BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TA Sekolah Alam Gunungpati

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Syarat Bangunan Gedung

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.1 Pendekatan Aspek Fungsional Aspek fungsional berkaitan dengan pelaku aktivitas, kapasitas dan besaran ruang serta besaran spesifik ruang yang digunakan untuk perencanaan dan perancangan Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara. 4.1.1. Pendekatan Pelaku Pelaku kegiatan merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan arsitektur. Pelaku kegiatan pada Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara Terdiri dari : a. Kelompok Kegiatan Dinas Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara Bentuk kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas,badan dan Bagian pada Kantor Bersama, seperti : o Dinas, Badan dan Bagian terkait o Staff o Karyawan o Pengunjung terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a) Masyarakat umum yang berkepentingan dengan Dinas Terkait b) Pegawai instansi pemerintah lain yang berkepentingan melakukan koordinasi penyelenggaraan dinas terkait c) Wartawan/reporter, kelompok orang yang meliput kegiatan di Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara pada saat tertentu. b. Kelompok Kegiatan Penunjang Kelompok kegiatan penunjang ini timbul karena adanya aktifitas dari masing-masing penghuni Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang, antara lain : o Kegiatan makan minum (kantin) o Kegiatan transaksi (Bank) o Kegiatan pertemuan o Kegiatan ibadah c. Kelompok Kegiatan Pelayanan Kelompok kegiatan pelayanan ini sebagai fasilitas layanan serta perawatan Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara, seperti : o Kegiatan layanan parkir KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 36

o o o o Kegiatan pengamanan gedung Kegiatan perawatan gedung Kegiatan pelayanan lavatory Kegiatan pelayanan teknis bangunan 4.1.2. Pendekatan Kapasitas Pengguna Jumlah pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besaran ruang. Data jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara : Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Dinas terkait NO DINAS TEKNIS JUMLAH PNS Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, 2012 A. Badan Kepegawaian Daerah TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%) 2009 46 2010 46 0 0 % 2011 47 1 1,07 % 2012 48 1 1,05 % 2013 50 1 1,02 % Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara X = 0% + 1,07% + 1,05% + 1,02% 4 = 0,78% Jumlah kenaikan per tahun = 0,78% x 50 = 0,39 Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) : JUMLAH KARYAWAN 1 Badan Kepegawaian Daerah 46 4 2 DISPERINDAG 32 6 3 BAPERMADES 23 3 4 SATPOL PP 47 6 5 SANTEL 10 3 Jumlah 186 Pt = Po +( r x t) Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah : KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 37

Pt = Po + r x t P2023 = 50 + (0,39 x 10) P2023 = 50 + 4(pembulatan) P2023 = 54 B. Disperindag TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%) 2009 34 2010 35 1 1,45 % 2011 37 2 2,78 % 2012 37 0 0 % 2013 38 1 1,34 % Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara X = 1,45% + 2,78% + 0% + 1,34% 4 = 1,39% Jumlah kenaikan per tahun = 1,39% x 38 = 0,52 Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) : Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah : Pt = Po + r x t P2023 = 38 + (0,52 x 10) P2023 = 38 + 5 P2023 = 43 Pt = Po + r x t C. Bapermades TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%) 2009 23 2010 24 1 2,13 % 2011 25 1 2,04 % 2012 25 0 0 % 2013 26 1 1,96 % Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 38

X = 2,13% + 2,04% + 0% + 1,96% 4 = 1,53% Jumlah kenaikan per tahun = 1,53% x 26= 0,4 Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) : Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah : Pt = Po + r x t P2023 = 26 + (0,4 x 10) P2023 = 26 + 4 P2023 = 30 Pt = Po + r x t D. SATPOL PP TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%) 2009 51 2010 52 1 0,97 % 2011 52 0 0 % 2012 53 1 0,95 % 2013 53 0 0 % Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara X = 0,97% + 0% + 0,95% + 0% 4 = 0,48% Jumlah kenaikan per tahun = 0,48% x 53= 0,25 Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) : Pt = Po + r x t Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah : KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 39

Pt = Po + r x t P2023 = 53 + (0,25 x 10) P2023 = 53 + 3 P2023 = 56 E. SANTEL TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%) 2009 6 2010 6 0 0% 2011 6 0 0 % 2012 7 1 7,69 % 2013 7 0 0 % Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara X = 0% + 0% + 7,69% + 0% 4 = 1,92% Jumlah kenaikan per tahun = 1,92% x 7= 0,13 Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) : Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah : Pt = Po + r x t P2023 = 7 + (0,13 x 10) P2023 = 7 + 1 P2023 = 8 Pt = Po + r x t 4.1.3. Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2006, tentang standarisasi sarana dan prasaran kerja Pemerintah Daerah, ruang-ruang dalam kantor terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah pendekatan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang yang didasarkan pada aktifitas pengguna. Pendekatan aktifitas dan kebutuhan ruang yang terjadi di dalam Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara dapat dijabarkan seperti dalam tabel 4.2 KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 40

a. Pegawai Tabel 4.2 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pegawai Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara Aktifitas Utama No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang 1 Kepala Dinas Bekerja, istirahat Ruang kerja Menerima tamu Berkumpul atau pertemuan Koordinasi Kerja Penyimpanan dan Fotokopi Arsip Berisitirahat Ruang tamu Ruang rapat Ruang staff Ruang arsip dan penyimpanan Ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory 2 Kepala Bekerja, istirahat Ruang kerja Menerima Tamu Koordinasi Kerja Penyimpanan Arsip Beristirahat Aktivitas lavatory 3 Kepala Seksi Bekerja, menerima tamu, istirahat Koordinasi Kerja Aktivitas lavatory 4 Sekretaris Bekerja, menerima tamu, istirahat 5 Staff Bekerja, menerima tamu, istirahat Aktivitas lavatory Ruang tamu Ruang kerja Ruang arsip Ruang istirahat Lavatory Ruang kerja Ruang kerja Lavatory Ruang kerja, ruang istirahat Ruang kerja, ruang istirahat Lavatory b. Karyawan Tabel 4.3 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Karyawan Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara Aktifitas Pelayanan No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang 1 Karyawan Memberikan informasi kepada pengunjung, memantau kegiatan di sekitar area resepsionis Koordinasi informasi kepada pengunjung, menerima tamu sementara, menerima titipan pesan/barang bagi pegawai Memantau kegiatan yang berlangsung di dalam gedung Aktifitas Lavatory Aktifitas Ibadah Ruang resepsionis Ruang informasi Ruang monitor Lavatory Musholla KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 41

Penyediaan makanan dan minuman untuk kegiatan besar Melakukan transaksi keuangan Penyediaan makanan dan minuman untuk kegiatan rutin Makan, minum, istirahat Pengadaan barang kebutuhan Penjagaan keamanan gedung Memarkir kendaraan Penyimpanan perlengkapan kantor Aktifitas operasional teknis Dapur Bank Pantry Kantin Koperasi Pos Jaga Area Parkir Gudang Ruang Mekanikal c. Pengunjung Tabel 4.4 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara Aktifitas Utama No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang 1 Pengunjung Mencari informasi Dinas Terkait Mendapatkan informasi Ruang resepsionis Ruang Tunggu 2 Instansi Lain Menunggu dan pertemuan Ruang Tunggu, Ruang Rapat, Ruang Serbaguna 3 Wartawan/Report er Menunggu dan pertemuan Ruang Konferensi Pers/ Ruang Serbaguna 4.1.4. Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang Ruang-ruang di dalam Kantor Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara dikelompokkan berdasarkan fungsi atau kegiatan yang diwadahi, hal ini ditujukan agar penataan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas. Maka diperlukan pendekatan hubungan antar kelompok ruang yangdapat dilihat pada skema berikut ini. Kelompok Kegiatan Dinas Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis) Kelompok Kegiatan Pengunjung Keterangan : : Hubungan yang erat : Hubungan yang tidak erat Gambar 4.1 : Hubungan Kelompok Ruang Sumber : Analisa penyusun KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 42

4.1.5. Pendekatan Sirkulasi Sirkulasi yang terjadi di Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara yaitu sebagai berikut : Pegawai - R. Kepala Dinas -R. Sekretariat - R. Kepala -R. Arsip - R. Kasie -R. Staff - Lavatory -R. Rapat - Mushola -Kantin - gudang Karyawan R. Kerja Dapur R. Petugas Kebersihan Koperasi Lavatory Kantin Mushola Instansi Lain ME Hall Resepsionist Hall/Lobby Masyarakat R. Kerja R. Tunggu R. Rapat R. Serbaguna Wartawan R. Dinas Yang Dituju R. Tunggu R. Serbaguna R. Kerja R. serbaguna Gambar 4.2 Sirlkulasi Kantor Bersama Kab. Jepara Sumber : Studi Banding, 2013 4.1.6. Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang Ruang merupakan wadah aktifitas pelaku. Oleh karena itu, rencana besaran ruang harus mempertimbangkan kapasitas, perabot yang dipakai dan area sirkulasi agar terciptanya kenyamanan saat beraktifitas. Adapun sumber-sumber yang digunakan untuk mencari standar besaran ruang adalah sebagai berikut : Kode DA HD PM SB A Sumber Neufert, Ernst, terjemahan Sunarto Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, Data Arsitek, JIlid 2 Edisi:33, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1995 Human Dimension & Interior Space, Billboard Publication, Inc. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah Studi Banding Asumsi KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 43

Berikut adalah rincian mengenai dasar penentuan prosentase sirkulasi. Tabel 4.5Penentuan Prosentase Sirkulasi Prosentase Sirkulasi Keterangan 5-10 % Standar Minimum 20 % Kebebasan atau keleluasan sirkulasi 30 % Tuntutan kenyamanan fisik 40 % Tuntutan kenyamanan psikis 50 % Tuntutan spesifik kegiatan 70-100% Keterkaitan dengan banyak kegiatan Sumber : Data Arsitek Jilid 2, 1995 1. Kelompok Kegiatan Utama NO INSTANSI BAGIAN 1 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepala Dinas Sekretaris Ruang Sekretariat 3 Ruang 4 Kepala Perindustri an 5 Perdaganga n Tabel 4.6 Besaran Ruang Dinas Perindustrian Dan Perdagangan KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER KAPASIT AS Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM Toilet 4 m² PM Ruang Kerja 12 m² PM Ruang Tamu 10 m² PM Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff B 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff C 4 m² PM 3 12 m² Ruang Kabid 12 m² PM 2 24 Ruang Tamu 10 m² PM 2 20 Ruang Kasi 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Kasi 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² TOTAL 41 m² 22 m² 86 m² 68m² 61 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 44

6 UPT JTTC REGGING Ruang Kepala 9 m² PM 9 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 9 m² Ruang Staff 4 m² PM 4 m² 57 m² 22 m² 8 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 9 R.Rapat 10 Prediksi 10 tahun kedepan 80 m² A 1 UNIT 80 m² Staff 4 m² A 5 20 m² 18 m² 80 m² 20 m² Jumlah 444,2 m² Sirkulasi 30 % 133,26 m² Total Kebutuhan Ruang 577,46 m² dibulatan 578 m² NO INSTANSI BAGIAN 2 3 4 1 Badan Kepegawaian Daerah Kepala BKD Sekretaris Ruang Sekretariat Ruang Kepala Perencanaan dan Pengemban gan Pegawai Tabel 4.7 Besaran Ruang Badan Kepegawaian Daerah KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER KAPASIT AS Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 5 20 m² Ruang Staff B 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff C 4 m² PM 5 20m² Ruang Kabid 12 m² PM 3 36 m² Ruang Rapat 12 m² PM 3 36 m² Ruang Tamu 10 m² PM 3 30 m² Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² TOTAL 41 m² 22 m² 98 m² 102 m² 57 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 45

5 Mutasi Pegawai 6 Pembinaan dan Pengolahan Data 7 UPT Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Kepala 9 m² PM 9 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 9 m² Ruang Staff 4 m² PM 2 8 m² 57 m² 57 m² 26 m² 9 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 18 m² 11 50 m² A 1 UNIT 50 m² R.Rapat 50 m² Jumlah 527,2 m² Sirkulasi 30 % 158,16 m² Total Kebutuhan Ruang 685,36 m² dibulatkan 690 m² NO INSTANSI BAGIAN 2 1 Badan Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa Tabel 4.8 Besaran Ruang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kepala BAPERMADES Sekretaris Ruang Sekretariat KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER KAPASIT AS Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff B 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff C 4 m² PM 2 8m² 3 Ruang Ruang Kabid 12 m² PM 3 36 m² TOTAL 41 m² 22 m² 66 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 46

4 5 Kepala Pemberdaya an Ekonomi dan Masyarakat Pengemba ngan Desa 6 Penanggula ngan Kemiskinan Ruang Tamu 10 m² PM 3 30 m² Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² 8 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 102 m² 41 m² 41m² 41m² 18 m² 10 50 m² A 1 UNIT 50 m² R.Rapat 50 m² Jumlah 421,2 m² Sirkulasi 30 % 126,36m² Total Kebutuhan Ruang 547,56 m² dibulatkan 548 m² NO INSTANSI BAGIAN 2 1 Satuan Polisi Pamong Praja Kepala Satpol PP Sekretaris Ruang Sekretariat Tabel 4.9 Besaran Ruang Satuan Polisi Pamong Praja KEBUTUHAN STANDAR SUMBER RUANG KAPASIT AS Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff B 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff C 4 m² PM 2 8m² TOTAL 41 m² 22 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 47

3 Ruang Kepala 4 Penegakan dan Ketertiban 5 Perlindung an Masyarakat Ruang Kabid 12 m² PM 2 24 m² Ruang Tamu 10 m² PM 2 20 m² Ruang Kasie 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 25 100 m² Ruang Staff B 4 m² PM 5 20 m² Ruang Kasie 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² 7 Gudang 9 m² SB 4 36 m² 9 R. Rapat 80 m² 1 80 m² 66 m² 68 m² 153 m² 57 m² 36 m² 80 m² Jumlah 492,2 m² Sirkulasi 30 % 147,66 m² Total Kebutuhan Ruang 639,86 m² dibulatkan 640 m² NO INSTANSI BAGIAN 1 3 SANTEL R. Telekomunikasi 7 9 Ruang Kepala R. Sandi Gudang R.Rapat Tabel 4.10 Besaran Ruang Bagian Sandi dan Telekomunikasi KEBUTUHAN RUANG STANDAR SUMBER KAPASIT AS Ruang Kabid 12 m² PM 1 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² Ruang Staff 4 m² PM 6 24 m² 9 m² SB 1 9 m² 9 m² SB 1 9 m² 9 m² SB 1 9 m² 30 m² A 1 UNIT 30 m² TOTAL 46 m² 9 m² 9 m² 9 m² 30 m² Jumlah 92,2 m² Sirkulasi 30 % 27,66 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 48

Total Kebutuhan Ruang 119,86 m² dibulatkan 120 m² NO 2. Kelompok Kegiatan Penunjang Tabel 4.11 Besaran Ruang Kegiatan Penunjang FASILITAS KEBUTUHAN RUANG STANDA R SUMBE R KAPASITA S 1. Kafetaria Ruang Makan 5.324 m² DA 100 Meja 532.4 m² Dapur 30% Ruang Makan DA 159.72 m² TOTAL 692.12 m² Sirkulasi 30 % 207.64 m² Total Kebutuhan Ruang 899.76 m² 2 Koperasi Ruang Pengelola Ruang Kepala 9 m² PM 1 9 m² Ruang Administrasi 4.46 m² DA 5 22.3 m² 37,3 m² Ruang Fotocopy Ruang pegawai 4 m² PM 1 4 m² Mesin Fotocopy 0,75 DA 1 0,75 m² 4,75 m² Ruang Penjualan Etalase Penjualan 3.6875 m² DA 1 29.5 m² Lemari Pendingin 0.81 m² DA 5 2.43 m² Kasir 2.64 m² DA 5 2.64 m² Gudang Penyimpanan 9 ² SB 1 9 m² 43,56 m² 85,61 m² Sirkulasi 30 % 25,68 m² Total Kebutuhan Ruang 111,29 m² 3 Musholla Ruang Solat 0.96 m² DA 100 96 m² Tempat Wudlu 15 m² SB 15 m² Rak Sepatu 0.875 m² DA 3 3.63 m² 114.63 m² Sirkulasi 30 % 34.39 m² Total Kebutuhan Ruang 149.02 m² Luas kebutuhan Ruang 1153,9 m² 3. Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis) Teknis Tabel 4.12 Besaran Ruang Kegiatan Pelayanan (Servis) NO KEBUTUHAN RUANG STANDA R SUMBE R KAPASITA S 1 House Power 63 m² PLN 1 Unit 63 m² 2 Ruang Travo 25 m² SB 1 Unit 25 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 49

3 Ruang Pompa 20 m² SB 1 Unit 20 m² Jumlah 108 m² Sirkulasi 30 % 52 m² Luas Kebutuhan Ruang 160 m² 4. Kelompok Kegiatan Parkir Besaran Ruang Kegiatan Parkir - Jumlah Pengunjung = ± 100 orang =20 mobil / 50 motor - Pengunjung Pemerintah Kota Lain (Diasumsikan 30 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 35 orang, jika asumsi 1 mobil untuk 3-5 orang maka ada 7-10 mobil - Pengunjung wartawan (diasumsikan 20 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 20 orang = 4-5 mobil / 10-20 motor - Jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama = 186 orang - Jumlah pegawai yang menggunakan Mobil dinas (Eselon II dan III) = 19 orang - Jumlah pegawai yang menggunakan Motor dinas (Eselon IV dan v) = 167 orang Tabel 4.13 Besaran Ruang Kegiatan Parkir NO Jenis Kendaraan STANDAR SUMBER KAPASITAS 1 Mobil - Mobil PNS 12.5 m² DA 19 237,5 m² - Mobil Pengunjung 12.5 m² DA 35 437,5 m² Jumlah 675 m² 2 Motor - Motor PNS 1.5 m² DA 167 250,5 m² - Motor Pengunjung 1.5 m² DA 70 105 m² Jumlah 355,5 m² Luas Kebutuhan Ruang Parkir 1030,5 m² Sumber : analisa penyusun Tabel 4.14 Total Luas Bangunan NO KELOMPOK KEGIATAN RUANG (m²) 1 Kelompok Kegiatan Utama DISPERINDAG 605 m² BKD 690 m² BAPERMADES 563 m² SATPOL PP 671 m² SANTEL 315 m² 2 Kelompok Kegiatan Penunjang Indoor Kafetaria 899.76 m² Koperasi 105.12 m² Musholla 149.02 m² 3 Kelompok Kegiatan ME House Power 63 m² Ruang Travo 25 m² Ruang Pompa 20 m² 4 Kelompok Kegiatan Parkir Mobil 675 m² Motor 355,5 m² Jumlah Total 5136,4 m² KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 50

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual Pemilihan lokasi untuk tapak sudah ditentukan di Kecamatan Jepara sesuai dalam RTRW Kab. Jepara 2011-2031 menyebutkan bahwa : Daerah Perkantoran, Perkantoran pemerintah berpusat di sekitar BWK 1 yaitu pusat kota, kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara dan masih dalam Kawasan Kantor Pemerintah Kab. Jepara. Perkantoran lainnya tersebar di berbagai tempat di sekitar jalan utama. Untuk bangunan Kantor Bersama ini sudah ditentukan lokasi tapaknya yaitu sebagai berikut : Lokasi Tapak Gambar 4.3. Rencana Lokasi Tapak di BWK I Sumber : wikimapia.org Batas-batas : Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara Data Tapak - Lokasi : Kecamatan Jepara, Kab. Jepara - Luas Lahan : ± 106 m x 65 m = 6890 m² - BWK : BWK I (pusat kota di wilayah kawasan kantor kabupaten jepara) Perda terhadap tapak - GSB, KDB, KLB : 10 m, 80%, 3 - Batas batas Kawasan perkantoran Kabupaten Jepara : Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara - Batas batas Tapak Terpilih : Utara : Kantor Setda Lama Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk Barat : Pemukiman penduduk/pertokoan KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 51

- Potensi tapak : BWK I fungsinya sebagai pusat : 1. Permukiman 2. Perdagangan dan Jasa 3. Perumahan, Perdagangan dan Jasa (Campuran) 4. Perkantoran 5. Pelayanan Umum 6. Pendidikan 7. Kesehatan 8. Peribadatan 9. Terminal 10. Jaringan Jalan dan Utilitas 11. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya 4.3. Pendekatan Aspek Kinerja Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara tentunya mengatur utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara harus memenuhi SNI yang dipersyaratkan. 4.3.1.Penghawaan dan Pengkondisian Udara a. Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan yang cukup untuk menjamin sirkulasi udara yang segar di dalam ruang dan bangunan b. Dalam hal tidak dimungkinkan menggunakan sistem penghawaan atau ventilasi alami, dapat menggunakan sistem penghawaan buatan dan/atau pengkondisian udara dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip konservasi energy c. Pemilihan jenis alat pengkondisian udara harus sesuai dengan fungsi bangunan, dan perletakan instalasinya tidak mengganggu wujud bangunan 4.3.2.Pendekatan Sistem Pencahayaan Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang cukup sesuai dengan fungsi ruang dalam bangunan tersebut, sehingga kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan dapat terjamin. Ketentuan teknis dan besaran dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan mengikuti standar dan pedoman teknis yang berlaku. 4.3.3. Sistem Telekomunikasi Pada prinsipnya, setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana komunikasi intern dan ekstern. Penentuan jenis dan jumlah sarana komunikasi harus berdasarkan pada fungsi bangunan dan kewajaran kebutuhan. 4.3.4. Jaringan Listrik Pemasangan instalasi listrik harus aman dan atas dasar hasil perhitungan yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik. Setiap bangunan gedung negara yang dipergunakan untuk kepentingan umum, bangunan khusus, dan gedung kantor tingkat Kementerian/Lembaga, harus memiliki pembangkit listrik darurat sebagai cadangan, yang catudayanya dapat memenuhi kesinambungan pelayanan, berupa genset darurat dengan minimum 40 % daya terpasang. Penggunaan pembangkit tenaga listrik darurat KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 52

harus memenuhi syarat keamanan terhadap gangguan dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, knalpot diberi sillencer dan dinding rumah genset diberi peredam bunyi. 4.3.5. Jaringan Air Bersih a. Negara harus dilengkapi dengan prasarana air minum yang memenuhi standar kualitas, cukup jumlahnya dan disediakan dari saluran air berlangganan kota (PDAM), atau sumur, jumlah kebutuhan minimum 100 lt/orang/hari b. Setiap bangunan gedung negara, selain rumah negara (yang bukan dalam bentuk rumah susun), harus menyediakan air minum untuk keperluan pemadaman kebakaran dengan mengikuti ketentuan SNI yang dipersyaratkan, reservoir minimum menyediakan air untuk kebutuhan 45 menit operasi pemadaman api sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan c. Bahan pipa yang digunakan dan pemasangannya harus mengikuti ketentuan teknis yang ditetapkan 4.3.6. Jaringan Air Kotor a. Pada dasarnya pembuangan air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, harus dibuang atau dialirkan ke saluran umum kota b. Semua air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, pembuangannya harus melalui pipa tertutup dan/atau terbuka sesuai dengan persyaratan yang berlaku c. Dalam hal jika ketentuan tersebut tidak mungkin dilaksanakan, karena belum terjangkau oleh saluran umum kota atau sebab-sebab lain yang dapat diterima oleh instansi teknis yang berwenang, maka pembuangan air kotor harus dilakukan melalui proses pengolahan dan/atau peresapan d. Air kotor dari kakus harus dimasukkan ke dalam septictank yang mengikuti standar yang berlaku 4.3.7. Pembuangan Air Limbah a. Setiap bangunan gedung negara yang dalam pemanfaatannya mengeluarkan limbah domestik cair atau padat harus dilengkapi dengan tempat penampungan dan pengolahan limbah, sesuai dengan ketentuan b. Tempat penampungan dan pengolahan limbah dibuat dari bahan kedap air, dan memenuhi persyaratan teknis yang berlaku sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan c. Ketentuan lebih lanjut mengikuti SNI yang dipersyaratkan 4.3.8. Sarana Pencegahan Penanggulangan Kebakaran Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam : - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan - Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung - Peraturan Daerah tentang Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; beserta standar-standar teknis yang terkait. 4.3.9. Penangkal Petir Penentuan jenis dan jumlah sarana sistem penangkal/proteksi petir untuk bangunan gedung negara harus berdasarkan perhitungan yang mengacu pada lokasi bangunan, fungsi dan kewajaran kebutuhan. KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 53