BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perputaran Piutang 54 5.30 94.74 37.9786 23.71249 Perputaran Persediaan 54 2.45 99.41 42.5206 32.82886 Perputaran Asset lancar 54 1.01 8.04 2.7441 1.57355 Harga Saham 54 50.0714 6.0290E3 1.337239E3 1.4477421E3 Valid N (listwise) 54 Sumber: Pengolahan data SPSS 16 Rata-rata (mean) dari nilai variabel perputaran piutang adalah 37,9786 dengan tingkat rata-rata penyimpangan (standar deviasi) sebesar 23,71249. Nilai perputaran piutang tertinggi (maximum) adalah 94,74 sedangkan nilai terendah (minimum) adalah 5,30. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel perputaran piutang 51
memiliki sebaran yang tidak begitu besar, karena standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya. Nilai terendah (minimum) dari variabel perputaran persediaan seperti yang terlihat pada table 4.1 di atas adalah sebesar 2,45 dan nilai tertinggi (maximum) sebesar 99,41. Kemudian nilai rata-rata (mean) variabel perputaran persediaan adalah 42,5206 dengan nilai standar deviasi sebesar 32,82886 yang artinya lebih besar daripada rata-ratanya. Dengan melihat besarnya nilai standar deviasi yang lebih kecil dari rata-ratanya maka data yang digunakan dalam variabel persediaan mempunyai sebaran yang kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang bagus. Nilai perputaran asset lancar terendah (minimum) adalah 1,01 dan yang tertinggi (maximum) adalah 8,04. Selain itu nilai perputaran asset lancar menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,7441 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,57355. Hal ini menunjukkan bahwa data pada variabel asset lancar memiliki sebaran yang kecil, karena standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang bagus. B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,2009:147). Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut 1. Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 54 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.36733105E3 Most Extreme Differences Absolute.150 Positive.150 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z 1.103 Asymp. Sig. (2-tailed).175 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Pengolahan data SPSS 16
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov yang diperoleh adalah 1,103 dan signifikasi pada 0,175 yang lebih besar dari tingkat signifikasi 0,05. Dengan demikian Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Untuk mengetahui terdapat/tidaknya gejala heteroskedastisitas di dalam model, maka penulis menggunakan uji grafik plot (penyebaran data). Jika grafiknya membentuk pola tertentu maka mengindikasikan bahwa data terdapat heteroskedastisitas. Apabila ternyata tidak, kita dapat menerima asumsi heteroskedastisitas (tolak heteroskedastisitas). Grafik 4.3 Scatterplot untuk uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent variabel : Harga saham perusahaan
Dari hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan sebaran data yang ada disekitar titik nol, serta tidak nampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut. Maka dapat dikatakan model regresi memenuhi syarat untuk melihat pengaruh terhadap harga saham perusahaan. 3. Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas dengan Colinearity Statistics Coefficients a Collinearity Statistics Model 1(Constant) Tolerance VIF Perputaran Piutang.986 1.015
Perputaran Persediaan.977 1.024 Perputaran Asset lancar.980 1.020 a. Dependent Variable: Harga saham Berdasarkan data dari tabel 4.4 di atas, angka yang terdapat dalam kolom tolerance dan VIF untuk variabel perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran asset lancar berturut-turut adalah sebesar 0,986 dan 1,015 ; 0,977 dan 1,024 ; 0,980 dan 1,020. Dari hasil analisis dan pengujian terhadap ketiga variabel bebas terlihat bahwa antara perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset lancar lebih kecil dari 5 dan angka tolerance mendekati 1 yang menyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. 4. Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Uji autokorelasi dengan Durbin Watson Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.329 a.108.054 1.4077535E3 1.691 a. Predictors: (Constant), perputaran asset lancar, perputaran persediaan, perputaran b. Dependent Variable: Harga saham
Dari hasil pengolahan data tabel 4,5 diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terjadi autokorelasi, karena angka yang dihasilkan dalam kolom Durbin Watson menunjukan 1,691. C. Hasil Uji Hipotesis Berikut ini adalah hasil yang telah diperoleh setelah dilakukan serangkaian pengolahan data melalui program SPSS 16.0, model penelitian regresi linear berganda terdiri dari : Analisis Regresi Berganda 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Tabel 4.6 Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.329 a.108.054 1.4077535E3 1.691 a. Predictors: (Constant), perputaran asset lancar, perputaran persediaan, perputaran piutang b. Dependent Variable: Harga saham Dari hasil pengolahan data tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa adjusted R-square adalah sebesar 0,054 atau R square sebesar 0,108. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel independen yang terdiri dari perputaran piutang (X1), perputaran persediaan (X2), perputaran asset lancar (X3) menunjukan kemampuan variasi menjelaskan 5,4% atau 10,8% terhadap variabel dependen harga saham. Sedangkan sisanya 94,6% atau 89,2%
merupakan pengaruh variabel-variabel lain yang tidak di ikutsertakan dalam analisis ini, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti misalnya kebijakan deviden dan rasio profitabilitas. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Tabel 4.7 Uji Serentak dengan F-Test ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.200E7 3 3999077.935 2.018.123 a Residual 9.909E7 50 1981769.839 Total 1.111E8 53 a. Predictors: (Constant), perputaran asset lancar, perputaran persediaan, perputaran piutang b. Dependent Variable: Harga saham Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F memperlihatkan F hitung sebesar 2,018 dengan signifikan adalah 0,123 (berarti nilai signifikasi F hitung (2,018) lebih kecil dari α 0,05 pada tingkat kepercayaan Confident Interval 95% atau α 0,05. Dan F tabel pada tingkat kepercayan Confident Interval 95% adalah 1,66. Hal ini berarti juga bahwa F hitung > F tabel (2,018 > 1,66 ) atau (pengujian dilakukan serempak (Uji F) menunjukan nilai signifikan F lebih kecil dari α = 0,05). Yang berarti variabel perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset lancar secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham industri retail di Bursa
Efek Indonesia. Nilai signifikasi (0,123) lebih besar dari α = 0,05 hal ini berarti variabel modal kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Makna significant menunjukan bahwa modal kerja yang terdiri dari perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset lancar tidak berpengaruh nyata terhadap harga saham industri retail terbuka di Bursa Efek Indonesia. 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Tabel 4.7 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 293.301 550.412.533.596 Perputaran Piutang 18.226 8.214.299 2.219.031 Perputaran Persediaan 3.555 5.959.081.597.554 Perputaran Asset lancar 73.094 124.120.079.589.559 a. Dependent Variable: Y a. Perputaran piutang terhadap harga saham dapat dilihat pada table 4.7, dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam kolom sig, yaitu 0,031 < 0,05 yang artinya signifikan. Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan. Semakin tinggi perputaran piutang semakin baik
kinerja suatu perusahaan dan sebaliknya semakin rendah perputaran piutang maka kinerja perusahaan menurun. Perputaran piutang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh seorang investor. b. Variabel perputaran persediaan memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan namun tidak signifikan, p-value dalam kolom sig, yaitu 0,554 > 0,05 yang artinya tidak signifikan. Perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap harga saham karena biasanya investor lebih memperhatikan informasi rasio profitabilitas dibandingkan dengan rasio aktivitas. c. Variabel perputaran asset lancar memiliki hubungan positif dengan harga saham perusahaan namun tidak signifikan seperti hal nya pada p-value dalam kolom sig, 0,559 > 0,05 yang artinya tidak signifikan. Dalam menentukan kinerja perusahaan biasanya investor menganalisa rasio profitabilitas dibandingkan rasio aktivitas untuk melihat perkembangan kinerja perusahaan sehingga akan mempengaruhi perilaku investor dalam mengambil keputusan. Rasio profitabilitas secara langsung dikaitkan laba bersih dengan total seluruh aktiva yaitu Return on Asset (ROA) bukan hanya melihat dari harga pokok penjualan ditambah biaya operasi dibagi dengan rata-rata aktiva lancar.
Penelitian yang dilakukan penulis adalah mengkaji pengaruh perputaran modal kerja terhadap harga saham, penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu oleh Mia Ayu (2010). Penelitian yang dilakukan penulis mempunyai pengaruh positif tetapi yang mempunyai pengaruh signifikan hanya perputaran piutang. Perputaran persediaan dan perputaran asset lancar tidak signifikan.