Katalog BPS :

dokumen-dokumen yang mirip
KATA SAMBUTAN. Dalam era ali ini situasi moneter. bertindak cep. Ungaran, Desember 2015 BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG Kepala,

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perkembangan Ekonomi Makro

BADAN PUSAT STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2016

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

4.1. Letak dan Luas Wilayah

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

A. Realisasi Keuangan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

KATALOG BPS :

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN KEBUMEN 2012

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PEMALANG Bulan April Juni 2017

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2014

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013


diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

Statistik Nilai Tukar Petani Kabupaten Banjarnegara 2012

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN


NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2017 SEBESAR 102,59, NAIK 0,60 PERSEN DIBANDING MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2007 SEBESAR 132,77 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN


Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH


IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

Transkripsi:

Katalog BPS : 7102019.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

NILAI TUKAR PETANI (NTP) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 No. Katalog : 7102019.3322 No. Publikasi : 33224.13.02 Ukuran Buku Jumlah Halaman Penyusun : 5,83 inci x 8,27 inci : 90 halaman : Estu Mulyono, SH, Yayan Arum Wulandari, SE Design Cover : Ade Sandi, SSt. MM Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang dan BAPPEDA Kabupaten Semarang Jl. Garuda No.7 Ungaran 50511 Telp. (024) 6921029 Fax. (024) 6921029 E-mail : bps3322@bps.go.id Homepage : semarangkab.bps.go.id Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 ii

KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkah dan rahmat-nya sehingga Buku Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013 ini dapat diselesaikan. Penyusunan buku ini terutama bertujuan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang dimana sebagian besar masyarakat masih tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian pada sektor pertanian. Buku Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013 ini disusun atas kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang dengan Badan Pusat Stastistik Kabupaten Semarang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini sehingga dapat dipublikasikan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan peningkatan keberhasilan pembangunan daerah kedepan. Kami sadar bahwa publikasi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka segala kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan publikasi berikutnya sangat kami harapkan. Dalam era globalisasi ini situasi moneter Ungaran, Desember 2013 BAPPEDA Kabupaten Semarang Kepala, Drs. GUNAWAN WIBISONO, MM NIP. 19610401 198503 1 018 bertindak cepat an Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 iii

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, BPS Kabupaten Semarang bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Semarang telah menerbitkan publikasi Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013. Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah data Indeks Nilai Tukar Petani (NTP), Indeks Harga Yang Diterima Petani, dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani yang masing-masing terbagi dalam Subsektor/kelompok komoditi. Publikasi ini juga memuat metodologi, konsep dan definisi, serta ulasan singkat, dengan maksud agar pemakai data dapat memahami muatan yang tersaji dalam publikasi ini. Publikasi ini belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pemakai data. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan untuk penyempurnaan dan pengembangan pada masa yang akan datang. Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku Nilai Tukar Petani (NTP) ini bisa diterbitkan dengan harapan semoga bermanfaat bagi konsumen data. Ungaran, Desember 2013 BPS Kabupaten Semarang Kepala, ROCHWAN, SE, MM NIP. 19590119 198003 1 001 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 iv

DAFTAR ISI Halaman KATALOG... ii KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Pengertian NTP... 2 1.3. Kegunaan... 3 1.4. Ruang Lingkup... 4 II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Letak Geografis... 5 2.2. Kependudukan... 7 2.3. Struktur Ekonomi... 11 2.4. Pertumbuhan Ekonomi... 13 2.5. Luas Penggunaan Lahan... 15 2.6. Komoditas Pertanian... 17 III KONSEP DAN DEFINISI... 33 IV METODOLOGI... 36 4.1. Diagram Timbang... 41 4.2. Klasifikasi Indeks... 44 V ANALISA... 46 5.1 Indeks Diterima Petani (It)... 46 5.2 Indeks Dibayar Petani (Ib)... 48 5.3 Nilai Tukar Petani (NTP)... 51 L A M P I R A N... 57 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 v

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1. Tabel 2. 2. Halaman Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2012... 6 Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012... 9 Tabel 2. 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 10 Tabel 2. 4. Tabel 2. 5. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012... 12 Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Tahun sebelumnya=100) Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012... 14 Tabel 2. 6. Luas Penggunaan lahan Pertanian dan Jenis Pengairan (irigasi) dan Lahan Bukan Pertanian Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 16 Tabel 2. 7. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah/Ladang Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 18 Tabel 2. 8. Tabel 2. 9. Produksi Jagung, ketela Pohon, ketela Rambat, Kacang Tanah dan Kedele Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 19 Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kabupaten Semarang Tahun 2008-2012... 21 Tabel 2. 10. Produksi Tanaman Buah-buahan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 (Kw)... 22 Tabel 2. 11. Luas/Banyaknya Pohon Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 23 Tabel 2. 12. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 24 Tabel 2. 13. Banyaknya Ternak Kecil Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 26 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 vi

Tabel 2. 14. Banyaknya Ternak Besar Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 27 Tabel 2. 15. Produksi Susu dan Telur Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 28 Tabel 2. 16. Banyaknya Ayam Ras, Ayam Buras, Itik, Brung Puyuh, dan Itik Manila Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 29 Tabel 2. 17. Luas Mina Padi, kolam dan lainnya Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 31 Tabel 2. 18. Produksi Ikan Air Tawar Dirinci Asal Ikan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 32 Tabel 5. 1. Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 47 Tabel 5. 2. Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 49 Tabel 5. 3. Tabel 5. 4. Tabel 5. 5. Indeks Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 52 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 55 Nilai Tukar Petani (NTP) Per Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 2013... 56 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 vii

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2012... 7 Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012... 8 Grafik 2.3. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 11 Grafik 2.4. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Tahun lalu = 100) Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012... 13 Grafik 2.5. Prosentase Luas Penggunaan lahan Pertanian dan Jenis Pengairan (irigasi) Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 15 Grafik 2.6. Produksi Perikanan Budidaya Kolam Pembesaran Di Kabupaten Semarang Tahun 2012... 30 Grafik 5.1. Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 46 Grafik 5.2. Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 50 Grafik 5.3. Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 51 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 viii

DAFTAR LAMPIRAN Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Halaman Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Bahan Makanan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 57 Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Hortikultura Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 61 Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 65 Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 69 Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 73 Nilai Tukar Petani Umum Di Kabupaten Semarang Tahun 2013... 77 Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2013 ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan di segala bidang merupakan arah dan tujuan kebijakan Pemerintah Kabupaten Semarang. Adapun hakikat sosial dari pembangunan itu sendiri adalah upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh penduduk. Mengingat 60% penduduk Kabupaten Semarang masih tinggal di pedesaan dan sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, maka sangat diharapkan sektor pertanian merupakan motor penggerak pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan para petani dan sekaligus mengentaskan kemiskinan. Untuk melihat keberhasilan pembangunan, selain data tentang pertumbuhan ekonomi, diperlukan juga data pengukur tingkat kesejahteraan penduduk khususnya petani. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahtaraan petani adalah indeks Nilai Tukar Petani (NTP), sebagai tingkat hubungan antara hasil pertanian yang dihasilkan petani dengan barang dan jasa yang dikonsumsi dan dibeli petani. Publikasi ini menggambarkan perkembangan NTP Di Kabupaten Semarang selama periode tahun 2013, sehingga dapat memberikan masukan bagi stake holder terkait dalam menetapkan kebijakan di bidang pertanian terutama menyangkut harga komoditas pertanian, sehingga petani sebagai produsen memperoleh nilai tambah yang layak dari usaha taninya. Dengan demikian fenomena yang ada, dimana Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya petani produsen yang selalu berada pada tingkat yang lebih rendah, secara berangsur akan bergeser pada tingkat yang semakin baik. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 1

1.2. PENGERTIAN NTP Yang dimaksud dengan Nilai Tukar Petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dalam persentase. It merupakan suatu indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan, sedangkan Ib dari sisi kebutuhan petani baik untuk konsumsi maupun produksi. Bila It atau Ib lebih besar dari 100, berarti It atau Ib lebih tinggi dibandingkan It atau Ib pada tahun dasar. Secara konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Seiring dengan terjadinya banyak perubahan baik dalam pergeseran nilai produksi komoditas pertanian maupun pola konsumsi penduduk pedesaan, maka tahun dasar 2002 (2002=100) diganti dengan tahun dasar 2007 (2007=100) dengan menggunakan lima Subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan. NTP merupakan nilai tukar (term of trade) antara barang/produksi pertanian dengan barang-barang konsumsi dan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang dinyatakan dalam persen. NTP berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung dari perkembangan harga barang yang dijual petani (It) dan barang dan jasa yang dikonsumsi petani (Ib). Apabila harga produk pertanian yang dihasilkan petani naik dengan persentase lebih besar dari persentase kenaikan barang dan jasa yang dibayar petani, dengan asumsi volume produksi tidak berkurang, maka NTP naik, dengan sendirinya pendapatan petani naik relatif lebih besar dari kenaikan pengeluaran atau terjadi surplus. Dengan demikian secara konseptual, hubungan antara NTP dan pertambahan pendapatan petani sangat erat. Karena pendapatan petani Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 2

sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, maka NTP merupakan indikator yang relevan untuk menunjukkan perkembangan tingkat kesejahteraan petani. Secara Umum penghitungan NTP menghasilkan 3 (tiga) pengertian yaitu : 1. NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksinya naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. 2. NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksi sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. 3. NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsi. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. 1.3. KEGUNAAN Kegunaan NTP antara lain adalah : 1. Dari indeks harga yang diterima petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. 2. Dari indeks harga yang dibayar petani (Ib), dapat digunakan untuk melihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat dipedesaan, Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 3

serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. 3. Nilai Tukar Petani (NTP) mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. 4. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. 1.4. RUANG LINGKUP Sektor pertanian yang dicakup dalam penghitungan NTP dengan menggunakan tahun dasar 2007 = 100 meliputi : 1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan 2. Subsektor Hortikultura 3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Subsektor Peternakan 5. Subsektor Perikanan Diagram timbang yang disusun meliputi diagram timbang untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani dan indkes harga yang dibayar petani. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 4

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. LETAK GEOGRAFIS Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110 0 14 54,75 sampai dengan 110 0 39 3 Bujur Timur dan 7 0 3 57 sampai dengan 7 0 30 Lintang Selatan. Keempat koordinat bujur dan lintang tersebut membatasi wilayah seluas 95.020,674 Ha. Secara administratif letak geografis Kabupaten Semarang berbatasan langsung dengan 6 kabupaten/kota, selain itu di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat kota Salatiga. Disisi sebelah barat, wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sementara disisi sebelah timur wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan dan kabupaten Demak. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang. Suhu udara rata-rata Di Kabupaten Semarang bisa dikatakan relatif sejuk. Hal ini memungkinkan jika ditilik berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, Kabupaten Semarang berada pada ketinggian 318 meter dpl hingga 1450 dpl. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 5

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2012 Kecamatan Luas (Ha) Prosentase (1) (2) (3) 010 Getasan 6.579,55 6,92 020 Tengaran 4.729,55 4,98 030 Susukan 4.886,60 5,14 031 Kaliwungu 2.995,00 3,15 040 Suruh 6.401,52 6,74 050 Pabelan 4.797,60 5,05 060 Tuntang 5.624,20 5,92 070 Banyubiru 5.441,45 5,73 080 Jambu 5.163,00 5,43 090 Sumowono 5.563,20 5,85 100 Ambarawa 2.822,10 2,97 101 Bandungan 4.823,30 5,08 110 Bawen 4.657,00 4,90 120 Bringin 6.189,10 6,51 121 Bancak 4.384,55 4,61 130 Pringapus 7.834,70 8,25 140 Bergas 4.733,10 4,98 151 Ungaran Barat 3.596,05 3,78 152 Ungaran Timur 3.799,10 4,00 J u m l a h 95.020,67 100,00 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 6

Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur Grafik 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2012 9,000.00 8,000.00 7,000.00 6,000.00 5,000.00 4,000.00 3,000.00 2,000.00 1,000.00 0.00 Kecamatan 2.2. KEPENDUDUKAN Hasil regristrasi penduduk akhir Tahun 2012 tercatat sebanyak 944.277 jiwa. Dibandingkan data penduduk tahun 2011 sebesar 938.802 mengalami peningkatan sebanyak 5.475 jiwa atau mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0,58 %. Dari sejumlah penduduk Tahun 2012 menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-lakinya tercatat 465.467 jiwa (49,29 %), penduduk perempuan sebanyak 478.810 jiwa (50,71 %). Rasio jenis kelamin diperoleh 97,21 %, yang menggambarkan bahwa penduduk laki laki lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk perempuan. Artinya disetiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 7

Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur Secara hitungan matematis, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Ambarawa. dan Ungaran Timur merupakan wilayah yang kepadatan penduduk per Km 2 -nya paling tinggi, tercatat masing-masing Kecamatan Ungaran Barat : 2.106, Ambarawa : 2.082 dan Kecamatan Ungaran Timur : 1.828 jiwa per Km 2. Sedangkan Kecamatan yang tingkat kepadatanya paling rendah adalah Kecamatan Bancak : 455 jiwa per Km 2, Kecamatan Sumowono : 542 jiwa per Km 2, Kecamatan Pringapus : 647 jiwa per Km 2, Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Laki-laki Perempuan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 8

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) 010 Getasan 24.103 24.645 48.748 020 Tengaran 32.819 31.727 64.546 030 Susukan 21.619 21.700 43.319 031 Kaliwungu 12.786 13.573 26.359 040 Suruh 29.861 30.221 60.082 050 Pabelan 18.739 18.792 37.531 060 Tuntang 30.221 30.976 61.197 070 Banyubiru 20.366 20.265 40.631 080 Jambu 18.409 18.777 37.186 090 Sumowono 15.223 14.932 30.155 100 Ambarawa 29.309 29.458 58.767 101 Bandungan 27.025 26.808 53.833 110 Bawen 27.271 27.992 55.263 120 Bringin 20.410 20.852 41.262 121 Bancak 9.729 10.208 19.937 130 Pringapus 23.860 26.864 50.724 140 Bergas 32.440 37.130 69.570 151 Ungaran Barat 36.910 38.816 75.726 152 Ungaran Timur 34.367 35.074 69.441 J u m l a h 465.467 478.810 944.277 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 9

Tabel 2.3. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Jenis kelamin Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) A Penduduk Belum / tidak bekerja 186.793 252.664 439.457 B Penduduk Bekerja 278.674 226.146 504.820 1 Pertanian, perkebunan, kehutanan & perikanan 106.362 74.841 181.203 2 Pertambangan dan penggalian 1.241 175 1.416 3 Industri pengolahan 38.142 74.200 112.342 4 Listrik, gas dan air minum 1.293 170 1.463 5 Kontruksi 31.852 510 32.362 6 Perdagangan, rumah makan & akomodasi 35.132 45.818 80.950 7 Angkutan, pergudangan dan komunikasi 17.825 519 18.344 8 Lemb. keuangan, real estate, persewaan, jasa prsh 3.068 1.282 4.350 9 Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 40.839 27.388 68.227 10 Lainnya 2.920 1.243 4.163 J u m l a h 465.467 478.810 944.277 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 10

2.3. STRUKTUR EKONOMI Struktur ekonomi Kabupaten Semarang atas dasar harga berlaku didominasi oleh industri dengan kontribusi sebesar 42,31 persen. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi dengan kontribusi sebesar 20,63 persen. Untuk sektor pertanian mempunyai kontribusi sebesar 15,13 persen yang terutama didukung oleh subsektor tanaman pangan sebesar 8,29 persen dan subsektor peternakan sebesar 4,57 persen dari nilai total PDRB. Grafik 2.3. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Sektor 7 3% Sektor 8 4% Sektor 9 10% Sektor 1 15% Sektor 2 0% Sektor 6 21% Sektor 5 4% Sektor 4 1% Sektor 3 42% Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 11

Tabel 2.4. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012 Lapangan Usaha 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) 1 Pertanian 14,97 14,81 15,13 1.1. Tanaman Pangan 7,84 8,14 8,29 1.2. Perkebunan 1,07 0,92 0,92 1.3. Peternakan 4,91 4,66 4,57 1.4. Kehutanan 0,98 0,92 1,16 1.5. Perikanan 0,17 0,17 0,19 2 Pertambangan & Penggalian 0,13 0,13 0,12 3 Industri Pengolahan 42,82 42,76 42,31 4 Listrik, Gas & Air 1,32 1,40 1,31 5 Konstruksi 3,98 4,03 4,03 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 20,65 20,57 20,63 7 Angkutan & KomuniKasi 2,60 2,77 2,69 8 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 4,21 4,21 4,19 9 Jasa-jasa 9,32 9,32 9,60 J u m l a h 100 100 100 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 12

Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa-jasa 2.4. PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang tahun 2012 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 adalah sebesar 6,02 persen, meningkat 0,45 persen di bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang tumbuh 5,56 persen. Hal tersebut cukup beralasan mengingat kondisi perekonomian Di Kabupaten Semarang relatif terus membaik selama 5 tahun terakhir.pertumbuhan riil sektoral tahun 2012 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Sektor jasa-jasa sebesar 10,57 persen, meskipun peranannya terhadap PDRB hanya sekitar 9,60 persen. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian selama tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -5,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini dimungkinkan adanya penutupan dan penghentian kegiatan penambangan. Grafik 2.4. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Tahun Sebelumnya=100) Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012 115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00 85.00 2010 2011 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 13

Tabel 2.5. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Tahun Sebelumnya=100) Di Kabupaten Semarang Tahun 2010-2012 Lapangan Usaha 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) 1 Pertanian 102,21 104,21 108,28 1.1. Tanaman Pangan 98,90 108,78 106,72 1.2. Perkebunan 91,01 77,29 108,38 1.3. Peternakan 112,53 101,91 108,84 1.4. Kehutanan 86,20 109,31 131,70 1.5. Perikanan 119,92 107,11 119,22 2 Pertambangan & Penggalian 105,60 100,53 94,48 3 Industri Pengolahan 104,80 105,51 104,25 4 Listrik, Gas & Air 109,05 108,97 104,97 5 Konstruksi 107,51 109,31 107,20 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 105,86 104,80 106,86 7 Angkutan & KomuniKasi 103,51 107,14 104,05 8 Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh 106,39 104,53 105,46 9 Jasa-jasa 105,38 107,97 110,57 Indeks Total 104,90 105,56 106,02 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 14

2.5. LUAS PENGGUNAAN LAHAN Luas wilayah Kabupaten Semarang pada tahun 2012 seluas 95.020,67 Ha. Sebagian besar wilayah tersebut merupakan lahan pertanian yang terdiri dari lahan sawah dan bukan sawah, sedangkan sisanya merupakan lahan bukan pertanian. Luas penggunaan lahan pertanian sawah seluas 23 921,27 ha (25,17%), lahan pertanian bukan sawah : 36 363,55 (38,27%) sedangkan luas lahan bukan pertanian adalah 34 735,84 (36,56%). Luas lahan sawah sangat tidak merata keterbandingan antar Kecamatan. Kecamatan Suruh, Pabelan dan Bringin mempunyai luas sawah lebih dari 2.000 ha. Kondisi ini kontradiksi dengan luas lahan sawah di Kecamatan Getasan yang hanya 26 ha. Hal ini tentunya berdampak pada produksi padi yang tidak merata antar kecamatan. Grafik 2.5. Prosentase Luas Penggunaan lahan Pertanian dan Jenis Pengairan (irigasi teknis) Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Hutan Rakyat 9% Perkebunan 12% Kolam/ Empang 0% Padang 0% Lainnya 0% Sawah 11% Ladang/Huma 0% Tegal/Kebun 68% Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 15

Tabel 2.6. Luas Penggunaan lahan Pertanian dan Jenis Pengairan (irigasi) dan Lahan Bukan Pertanian Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Lapangan Usaha Luas Lahan Ha) Prosentase (%) (1) (2) (3) 1. Lahan Sawah 1.1. Teknis 4.256,83 4,48 1.2. ½ Teknis 5.063,43 5,33 1.3. Sederhana 6.607,68 6,95 1.4. Desa/Non PU 676,01 0,71 1.5. Tadah Hujan 7.317,33 7,70 1.6. Lainnya 0 0,00 2. Bukan Sawah 2.1. Tegal/Kebun 27.556,34 29,00 2.2. Ladang/Huma 0 0,00 2.3. Perkebunan 4.840,91 5,09 2.4. Hutan Rakyat 3.781,10 3,98 2.5. Kolam/Empang 25,25 0,03 2.6. Padang 0,5 0,00 2.7. Lainnya 159,45 0,17 3. Lahan Bukan Pertanian 3.1. Rumah, Bangunan 20.672,10 21,76 3.2. Hutan Negara 8.691,75 9,15 3.3. Rawa 2.466,72 2,60 3.4. Lainnya 2.905,28 3,06 J u m l a h 95.020,68 100 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 16

2.6. KOMODITAS PERTANIAN 1. Tanaman Bahan Makanan Rata-rata produksi/produktivitas padi sawah Di Kabupaten semarang pada tahun 2012 sebanyak 56,99 Kw/Ha dengan luas panen 35.384 Ha dan produksi 201.659 ton. Sedangkan rata-rata produksi/produktivitas padi ladang sebanyak 41,09 Kw/Ha dengan luas panen 872 Ha serta produksi sebesar 3583.27 ton. Secara akumulatif produksi padi sawah pada tahun 2012 mengalami peningkatan produksi dibandingkan tahun 2011. Hal ini akibat curah hujan yang cukup bagi pertanian padi sawah selama tahun 2012 yang berdampak pada peningkatan produksi. Perbaikan sarana irigasi, pemberian bibit unggul, insektisida dan pupuk serta pola tanam petani diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi. Selama tahun 2012 produksi padi ladang mengalami peningkatan baik peningkatan luas panen maupun dari sisi produksi. Adanya peningkatan luas panen padi ladang berdampak langsung pada peningkatan produksi. Hasil pertanian palawija menunjukkan kondisi yang fluktuatif, utamanya jika di perhatikan berdasarkan hasil produksinya selama tahun 2012. Ada beberapa komoditi yang mengalami peningkatan produksi yaitu : ketela pohon, jagung, ketela rambat dan kacang tanah, sedangkan untuk kedele mengalami penurunan produksi. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 17

Tabel 2.7. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah/Ladang Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Padi Sawah Padi Ladang Kecamatan Luas Panen (Ha) Ratarata Kwt/ Ha Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) Ratarata Kwt/ Ha Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Getasan 18,00 46,35 83,43 0,00 0,00 0,00 020 Tengaran 1.067,00 56,80 6.060,78 20,00 38,34 76,68 030 Susukan 3.775,00 60,70 22.915,19 97,00 40,97 397,44 031 Kaliwungu 2.217,00 59,07 13.095,87 123,00 42,82 526,63 040 Suruh 4.409,00 57,51 25.354,00 25,00 37,20 93,00 050 Pabelan 3.411,00 55,17 18.820,09 50,00 41,58 207,92 060 Tuntang 2.121,00 55,96 11.868,69 0,00 0,00 0,00 070 Banyubiru 1.852,00 63,86 11.827,26 0,00 0,00 0,00 080 Jambu 815,00 53,21 4.336,71 0,00 0,00 0,00 090 Sumowono 560,00 50,66 2.836,80 0,00 0,00 0,00 100 Ambarawa 1.286,00 63,00 8.101,25 0,00 0,00 0,00 101 Bandungan 1.131,00 52,49 5.936,63 0,00 0,00 0,00 110 Bawen 1.840,00 56,12 10.326,47 0,00 0,00 0,00 120 Bringin 3.300,00 55,60 18.346,98 360,00 41,53 1.495,07 121 Bancak 1.926,00 54,54 10.504,26 0,00 0,00 0,00 130 Pringapus 1.671,00 55,18 9.220,16 75,00 39,61 297,08 140 Bergas 1.857,00 55,61 10.326,51 55,00 38,85 213,66 151 Ung Barat 1.135,00 55,16 6.261,07 0,00 0,00 0,00 152 Ung Timur 993,00 54,75 5.436,98 67,00 41,16 275,79 Jumlah 2012 35.384,00 56,99 201.659,13 872,00 41,09 3.583,27 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 18

Tabel 2.8. Produksi Jagung, ketela Pohon, ketela Rambat, Kacang Tanah dan Kedele Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Kecamatan Jagung Ketela Pohon Ketela Rambat Kacang Tanah Kedele (1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 Getasan 7.364,44 636,31 474,55 0,00 0,00 020 Tengaran 3.339,62 11.899,52 328,35 0,00 0,00 030 Susukan 2.137,41 12.662,55 843,72 96,45 16,76 031 Kaliwungu 4.887,36 6.344,40 689,52 544,52 20,30 040 Suruh 2.419,13 8.058,61 1.116,84 165,98 0,00 050 Pabelan 857,41 1.965,28 174,60 849,44 13,83 060 Tuntang 1.164,55 1.658,63 288,65 0,00 0,00 070 Banyubiru 1.272,25 1.089,46 132,08 9,19 0,00 080 Jambu 197,76 148,01 67,16 0,00 0,00 090 Sumowono 8.588,02 2.025,81 7.328,60 9,23 0,00 100 Ambarawa 112,60 420,94 501,50 0,00 0,00 101 Bandungan 2.060,23 1.456,01 2.371,18 0,00 0,00 110 Bawen 1.439,13 1.834,34 1.872,17 23,39 0,00 120 Bringin 7.992,83 2.214,03 223,64 261,73 42,87 121 Bancak 3.995,18 437,79 209,33 201,22 60,53 130 Pringapus 7.445,17 746,19 237,39 43,91 2,68 140 Bergas 1.725,00 1.193,43 13.994,82 599,46 0,00 151 Ung Barat 1.074,61 1.068,89 887,22 63,96 0,00 152 Ung Timur 1.778,30 2.774,79 123,69 50,52 0,00 Jumlah 2012 59.851,00 58.635,00 31.865,00 2.918,99 156,98 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 19

2. Hortikultura Keadaan topografi daerah yang berbukit dan bergunung membuat Kabupaten Semarang memiliki produksi sayur yang cukup besar. Selama tahun 2012 Di Kabupaten Semarang produksi sayur tersebar hampir disemua kecamatan kecuali kecamatan Bancak dan Ungaran Timur. Kecamatan yang sangat potensi untuk tanaman sayuran adalah kecamatan Getasan, Sumowono dan Bandungan. Hal ini berkaitan dengan lokasi kecamatan tersebut berada pada ketinggian dengan kultur tanah yang subur dan udara yang sejuk. Produksi sayuran kobis, sawi, bawang daun, Lombok, tomat, wortel sangat dominan di bandingkan komoditi sayuran lainnya, sehingga tidaklah heran kalau banyak pedagang sayur dari dalam dan luar kota khususnya Kota Semarang menjadikan Kabupaten Semarang sebagai penyuplai berbagai sayuran. Produksi Buah-buahan di Kabupaten Semarang hampir sejalan dengan produksi sayuran, dimana Kecamatan Getasan dan Bandungan menjadi sentra buah-buahan. Kecamatan Getasan dengan produk unggulan pisang, Kecamatan Bandungan dengan produk unggulan buah kelengkeng dan alpukat, sedangkan komoditas buah durian banyak terdapat di Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Jambu. Komoditas Hortikultura yang potensial di Kabupaten Semarang selain sayuran dan buah-buahan adalah tanaman hias. Tanaman hias cocok di daerah yang alamnya sejuk dan diketinggian sehingga tidak mengherankan bila di Kecamatan Bandungan, Getasan dan Sumowono menjadi daerah sentra budidaya tanaman hias. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 20

Tabel 2.9. Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kabupaten Semarang Tahun 2008-2012 Produksi Sayuran per Tahun (Kw) Jenis Tanaman 2008 2009 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Lombok 55.350 57.422 80.268 139.519 122.407 2 Kobis 128.986 205.916 173.137 210.156 239.184 3 Bwg merah 2.198 1.965 1.263 1.833 1.854 4 Bawang putih 0 0 0 0 0 5 Wortel 68.591 85.271 123.288 119.778 104.591 6 Ketimun 15.955 15.051 26.671 22.933 22.281 7 Tomat 61.253 74.930 80.814 125.100 113.124 8 Buncis 35.308 40.073 44.183 44.017 42.870 9 Bwg. Daun 87.845 93.388 111.414 120.100 133.970 10 Petsai/ Sawi 103.381 167.865 174.058 197.196 194.696 11 Kcg. Panjang 13.877 11.524 11.061 11.370 9.203 12 Terong 9.718 7.744 15.235 30.701 22.495 13 Labu Siam 64.013 56.529 24.823 65.609 55.244 14 Bayam 3.700 3.789 4.768 5.398 4.614 15 Seledri 9.924 18.059 8.428 15.929 7.466 16 Petai 16.055 14.230 28.815 10.584 27.670 17 Melinjo 11.839 2.931 3.567 16.878 6.315 18 Lobak 0 320 0 424 2.130 19 Kangkung 0 0 11.977 9.901 9.745 20 Kentang 25.275 27.605 28.456 29.844 43.754 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 21

Tabel 2.10. Produksi Tanaman Buah-buahan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 (Kw) T r i w u l a n Jenis Tanaman I II III IV Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Alpokat 17.403 15.965 11.158 25.660 70.186 02. Mangga 7.986 0 16.315 51.634 75.935 03. Rambutan 8.059 0 0 12.002 20.061 04. Duku/langsep 6.309 121 0 0 6.430 05. Jeruk siam 06. Jeruk keprok 236 4.200 272 36 4.744 07. Jeruk besar 08. Jeruk lainnya 0 0 0 0 0 09. Durian 20.551 0 0 34.119 54.670 10. Jambu air 83 32 18 9 142 11. Jambu biji 692 554 513 858 2.617 12. Jambu bol 0 0 0 0 0 13. S a w o 160 118 502 149 929 14. Pepaya 681 971 1.029 1.213 3.894 15. Pisang 32.303 32.409 33.704 36.778 135.194 16. N a n a s 10 7 10 19 46 17. S a l a k 1.638 1.110 475 5.035 8.258 18. Klengkeng 23.298 5.474 0 33.519 62.291 19. Sirsat 1.046 2.185 540 888 4.659 20. Manggis 552 0 0 924 1.476 21. Melinjo 272 5.189 244 610 6.315 22. Nangka 4.266 4.471 6.363 8.025 23.125 23. Sukun 1.310 1.100 985 3.196 6.591 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 22

3. Tanaman Perkebunan Perkebunan rakyat Di Kabupaten Semarang banyak yang mengalami penyusutan lahan yaitu tanaman kelapa dalam dan hibrida, cengkeh, kapuk, panili, sebaliknya untuk jenis komoditas kopi arabika, tebu, tembakau luas tanamnya mengalami peningkatan. Dari sisi produksi tanaman perkebunan selama Tahun 2012 secara umum sebagian besar mengalami penurunan produksi, hal ini disebabkan karena menurunnya luas lahan untuk tanaman perkebunan. Tabel 2.11 Luas/Banyaknya Pohon Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Kecamatan Kelapa Dalam (Ha) J e n i s Cengkeh (Ha) T a n a m a n Kopi robusta (Ha) Kapuk (Ha) Panili (Ha) Kopi Arabika (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Getasan 22,00 246,63 21,00 0,00 0,60 104,00 020 Tengaran 551,00 271,30 95,96 15,00 0,70 41,23 030 Susukan 685,00 241,25 35,32 5,50 4,50 0,00 031 Kaliwungu 280,45 2,00 11,71 2,40 0,00 0,00 040 Suruh 583,70 369,79 41,73 18,77 0,50 0,00 050 Pabelan 429,00 87,88 36,51 8,00 0,00 0,00 060 Tuntang 632,85 219,55 21,60 14,75 0,00 0,00 070 Banyubiru 384,32 218,47 167,34 6,50 8,50 60,00 080 Jambu 370,80 452,56 1.108,84 0,00 4,60 8,29 090 Sumowono 8,77 107,35 1.439,50 0,00 22,00 28,63 100 Ambarawa 229,65 188,34 16,83 3,20 0,15 13,05 101 Bandungan 41,55 57,37 198,46 0,62 3,00 4,70 110 Bawen 252,35 198,40 39,25 97,15 0,00 0,00 120 Bringin 534,77 10,50 11,74 146,40 0,00 0,00 121 Bancak 395,72 0,00 0,00 36,75 0,00 0,00 130 Pringapus 314,33 55,83 4,34 14,90 0,00 0,00 140 Bergas 286,79 174,25 63,23 148,00 0,25 0,00 151 Ung Barat 178,82 312,55 49,90 6,28 0,00 20,29 152 Ung Timur 290,54 31,61 23,70 95,98 0,00 11,20 Jumlah 2012 6.472,41 3.245,63 3.386,96 620,20 43,80 291.39 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 23

Tabel 2.12. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 J e n i s T a n a m a n Kecamatan Kelapa Dalam (ton) Cengkeh (Ton) Kopi robusta (Ton) Kapuk (Ton) Panili (Ton) Kopi Arabika (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Getasan 9,45 16,33 7,42 0,00 0,00 24,33 020 Tengaran 305,44 19,08 32,24 1,74 0,03 5,76 030 Susukan 442,00 14,40 15,26 0,55 0,12 0,00 031 Kaliwungu 213,57 0,20 5,22 0,48 0,00 0,00 040 Suruh 400,87 28,50 9,53 3,45 0,00 0,00 050 Pabelan 259,40 7,58 14,42 0,56 0,00 0,00 060 Tuntang 428,80 18,34 10,66 3,01 0,00 0,00 070 Banyubiru 314,45 14,94 49,66 1,05 0,47 14,67 080 Jambu 320,34 25,29 515,00 0,00 0,45 0,88 090 Sumowono 8,31 8,63 615,88 0,00 0,33 4,65 100 Ambarawa 203,64 13,18 7,59 0,61 0,02 2,11 101 Bandungan 26,02 4,16 56,93 0,11 0,16 0,91 110 Bawen 198,88 17,64 14,79 15,71 0,00 0,00 120 Bringin 256,18 0,94 4,75 14,25 0,00 0,00 121 Bancak 154,66 0,00 0,00 7,03 0,00 0,00 130 Pringapus 166,31 4,30 0,84 2,48 0,00 0,00 140 Bergas 163,40 9,58 10,82 25,27 0,00 0,00 151 Ung Barat 132,91 19,36 17,55 0,43 0,00 4,26 152 Ung Timur 190,61 1,75 10,93 14,50 0,00 2,43 Jumlah 2012 4.195,24 224,20 1.399,49 91,23 1,58 60,00 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 24

4. Peternakan Jenis ternak Di Kabupaten Semarang dibedakan menjadi dua yaitu ternak kecil yang terdiri dari babi, kambing, domba,kelinci dan ternak besar yaitu kuda, sapi potong, sapi perah, kerbau. Disamping itu, diusahakan juga aneka ternak unggas. Selama Tahun 2012 hampir semua jenis ternak kecil meningkat, peningkatan untuk ternak domba sangat signifikan. Meningkat jumlahnya menjadi 295.743 dari 203.463 pada tahun 2011 atau meningkat 92.280 ekor, ternak kambing meningkat menjadi 204.734 atau meningkat 4.440 ekor. Ternak babi meningkat 178 ekor, kelinci juga mengalami peningkatan 395 ekor. Populasi ternak besar menurut Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang pada Tahun 2012 sapi potong (61.590), sapi perah (39.014), kerbau (3.562) dan kuda (1.991) Kebutuhan susu secara nasional yang belum dapat dipenuhi dari dalam negeri ternyata dapat dimanfaatkan dengan cukup baik oleh peternak sapi perah di Kabupaten Semarang. Data produksi susu untuk Tahun 2012 adalah sebesar 34.385.423 liter, sedangkan kondisi tahun 2011 sebesar 34.761.635 liter, ada penurunan produksi sebesar 376.212 liter. Produksi telur ayam kampung, itik dan puyuh pada tahun 2012 secara umum mengalami peningkatan. Telur ayam kampung mengalami peningkatan produksi paling banyak yaitu 11.314.721 butir (21,77%) sedangkan telur ayam ras mengalami penurunan 9.719.090 butir (2,52 %) dari tahun 2011. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 25

Tabel 2.13. Banyaknya Ternak Kecil Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 J e n i s T e r n a k K e c i l Kecamatan Babi Kambing D o m b a Kelinci (1) (2) (3) (4) (5) 010 Getasan 32.640 4.247 32.859 5.357 020 Tengaran 0 20.373 25.615 599 030 Susukan 0 9.551 10.103 175 031 Kaliwungu 0 18.648 1.672 776 040 Suruh 0 10.189 8.458 399 050 Pabelan 0 7.741 9.170 281 060 Tuntang 0 4.630 7.465 1.026 070 Banyubiru 0 5.142 8.458 2.120 080 Jambu 0 20.105 4.356 2.676 090 Sumowono 0 5.225 57.792 2.496 100 Ambarawa 0 1.409 3.439 449 101 Bandungan 0 14.604 52.206 980 110 Bawen 0 5.991 2.829 193 120 Bringin 0 17.183 9.846 1.058 121 Bancak 0 7.236 15.594 233 130 Pringapus 0 6.715 5.325 813 140 Bergas 0 22.956 30.934 7.598 151 Ung Barat 0 1.614 3.525 1.331 152 Ung Timur 0 21.175 6.097 0 Jumlah 2012 32.640 204.734 295.743 28.560 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 26

Tabel 2.14. Banyaknya Ternak Besar Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 J e n i s T e r n a k B e s a r Kecamatan Kuda Sapi potong Sapi perah Kerbau (1) (2) (3) (4) (5) 010 Getasan 119 5.190 18.269 0 020 Tengaran 134 5.009 5.448 9 030 Susukan 129 5.471 137 644 031 Kaliwungu 57 6.666 856 75 040 Suruh 77 5.603 325 496 050 Pabelan 0 4.643 596 373 060 Tuntang 0 1.340 1.065 381 070 Banyubiru 62 2.220 911 32 080 Jambu 46 1.068 565 17 090 Sumowono 0 3.725 908 0 100 Ambarawa 31 1.560 10 133 101 Bandungan 1.073 3.284 3.632 14 110 Bawen 180 1.606 289 118 120 Bringin 21 3.675 29 146 121 Bancak 0 3.761 2 18 130 Pringapus 10 2.988 90 190 140 Bergas 0 1.603 1.714 357 151 Ung Barat 0 777 3.107 180 152 Ung Timur 52 1.401 1.061 379 Jumlah 2012 1.991 61.590 39.014 3.562 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 27

Kecamatan Tabel 2.15. Produksi Susu dan Telur Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2011 Susu Sapi Perah Rakyat (Liter) Ayam Ras Ayam Kampung T e l u r I t i k Puyuh (1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 Getasan 27.508.338 116.505.678 4.790.741 24.850-020 Tengaran 1.719.271 12.684.736 2.955.207 1.566.637-030 Susukan - 12.067.687 2.776.461 2.402.897-031 Kaliwungu - 3.336.953 4.187.852 667.910-040 Suruh - 5.405.863 3.718.003 1.009.332 25.198.558 050 Pabelan 1.031.563 40.273.568 3.027.748 913.728 9.914.189 060 Tuntang 687.709 78.821.126 2.492.674 850.738-070 Banyubiru - - 3.452.085 2.551.566-080 Jambu - 8.630.050 2.763.351 54.832-090 Sumowono - 22.581.965 2.999.295 20.888-100 Ambarawa - 1.749.493 3.155.091 475.393 1.206.178 101 Bandungan - 43.762.036 3.800.158 72.497 1.652.344 110 Bawen - - 2.495.976 230.998-120 Bringin - - 3.811.973 555.530-121 Bancak - 136.985 4.242.136 153.739-130 Pringapus - 1.006.839 2.831.878 360.327-140 Bergas - 21.575.126 3.507.955 355.465-151 Ung Barat 3.438.542 7.191.709 2.668.669 179.202-152 Ung Timur - - 3.622.901 788.541 - Jumlah 2012 34.385.423 375.729.814 63.300.154 13.235.070 37.971.269 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 28

Tabel 2.16. Banyaknya Ayam Ras, Ayam Buras, Itik, Brung Puyuh, dan Itik Manila Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 T e l u r Kecamatan Ayam Ras Boiler Ayam Buras I t i k Burung Puyuh Itik Manila (1) (2) (3) (4) (5) (6) 010 Getasan 440.000 148.000 690 0 47.040 020 Tengaran 5.796.200 91.295 43.500 0 6.711 030 Susukan 602.000 85.773 66.720 0 2.734 031 Kaliwungu 1.130.000 129.375 18.546 0 2.205 040 Suruh 454.000 114.860 28.026 199.198 2.840 050 Pabelan 480.000 93.536 25.371 78.373 4.882 060 Tuntang 224.000 77.006 23.622 0 3.003 070 Banyubiru 80.000 106.645 70.848 0 8.498 080 Jambu 580.000 85.368 1.523 0 4.226 090 Sumowono 880.000 92.657 580 0 27.047 100 Ambarawa 100.800 97.470 13.200 9.535 6.359 101 Bandungan 851.664 117.398 2.013 13.062 6.819 110 Bawen 100.000 77.108 6.414 0 2.971 120 Bringin 200.000 117.763 15.425 0 5.774 121 Bancak 32.000 131.052 4.269 0 1.627 130 Pringapus 118.000 87.485 10.005 0 7.666 140 Bergas 440.000 108.371 9.870 0 2.443 151 Ung Barat 280.000 82.443 4.976 0 1.060 152 Ung Timur 147.000 111.922 21.895 0 860 Jumlah 2012 12.935.664 1.955.527 367.493 300.168 144.765 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 29

5. Perikanan Subsektor perikanan meliputi kegiatan usaha perikanan laut dan perikanan darat. Di Kabupaten Semarang tidak ada usaha perikanan laut. Sedangkan perikanan darat terdiri dari perikanan tangkap dan usaha budidaya. Perikanan masih mengandalkan rawa sebagai sarana utama dalam memproduksi ikan dengan mengunakan karamba. Hingga tahun 2012, produksi ikan dari kolam masih sangat menonjol dibandingkan dengan produksi dari sarana yang lain. Tetapi secara umum untuk seluruh jenis sarana perikanan tetap menunjukkan peningkatan produksi. Jenis ikan lele, nila hitam dan ikan mas/karper masih mendominasi produksi ikan Tahun 2012. bahkan apabila di tilik dari produksinya, ikan lele dan nila hitam menunjukkan peningkatan yang sangat besar. Grafik 2.6. Produksi Perikanan Budidaya Kolam Pembesaran Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Bawal, 38.0 Patin, 4.1 Ikan Lainnya, 6.9 Ikan Mas/Karper, 72.8 Nila, 376.4 Tawes, 1.0 Gurami, 48.3 Lele, 1,475.4 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 30

Tabel 2.17. Luas Mina Padi, kolam dan lainnya Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Kecamatan Kolam (Ha) Karamba (Unit) Mina padi (Ha) Luas Rawa (Ha) Sungai (Ha) Genan gan Lain nya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Getasan 0,27 - - - 1,00-020 Tengaran 6,68 - - - 0,10-030 Susukan 2,78-0,30-0,55 1,00 031 Kaliwungu 1,21 - - - 0,10 1,00 040 Suruh 4,16-0,10-0,10 0,60 050 Pabelan 1,06 - - - 0,50-060 Tuntang 11,03 205,00 0,07 644,58 1,60 1,00 070 Banyubiru 12,05 524,00-682,32 1,20 3,00 080 Jambu 4,65-1,50-0,50-090 Sumowono 1,92 - - - 0,40 0,90 100 Ambarawa 14,54 327,00 0,24 385,06 1,20 0,12 101 Bandungan 0,98 - - - 0,20-110 Bawen 11,13 463,00-308,04 - - 120 Bringin 2,21 - - - 0,60-121 Bancak 0,39 - - - 0,10-130 Pringapus 2,97 - - - 0,40-140 Bergas 0,70 - - - 0,45 2,00 151 Ung Barat 2,55 - - - 0,40-152 Ung Timur 5,75 - - - 0,10 - Jumlah 2012 87,03 1.519,00 2,21 2.020,00 9,50 9,62 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 31

Tabel 2.18. Produksi Ikan Air Tawar Dirinci Asal Ikan Di Kabupaten Semarang Tahun 2012 Kecamatan Kolam Karam ba Produksi Ikan Air Tawar (ton) Mina padi Rawa Sungai Gena ngan Lain nya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 010 Getasan 2,79 - - - 0,83-020 Tengaran 282,48 - - - 2,33-030 Susukan 64,43-0,10-3,29 2,02 031 Kaliwungu 31,61 - - - 0,88 1,60 040 Suruh 87,73-0,27-6,56 2,27 050 Pabelan 62,00 - - - 0,99-060 Tuntang 243,42 65,39 0,61 453,66 12,91 3,16 070 Banyubiru 276,89 268,80-268,85 14,90 4,58 080 Jambu 67,43-1,17-1,85-090 Sumowono 37,70 - - - 0,99-100 Ambarawa 214,61 137,48 0,11 202,71 0,00 1,54 101 Bandungan 35,95 - - - 0,00-110 Bawen 151,22 316,77-227,63 0,00-120 Bringin 66,60 - - - 1,05-121 Bancak 31,95 - - - 0,87-130 Pringapus 81,93 - - - 1,64-140 Bergas 46,96 - - - 2,65 0,50 151 Ung Barat 104,84 - - - 2,36-152 Ung Timur 130,20 - - - 0,84 - Jumlah 2012 2.020,74 788,44 2,26 1.152,85 54,94 15,67 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 32

BAB III KONSEP DAN DEFINISI Beberapa konsep dan definisi yang dipergunakan dalam penghitungan NTP Kabupaten Semarang Tahun 2013 antara lain : 1. Nilai Tukar Petani adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumahtangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi rumahtangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga biaya faktor produksi, non faktor produksi, barang-barang modal dan barang/jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi serta pemenuhan konsumsi rumahtangga petani. 4. Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian (tanaman pangan dan hortikultura) atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai petani pemilik maupun petani penggarap (sewa/kontrak/bagi hasil). Orang yang bekerja di Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 33

sawah/ladang orang lain dengan mengharapkan upah (buruh tani) bukan termasuk petani. 5. Harga yang diterima petani adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambah biaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya atau disebut Farm Gate (harga di sawah/ladang setelah pemetikan). Pengertian harga rata-rata adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut. Data harga tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. 6. Harga yang dibayar petani adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Data harga barang untuk keperluan produksi pertanian dan harga barang/jasa untuk keperluan konsumsi rumah tangga dicatat dari hasil wawancara langsung dengan pedagang atau penjual jasa di pasar terpilih. Data upah buruh tani dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. 7. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dengan pembeli atau tempat yang biasanya terdapat penawaran dan permintaan. Pasar yang dicatat haruslah pasar yang cukup mewakili dengan syarat antara lain : paling besar, banyak pembeli dan penjual, jenis barang yang diperjualbelikan cukup banyak dan terjamin kelangsungan pencatatan harganya, serta terletak di desa perdesaan (rural). Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 34

8. Harga Eceran Perdesaan adalah harga transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran di pasar setempat untuk tiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. Harga yang dicatat adalah harga modus (yang terbanyak muncul) atau harga rata-rata biasa dari beberapa pedagang/penjual yang memberikan datanya. 9. Harga Transaksi Petani adalah harga yang diterima petani pada waktu terjadinya transaksi antara petani dan pedagang pengumpul/tengkulak yang ditemukan pada hari dilaksanakannya observasi dengan kualitas apa adanya. 10. Diagram timbangan adalah bobot/nilai masing-masing komoditas hasil produksi pertanian dan barang/jasa termasuk dalam paket komoditas. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 35

BAB IV METODOLOGI Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan hubungan antara hasil pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa lain yang dibeli oleh petani. Secara konsepsional NTP adalah mengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga petani dan keperluan dalam memproduksi barang-barang pertanian. Disini petani dalam kapasitas sebagai produsen dan konsumen. Dalam kapasitas sebagai produsen, dapat dihitung NTP terhadap biaya produksi dan penambahan barang modal, sedangkan jika petani dalam kapasitas khusus sebagai konsumen, dihitung NTP terhadap konsumsi rumah tangga petani, dan besaran indeks yang disebut NTP adalah hasil bagi antara indeks harga yang diterima (dari hasil produksi) dengan indeks harga yang dibayar petani untuk keperluan rumah tangga petani dan untuk keperluan dalam memproduksi barang-barang pertanian. Dalam penghitungan NTP, Pengumpulan data harga dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani atau pedagang/penjual jasa dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner, yang terdiri dari daftar HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2 untuk daftar konsumsi perdesaan dan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2 untuk daftar produksi perdesaan. Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 36

DAFTAR KUESIONER 1. DAFTAR HKD-1 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok makanan untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. 2. DAFTAR HKD-2.1 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok konstruksi, jasa dan transportasi untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani 3. DAFTAR HKD-2.2 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok aneka perlengkapan rumah tangga dan lainnya untuk keperluan rumah tanga petani. 4. DAFTAR HD-1 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman padi palawija. 5. DAFTAR HD-2 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman hortikultura. 6. DAFTAR HD-3 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang /jasa untuk keperluan produksi tanaman perkebunan rakyat. 7. DAFTAR HD-4 Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Semarang Tahun 2013 37