17-AN TANGGAL 17 DESEMBER 2015

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN KULONPROGO TAHUN Wates, 15 Maret 2011

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Assalamualaikum Wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,

Pendahuluan. Latar Belakang

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017

LAPORAN INSPEKTUR JENDERAL RAPAT PEMUTAKHIRAN DATA TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA TAHUN 2017 BANDUNG, 11 DESEMBER 2017 YANG

Assalamu alaikum Wr.Wb Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.

ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun

SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH MELALUI E-MUSRENBANG

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERATURAN DAERAH NO

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PADA

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A KICK OFF PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2015

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SEKRETARIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Pada Acara

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17AN

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI RI AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XX TAHUN 2016

Transkripsi:

Laporan Kepala Bidang Perencanaan selaku Pejabat Pembuat Komitmen Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr wb, Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu Yth. 1. Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/ Bappenas yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Pengembangan... 2. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri 3. Bapak Kepala Bappeda DIY 4. Bapak Kepala Biro Hukum 5. Kepala SKPD Pemda DIY 6. Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota di DIY atau yang mewakili 7. Bapak/Ibu Hadirin yang kami hormati Semoga kesehatan, rahmat dan hidayah dari Allah SWT, senantiasa menaungi kita bersama yang hadir pada pagi hari ini di Ruang Rapat Radyo Suyoso. Bapak/ Ibu Hadiri yang berbahagia Bersama ini kami sampaikan laporan terkait pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Terkait Penyelarasan RPJMD Dengan RPJMN 2015-2019 sebagai berikut: 1. Latar Belakang 1. Penyelenggaraan acara ini merupakan pelaksanaan tugas Dekonsentrasi dari Pemerintah kepada Gubernur DIY dalam mengupayakan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan pembangunan daerah. 2. Respon koordinatif terhadap Dinamika perencanaan dan penganggaran pembangunan di daerah pasca implementasi UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah 2. Maksud, Tujuan a. Maksud 1. Dalam rangka melaksanakan Program Perencanaan Pembangunan Nasional; Kegiatan Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang untuk mendukung output Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang. 2. mendukung penyelesaian Penyusunan Background Study RPJMD DIY 2018-2022 yang tengah dilaksanakan oleh Bappeda DIY dalam hal mensinkronisasikan dengan RPJMN 2015-2019, 3. mendukung penyelarasan terhadap RPJMD Kabupaten/ Kota yang telah atau dalam rencana akan disusun. b. Tujuan Tujuan kegiatan Sosialisasi Peraturan Terkait Penyelarasan RPJMD Dengan RPJMN 2015-2019 ini antara lain untuk mendorong: 1. Sinkronisasi prioritas pembangunan daerah dengan pusat dalam rangka Penguatan Sinkronisasi dan koordinasi Perencanaan di tingkat Nasional-Provinsi dan Kabupaten Kota terutama dalam hal meningkatkan pemahaman regulasi. 2. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Perencanaan dalam membangun keselarasan perencanaan pembangunan nasional dan daerah. 3. Sasaran Sasaran kegiatan Sosialisasi Peraturan Terkait Penyelarasan RPJMD Dengan RPJMN 2015-2019 antara lain: 1. Mensinergikan perencanaan pembangunan nasional dan daerah dalam hal ini program/kegiatan pusat, dan daerah (provinsi - kab./kota). 2. Memperoleh saran dan perbaikan mekanisme perencanaan dan penganggaran untuk Pemerintah Pusat s/d Daerah agar menjamin keselarasan dan kemudahan implementasi di tengah situasi pemerintahan yang terus menerus dinamis. 4. Lokasi Kegiatan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Gedung Rapat Radyo Suyoso, Bappeda DIY 5. Sumber Pendanaan anggaran dana Dekonsentrasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Nomor DIPA: 055.01.3.040069/2016 6. Narasumber 7. Peserta 2 orang narasumber Pemerintah Pusat 2 orang nasasumber Pemerintah Daerah Jumlah peserta kurang lebih 150 orang yang berasal dari Bappeda Kabupaten Kota di DIY dan SKPD Pemda DIY 8. Keluaran berupa Rapat Koordinasi Perencanaan Tingkat Provinsi 1 Kali dengan tema Sosialisasi Peraturan Terkait Penyelarasan RPJMD Dengan RPJMN 2015-2019 beserta pelaporannya 9. Hasil yang diharapkan terlaksananya wewenang dekonsentrasi Gubernur DIY dari Pemerintah dalam melaksanakan Fasilitasi Perkuatan Koordinasi Pelaksanaan Sasaran Pembangunan Nasional Demikian laporan pelaksanaan ini kami sampaikan, untuk selanjutnya kami mohon sambutan dan arahan dari Bapak Kepala Bappeda DIY sekaligus membuka acara sosialisasi ini. Atas perhatian dan perkenaanya diucapkan terimakasih. Wassalamu alaikum wr wb. Pejabat Pembuat Komitmen Ir. Rd. Maman Suherman, MP. NIP. 19660308 199203 1 005

Pointer Kepala Bappeda DIY Dalam rangka Sosialisasi Peraturan Terkait Penyelarasan RPJMD Dengan RPJMN 2015-2019 Ruang Rapat Radyo Suyoso, 1 November 2016. 1. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai pelaksanaan tugas dekonsentrasi Gubernur DIY dari Pemerintah untuk mengupayakan sinkronisasi dan koordinasi perencanan pembangunan daerah, terutama dalam penyusunan RPJMD yang selaras dengan RPJMN. 2. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menilai bahwa sinkronisasi dan koordinasi kebijakan-kebijakan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah perlu diperhatikan sebagai agenda kolektif yang penting. Sinergi pusat-daerah dan antar kabupaten/kota dalam perencanaan pembangunan ialah penentu utama kelancaran pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang mencakup kerangka kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah sesuai amanat UU 25 Tahun 2004 dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Gambar 1.Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sumber: Kementerian PPN/ Bappenas, 2015 3. Upaya bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah DIY bersama Kabupaten/ Kota di DIY dalam hal ini- yang dapat dilakukan antara lain: (1) sinergi berbagai dokumen perencanaan pembangunan (RPJP dan RPJPD, RPJM dan RPJMD, RKP dan RKPD); (2) sinergi dalam penetapan target pembangunan; (3) standarisasi indikator pembangunan yang digunakan oleh kementerian/lembaga dan satuan perangkat kerja daerah; (4) pengembangan basis data dan sistem informasi pembangunan yang lengkap dan akurat; (5) sinergi dalam kebijakan perijinan investasi di daerah; dan (6) sinergi dalam kebijakan pengendalian tingkat inflasi. 4. Sinergi perencanan pembangunan jangka menengah yang telah dilaksanakan di DIY pada tahun 2016:

a. Penyusunan background study RPJMD DIY 2012-2017 yang telah dimulai sejak tahun 2015 baik sektoral maupun kewilayahan; b. Sinkronisasi dan koordinasi dokumen RPJMD Kabupaten/ Kota di DIY yakni dari rancangan akhir hingga klarifikasi Perda untuk: a. RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021, b. RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021; c. RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016-2021 c. Penyesuian SOTK baru dan P3D merespon implementasi UU 23 tahun 2014; Surat Edaran Mendagri No. 120/253/SJ Tanggal 16 Januari 2015 yang ditindaklanjuti kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Pemda DIY menggunakan dasar hukum Perdais 3/ 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY. 5. Inovasi perencanaan pembangunan di DIY yang telah dilakukan pada tahun 2016 yang dapat menjadi milestone: a. Upaya Tema pembangunan daerah Pemerintah DIY tahunan RKPD sebagai Tema dan Tema Pembangunan Kabupaten/ Kota sebagai Sub Tema; b. Implementasi Money Follow Program Prioritas yang mengubah Analisis Standar Belanja (ASB) berbasis kegiatan menjadi ASB berbasis Program yang berdampak pada pengurangan jumlah kegitan dari 2809 (2014), 2566 (2015), 1876 (2016) dan diproyeksikan menjadi 872 (2017) atau kurang dari 1000 kegiatan; c. Implementasi Holistik-Tematik-Integratif-Spasial dalam pelaksanaan program/ kegiatan; d. Cascading Indikator Pembangunan Daerah yang menjamin keselarasan Visi-Misi-Tujuan Kepala Daerah hingga indikator program; e. Menerbitkan surat edaran Surat Gubernur DIY Nomor 050/6687, tanggal 14 Juni 2016, perihal Perubahan Indikator Pembangunan Daerah yang perlu diacu bersama Kabupaten/Kota : 1) Penguatan Kapsitas Sumber daya Manusia dengan indikator: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2) Penguatan Kapasitas Ekonomi, dengan indikator: Pertumbuhan Ekonomi; Penurunan Angka Kemiskinan; dan Penurunan Angka Pengangguran 3) Penguatan Kapasitas Infrastruktur, dengan indikator: Peningkatan Layanan Infrastruktur 4) Penguatan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan dengan indikator: Opini BPK Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. 6. Kami mencatat hal-hal berikut yang perlu dikemukakan terkait sosialisasi ini: a. Penguatan peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat tersebut merupakan perbaikan dari implementasi UU 32 tahun 2004 dimana fungsi Gubernur dan Pemerintah Pusat lemah dalam mengontrol pemerintah kabupaten dan kota, dan adanya kegagalan pencegahan abuse of power dari pemerintah kota dan kabupaten terutama dalam masalah pertambangan, kelautan dan kehutanan. 1 Persoalan lain dari implementasi UU 32 tahun 2004 ialah pemekaran yang kebablasan dan kewenangan yang saling tumpang tindih. Selain itu, pada implementasi UU 23 tahun 2004 terdapat persoalan pembengkakan 1 Dampak negatif dari abuse of power adalah kerusakan lingkungan yang parah akibat eksploitasi pemerintah kabupaten dan kota dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah. Muncul raja-raja kecil di daerah yang tanpa bisa dikontrol gubernur dan pemerintah pusat ini, dalam banyak kasus tidak bisa berkoordinasi dengan gubernur yang biasannya dikarenakan perbedaan latar belakang politik. Selengkapnya dapat dilihat pada Kurniawan, Budi. (2016).Kritik dan Saran Untuk Perbaikan UU 23 tahun 2014.Artikel. pada laman https://www.academia.edu/12317902/kritik_dan_saran_untuk_perbaikan_uu_no._23_tahun_2014, h.1.

anggaran pemerintah daerah dari overhead cost dari belanja aparatur yang tidak jarang berimbas pada sektor vital infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. 2 b. Implementasi UU 23 tahun 2014 sebagai revisi dari praktik UU 32 tahun 2004, menuntut adaptasi dari pemerintah daerah untuk beradaptasi dengan Surat Edaran Mendagri No. 120/253/SJ Tanggal 16 Januari 2015 yang ditindaklanjuti kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Surat Edaran Mendagri tersebut menjadi pangkal kehebohan pada awal tahun 2016 karena adanya kewajiban serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D) sebagai akibat pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang diatur berdasarkan Undang-Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan atau pada tahun 2016 (lihat pasal 404). Diundangkannya Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 pada bulan Juni 2016 juga mempengaruhi tata kelola pemerintahan di daerah dimana diperlukan penyesuaian kelembagaan. 3 Kedua dokumen yang mengikuti UU 23 Tahun 2014 tersebut mempengaruhi proses perencanaan dan penganggaran tahun 2017. c. Situasi-situasi perubahan regulasi tersebut tentunya tidak hanya akan berdampak pada perencanaan pembangunan tahunan tetapi juga perencanaan pembangunan jangka menengah (5 tahunan). Pemda DIY akan menyusun RPJMD tahun 2018-2022, Kota Yogyakarta dan Kulon Progo baru menyusun pada tahun 2018 karena menunggu proses pilkada, Gunungkidul, Sleman, Bantul telah menyelesaikan RPJMD 2016-2021, sementara itu Pemerintah telah memiliki RPJMN yang sedang berjalan pada periode 2015-2019. Irisan-irisan antara RPJMN-RPJMD Pemda DIY- RPJMD Kabupaten/ Kota perlu diselaraskan lebih lanjut terutama dalam menyikapi dinamika implementasi regulasi yang baru. d. Diharapkan lebih lanjut, acara ini membawa manfaat bagi peserta untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan terkini. 2 lihat Kurniawan, Budi (2016) h.1. Peraturan ini dikecualikan bagi Daerah yang memiliki status istimewa atau otonomi khusus dan memiliki peraturan secara khusus dalam peraturan perundang-undangan Daerah istimewa atau khusus. Selengkapnya lihat pasal 118, UU 23 Tahun 2014.