Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Melalui kegigihan George Eastman, dunia fotografi mengalami perkembangan yang lebih pesat. Beliau menciptakan rol film yang memberikan banyak

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Oleh : Ari Bowo Sucipto

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele, dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Ni Luh Putu Kurniawati, S.Kom. SMK PGRI 2 Badung Jurusan Multimedia 2011

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

Komposisi dalam Fotografi

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

Komputer di bidang pendidikan. Anggota : Khairul rahman : Prasetyo Wibowo :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Pertemuan 10. White Balance ACHMAD BASUKI

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

EDU 3105 Teknologi dalam Pendidikan

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

Lensa Tele (Telephoto)

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN PERANGKAT DAN PENGUJIAN TAPIS

ASAS FOTOGRAFI. -Jenis-Jenis Kamera -Bahagian Kamera Serta Fungsinya -Jenis-Jenis Filem Dan Aplikasinya -Aksesori Kamera -Pengambilan Gambar Foto

Lingkungan Bisnis Tentang Peluang Bisnis Yang Tak Lepas Dari Teknologi Informatika


Basic Photography. Setting & Composition PART II

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FOTOGRAFI, oleh Burhanuddin, S.E., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

FOTOGRAFI merupakan SAINS dan SENI Kata PHOTOGRAPHY berasal dari bahasa Yunani, yang berarti MENULIS DGN SINAR. Aspek Sains Fotografi mengandung arti

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

EDU 3105 Teknologi dalam Pendidikan. Mohd Hanif Bin Simbing Ildah Nahur Binti Padli Siti Hadijah Binti Abdullah

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Fotografi B/W I. Sejarah Fotografi

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

lighting with one light

Cara mudah membuat foto lebih indah

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

Created By : Lailatul Khairiah KELAS X ALAT OPTIK (KAMERA)

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Belajar Fotografi = Paham Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera oleh Mishbahul Munir, Poetrafoto Photography Studio Yogyakarta Indonesia

Pertemuan 4! Bagian-bagian kamera DSLR!

Pertemuan 3. Fotografi ACHMAD BASUKI

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

LKS-1 PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN-PARALEL

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

FOTOGRAFI. 1. Jenis Jenis Kamera

Bab III TEORI PENUNJANG

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

Supaya Foto Tidak Blur

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI

Produksi Media PR Audio-Visual

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tanah

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

KAJIAN PENGARUH WARNA DAN JARAK LAMPU PENGAMAN TERHADAP HASIL RADIOGRAF

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR

KAJIAN PENGARUH WARNA DAN JARAK LAMPU PENGAMAN TERHADAP HASIL RADIOGRAF

Transkripsi:

Anatomi KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

KAMERA Kotak kedap cahaya yang mempunyai lobang untuk meloloskan cahaya dan tempat untuk memasang film Cahaya yang masuk melalui lobang akan memproyeksikan bayangan dari benda-benda yang terdapat di muka kotak, Sehingga terjadilah gambar latent pada film yang terpasang di kotak

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.

PRINSIP DASAR KAMERA

SISTEMATIK KERJA KAMERA

Semua jenis kamera pada dasarnya memiliki prinsip yang sama, yaitu memproyeksikan cahaya pada film untuk membentuk gambar atau bayangan Letak perbedaan dari setiap jenis kamera adalah pada kemudahan dan pengoperasiannya serta kesempurnaan hasil yang dicapai

Bentuk dan fungsi dari bagian-bagian utama kamera adalah : 1. Jendela Pengamat Untuk melihat objek yang akan dipotret sehingga kamera dapat diarahkan dengan tepat 2. Tempat memasang Film 3.Lensa Bagian bidang datar untuk menempatkan film. Pada bidang inilah jatuhnya sinar yang diproyeksikan oleh lensa sehingga film dapat menerima dan merekam cahaya/bayangan Komponen optik yang bertugas memproyeksikan cahaya / bayangan dari objek yang akan dipotret ke permukaan film 4. Light meter Komponen untuk mengukur kekuatan sinar.dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan.

5. Diafragma Komponen yang bertugas mengatur besaran ukuran lobang untuk meloloskan Cahaya dari lensa ke film. Ukuran besar kecilnya diafragma dapat diatur sesuai kebutuhan pencahayaan. Ukuran diafragma ditandai dengan angka f 1.2,1.4,2.8,3.5,4,5.6,8, 11, 16, 22, 32. Besar kecilnya diafragma berbanding terbalik dengan angka yang menandainya. 6. Kecepatan Disebut juga dengan Shutter-Speed, alat ini bertugas mengatur tempo pencahayaan. Lamanya film terbuka dan tercahayai diatur melalui kecepatan yang ditandai dengan angka B,1,2,4,8,15,30,60,125,250,500,1000,2000,4000,8000. Pada posisi 1 shutter speed akan membuka selama 1 second, tetapi pada posisi 2,4,8,15,30 dst hal itu berarti ½ second, ¼ second, 1/8 second, 1/15 ssecond dst. 7. Penemu jarak Merupakan alat untuk menentukan ketepatan fokus atau ketajaman gambar. Kabur atau tajamnya gambar/bayangan yang dihasilkan pada permukaan film tergantung pada ketepatan pengaturan jarak. Apabila jarak tepat maka gambar yang diproyeksikan akan tajam dan sebaliknya bila jaraknya tidak tepat maka gambar yang diproyeksikan akan kabur

ANATOMI KAMERA TAMPAK DEPAN

ANATOMI KAMERA TAMPAK BELAKANG

Lensa mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum. Secara sederhana bisa dibagi menjadi 3 jenis. Masing-masing mempunyai bentuk dan ciri tersendiri untuk memotret. Hasil dari 3 jenis lensa ini juga berbeda satu dengan lainnya. Lensa tersebut diantaranya adalah: -Lensa Wide berfungsi untuk mengambil gambar dengan sudut pandang yang luas -Lensa Standard / Normal digunakan untuk mengambil gambar dengan sudut pandang normal. -Lensa Tele Digunakan untuk mengambil gambar pada jarak jauh

ANATOMI LENSA

FILM CELLULOID Media yang digunakan untuk merekam objek/image dalam aktifitas fotografi. Berdasarkan jenisnya, terbagi menjadi 2 : Tipe film yang pertama : film Daylight atau film cerah hari Digunakan untuk memotret obyek-obyek yang sumber pencahayaannya berasal dari cahaya alam atau matahari, atau cahaya buatan yang kualitas cahayanya sebesar 5.500 derajat Kalvin. Tipe film yang kedua : film Tungsten Digunakan untuk memotret obyek-obyek yang sumber pencahayaannya berasal dari cahaya buatan seperti lampu pijar atau lampu neon. Disebut sebagai film Tungsten karena film ini mempunyai derajat kepekaan sinar atau cahaya dibawah 3.200 derajat Kalvin.

Sedang berdasarkan jenisnya, film dibagi menjadi lima macam, yaitu: Film negatif hitam-putih Film negatif warna Film positif warna (reversal / color slide) Film x-ray Film instan Berdasarkan tingkat kepekaannya terhadap cahaya, film terbagi dalam empat macam, yaitu: Film dengan tingkat kepekaan lamban Film dengan tingkat kepekaan sedang Film dengan tingkat kepekaan tinggi Film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi

Sedangkan kepekaan suatu film, ditandai dengan besar kecilnya angka ASA / ISO yang antara lain sebagai berikut: ASA 25-64 untuk film dengan tingkat kepekaan rendah ASA 100-200 untuk film dengan tingkat kepekaan sedang ASA 400-800 untuk film dengan tingkat kepekaan tinggi ASA 1600 - ~ untuk film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi ISO, menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200. ASA: American Standart Association ISO: International Standart Organization DIN: Deutch Internal Number

Perbedaan ASA rendah dan ASA tinggi Film ASA Tinggi (>400): Kepekaan terhadap cahaya tinggi sehingga dapat digunakan untuk kondisi cahaya yang kurang. Missal untuk kegiatan indoor. Dapat merekam objek lebih cepat. Butiran perak halida kasar menimbulkan efek grain, pembesaran foto terbatas. Daya pisah kecil, kemampuan dalam memberikan detail objek kecil.

Film ASA Rendah (<200) : Kepekaan terhadap cahaya kurang sehingga memerlukan intensitas cahaya yang lebaih banyak. Daya tangkap terhadap objek terbatas, tidak cocok untuk pemotretan bendak yang bergerak cepat. Butiran halida lebih halus, efek grain relatif todak ada, pembesaran foto lebih fleksibel. Daya pisah besar, kemampuan memberikan detail objek besar.

EXPOSURE Proses pencahayaan (exposure) menyangkut beberapa hal, yaitu bukaan diafragma, kecepatan rana, dan kepekaan film(iso). Hal ini yang menentukan keberhasilan forografer untuk mendapatkan foto dengan cahaya yang normal, tidak terlalu kelebihan (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed). Untuk membantu melakukan pengukuran kita memerlukan alat untuk mengukur kuantitas cahaya sesuai yang dibutuhkan film, yaitu light meter. Pada kamera SLR, terdapat light meter pada badan kamera.

BUKAAN DIAFRAGMA Diafragma sebagai jendela lensa yang mengendalikan banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka yang ada pada lensa adalah : 1,4 ; 2 ;2,8 ;4 ; 5,6 ; 8, dst. Penulisan diafragma yaitu f/1,4. Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma adalah berbanding terbalik. Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. KECEPATAN RANA Kecepatan rana adalah cepat lambatnya rana membuka dan menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela, rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Ukuran rana yaitu : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250,50, 1000, 2000, dan B. Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik, dst. Sedangkan B (bulb) kecepatan tanpa batas waktu. Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka dan menutup adalah berbanding lurus. Semakin besar angka berarti semakin cepat rana bekerja yang berarti semakin sedikit cahaya yang masuk. Begitu juga sebaliknya. Kecepatan rana yang tinggi mengakibatkan efek freezing(membekukan objek yang bergerak). Kecepatan rana rendah (<1/30 detik) memberikan efek gerak pada objek.

Terima kasih_uny@2013 Pendidikan Seni Rupa FBS UNY